Pairing : Narusaku

Shiino

Genre : Romance,Comfort/Hurt

THE RED THREAD DESTINY

Selamat membaca maaf ni author baru jadi masih banyak bimbingan please review yah...

Chapter 2 : Married

Summary : Sakura,Naruto,Ino dan Shikamaru tak akan pernah menyangka setelah perselisihan yang mereka alami terselip benang tipis menghubungkan jari mereka yaitu sebuah ikatan yang tidak bisa terputuskan kecuali oleh kematian yaitu ikatan takdir benang merah.

DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO

Terinspirasi dari ff Masahiro'Night' Seiran

THE RED THREAD DESTINY

Chapter 2 : Married

Disuatu restauran terkenal berkumpulah 4 keluarga dari perusahaan bisnis yang sukses yaitu keluarga Namikaze yang dihadiri Namikaze Minato dan istrinya Kushina pemilik perusahaan terkenal tersebut,yang kedua keluarga Haruno yang dihadiri sang pemilik perusahaan tersebut yaitu Haruno Jiraya dan istrinya Tsunade,keluarga ketiga yaitu Nara Shikaku dan istrinya Yoshino dari Nara corp perusahaan terkenal,yang terakhir dari keluarga Yamanaka Inoichi dan istrinya Misae dari Yamanaka Group perusahaan yang tak kalah besar juga dari tiga keluargga sebelumnya.

Maksud ke-empat keluarga ini berkumpul yaitu ingin mempererat hubungan bisnis serta menepati janji diantara 4 pria dewasa tersebut untuk saling menikahkan anak mereka saat anak mereka dewasa. Dan dirasa oleh mereka semua bahwa anak mereka telah cukup umur untuk dinikahkan merekan melakukan rapat agar mengetahui kapan rencana tersebut dapat terlaksana.

"Menurutmu bagaimana Jiraya-san dengan putraku Naruto apakah pantas menjadi calon suami Sakura-chan?" tanya Minato pada pria dewasa berambut perak dikucir satu tersebut.

"Hahaha kau berlebihan Minato, tentu saja Naruto-kun ini telah melebihi target kelayakan Minato" jawab Jiraya sambil tertawa senang.

"Bagaimana denganmu Inoichi, menurutmu Shikamaru pantas tidak dengan putrimu Ino-chan?" tanya Shikaku pada Inoichi

"Aku sangat bersyukur kau yang jadi besanku Shikaku" jawab Inoichi tegas.

Sedangkan para istri hanya mendengarkan rencana suami mereka saja karena mereka juga sangat mengetahui bahwa inilah yang terbaik bagi anak mereka.

"Tsunade-san aku senang Sakura-chan lah yang jadi menantuku" teriak senang Kushina

"Iya Kushina aku juga senang Naruto-kun lah yang jadi menantuku hehehe" jawab Tsunade senang

"Misae mungkin kau agak kerepotan nanti karena putraku ini sangat malas" keluh Yoshini pada calon besannya

"Hahaha itu tidak benar Yoshino-san, Shika-kun anak yang baik dan pintar aku tahu sekali tentang itu Yoshino-san walau dia mirip ayahnya malas juga" jawab Misae senang

Akhirnya pertemuan keluarga tersebut berakhir dengan lancar dan mereka akan segera menjalankan rencana mereka untuk menyatukan anak mereka dalam satu ikatan suci yaitu pernikahan.

Sakura POV

Hari ini adalah hari sabtu yaitu hari libur bagi anak-anak yang bersekolah,tak terkecuali bagi gadis cantik berambut merah muda ini yang sedang menikmati hari liburnya dengan pergi berbelanja buku yang ingin dia baca disalah satu toko buku besar dikota Konoha tersebut.

"Hem, aku memilih buku apa yah hari ini?" gumam Sakura pada dirinya sendiri,tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya yang menurutnya sangat cantik berambut merah mawar terjatuh di sampingnya. Dengan sigap Sakura membantu wanita tersebut untuk bangun.

"Astaga, bibi tidak apa-apa kan? Bisa bangun? Mari kubantu" Sakura pun membantu wanita itu berdiri dan mendudukannya dikursi terdekat serta membawakan barang belanjaan wanita tersebut.

"Ah, maaf nak merepotkanmu"

"Tidak apa-apa bibi jangan sungkan padaku, mana kakinya yang sakit bi?"

"Tidak kakiku baik-baik saja kok tadi cuman terpeleset"

"Dengan posisi jatuh seperti itu kaki bibi pasti sakit mari aku periksa sebentar bi" Paksa Sakura halus dan mengobati kaki wanita tersebut yang memang kesleo dan menempelkan plester khusus kesleo yang memang dia punya

"Terimakasih yah nak kau baik sekali selain itu cantik lagi, kalau bibi boleh tahu siapa namamu anak manis?"

"Namaku Sakura,bi Haruno Sakura"

Wanita tersebut sempat terkejut tetapi kemudian dengan cepat menyembunyikan keterkejutannya dan tiba-tiba tersenyum lebar

'Syukurlah Sakura-chan jadi gadis yang cantik dan baik seperti ini aku jamin Naru-kun tidak akan menyesal' batin wanita itu

"Bibi bagaimana pulangnya? Apa perlu kuantar?" tawar Sakura dengan senyum lembut

"Tidak perlu Saku-chan bibi bersama suami bibi kok jadi Saku-chan tak perlu khawatir dia menunggu di depan parkir sana" jawab wanita itu

"Kalau begitu mari kuantar kedepan bi kaki bibi masih sakit kan? Sekalian kubantu membawa barangnya, mungkin tadi bibi keberatan membawa barang"

"Terimakasih Sakura-chan"

"Sama-sama bibi"

Naruto POV

"Ka-san kenapa sih menyuruhku belanja padahal ka-san sendiri juga sedang keluar kenapa gak sekalian sih, cih liburku yang sempurna lenyap sudah" gerutu Naruto pada dirinya sendiri, saat tiba-tiba terdengar suara jeritan seorang wanita.

"Kyaaaaaa, COOOPEEETTTT TOLONG COPET!" Teriak wanita paruh baya berambut pirang yang sangat cantik dan ehm berdada besar.

Dengan sigap Naruto mengejar pencopet tersebut dan memberinya tendangan telak hingga pencopet tersebut terjatuh dan meninggalkan tas nyonya tadi. Pencopet tersebut buru-buru kabur.

"Cih, butuh seratus tahun menang melawanku dattebayo " umpat Naruto mengambil tas yang terjatuh tersebut dan menyerahkannya pada nyonya cantik yang kecopetan tadi.

"Ini bibi tasnya lain kali hati-hati bibi daerah sini memang rawan, tapi maaf pelakunya kabur bibi" ucap Naruto sambil tersenyum dan menyerahkan tas pada sang pemilik.

"Ah kau anak yang tampan dan baik lagi siapa namamu nak kalo aku boleh tau?" tanya wanita berambut pirang tersebut.

"Namaku Naruto bi, Namikaze Naruto dattebayo"

"Hem terimakasih Naruto-kun,kau tampan dan baik sekali kau kuat lagi pasti yang jadi istrimu kelak akan bahagia"

"Hehehe bibi bisa saja dattebayo"

Ino POV

Liburan ini Ino sedang menjagasalah satu toko bunga mewah milik keluarganya. Sudah bukan hal asing dia menjaga toko bunga tersebut karena dia memang menyukai bunga sejak kecil.

"Permisi nona bisakah nona merangkaikanku karangan bunga mawar merah untuk ulang tahun istriku" tanya Pria dewasa berkuncir nanas pada Ino

"Baik tuan akan kubikinkan yang spesial khusus untuk paman karena ini untuk hadiah ulang tahun istri paman" ucap Ino bersemangat

"Terimakasih nona"

"Ini dia paman sudah jadi plus ini bonus dariku mawar merah muda untuk ulang tahun bibi dariku paman"

"Iya terimakasih nona"

Shikamaru POV

"Ck mendokusei" keluh Shikamaru karena hari liburnya yang berharga harus ia relakan demi permintaan ka-san nya untuk mengambil pesanan kue dari toko roti.

"Maaf pesananku yang kue coklat apakah masih ada?" tanya seorang wanita paruh baya yang cantik

"Maaf nyonya, tapi kebetulan kue coklatnya sudah habis dan terakhir milik pesanan pemuda ini" jawab penjaga toko tersebut

" Maaf bibi kalau memang mau ambil saja punyaku ini aku akan membeli yang lain" tawar Shikamaru pada nyonya tadi

"Ah terimakasih banyak nak kau baik sekali siapa namamu nak?" tanya Misae

"Shikamaru, Nara Shikamaru bibi"

"Hem sudah kuduga kau anak yang baik nak" ucap Misae dengan tersenyum lebar dan berjalan menuju kasir.

Kediaman Namikaze

"Ayo Naru-kun nanti kita bisa terlambat loh" teriak Kushina pada putranya dari lantai bawah.

"Iya ka-san ini juga sudah siap, apaan sih pertemuan bisnis kenapa mendadak begini sih? Emang dimana?" tanya Naruto beruntun

"Kita diundang secara khusus jadi jagalah sikapmu nanti selama acara, lagipula pertemuan ini di adakan di Hotel Haruno"

"Wow keren dattebayo, di hotel paling mewah itu yah?"

"Iya ayo cepat tou-san mu sudah menunggu di mobil"

Hotel Haruno

Semua undangan telah hadir dalam pertemuan bisnis terbesar kali ini yang diselenggarakan dari pihak Perusahaan Haruno disalah satu hotel yang dimiliki perusahaan tersebut. Mulai dari Namikaze,Nara,Yamanaka,Uchiha,Shimura bahkan Hyuuga juga telah tiba di hotel tersebut.

"Pig,bukankah menurutmu ini terlalu berlebihan?" bisik Sakura ditelinga Ino sahabatnya

"Apanya Saku?" tanya Ino balik

"Pertemuan inilah Ino, biasanyakan kita gak perlu dipaksa ikut jugakan tapi entah kenapa malam ini tou-san dan ka-san ku memaksaku mati-matian untuk datang"

"Kau benar Forehead tou-san ku juga seperti itu"

Disisi lain hotel

"Woi Shika tumben kau ikut pertemuan biasanya kau paling malas ikut beginian?" Tanya Naruto pada Shikamaru

"Ck mendokusei, ibuku memaksaku ikut dan itu merepotkan sekali mendengar dia ribut" jelas Shikamaru

"Entah kenapa aku punya firasat buruk dattebayo"

"Kau ini ada-ada saja Naruto"

Dalam hati kedua pemuda itu entah kenapa terus merasa gelisah,walaupun mereka terus tersenyum pada tamua lain yang datang tapi mereka tetap tidak bisa menyembunyikan rasa gelisah mereka. Tapi mereka tidak menyadari bahwa perasaan gelisah tersebut suatu pertanda akan terjadi suatu hal yang bahkan mereka tak dapat bayangkan sebelumnya.

"Kalian sudah siap?" tanya Jiraya pada 3 pria dewasa lain didepannya dan mereka mengangguk cepat tanda mengerti

"Mulai malam ini kita pasti bisa menjadi keluarga hahaha" jawab Inoichi semangat

"Sudah kusiapkan minuman untuk mereka" Ucap Minato

"Aku juga sudah menyiapkan 2 kamar untuk mereka juga yaitu nomor 2001 dan 2002" sela Shikaku

"Yosh rencana harus berhasil" teriak 4 pria dewasa tersebut

Beberapa menit kemudian

Jiraya mendatangi tempat dimana putri dan sahabatnya berada dalam pertemuan bisnis tersebut dengan membawa dua gelas minuman dan menyerahkannya pada putri dan anak sahabatnya itu.

"Apa ini tou-san? Bukankah ini wine? Kitakan masih belum cukup umur?" tanya Sakura pada tou-sannya

"Tak apa ini alkohol paling rendah kok hime" jawab Jiraya cepat 'atau alkohol paling tinggi sayang,maafkan tou-san mu ini tapi tou-sanmu ingin kau bahagia' dan tersenyum mesum

"Terimakasih paman" ucap Ino sopan saat diterimanya minuman dari Jiraya

Disudut lain Minato juga mendatangi putranya dan putra sahabatnya Shikaku dengan membawa dua gelas minuman pula untuk diberikan kepada mereka. Dan memastikan mereka berdua meminumnya.

"Yo tou-san apa ni? Inikan wine kenapa tou-san menyuruk kami meminumnya? Kamikan masih belum cukup umur?" Hardik Naruto pada tou-sannya

"Tenang Naruto ini alkohol paling rendah jadi tak apa lagian kita dalam rangka merayakan hal yang menggembirakan jadi ada pengecualian bagi kalian malam ini" jelas Minato pada putranya itu.

"Paman tapi aku tidak kuat dengan alkohol"

"Tenang Shikamaru kau tetap bisa minum itu walau kau tak kuat alkohol aku sudah piihkan yang paling rendah alkohol" ucap Minato 'atau tidak' batin Minato

Satu Jam Kemudian

"Aduuuh Ino, kepalaku pusing sekali ini" ucap Sakura pada Ino dengan kedua tangan berpegangan pada meja

"Aku juga forehead pusing sekali sampai berputar-putar mataku" jawab Ino juga berpegangan pada meja

"Kenapa kalian berdua?" Tanya Inoichi pada dua gadis cantik didepannya

"Toooouuuu-saaann kepala kami pusing sekali" rengek Ino

"Kalau kalian pusing lebih baik istirahat dulu ini tou-san beri 2 kunci kamar kau kamar 2002 dan Sakura-chan 2001 jangan sampai hilang kuncinya"

"terimakasih tou-san, ayo Saku kekamar saja aku sudah gak kuat hiks" ucap Ino sambil menarik tangan Sakura

"Aku hiks pusing sekali pig hiks" jawab Sakura

Disudut lain juga dua pemuda tampan tidak bisa menyembunyikan keadaan mereka kalau mereka sedang mabuk berat.

"Hiks Shika hiks aku pusing sekali" rengek Naruto pada Shikamaru

"Hiks aku juga bodoh hiks" jawab Shikamaru singkat

"Woi ada apa dengan kalian?" tanya Shikaku melihat keadaan dua pemuda didepannya mabuk berat

"Kami hiks mabuk berat hiks paman" jawab Naruto

"Kalau kalian mabuk lebih baik kalian istirahat dulu sana!" perintah Shikaku memberikan kunci kamar hotel pada mereka, 2001 pada Naruto dan 2002 pada Shikamaru

"Baik paman, ayooo hiks Shika aku sudah hiks gak kuat" jawab Naruto sambil menarik tangan Shikamaru.

Kamar 2001

Dalam kamar tersebut ada seorang gadis cantik dengan gaun yang seksi berwarna putih tertidur di ranjang king size kamar hotelnya. Dan tiba-tiba masuklah pemuda tampan berambut jabrik pirang masuk sempoyongan dan ikut berbaring diranjang tersebut.

"Aduh sesak hiks, kau hiks siapa?" tanya Sakura

"Kau hiks yang siapa" jawab Naruto

"Ini hiks kamarku"

"Bukan hiks tapi kamarku"

"Ah uh hiks apa yang hiks kau lakukan"

"Kau hiks cantik sekali hiks seperti bidadari"

"Ka Mmmph" Bibir Sakura telah dicium dan dilumat oleh Naruto tak hanya itu Naruto juga mulai mengeksplor daerah leher Sakura. Dan apa yang terjadi selanjutnya Anda tahu sendirilah.

Kamar 2002

Dalam kamar ini Ino tertidur dengan gaunnya yang masih lengkap gaun mini yang sexy tersebut agak tersingkap memamerkan pahanya yang mulus dan membuat setiap pria yang menatapnya haus akan dirinya. Lalu masuklah Shikamaru dan langsung berbaring di ranjang king size yang juga terdapat gadis cantik tersebut.

"Kau hiks siapa" tanya Ino pada pemuda yang tiba-tiba tidur memeluknya itu

"Kau hiks yang siapa hiks" jawab Shikamaru

"Kau hiks tampan hiks"

"Kau hiks juga hiks cantik hiks"

"Ka Mmmph" terlambat karena bibir Ino telah dicium oleh Shikamaru lembut. Dan berlangsung lama.

Didalam 2 kamar tersebut terdapat dua pasang anak muda yang sedang memagut kasih karena alkohol yang telah orangtua mereka siapkan dan orangtua mereka rencanakan. Dan sedangkan orangtua mereka sedang tertawa bahagia karena rencana mereka telah berjalan lancar tinggal satu rencana lagi yang mereka siapkan yaitu memergoki mereka saat pagi nanti.

Esok paginya di kamar 2001

"Eemmm ah perutku mual aduh kepalaku juga pusing" gumam Sakura

"Kau sudah bangun?" tanya Naruto pada gadis yang tidur disampingnya

"KAAAAUUUU! Apa yang kau lakukan disini hah? Ah mana bajuku?" Sakura panik dan langsung meraba tubuhnya didalam selimut yang ternyata TELANJANG. Seolah waktu berhenti mata Sakura melotot menatap Naruto panik

"Aku akan bertanggung jawab padamu aku janji" ucap Naruto tak kalah kalutnya dari Sakura dan menunduk menyesal

"Bagaimana ini hiks hiks hiks" tanya Sakura kalut dan mulai menangis

Karena tak tega dengan keadaan gadis itu Naruto memeluknya menguatkan hati Sakura dalam pelukannya

"Tenang aku akan membantumu mulai saat ini, Aku akan mengenalkan diriku secara resmi padamu sekarang namaku Naruto, Namikaze Naruto dan aku berjanji akan melindungimu mulai sekarang" ucap Naruto pasti dalam pelukannnya Sakura pun mulai terpesona dengan keberanian Naruto dan Karisma pria tersebut Sakura merasa tersanjung diperlakukan seperti itu.

"Ehm terimakasih Namikaze-san, namaku Sakura, Haruno Sakura" jawab Sakura lembut dibalik pelukan hangat Naruto

"Ma-maaf Sakura-chan atas perlakuanku dan perkataanku kemarin aku sungguh menyesal maukah kau memaafkanku?"

"Iya aku juga minta maaf padamu Namikaze-san karena membentakmu kemarin"

"Jadi kita jadian heh?"

"Baka, aku gak tau ah, bagaimana kalau tou-sanku mengetahui ini bisa dipenggal hidup-hidup aku"

"Tenang aku akan menemanimu Sakura-chan dan bisakah kau memanggilku Naruto saja"

"Hem baiklah Naruto"

"Hehehe pakai kun yah Sakura-chan"

"Baka, dasar kau Naruto-kun"

"Hehehe makasih dattebayo"

Untuk sesaat dua pasangan ini telah menyelesaikan masalah rumit yang terjadi pada mereka. Mereka hanya perlu mempertanggung jawabkan hal yang telah mereka lakukan kepada para orangtua mereka.

Kamar 2002

"Hiks hiks hiks, bagaimana ini ayah pasti marah padaku" tangis Ino pelan dan ternyata membangunkan pemuda disampingnya

"Ck mendokusei, jangan menangis aku akan bertanggung jawab bawel" jawab Shikamaru sambil menguap malas

"Kenapa kau bisa santai seperti itu sih nanas disaat genting seperti ini?"

"Semua sudah terjadi mau bagaimana lagi? Mau tidak mau kita harus mempertanggung jawabkan apa yang telah kita perbuat ini pada orangtua kita"

"Iya kau benar, eh aku belum memperkenalkan diriku padamu nanas namaku Yamanaka Ino"

"Hn, aku Nara Shikamaru"

"Kau kupanggil pa Nara-san?"

"Shikamaru, panggil aku begitu saja dan kau aku panggil Ino biar mudah"

"Iya Shika salam kenal, sebelumnya aku minta maaf padamu dulu karena tempo hari disekolah"

"Hn, aku juga"

"Juga apa Shika? Aku tak mengerti ucapanmu?"

"Cih mendokusei, aku juga minta maaf. Puas?"

"Hehehe aku tau kok cuman mengujimu saja karena kau terlalu jaim Shika dan kau terlalu angkuh"

"Hn jangan memulai keributan"

"Sakura gimana yah? Dikamar 2001? Pasti tertawa melihat kesialanku hari ini"

"Naruto juga dikamar itu pasti mereka senasib dengan kita, ayo kita kesana memeriksa"

"Be-benarkah itu?"

"Hn, ayo kita cek!"

"I-iya tunggu Shika kau belum berpakaian jangan memalukan seperti itu!" protes Ino dengan muka memerah melihat Shikamaru turun dari ranjang

"Ck sial" umpat Shikamaru pelan dengan muka memerah melebihi tomat memakai kembali pakaiannya yang tercecer disamping ranjang

Keempat pemuda dan pemudi itu duduk saling berhadapan dalam restauran hotel untuk sarapan pagi. Muka dari pemuda dan 2 gadis tersebut sama-sama kalut mengingat kecelakaan yang terjadi pada mereka semalam.

"Kau sungguh menandai kekasih barumu dengan sempurna Shika" celetuk Naruto saat melihat banyaknya kissmark dileher Ino dan sang terdakwa tontonan pun merapatkan jaketnya dengan cepat berusaha menutupi barang bukti tapi terlambat sudah karena 3 pasang mata telah menatapnya sempurna jadilah muka Ino merah sempurna karena menahan malu

"Diam kau Naruto, kau sendiri tak melihat tangan Sakura biru-biru? Pasti semalam kau main kasar kan?" balas Shikamaru tak kalah sengit 3 pasang mata lain menatap pergelangan Sakura dan benar berwarna biru walaupun Sakura menutupinya dengan gelang dan jam tangan bekas itu masih terlihat jelas

"Apaan sih kalian berdua? Kita ini bukan bahan tontonan tahu?" protes Sakura jengkel

"Iya Saku benar, yang penting bagaimana kita menyampaikan masalah ini ke orangtua kita?" sahut Ino serius

"Apa yang akan kalian sampaikan pada kami Ino?" Tanya Inoichi pada putrinya

"A-ayah anu itu kami" jawab Ino takut-takut sambil melirik ketiga terdakwa lain yang tak kalah bermuka takut

"Jelaskan pada kami semua sekarang!" perintah Minato tegas pada keempat terdakwa didepannya

Setelah beberapa puluh menit mereka semua berdiskusi alot akhirnya keputusan final telah ditentukan oleh semua pihak orangtua yang ada. Dan para anak pun hanya mampu menerima semua keputusan yang telah dibuat oleh orangtua mereka.

"Ini tidak bisa dibiarkan mau tidak mau suka tidak suka kalian harus menikah besok!" tandas Tsunade cepat dan tegas membuat keempat anak muda didepannya itu hanya bisa mengangguk pasrah dengan keputusannya.

Dan akhirnya esok paginya benar telah diadakan upacara pernikahan yang sangat sederhana dan sakral tersebut hanya dihadiri oleh pihak keluarga inti dari keempat keluarga tersebut. Dan mulai hari itu Sakura harus menyiapkan diri karena mulai hari ini dia telah resmi menjadi istri sah dari seorang Naruto begitu juga dengan Ino yang menjadi istri Shikamaru.

Setelah pernikahan ini apakah yang akan terjadi dengan mereka berempat? Apakah akan hidup bahagia seperti di buku-buku dongeng yang pernah mereka baca? Tentu tidak karena hidup yang sebenarnya baru akan dimulai setelah pernikahan ini apakah mereka bisa menghadapi rintangan yang ada dan bisaterus hidup bersama atau malah sebaliknya.

TBC