My Strawberry Boy

.

.

By Mei Hyun

.

.

Main Pair : HaeHyuk

Genre : Friendship, Romance

Warn : BL, typo(s), gaje, aneh, bahasa berantakan, dsb #plakk

Disclaimer : Semua cast milik Tuhan, keluarga, sanak saudara, teman-teman dan diri mereka sendiri, tetapi cerita ini milik saya xD

.

.

Enjoy reading ^^

.

.

.

"Hae chagi, umurmu sudah menginjak 17 tahun. Tidakkah kau mau menjalin hubungan dengan seseorang, nak?"

Donghae menghela nafasnya dan mencoba untuk menstabilkan emosinya yang tiba-tiba saja naik saat eomma tersayangnya kembali menanyakan hal yang selalu ditanyakannya beberapa hari belakangan ini. Ia mencoba untuk melemaskan otot-otot yang mendadak sedikit mengeras di wajahnya dan berusaha untuk menatap eomma-nya dengan pandangan lembut seperti biasanya. "Eomma... Sudah berapa kali kukatakan? Jika tiba waktunya nanti, aku pasti akan mengenalkan kekasihku pada eomma"

Wanita paruh baya itu mencebikkan bibirnya ketika mendengar pernyataan yang sama dari sang putra tercinta. "Tapi sepupu-sepupumu sudah memiliki kekasih. Adik sepupumu bahkan sudah mulai berpacaran sejak sekolah menengah pertama dan sudah beberapa kali berganti-ganti pasangan"

Donghae menundukkan wajahnya dan kembali menghela nafasnya. "Aku adalah aku, eomma. Dan dia adalah dia. Jangan membandingkan dia denganku. Aku bukan playboy seperti dia" Donghae mencoba untuk menekan kembali emosinya yang kembali naik. Ia benar-benar tak habis pikir. Kenapa eomma cantiknya mendadak terburu-buru menyuruhnya mencari kekasih seperti ini?

"Huh... Kau ini..." gerutu sang eomma sambil membereskan piring-piring kotor bekas makan malam mereka. "Kau tahu? Hanya eomma saja yang tidak punya cerita tentang perkembangan percintaan anak eomma dengan kekasihnya ketika eomma mengikuti reuni mingguan eomma dengan sahabat-sahabat eomma"

Donghae menggelengkan kepalanya pelan. Jadi hanya karena ini saja eomma-nya selalu cerewet menyuruhnya untuk mempunyai seorang kekasih?

"Kau bahkan belum pernah berpacaran satu kali pun seumur hidupmu. Padahal anak laki-laki seusiamu rata-rata sudah memiliki pengalaman berpacaran setidaknya dua sampai tiga kali" Gerutuan kembali terdengar dari sang eomma yang kini tengah mencuci piring, tak jauh dari meja makan tempat Donghae duduk.

"Kenapa eomma berkata seperti itu? Temanku juga ada yang belum pernah berpacaran sama sekali" ucap Donghae membela diri.

Sang eomma memutar badannya dan menatap putranya dalam. "Temanmu yang mana? Kalau pun ada, dia pasti berbeda denganmu. Kau ini idola para siswi disekolahmu. Menurut eomma tidak wajar saja jika seorang idola sekolah sepertimu belum mempunyai pengalaman berpacaran sama sekali"

Donghae kembali menggelengkan kepalanya mendengar curhatan eomma-nya. Ia tak habis pikir. Bagaimana bisa eomma-nya memiliki pandangan seperti itu?

"Sudahlah eomma. Jangan memaksaku. Toh ini hanya pacaran, bukan menikah" Donghae perlahan bangkit dari kursinya dan merapikan T-shirt-nya yang sedikit tertarik ke atas karena duduk tadi.

Sang eomma menyunggingkan smirk-nya yang tetap terkesan anggun. "Kalau kau mau, kau bisa langsung menikah setelah lulus sekolah nanti"

Donghae mendelik kaget dan seketika menoleh pada sang eomma. "Kurasa acara reuni eomma itu membawa dampak yang buruk untuk eomma" ucap Donghae sambil melangkahkan kakinya ke arah sang eomma. "Mungkin sebaiknya eomma melakukan reuni satu bulan sekali" ucap Donghae lagi tepat sebelum berdiri berhadapan dengan sang eomma.

"Apa? Kau tidak bisa—"

"Sudahlah eomma. Aku lelah setelah kegiatan ekskul tadi. Aku ingin tidur sekarang. Jalja~" potong Donghae sambil mengecup sekilas pipi kiri eomma-nya dan melenggang naik ke lantai dua, tempat dimana kamarnya berada.

.

Disinilah Donghae berada sekarang. Di kamarnya yang nyaman. Namun laki-laki itu tidak tidur seperti apa yang dikatakannya pada sang eomma beberapa menit yang lalu. Laki-laki ini hanya tidak ingin berdebat lebih lama lagi dengan sang eomma.

"Haahh... Eomma benar-benar menyebalkan!" guraunya saat ia mengingat semua kejadian beberapa hari terakhir dengan sang eomma. "Mereka juga menyebalkan!" guraunya lagi saat ia mengingat teman-teman baiknya di sekolah.

Ya... Di sekolahnya, Donghae memang salah satu dari 5 pangeran sekolah. 2 diantara 4 pangeran sekolah yang lainnya adalah saudara sepupunya, Yesung dan Kyuhyun. Lalu 2 orang lainnya adalah teman baiknya, Zhoumi dan Siwon. Dan dari 5 pangeran sekolah tersebut, hanya Donghae yang belum mempunyai kekasih dan sama sekali belum pernah berpacaran satu kali pun. Oleh karena itu ia selalu menjadi bahan candaan dan olokan keempat pangeran sekolah lainnya yang juga merangkap sebagai saudara sekaligus teman-teman baiknya.

"Haahh... Entah kenapa semuanya menjadi terasa menyebalkan" gerutu Donghae kembali. "Hanya appa satu-satunya orang yang tidak menyebalkan" gumamnya lirih saat ia mengingat appa tercintanya yang masih berada di China. "Bogoshippo appa. Cepatlah pulang. Aku merindukanmu" lirihnya kembali sebelum ia memejamkan matanya dan pergi ke alam mimpi.

.

.

Hari ini mood Donghae bertambah buruk. Setelah perdebatannya semalam dengan sang eomma, kini Donghae merasa diacuhkan karena keempat temannya asyik dengan kekasih masing-masing.

"Minnie... Kau mau minum apa?" tanya Kyuhyun pada sang kekasih, Sungmin.

"Aku mau air putih saja Kyu. Latihan menyanyi kemarin membuat suaraku sedikit serak" jawab Sungmin sambil tersenyum lembut pada Kyuhyun yang juga ikut menyunggingkan senyum karenanya.

"Mochi baby, kau mau roti ini lagi?" kali ini Zhoumi yang berbicara pada kekasihnya, Henry.

"Tidak ge... Aku sudah kenyang" tolak Henry sambil meneguk minuman isotonik yang ada dihadapannya.

Donghae mendecih dalam hati melihat adegan kedua pasangan tersebut. 'Mau membuatku iri eoh?' gumam Donghae dalam hati. Ia kemudian menolehkan kepalanya ke arah lain. Jikalau ia melihat Siwon dan Yesung bersama kekasih mereka, ia masih sudi melihatnya karena setidaknya tingkah mereka tidak se-berlebihan tingkah pasangan KyuMin dan ZhouRy. Namun...

"Bummie... Kau tidak apa-apa sayang? Apa kepalamu masih sakit?" Siwon mengelus pipi sang kekasih—Kibum—yang sedikit memerah dengan lembut. Ia bahkan tak ragu untuk membawa kepala Kibum bersandar di pundaknya.

"Gwencahana Wonnie... Gomawo..." ucap Kibum sambil memejamkan matanya saat Siwon mengelus pelan rambutnya.

Lain lagi dengan Yesung dan kekasihnya, Ryeowook. Mereka berdua sepertinya sangat sibuk dengan dunia mereka sendiri.

"Kau yang memasak semua ini Wookie?" tanya Yesung antusias saat ia membuka kotak bekal yang disodorkan Ryeowook tadi padanya dan melihat isinya.

Ryeowook hanya mengangguk pelan dan tersenyum malu-malu.

"Whoaa~ Hebat sekali! Kau benar-benar menantu idaman orangtuaku, Wookie" ucap Yesung yang membuat pipi Ryeowook seketika merona merah. "Ayo kita makan bersama-sama! Karena sumpitnya hanya ada sepasang, aku akan menyuapimu" ucap Yesung yang membuat Donghae membuang pandangannya saat itu juga sebelum ia melihat kejadian 'berlebihan' lainnya.

"Ya... Hae... Kenapa dari tadi kau diam saja?" tanya Zhoumi dengan wajah seakan-akan ia mengajak Donghae berbicara sejak tadi.

Donghae menatap sinis Zhoumi dengan ekspresi datar "Lanjutkan saja kegiatan menyebalkan kalian. Aku pergi" Donghae segera beranjak dari kursinya dan melangkah keluar dari kantin sekolah.

Zhoumi saling berpandangan dengan Yesung, Kyuhyun dan Siwon. Lalu sedetik kemudian suara riuh tawa mereka terdengar.

'Dasar sial! Awas saja kalau nanti kalian ada perlu denganku. Aku tidak akan menggubris kalian' umpat Donghae dalam hati sambil membawa langkahnya menuju ke atap sekolah.

.

Kini Donghae telah berada di atap sekolah. Tempat favoritnya. Ia berdiri di pinggiran atap sekolah dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas besi pembatas yang terpasang mengelilingi pinggiran atap sekolah tersebut.

"Huh! Yang tadi itu menyebalkan sekali!" gerutu Donghae kesal. "Awas saja jika nanti aku mempunyai kekasih yang lebih baik dari kekasih-kekasih mereka! Aku akan membuat mereka iri dengan kelebihan yang kekasihku miliki!"

Laki-laki berwajah lembut itu kemudian mendongakkan wajahnya dan menutup rapat kedua matanya. Senyuman tipis pun perlahan terulas di bibirnya kala ia kembali merasakan nikmatnya sensasi ini. Rambutnya yang teracak alami dan menjadi sedikit berantakan dari sebelumnya pun tidak ia hiraukan. Ia begitu menyukai hal ini bahkan sejak pertama kali ia bersekolah di sekolah menengah atas ini.

Ya... Donghae sedang menikmati semilir angin yang menerpa wajah, rambut, dan seluruh tubuhnya. Ia selalu melakukan ini jika hatinya sedang kacau. Dan hal kecil semacam ini selalu berhasil membuat Donghae menenang dan mampu untuk menekan kembali emosinya yang sempat membuncah. Dan jika sudah seperti ini mungkin Donghae akan kembali ke kelasnya setelah minimal 15 menit berada di tempat ini.

"Haahh... Aku jadi ingin mempunyai kelas di lantai ini" guraunya pelan sambil membuka matanya perlahan. "Disini pemandangannya sangat indah..." gumamnya sambil mengulas satu senyuman saat matanya menatap pemandangan yang terhampar di depannya.

Sekolah tempat Donghae menuntut ilmu ini termasuk sekolah elit. Namun sekolah ini letaknya agak di pinggiran kota. Sehingga di belakang sekolah, hal yang bisa Donghae lihat dari atap tempatnya berada saat ini adalah hamparan hijau pepohonan. Donghae bahkan yakin ada danau kecil di belakang pepohonan itu jika ia melihat pemandangan yang tersaji di depannya tersebut dengan lebih sungguh-sungguh dan teliti.

Namun kegiatan Donghae terhenti saat ia merasa ada seseorang yang berdiri di bawah. Ia menolehkan wajahnya ke halaman sekolahnya tersebut dan mengerutkan keningnya saat matanya menangkap objek yang dirasakannya tadi.

"Siapa dia? Apa dia siswa pindahan baru?" gumam Donghae dengan mata yang masih menatap lekat objek tersebut.

Ya... Ada seseorang disana. Seseorang yang tidak bisa Donghae prediksi berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan tersebut tampak duduk merenung di salah satu bangku yang tersedia di halaman tersebut dengan wajah lelahnya. Ia terlihat begitu lesu. Donghae menduga jika orang tersebut baru saja melakukan perjalanan dari tempat yang jauh.

Kriiinnnggg

Donghae tersentak kaget mendengar bel yang berbunyi secara tiba-tiba tersebut. Ia pun mengalihkan pandangannya dari orang tersebut ke jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Huh... Sebentar lagi pelajaran sejarah... Membuat mengantuk saja" gerutu Donghae. "Mungkin sesekali membolos tidak apa-apa?" Mata Donghae kemudian beralih kembali ke halaman sekolah. Namun nihil. Objek yang dipandanginya sejak tadi sudah tidak berada disana lagi. "Yah... Sepertinya aku tidak jadi membolos" Donghae terlihat sedikit kecewa. Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu di tempat tersebut.

.

.

Hari ini suasana kelas Donghae tampak riuh. Guru mereka baru saja mengingatkan jika beberapa hari lagi Donghae dan teman-teman satu angkatannya akan mengikuti kegiatan perkemahan ilmiah, dimana mereka akan berkemah sekaligus belajar dan mencari data untuk membuat suatu karya tulis mengenai apa saja yang ingin mereka teliti saat kegiatan perkemahan nanti berlangsung.

"Ingat! Satu kelompok boleh beranggotakan 4 sampai 5 orang. Kalian bisa memilih apa saja di tempat perkemahan nanti sebagai objek penelitian kalian untuk karya tulis yang harus kalian buat nanti. Paham?"

"Ye, seongsaengnim" teriak kompak penuh semangat teman-teman Donghae.

Donghae mengetuk-ngetukkan pensil yang digenggamnya ke buku pelajarannya yang tebal dengan ekspresi malas. Berbanding terbalik sekali dengan keempat teman baiknya yang begitu gembira dengan berita ini. Berita yang seharusnya sangat menyenangkan untuk anak-anak seusianya ini menurut Donghae adalah berita tak penting yang membuatnya tidak ingin mengikuti kegiatan ini.

'Pasti mereka akan mengubah acara penelitian nanti menjadi acara kencan mereka dengan kekasih masing-masing' gerutu Donghae dalam hati.

Yah... Karena jumlahnya genap 5 orang, tentu saja Donghae akan berada dalam satu kelompok dengan Yesung, Zhoumi, Siwon dan Kyuhyun. Dan hal inilah yang menyebabkannya tidak ingin mengikuti kegiatan perkemahan tersebut. Ia benar-benar sebal dengan tingkah keempat pasangan tersebut, yang membuatnya sakit mata karena terpaksa melihat kemesraan mereka sekaligus merasa tersingkir karena tidak ada satu pun dari mereka yang mempedulikannya. Ia merasa tidak dianggap jika keempat teman baiknya itu sudah berkumpul dengan kekasih mereka.

"Haahh... Apa yang harus kulakukan jika aku berada disana? Berkumpul bersama mereka pun percuma" gerutu Donghae pelan sambil melirik teman-temannya yang sudah berkumpul dan terlihat bahagia membicarakan rencana mereka yang menyangkut kegiatan perkemahan ini.

"Hae... Apa yang kau lakukan disana? Cepat kemari!"

Donghae mendengus sebal saat suara Siwon terdengar memanggil namanya dan mengajaknya untuk bergabung. "Memangnya ada apa disana?" tanya Donghae pura-pura tidak mengerti.

"Ya... Kita harus merencanakan segala sesuatunya sebelum berangkat. Kita satu kelompok bukan? Kajja kemari!" Kali ini Yesung yang berbicaranya padanya.

Donghae bangkit dari kursinya dengan ekspresi malas. Ia kemudian berjalan lambat-lambat ke arah teman-temannya.

"Ada apa denganmu? Kau tidak enak badan?" tanya Zhoumi perhatian sambil memperhatikan Donghae dengan seksama.

"Tidak" sahut Donghae datar. "Memangnya apa yang kalian rencanakan untuk perkemahan nanti? Waktu kencan diam-diam kalian dengan pacar-pacar kalian?" ucap Donghae dingin sambil menatap tak suka keempat teman baiknya itu.

"Jadi ini yang membuatmu berekspresi seperti itu, hyung? Hahahaha" Anggota termuda kumpulan siswa terpopuler seantero sekolah tersebut—Kyuhyun—tertawa begitu gembira saat ia melihat wajah Donghae yang semakin tertekuk.

Ketiga orang lainnya berusaha menahan tawa mereka saat Donghae mulai memandangi mereka satu persatu. "Apa salahnya? Wajar saja jika aku merasa seperti ini pada kalian. Kalian tidak tahu betapa tidak enaknya tidak dianggap seperti itu, bukan?" Nada dingin yang terlontar dari setiap kata yang Donghae ucapkan sekaligus ekspresi datar di wajah Donghae membuat keempatnya bungkam seketika.

"Oke, maaf jika setelah kami memiliki kekasih kau mulai merasa seperti itu pada kami. Tapi... Kau tahu? Jatuh cinta itu benar-benar membuatmu hanya terpaku pada kekasihmu seorang. Mungkin kau baru bisa merasakannya jika kau jatuh cinta pada seseorang suatu hari nanti" ucap Siwon mewakili ketiga teman mereka yang lain pada Donghae yang mencebikkan bibirnya.

"Tapi setidaknya pikirkanlah temanmu yang masih sendiri ini. Kalian tahu? Sangat susah bagiku untuk menemukan seseorang yang bisa membuatku benar-benar jatuh cinta, baik itu perempuan maupun laki-laki" aku Donghae sambil tersenyum getir. "Eomma-ku bahkan menyuruhku untuk cepat-cepat menemukan seseorang yang kusukai dan menjalin hubungan dengannya agar eomma bisa mempunyai cerita tentang percintaanku untuk dibicarakannya di reuni mingguannya bersama sahabat-sahabatnya"

Kyuhyun tertawa keras saat Donghae mengeluarkan curhatan hatinya.

"Diam kau magnae! Kau tahu? Eomma-ku bahkan membandingkanku denganmu yang playboy" dengus Donghae yang membuat Kyuhyun membelalakkan matanya.

"Huh? Playboy? Sejak kapan?" Kyuhyun mengerutkan keningnya. "Aku tidak pernah mempermainkan perempuan yang kupacari" Kyuhyun terlihat berpikir. Menginga-ingat jikalau ada yang terlupakan olehnya.

"Kau berpacaran sejak sekolah menengah pertama dan sudah beberapa kali berganti pasangan. Bahkan ada perempuan yang hanya kau pacari selama 5 hari. Apa itu bukan playboy namanya?" Donghae menatap Kyuhyun dalam dengan wajah seriusnya.

"Yaa... Hyung... Kenapa kau seenaknya saja men-cap-ku playboy? Aku memacarinya hanya 5 hari karena aku benar-benar tidak menyukainya dan tidak mau membuatnya sakit hati jika aku memacarinya lebih dari itu. Aku tidak playboy hyung. Dan kebanyakan dari mantan pacarku adalah orang yang ingin berpacaran denganku hanya karena latar belakang keluarga" jelas Kyuhyun membela diri.

"Tapi tetap saja menurutku kau itu playboy Kyu" ucap Donghae yang membuat Kyuhyun melotot marah pada Donghae.

Bertanya mengapa Kyuhyun memanggil Donghae dengan sebutan 'hyung'?

Ya... Kyuhyun adalah yang termuda disana. Ia adalah adik sepupu yang eomma Donghae maksud. Jarak usia Kyuhyun dengan keempat orang lainnya adalah 1 sampai 2 tahun lebih muda dari mereka. Ia mampu sekelas dengan hyungdeul-nya saat ini karena ia pernah loncat kelas 1 kali saat di sekolah dasar. Dan ia adalah yang terpintar diantara kelima orang siswa terpopuler di sekolah tersebut.

Dan mengenai yang lainnya, Yesung yang tertua disana. Umurnya terpaut hampir satu tahun lebih tua dari Siwon, Zhoumi dan Donghae, dan terpaut hampir 2 tahun lebih tua dari Kyuhyun. Ia terlambat masuk sekolah karena saat kecil dulu ia terlalu asyik dengan binatang peliharaannya, yang membuatnya tidak memiliki keinginan untuk bersekolah. Sehingga akhirnya ia dipaksa bersekolah setahun setelah tahun dimana seharusnya ia sudah memulai pendidikan usia dininya.

Sehingga jika dituliskan dalam angka, Yesung berumur 18 tahun ; Siwon, Zhoumi, Donghae 17 tahun ; dan Kyuhyun 16 tahun tahun. Dan kini ketiganya duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah atas.

Lama mereka berlima terdiam. Kyuhyun yang masih sedikit marah atas pernyataan Donghae terhadap dirinya tadi, melirik Donghae dan mencoba untuk memberikan penawaran pada hyung-nya yang menurutnya bernasib malang tersebut.

"Bagaimana kalau saat kegiatan perkemahan nanti kita mencarikan kekasih untukmu hyung?" Kyuhyun menatap Donghae yang seketika menatapnya sambil mengerlingkan sebelah matanya pada Donghae.

"Aku tidak suka dijodoh-jodohkan Kyu. Eomma-ku sudah pernah mencobanya dan tidak berhasil sama sekali" Donghae menyahuti ucapan Kyuhyun dengan ekspresi malasnya.

"Tapi saat ini kau yang paling populer diantara kita berlima, hyung. Karena hanya kau yang belum memiliki kekasih. Pasti banyak yeoja cantik maupun namja manis disekolah ini yang tertarik padamu" hasut Kyuhyun sambil mengedipkan matanya pada Zhoumi, Siwon dan Yesung. Memberi kode pada mereka bertiga agar mau membantunya membujuk Donghae. "Kita coba dulu, oke?" ucap Kyuhyun lagi.

Donghae menimbang-nimbang dalam bimbang. Mungkin Kyuhyun benar. Saat ini hanya dirinya seorang yang belum memiliki seorang kekasih diantara kelima siswa terpopuler yang ada. Siswa atau siswi yang menyukai keempat temannya yang lain bahkan ada yang membelot menyukainya karena statusnya saat ini. Bahkan ia menjad idola yeoja terpopuler seantero sekolah, Jessica. Tapi...

"Kalau mereka hanya melihat fisik dan latar belakang keluargaku saja, bagaimana?" Donghae bertanya sambil menatap satu persatu wajah teman-temannya. "Aku tidak mau jika rasa suka mereka padaku hanya terpaut pada kedua hal itu saja. Aku mau mereka menerimaku secara keseluruhan. Aku mau mereka menyukaiku apa adanya, bukan karena ada apanya" ucap Donghae lagi.

Kyuhyun dan ketiga orang lainnya mendesah pelan. Yah... Sangat sulit memang bagi orang-orang seperti mereka untuk mendapatkan orang yang benar-benar tulus kepada mereka. Mereka adalah laki-laki dengan wajah tampan dan berpostur tubuh bagus. Mereka juga berasal dari kalangan keluarga konglomerat yang tentunya akan membuat siapa saja rela menjadi pasangan mereka karena hal tersebut.

Namun empat dari lima orang laki-laki tersebut tampak bersyukur. Setidaknya saat ini mereka telah menemukan orang yang benar-benar tulus mencintai mereka apa adanya dan menerima semua kekurangan serta kelebihan mereka. Tinggal sekarang memikirkan bagaimana caranya agar hubungan mereka dengan kekasih mereka tersebut bisa terus bertahan hingga mereka cukup umur dan menikah.

"Yah... Mungkin saja dari sekian banyak orang, ada yang benar-benar tulus padamu Hae hyung. Kau bisa lihat kekasih kami? Mereka benar-benar tulus pada kami" ucap Kyuhyun dengan senyum yang terpatri di wajahnya yang membuat Donghae hanya mengangguk pelan.

"Yah... Kalian benar-benar beruntung" ujar Donghae. "Namun sebenarnya aku masih belum memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dengan siapapun. Aku hanya sedikit kecewa pada kalian yang mengacuhkanku dan risih dengan tingkah eomma-ku akhir-akhir ini. Eomma-ku bertingkah seolah-olah aku adalah perjaka tua yang sudah harus memiliki calon istri untuk segera kunikahi"

Gambaran Donghae mengenai tingkah menyebalkan eomma-nya akhir-akhir ini membuat Kyuhyun, Yesung, Zhoumi dan Siwon meledakkan tawa mereka dengan keras, hingga sebagian besar dari teman-teman sekelas mereka menoleh ke arah mereka.

Donghae mencebikkan bibirnya. "Nah... Kan... Kalian meledekku lagi" dengusnya.

Siwon yang sedang berusaha mengurangi tawanya menyahut disela-sela gelak tawanya. "Aniya Hae bukan begitu" Ia menjeda sejenak ucapannya untuk menetralkan nafasnya dan berusaha untuk mengontrol dirinya. "Hanya saja ucapanmu tadi begitu konyol kkk" kikiknya geli saat ia mengingat ungkapan polos teman baiknya itu.

"Perjaka tua? Ahahahahaha" Zhoumi dan Kyuhyun tertawa lagi setelah mereka berhenti sejenak dari kegiatan tertawanya.

Sementara itu Yesung yang sudah lebih bisa mengontrol dirinya dan berhenti tertawa hanya bisa menggeleng pelan melihat tingkah laku teman baik sekaligus adik-adiknya tersebut.

.

.

.

.

.

.

.

TBC