Disclaimer: Hetalia bukan punya saya~


"Proklamasi.

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan

dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta."


Tujuh belas agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka

Bendera-bendera berwarna merah putih terlihat dimana-mana. Di jalanan, tiang-tiang, baliho, dan di rumah-rumah. Mungkin ada beberapa bendera yang mencampur adukkan warna, tapi tetap saja warna merah dan putih mendominasi pemandangan. Rumah-rumah di sepanjang jalan didekorasi dengan bendera tersebut, berusaha menjadikannya seatraktif mungkin. Tidak lupa, bendera itu sudah dipasang di tiang-tiang bendera, berkibar dengan gagahnya oleh angin yang bertiup.

Seorang laki-laki muda terdiam melihat semua itu. Perlahan, dia menatap bendera-bendera yang sudah dikibarkan itu, lalu melihat rumah-rumah yang sudah didekorasi dengan segala atribut merah putih, dan beberapa anak kecil yang berlarian sambil mengibarkan bendera kecil di tangan-tangan mungil mereka, tertawa bersama, hanyut dalam euphoria.

Laki-laki itu terdiam sesaat, lalu sebuah senyum kecil terpampang di wajahnya yang lelah.

"Selamat ulang tahun, diriku," gumamnya, menatap langit biru yang sedikit berawan.

Ya, hari ini adalah hari ulang tahunnya. Hari dimana bos pertamanya memproklamasikan kemerdekaannya dan menyiarkannya ke seluruh dunia. Hari dimana dia menatap sang Saka Merah Putih berkibar. Hari dimana dia terlepas dari belenggu penjajahan. Hari dimana dia bebas.

Tentu, ulang tahunnya tidak selalu dipenuhi kebahagiaan, seperti tahun-tahun lalu. Krisis, konflik internal maupun eksternal, luka yang terlihat maupun tidak, semua mewarnai momentum spesial ini. Tapi, biarpun keadaannya sekarang bisa dibilang memprihatinkan, rakyat-rakyatnya masih mencintainya, mempercayainya, menaruh harapan pada sang garuda muda yang bersiap untuk terbang lebih tinggi.

Dia kembali menatap langit. Ya, dia akan terbang lebih tinggi lagi. Dia akan mengepakkan sayapnya lebih kuat, sehingga dia akan terus terbang bersama dengan Negara lain, tidak terbelakang, terus dan terus hingga dia mencapai puncak tertinggi. Memang susah, tapi tidak ada salahnya juga bermimpi. Lagipula ini kan ulang tahunnya.

Berbicara tentang ulang tahun...

Indonesia melirik jam yang terbelit di sekeliling pergelangan tangannya, dan sadar sekarang masih jam 4 sore.

Dia menghela nafas. "Masih dua jam lagi..."

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama hayat masih di kandung badan

Kita tetap setia tetap setia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap setia

Membela negara kita


Iya, saya tahu ini pendek. Iya, saya tahu ini geje. Iya, salahin aja matahari yang bersinar tanpa ampun pas tadi saya upacara (?)

Aaaanyway, saya bikinnya buru-buru juga sebelum lappie disambar nee-san B| yaah~ last but not least, selamat ulang tahun proklamasi, Indonesia~ :D sekarang saya siap-siap buka puasa dulu~ (?)