MayuAka (Mayuzumi x Akashi)

Warning : Sesuai cerita, ini sehabis kelulusan dan belum vorpalan, character possible OOC, bahasa masih ngaco, sho-ai, typo(s), gaje, dll.

Disclaimer Kuroko no Basuke and character by Fujimaki Tadatoshi
Story by Seishan

Don't like don't read~


"Mayu..zumi-san?" Panggilnya ragu takut menganggu yang sedang fokus membaca.

Yang dipanggil hanya meliriknya sedikit, "Apa maumu, Akashi?"

"Hanya ingin mengucapkan selamat atas kelulusanmu." Akashi tersenyum, lalu mendekati Mayuzumi.

"Sou, Arigatou." Ia kembali fokus pada LN nya.

"Douitashimashita." Ucapnya lalu ia menyenderkan lengannya di tiang pembatas atap, menatap langit sembari merasakan terpaan angin sejuknya, "Sudah memutuskan ingin masuk kemana?"

"Mungkin." Yang ditanya masih fokus kepada buku kesayangannya- LN.

"Sou desu ka.." Jeda sebentar, "Dimana?"

"Kau penasaran sekali."

"Ah- sumimasen."

"..."

Hening beberapa menit, yang satunya fokus membaca LN, yang satunya bingung ingin bicara apa lagi. Akashi melirik pria yang duduk dibawah tersebut sekilas, "Aku akan merindukanmu.." Gumam nya.

Pria tersebut meliriknya sembari menaikkan sebelah alisnya, "Apa?"

"Eh?" Akashi menoleh ke arahnya.

"Kau mengatakan sesuatu tadi."

"Ah, tidak. mungkin hanya perasaanmu?" -'Kedengaran?'

"Sou ka." Pandangannya kembali ia tujukan pada LN nya.

Akashi menghela nafas lega.

Hening, lagi. beberapa menit, Akashi menghela nafas, ia menyerah, dan memilih 'mengatakannya'.

"Mayuzumi-san." Akashi menghadapnya.

"Hn?"

"Maaf.. ini kesempatan terakhirku.. jadi.."

Mayuzumi masih fokus ke bacaannya, ia menunggu Akashi melanjutkan bicaranya- yang dipotong tersebut, seperti orang yang sedang menyiapkan mental untuk menyatakan cintanya kepada orang yang disukainya, pikirnya.

"Aku menyukaimu."

Mayuzumi hampir tersedak angin, ia menatapnya, datar. walaupun sejujurnya ia terkejut, sangat. "Kau serius?"

"..Ha'i."

'Kenapa dia bisa suka dengan orang sepertiku?' Oh, rupanya kau sadar diri, Mayuzumi.
"Aku," Jeda sebentar, "..Juga." Sembari memalingkan wajahnya dan menutupi setengah wajahnya dengan LN.

"...Eh?"

"Kurasa kupingmu baik-baik saja untuk mendengarkan apa yang kukatakan barusan."

Akashi terdiam sejenak, lalu tertawa kecil.

"Ada yang lucu?" Mayuzumi menatapnya agak kesal.

"Iie, kukira awalnya aku akan ditolak." Jawabnya. ia masih terkekeh karena hal yang tidak diduganya barusan.

Mayuzumi menarik lengannya dan langsung merengkuhnya.

"M-mayuzumi-san?" Ah, rona merah kini sudah terlihat di pipinya.

"Berhenti tertawa."

"H-ha'i.. sumimasen.."

Diam sejenak, "Universitas Kyoto."

"Ah, baguslah." Ia tersenyum tipis.

Masih dalam keadaan yang sama, Akashi menyandarkan kepalanya didada bidang pemuda tersebut. 'Hangat', batin nya. tak lama, Mayuzumi melepaskan rengkuhannya tersebut, ia menatap Akashi.

"Mayu-" Ucapannya terpotong ketika Mayuzumi menempelkan bibirnya ke bibir ranum milik Akashi, hanya sebentar, lalu Mayuzumi kembali membaca LN nya dengan tidak tenang. Akashi reflek menunduk untuk menyembunyikan rona merahnya yang kini sudah menjalar hingga kupingnya. Ah, tidak diduga senpainya yang terkesan 'begitu' sampai melakukan ini terhadapnya.

"..."

Dan, hening melanda kembali, masih dalam keadaan yang tadi, namun Mayuzumi sudah sedikit agak tenang sekarang, salahnya juga karena- bukan, bukan salahnya, ini salah refleknya yang tiba-tiba saja mencium Akashi, Kuso-
Mayuzumi melirik Akashi yang daritadi masih saja diam menunduk, ia sedikit khawatir, apa Akashi marah karena Mayuzumi tiba-tiba menciumnya tadi? Oh ayolah, baru juga menyatakan perasaan, masa sudah marah-marahan?

"Oi, Akashi-"

"Mayuzumi-san, aku minta alamat e-mail mu."

"Eh? ah, sebentar." Mayuzumi merogoh sakunya mengambil hp miliknya, 'Tidak marah? yah, baguslah.'

"Kuberi tapi jangan mengganggu ku lagi." Ucapnya datar.

"..Baiklah." balasnya tidak kalah datar dari lawan bicaranya.

Mayuzumi menunjukkan alamat e-mailnya, Akashi menyimpannya di hp miliknya dan bangun dari duduknya, "Terima kasih, aku pergi dulu, Mayuzumi-san. Maaf mengganggu."

Mayuzumi mengangguk, lalu Akashi berangsur pergi dari sana. Sekarang tenang, seperti biasa. Dan akhirnya Mayuzumi bisa melanjutkan bacaannya dengan tenang seperti biasanya, di hari terakhirnya ia berada disana.


Malamnya, Akashi memegang hpnya sembari mengelap rambutnya yang basah dengan handuk, ia baru saja menyelesaikan acara mandi sore nya. Terlihat di layar hp pesan yang ditulis untuk seseorang,

[ To : mayuzumi0103 .jp
Subject : -

"Mayuzumi-san, hari minggu nanti kau ada acara?"]

Kirim, tidak. Kirim, tidak. Mau sih, tapi Mayuzumi bilang tadi jangan menganggunya kalau sudah diberi. Akashi menghela nafasnya, lalu membanting tubuhnya ke atas kasur king size nya. 'Ya sudahlah.'


1 bulan pun berlalu, tidak ada kontak sama sekali mau dari Akashi ataupun Mayuzumi. Akashi ragu ingin mengajaknya keluar karena perkataannya waktu itu, dan ia mengurungkan niatnya untuk mengajak Mayuzumi. dan akhirnya sampai 1 bulan ia tidak mengirim pesan, ataupun bicara. Apalagi bertemu?

"Mouu! untuk apa kau punya alamat e-mailnya kalau kau tidak mau mengiriminya pesan, Sei-chan?!"

"Tapi dia memberiku alamat e-mailnya dengan jaminan agar aku tidak menganggunya lagi, Mibuchi. tidak mungkin aku-"

"Haah, dasar si hantu abu itu- aku akan bicara dengannya!" Pria yang disebut Mibuchi tersebut mengeluarkan ponsel miliknya dan mencari nomor hp yang sedang dibicarakan oleh mereka.

"T-tunggu Mibuchi-"

Call. Mibuchi menunggu telepon diangkat oleh makhluk dibalik sana sembari menggumamkan sesuatu.

Diangkat, terdengar suara yang sudah tidak asing ditelinganya, "Halo?"

"Ah, Mayuzumi-san! Kau kemana saja-" Tut. tut. sambungan diputus secara sepihak. Mibuchi diam.

"Mibuchi? Ada apa?"

Terlihat aura kelam dibelakangnya, Mibuchi menggenggam erat ponsel miliknya, terlihat perempatan didahinya, dan, ia terlihat tersenyum..sadis?

"..Mibuchi?.."


Akashi membuka pintu kamarnya, ia masuk kedalamnya dan menutupnya kembali. ia menghela nafasnya, karena dirinya baru saja selesai mengecek dokumen-dokumen yang dimintai tolong oleh ayahnya. Ia memilih untuk duduk dikursi meja belajarnya, lalu melirik hp nya yang daritadi berkedip-kedip. 'Mail?' Ia kemudian mengambilnya dan membuka hp nya,

[Mon, 11.04 AM
From : mayuzumi0103 .jp
Subject : -

"Akashi, kau ada waktu luang tanggal 4 nanti?"]

Akashi terdiam sejenak, lalu segera cepat membalas pesan tersebut, dan mengirimnya.

[Mon, 11.06 AM
From : akashiseijuro .jp

"Ya. memangnya ada apa, Mayuzumi-san?"]

"Ah- sudah dibalas~"

[Mon, 11.07
From : mayuzumi0103 .jp

"Kalau begitu datanglah ke depan gerbang kuil To-ji nanti, aku menunggumu jam 10."]

Yang menerima pesannya terlihat sangat bersemangat,

[Mon, 11.07
From : akashiseijuro .jp

"Aku mengerti."]

Mayuzumi menaruh secangkir teh dihadapan Mibuchi, "Kau, cepat kembalikan ponselku."

"Ha'i, ha'i~" Mibuchi memperlihatkan layar hp tersebut kepada Mayuzumi. Mayuzumi memicingkan matanya dan segera merebut hp tersebut, melihat-lihat mail yang baru saja dikirim oleh Mibuchi. "..Kau.."

"Pastikan kau membuatnya senang, dan jangan membiarkannya bosan, Mayuzumi-san! awas saja kalau sampai terjadi begitu-"


Tanggal 4, hari rabu. seperti yang dijanjikan, Akashi menunggu didepan gerbang kuil To-ji jam 10 tepat. 7 menit berlalu, orang yang mengajaknya belum terlihat juga. Akashi menghela nafas.

"Akashi."

"Ah- Mayuzumi-san."

"Ayo." Mayuzumi jalan mendahuluinya. Akashi mengikutinya dari belakang sembari menatapnya dari tadi. Mayuzumi berhenti dan berbalik, "Berhenti menatapku terus, aku jadi risih."

"Ah, maaf.." "-Sudah lama rasanya aku tidak bertemu denganmu, jadi agak terasa... kangen?" Sambungnya.

Mayuzumi mendengus, lalu segera menggenggam tangan Akashi dan menariknya lanjut jalan menuju kuil tersebut.
Akashi mendongak melihat puncak kuilnya, merasa kagum. Mayuzumi mengangkat sebelah alisnya melihat Akashi, "Kau belum pernah kesini?"

Akashi menggelengkan kepalanya, "Memang belum pernah, tapi aku lumayan tahu sejarahnya. Kuil ini adalah kuil sekte Rinzai Tenryuji. Pada 1341, Ashikaga Takauji, pendiri Keshogunan Muromachi, mengundang biksu Muso Soseki ke tempat ini untuk-"

"Berhenti. aku tahu, jadi cukup." Mayuzumi memutar bola matanya malas, "Ayo kita ke taman bagian timur." Lanjutnya sembari menarik tangan Akashi lagi. Akashi hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang.

Sesampainya disana Akashi menatap taman kagum, terdapat banyak pepohonan dan dedaunan yang rimbun disini, mereka menyusuri taman, menyebrangi jempatan yang ada ditengah kolam tersebut. Di sana sepi, entahlah karena orang-orang sedang pergi jalan-jalan ke tempat lain atau semacamnya? Yah, ini Golden Week, sih.
Taman ini benar-benar pemandangan yang bagus dan segar untuk dipandangnya.

"Kau suka?"

Akashi mengangguk, "Tamannya bagus, akan lebih bagus lagi kalau ada pohon Sakura yang mekar disini" Jawabnya dengan tersenyum tipis.

"Sou ka. Baguslah."

"Mayuzumi-san.. Terima kasih, aku senang kau mengajakku kesini."

Mayuzumi baru saja membuka mulut untuk bicara, Akashi sudah angkat bicara duluan, "Walaupun tadinya aku ragu itu kau atau bukan, karena mengajakku secara tiba-tiba begitu. Haha, aku tidak menyangkanya."

Mayuzumi kembali menatap datar pemandangan disekitarnya. Moodnya untuk membalas ucapan terima kasih obocchan disampingnya sudah sirna entah kemana secara tiba-tiba.

"Ngomong-ngomong sehabis ini, kita ingin kemana?"

"Maka-"

"Ah ya, aku sudah makan dari rumah, jadi jangan mengajakku untuk makan."

Twitch. "Ke rumahku, kalau begitu."

"Eh? untuk apa?"

"Mengerjakan semua tugasku."

"Tapi itu tugasmu, kau harus mengerjakannya sendiri, Mayuzumi-san. Lagipula kalau dikerjakan oleh anak kelas 11 sepertiku, kau mau tugasmu jadi hancur berantakan?"

"Astaga, Akashi- Aku hanya bercanda."

"Aku juga bercanda."

Mayuzumi memutar bola matanya lelah.

"Kalau begitu kita mau apa kesana?" Tanya Akashi lagi.

Mayuzumi angkat bahu, lalu menarik Akashi ke luar dari sana, berjalan ke rumahnya. "Ah ya, mungkin saja kita bisa bergulat disana. Mumpung rumahku sedang sepi."

"..Bergulat?"

"Ya, bergulat di ranja- UGHH-" Mayuzumi berangsur bangun mengelus mukanya yang baru saja mendapat ciuman dari tanah tercinta. "Kau ingin membunuhku!?"

"Hanya ditendang lalu tersungkur di tanah tidak akan sampai membuatmu mati, Chihiro." Jawabnya cuek.

"Sialan-"

=-END-=


Doumo~ Author kembali membawa ff MayuAka~ karena sebelumnya itu absurd banget dan benar-benar gagal, jadi ditebus aja ya pake ini, hahaha~ ( ̄∀ ̄) Walaupun ini jadinya absurd juga (T∀T)
Ini terinspirasi dari rp awalnya, eh tiba-tiba jadi gini/?
Oh dan yang terakhir itu, iya dia berubah jadi Bokushi kalau masih ada yg keder kenapa itu tiba-tiba Akashinya berubah jadi tsadesh begitu :"D

sebelumnya maaf sudah lama tak update, minna~ TwT)/ maaf udah berapa bulan entah ini ga update-update :"D terakhir kali itu tahun 2015 deh, hahaha *tawa tanpa dosa*

untuk kedepannya Shan usahain ga bakal sampe berbulan-bulan-bulan/? gini apdetnya :") "usahain" ya, "usahain". /digaplok

thanks buat yang udah baca, review, dan paporit atau sebagainya~ lup yu al!

Salam,
Seishan