Buah Sial
.
.
.
Ketika Zoro memutuskan untuk pergi berjalan-jalan di luar, tapi ia malah tersesat di hutan. Zoro pun kelelahan untuk mencari jalan pulang, lalu ia menemukan sebuah pohon besar yang tidak diketahui. Pohon itu berbuah dan buah itu dimakan oleh Zoro.
Untungnya salah satu saudara dari Zoro menemukannya dan membawa Zoro ke jalan yang –seharusnya– benar.
Tapi keesokan harinya, ada yang aneh dengan Zoro.
Apakah kedua saudara dan keenam temannya bisa merubah keanehan Zoro?
.
.
.
Genre:
Adventure, Friendship, Supernatural
Rated:
T
Disclaimer:
One Piece and All Character © Eiichiro Oda
Buah Sial © TRF Lyoko Warrior
Saya tidak mengambil keuntungan materil dari fanfic ini, ini hanya kesenangan semata.
WARNING!
Alternative Universe, EYD berantakan, Out of Character/In Character, Typo(s), GaJe, Abal-abal, Memusingkan, (maybe) Alur terlalu cepat, etc…
.
.
Don't Like Don't Read!
Buah Sial
Chapter 1: Buah
Konon, terdapat sebuah kerajaan yang makmur dan bebas dari peperangan. Kerajaan itu bernama 'Kerajaan Mugiwara'. Ya, kerajaan yang memiliki rakyat yang adil dan makmur.
Disana terdapat sembilan orang yang sangat bersahabat, tiga dari mereka adalah anak dari Raja Kerajaan Mugiwara, Raja Garp. Mereka memberikan nama untuk kelompok mereka yang dinamakan sesuai dengan asal mereka, Mugiwara.
Siapa saja orang-orang yang bersahabat ini yang dibendung lama suatu kelompok Mugiwara?
Pertama, ada Monkey D. Luffy, darah daging dari Raja Garp. Bocah laki-laki berambut hitam ini selalu mengenakan topi jerami kapanpun dan dimanapun. Luffy terlihat polos, sifatnya yang keanak-anakan dan yang paling antusias dalam berbagai situasi. Luffy memiliki kemampuan yang unik, yaitu ia bisa memanjangkan dan mengembungkan semua bagian tubuhnya bagaikan manusia karet. Dan yang terpenting dalam hidupnya adalah dalam sehari harus memakan daging, kalau tidak ia akan merasa bahwa nyawanya sudah tiada lagi. Yang tak kalah pentingnya adalah Luffy yang menjadi ketua dalam kelompoknya.
Kedua, Roronoa Zoro, anak angkat dari Raja Garp. Dia ini laki-laki tulen. Si kepala hijau ini adalah seorang pendekar pedang muda yang paling diandalkan dalam kerajaannya. Zoro selalu terlihat dengan membawa tiga katana yang terselip dipinggangnya, tiga anting emas yang menggantung di telinga kirinya, bandana hijau gelap –yang lebih mirip hitam– yang diikat di lengan atas tangan kirinya. Zoro juga sering tidur dan mempunyai penyakit buta arah yang sudah mencapai stadium akhir, jadi banyak orang yang ikut repot dalam mencarinya entah-dimana-itu.
Ketiga, Nami, gadis berambut orens ini juga anak angkat dari Raja Garp. Dia yang mengurus semua bagian keuangan dan seorang navigator di kerajaannya, dan juga ia pemilik dari kebun jeruk yang sangat terkenal diberbagai penjuru dunia. Kalau masalah uang, Nami 'lah orang yang tepat untuk urusan itu. Tapi diam-diam Nami itu –bisa dikatakan– gila harta. Selain itu, Nami bisa mengetahui cuaca disekitarnya hanya dalam hitungan detik.
Keempat, Usopp, sepupu jauh dari Luffy yang tinggal disana. Laki-laki berambut hitam keriting ini sering diejek dengan sebutan 'pinokio', karena ia memiliki hidung yang panjang dan suka membuat cerita bohong. Usopp paling dekat dengan Luffy daripada yang lainnya. Selain itu, Usopp seorang penembak jitu hanya dengan ketapel saja dilengkapi dengan berbagai amunisi. Tapi sayangnya, Usopp itu penakut.
Kelima, Sanji, sang koki Kerajaan Mugiwara. Laki-laki berambut pirang ini sangat handal dalam hal masak-memasak. Ia selalu memperhatikan kualitas bahan makanan dan nutrisi yang baik untuk dikomsumsi oleh seluruh orang di kerajaannya. Sanji juga memiliki keahlian bertarung dengan kakinya, dan kerennya Sanji tidak pernah bertarung menggunakan tangannya karena menurutnya 'tangan adalah benda berharga dari seorang koki'. Selain itu, -bisa dikatakan– Sanji ini adalah seseorang yang mesum, ia sangat mencintai, menghormati, dan melayani berbagai wanita cantik dengan suka cita. Dan Sanji memiliki keunikan tersendiri, yaitu alisnya yang melingkar.
Keenam, Chopper, sang rusa kutub berhidung biru. Memang ia rusa kutub bertubuh kecil dan terlihat manis, tapi Chopper bukan sembarangan rusa kutub. Ia bisa berbicara bagaikan manusia dan memiliki keahlian khusus dibidang kedokteran, maka ia diangkat sebagai dokter Kerajaan Mugiwara. Chopper sangat dekat dengan Luffy dan Usopp, dan juga ia menjadi sasaran empuk untuk Usopp bohongi dengan berbagai cerita bohongnya. Chopper terlihat sangat lugu, polos, mudah panik dan mudah untuk menangis.
Ketujuh, Nico Robin, sang Arkeolog muda di Kerajaan Mugiwara. Gadis berambut biru kehitaman ini sangat dekat dengan Nami. Robin sangat cerdas, selalu berpikir panjang sehingga ia dapat mengetahui situasi apapun. Ia juga terlihat dingin dan santai, tapi terkadang ia mengeluarkan kalimat yang sadis untuk didengar. Robin juga memiliki kekuatan yang tak kalah unik dari Luffy, yaitu Robin dapat melipat gandakan beberapa bagian tubuhnya sampai 200 kali lipat.
Kedelapan, Franky, sang tukang kayu profesional di Kerajaaan Mugiwara. Sebenarnya pria berambut biru muda ini adalah cyborg alias manusia robot. Seperti profesinya, Franky bekerja sebagai tukang kayu. Ia yang paling dihandalkan dalam merancang dan membangun sebuah proyek. Franky selalu terlihat dengan menggunakan baju pantai yang tak dikancingkan dan celana pantai berupa pakaian dalam. Dan juga Franky memiliki pose yang aneh dengan diiringi suara 'Supaa!'.
Dan terakhir, Brook, sang pemain musik Kerajaan Mugiwara. Ia adalah pemimpin dari grup musik yang terkenal di kerajaannnya. Pria ini paling tua diantara seluruh anggota kelompoknya, tapi tidak ada yang tahu usianya berapa. Dulu, Brook pernah dikutuk oleh seorang penyihir dan kutukannya masih berlaku sampai sekarang, yaitu seluruh tubuhnya bagaikan tengkorak hidup, tapi rambutnya masih dapat tumbuh dengan subur dan dapat hidup seperti manusia normal. Dan juga, Brook ini tak kalah mesum dengan Sanji. Setiap kali ia bertemu dengan seorang wanita, langsung ia berkata 'boleh kulihat warna celana dalammu?', dan Brook selalu mendapatkan hadiah pukulan dari wanita itu.
Pagi ini terlihat seperti biasanya, tidak ada yang spesial atau yang lainnya. Kelompok Mugiwara melakukan aktivitasnya seperti biasa, seperti bermain kejar-kejaran, mengurusi kebun, membaca buku di perpustakaan, memasak, tidur, mengecek keadaan bangunan sekitar, dan bermain biola.
Memang terlihat seperti biasa. Tapi Zoro, si tukang tidur terbangun dari alam mimpinya.
"Nggh… Kenapa aku tidak bisa tidur dengan tenang ya?" gumamnya pelan seraya menggaruk belakang kepala yang tidak gatal. "Mungkin jalan-jalan sebentar bisa membuatku tidur dengan tenang."
Zoro pun bangkit dari tempatnya tadi tidur dan mulai berjalan meninggalkan tempat itu. Kaki jenjangnya terus melangkah di atas rerumputan hijau, Zoro sendiri juga tidak tahu ia harus kemana.
Dan tanpa disadari akhirnya ia berada di tengah hutan yang berada di Kerajaan Mugiwara. Zoro melirik sekilas daerah sekitarnya, tidak ada apapun yang aneh.
"Tch… Aku tersesat lagi."
Sepertinya penyakit buta arahnya kambuh lagi, padahal ia sering kesana tapi tetap saja tersesat.
Zoro mengambil nafas panjang, "Semoga saja ada yang menemukanku disini…" gumamnya berharap, tapi tidak sepenuhnya berharap.
Zoro kembali berjalan melusuri hutan itu, siapa tahu ia menemukan jalan untuk kembali ke tempatnya. Tapi hasilnya, NIHIL. Zoro semakin tersesat di dalam hutan, itu kalau menurutnya.
Akhirnya, Zoro pun kelelahan mencari jalan untuk kembali. Ia bersandar di pohon besar untuk beristirahat.
Kalau Zoro perhatikan sejenak, pohon itu mirip pohon beringin, tapi itu bukan pohon beringin. Dan Zoro pun mengabaikan pikirannya barusan.
"Aw!"
Lalu Zoro menemukan sebuah buah yang menimpa kepalanya, buah ini asalnya dari pohon itu.
Si kepala hijau itu memperhatikan buah itu, "Buah apa ini? Buah ini lebih mirip apel, tapi kenapa kulitnya berwarna ungu?" Ia pun memakan buah itu untuk mencicipi rasa buah itu, "Rasanya lebih aneh lagi, rasa buah ini seperti jeruk. Sebenarnya ini buah apa? Aku baru pertama kali melihat buah ini. Ah… Aku tidak peduli mau buah apa ini, aku makan saja. Kebetulan aku belum makan siang ini."
Akhirnya Zoro memutuskan untuk memakan buah itu. Setelah ia memakan satu buah, tiba-tiba rasa kantuknya datang lagi. Dan Zoro pun tertidur di bawah pohon itu.
Seluruh anggota kelompok Mugiwara sedang asyik berkumpul di kebun jeruknya Nami, terkecuali satu orang. Tapi nampaknya untuk sekarang mereka belum menyadarinya.
Disana mereka sedang pesta makan jeruk hasil kebun jeruk Nami yang baru saja matang dan siap untuk dijual. Tapi sepertinya Nami untuk hari ini bersikap baik. Tidak biasanya ia memberikan jeruknya secara gratis, apakah Nami telah tersambar sesuatu? Ah, tidak mungkin. Ini perintah dari ayahnya sendiri untuk membagikan jeruk hasil kebunnya kepada seluruh sahabatnya, lalu dimakan bersama-sama agar semakin nikmat rasa jeruknya. Dengan berat hati, Nami pum membagikan jeruk hasil kebunnya kepada para sahabatnya.
"Hmmm~ Jeruk ini sangat manis rasanya~" seru Luffy, Usopp dan Chopper bersamaan.
"Yohoho~ Jeruk ini sangat manis di lidahku, tapi aku sudah tak punya lidah lagi. Skull joke…" kata Brook.
"Rasa jeruk ini sangat SUPAA~" kata Franky semangat.
"Navigator-san, jeruk ini manis sekali," puji Robin singkat.
"Oh Nami-swan~ Kau memang hebat! Bisa membuat kebunmu sendiri dengan tanganmu yang terbebas dari ganguan hama dan kau membuat kualitas jeruk ini meningkat sehingga jeruk ini sangat manis dan bervitamin C yang cukup sesuai dengan gizi yang ditentukan…" kali ini pujian dari sang koki.
Sang pemilik kebun jeruk itu pun tertawa dengan sombong, "Hahahaha… Jerukku ini memang yang paling terbaik!"
Nami menyadari bahwa ada satu orang lagi yang belum memuji jeruknya, dan ia tahu siapa orang itu. Nami pun mencari dimana orang itu dan juga baru menyadari bahwa orang itu tidak bersama mereka.
"Eh, kok Zoro tidak ada?"
"Gheee…"
Akhirnya semuanya pun melirik ke seluruh penjuru tempat itu dan hasilnya tidak ada.
"Kemana dia?" tanya sang kapten kelompok Mugiwara seraya meneruskan memakan jeruk.
"Chopper, Franky, bukannya aku menyuruh kalian untuk memanggil semuanya kesini?" tanya Nami.
"Memang kami sudah memanggil semuanya, tapi kami baru sadar kalau Zoro tidak ada," kata Chopper yang diiringi anggukan kepala dari Franky.
"Ara, jangan-jangan…" ucap Robin menggantung.
"Jangan-jangan kenapa, Robin?" tanya Usopp yang mulai merinding jika Robin mengeluarkan kata-kata yang sadis lagi.
"Jangan-jangan Pendekar-san tersesat lagi suatu tempat."
'gubrak'
Semuanya pun terjatuh dengan posisi tidak elit setelah Robin mengatakan itu.
"Sepertinya penyakitnya kambuh lagi," kata Franky.
"Dasar Marimo! Merepotkan saja," geram Sanji.
"Yohoho~ Padahal matanya terlihat normal, tapi bisa buta arah seperti itu. Eh, tapi aku sendiri kan tidak punya mata. Skull joke~"
"Apa boleh buat… Luffy, kau segera mencari Zoro sekarang!" perintah Nami.
"Kenapa aku?" protes Luffy.
"Tidak ada protes! Kalau kau tidak mau mencarinya, maka aku tidak akan mengizinkanmu lagi untuk memakan jerukku!"
Setelah mendengar ancaman dari Nami, Luffy hanya sanggup menelan air liur dengan susah payah. Mau tidak mau, Luffy harus menurut perintah Nami.
"Baiklah, aku akan pergi mencari Zoro!"
Sekarang Luffy berada di hutan, mungkin ia bisa menemukan Zoro disini.
"Uh… Merepotkan sekali. Kenapa aku yang harus mencari Zoro? Memangnya tidak bisa yang lain!?" keluh Luffy.
Luffy terus berjalan seraya melirik sekitarnya, tidak ada tanda-tanda dari Zoro. Pada akhirnya Luffy pun kelelahan dan duduk di bawah pohon besar yang tidak diketahui namanya.
"Aku capek sekali. Dimana Zoro sih?!" pekik Luffy kesal.
"ZzzZZzzZ"
Tiba-tiba Luffy mendegar sebuah dengkuran halus, langsung saja Luffy mencari asal suara dengkuran itu.
"Ketemu!" seru Luffy girang. Akhirnya ia menemukan Zoro yang sedang tidur terlelap disini.
"Oi, Zoro!"
Tidak ada respon.
"Zoro!"
Masih belum ada reaksi.
"ZOROOOOOOOO!"
Luffy pun meneriaki Zoro dengan microphone yang entah dapat dari mana dilengkapi juga dengan speaker yang diatur volume penuh. Zoro pun terbangun dengan posisi tidak elit.
"Oi! Apa yang kau lakukan, bodoh!?" pekik Zoro marah setelah ia dibangunkan dengan tidak elit.
"Ya tentu saja membangunkanmu, memangnya apa? Lagipula, kenapa kau ada disini?" balas Luffy dengan santainya.
"Hmm… Aku lupa."
Luffy hanya menghela nafas setelah mendengar jawaban Zoro, dasar pelupa.
"Ah… Tidak penting. Sekarang ayo kembali ke teman-teman dan pesta makan jeruk hasil kebun Nami lagi!" ujar Luffy seraya menarik lengan tangan Zoro.
"Hei! Jangan tarik-tarik tanganku!"
Keesokan harinya pun sama seperti kemarin, tidak ada yang spesial. Pagi ini seluruh anggota kelompok Mugiwara sarapan pagi bersama di ruang makan Kerajaan Mugiwara, juga bersama Raja Garp.
"Ayo cepat, Sanji! Aku sudah tidak tahan lagi~" keluh Luffy.
"Apa kau punya kesabaran, Luffy? Sebentar lagi juga aku selesai," kata Sanji cepat dari dapur.
Yang lainnya menunggu dengan sabar. Raja Garp melirik seluruh anak dan kawan-kawannya yang berada di meja makan, apakah sudah lengkap atau belum.
Lengkap? Bagaimana bisa dikatakan lengkap jika si kepala hijau itu tidak bersama mereka sekarang.
"Dimana Zoro?" tanya Raja Garp.
"Pasti dia masih tidur pulas," jawab Usopp.
"Orang itu memang tukang tidur," timpal Nami.
"Sudahlah Navigator-san, Long Nose-san, pasti Pendekar-san kelelahan. Karena kemarin ia tersesat lagi di hutan," ujar Robin asal.
"Memangnya dia itu mudah lelah hanya karena alasan itu? Itu tidak SUPAA~" ucap Franky.
"Makanan sudah siap~" seru Sanji dari dapur.
"Akhirnya datang juga!" seru Luffy seraya memegang garpu dan pisau.
Sanji pun datang dengan membawa makanan, lalu meletakan makanan itu di meja makan dengan tertata rapi.
"Silakan, para nona-nona cantik~" kata Sanji seraya meletakan makanan yang sudah disiapkan untuk kedua gadis itu.
"Arigato, koki-san," ucap Robin singkat sambil menunjukan senyuman khasnya.
"Do'itashimashite, Robin-chaaan."
Lalu muncul suara yang datang, "Nghh… Apa aku masih dapat makanan?" Itu suara Zoro.
Semua yang berada disana menengok kearah suara itu berada. Dan semua pun diam membisu ditempat.
"Si-siapa kau?" tanya Raja Garp.
"Ini aku, Zoro."
"Ti-tidak mungkin…" gumam Nami, Usopp dan Chopper bersamaan.
"Apa itu benar-benar kau Zoro-bro?" kali ini Franky yang bertanya.
"Tentu saja ini aku, memangnya kenapa?"
"Aku tidak yakin kau itu Pendekar-san," kata Robin santai.
Sedangkan Sanji, mulutnya sudah mengangga lebar dan pikirannya jadi kacau, "Kauuuuuu~"
"Memangnya aku kenapa?" tanya Zoro pada dirinya sendiri.
Lalu Zoro melirik ke tubuhnya sendiri, dan…
"Gheeeeeeee…"
-Chapter 1: End-
Author Note's:
Hello minna, saya author yang baru –nongol– di FOPI.
Kenapa? Ceritanya GaJeBo ya? Maklum, ide saya pasaran. Tolong maklumi saja. /plaak
Saya mau menerima kosenkuensi apapun, seperti kritikan, saran, concrit, flame atau apapun itu.
Jadi…
REVIEW, please!?
