DEDICATED
Lussi SJaddict en Nabe Tan en bb-ku Andra Andro
(maaf belum sempet bales komen kalian…gomen ne~#sujud2)
MAYONICE08
PRESENT
.
.
EUNHYUKLICIOUS
MAIN PAIR:
EUNHAE / HAEHYUK
SIDE PAIR:
KANGTEUK, HANCHUL
ROMANCE, CRACK, HUMOR
PG 13
AU, YAOI, GENDERSWITCH, OOC-NESS, CRACK, BAHASA CAMPUR
Donghae belajar gombalin Eunhyuk buat bisa dapetin hati yayang Eunhyuk.
.
a/n atau warning(?) : aku balik, bawa fic selingan sebelum menghilang lagi. Bahasanya nyampur ada bahasa baku ada yang gak, banyak typo karena aku malas edit..hehe
Judul aneh? Itu dari Eunhyuk+Delicious = Eunhyuk enak dimakan#ditendangHae
yang dicetak miring itu flashback. Jadi, selamat membaca~
.
.
Alkisah di negeri Korea. Hidup seorang pemuda ganteng yang diberi nama kedua orang tuanya Lee Donghae. Yah, meski kalau diartikan nama itu sebernarnya berarti 'lautan timur'. Donghae dan keluarganya juga bukan penduduk yang tinggal di deket laut alias pesisir pantai. Tapi, berkat Bokap Donghae yang ngidolain lautan plus dulunya waktu masih bocah pengen banget jadi seorang Pelaut. Alhasil Donghae menerima dengan lapang dada diberi nama itu.
Donghae itu, selain ganteng. Berperawakan gagah, lengannya berotot meski belum terbentuk sempurna. Dia merupakan pemuda yang ramah, tapi terlalu cerewet dan banyak tingkah untuk ukuran bocah laki-laki. Eh, karena Donghae sekarang sudah berumur enam belas tahun tepat dua hari yang lalu. Dia nggak mau lagi dipanggil bocah. Donghae mengaku sudah dewasa. Sudah bisa fallin love dan punya yayang yang diapelin tiap malem minggu. Lagian juga Donghae kan tahun ini sudah masuk SMA, jadi ya sah-sah aja kalau dia mengaku dirinya sudah dewasa, padahal secara mental ini bocah masih jauuuuuuh dari kata dewasa.
Donghae juga minta kado sama Tuhan buat ngasih dirinya 'yayang' alias pacar a.k.a kekasih kalau bahasa kerennya sih 'boyfriend'. Lha kok 'boyfriend'? padahal jelas-jelas secara kasat mata, Donghae itu cowok, bahasa Jawanya lanang. Cowok kan harusnya yayang-yayangan ama cewek, beda jenis, beda 'itu'nya pula. Nah si ganteng Donghae pengen tampil beda. Makanya, dia minta punya pacar cowok.
Nah pas, Donghae juga lagi fallin love sama anak tetangga yang imutnya gak bisa dikalahin. Okay, si Sungmin anak kampung sebelah emang lebih imut dari bocah ini. Tapi di mata Donghae, bocah yang diberi nama Eunhyuk jauuuuuuuuuh lebih unyu-unyu dibanding makhluk unyu di muka bumi. Uh~ bibirnya itu lho. Unyu bangeeeettt… tiap cemberut serasa minta dicipok. Mana mata bulatnya yang beriris coklat, tiap kali ngedip bikin Donghae gemeteran dan deg deg ser-an. Ah, pokoknya Eunhyuk itu unyu. Dan Eunhyuk itu calon yayangnya Donghae.
Eunhyuk sama Donghae kebetulan satu sekolah saat memasuki SMA. Donghae juga ketemu sama Eunhyuk pas upacara penerimaan siswa baru, ya kayak cerita-cerita di manga jepang gitu. Donghae langsung jatuh hati ama senyum unyu-nya Eunhyuk. Gimana ya, Eunhyuk itu manis, udah gitu ramah dan murah senyum. Baik pokoknya, ya meski gampang rewel dan gampang mewek. Eunhyuk langsung nyedot perhatian Donghae.
Pokoknya Donghae mutusin detik itu juga Eunhyuk jadi yayangnya, calon 'istri'nya dan Eunhyuk nanti yang nglahirin mini Donghae. Ih, pasti imut-imut kalau bikin anaknya sama Eunhyuk. Cukup, daripada pikiran Donghae tambah ngawur karna menjurus ke arah proses bikin anak bareng Eunhyuk. Kita akhiri prolog cerita ini. Langsung ke intinya sajalah.
Pagi yang cerah, Donghae bersiul sambil melangkah riang menuju rumahnya yayang Eunhyuk yang lumayan deket dari rumahnya sendiri, ternyata cuman berjarak tujuh rumah dari tempatnya. Ah, selama ini Donghae dodol banget melewatkan tetangga imutnya, sampai baru ia ketahui setelah masuk SMA kalau mereka tetanggaan. Coba dari dulu, mungkin Donghae bakal nangkring di pagar rumah Eunhyuk tiap hari.
Donghae semalam udah minta wejangan dari Bokap-nya―Om Kangin tentang jurus menggaet pacar impian. Om Kangin pun dengan senang hati membantu anak semata wayangnya itu. Berbekal pengalamanan Om Kangin dulu pas pedekate ama Nyokap-nya Donghae―Tante Teukie. Om Kangin ceramah ngalor-ngidul tentang jurus-jurus ampuh buat naklukin hati calon yayangnya Donghae yang sudah ia akui sebagai menantunya.
.
.
"Kau perlu tiga hal untuk menaklukan hati wanita―"
Perkataan Om Kangin keputus karena lengkingan suara Donghae. " UKEEEE, DADDYYYY! BUKAN WANITA! DUH, DADDY JANGAN BUDEK DONG. UKEEEEEE!"
Om Kangin menutup telinganya rapat-rapat. Gimana dia nggak bakalan budek kalau Donghae teriak di telinganya. 'Dasar ikan dodol,' rutuknya dalam hati.
"Iya-iya, U-K-E. Aisshhh! Daddy kan nggak setiap hari ngasih kau ceramah tentang menggaet pacar, lagipula coba kau jadi Daddy. Kau kan perlu beradaptasi dengan kenyataan kalau anak laki-lakimu satu-satunya demen sama laki-laki juga. Duh!" omelnya dramatis.
Donghae cemberut. Muka di tekuk, bibirnya ketarik ke depan sambil kedua lengannya disilangkan di depan dada.
"Udah, berhenti manyun. Jelek tauk! Jangan bikin pasaran Daddy turun gara-gara punya anak jeleknya kayak ikan cucut," bujuk Om Kangin yang entah kenapa malah terdengar seperti sindiran.
Perlahan, bibir Donghae yang manyun kembali seperti semula. Tetap saja dari sorot matanya, Donghae kesal gara-gara Daddy-nya salah sebut yayang Eunhyuk sebagai 'wanita'. Jelas-jelas Donghae tahu yayang Eunhyuk, 'itu'-nya sama kayak punya dia. Duh, pervy-nya kumat kan. ckckck
"Okay, balik lagi. Ada tiga hal penting buat bisa naklukin hati seorang wa―"
'Ahem' Donghae berdeham keras sambil mendelik lagi ke arah Bokapnya.
"―uuukeeee. Iya, seorang uke. Terus karena kau anaknya Kim Kangin, pria terganteng nomor satu di Korea. Kau harus bisa naklukin uke-mu itu lewat tiga hal ini. Yaitu 'bunga, cokelat dan gombalan'."
"Huh?" Donghae mencerna ucapan yang dituturkan Bokapnya yang gede dan ganteng itu.
"Nah, my hot sexy handsome but pabbo Son~ kau tahu kan tiga hal itu? Pertama, bawakan dia bunga yang indah dan cocok dengan karakternya. Tapi karena saat ini kau sedang berusaha pdkt sama dia, bawakan mawar merah. Biasanya di tipi-tipi sih begitu. Bawa mawar merah, terus dia bakal meleleh padamu." Jelas Om Kangin sambil menyeringai mengingat zaman ia ngapelin Tante Teukie dulu.
Sedang Donghae tengah membayangkan dirinya menyerahkan mawar merah ke tangan Eunhyuk yang tersipu malu. Uhhhh~ sangat fantastic. Donghae nggak sabar pengen nyoba jurus itu.
"Setelah itu… Kau bawakan ia cokelat. Hm, cewek-cewek sih kebanyakan pada suka sama cokelat. Belikan Eunhyuk-boy cokelat yang enak plus paling mahal yang ada di toko. Tenang aja, ntar Daddy yang bayarin." Lanjut Om Kangin.
Cokelat?
Makanan yang warnanya sama dengan namanya, yang rasanya manis dan enak di mulut itu? hm~ Bokapnya emang pinter.
"Terakhir, gombal. Sebagai keturunannya Kim Kangin, kau harus pinter ngegombal. Puji dia dan bikin dia terbang ke langit sepuluh karena gombalanmu. Daddy punya buku buat belajar gombal, ntar deh Daddy ambilin di ruang kerja. Sekarang buku itu sah milikmu." Terang Om Kangin.
Mata bening Donghae berkilat bahagia, seolah buku belajar gombal adalah warisan berupa emas batangan dan uang segunung dari Bokapnya. Yang Cuma diserahkan ke anak cucu keluarga Kim saja. Duh, padahal buku kayak gitu pasaran di toko buku.
"Makasiiiiiiiiiiihhh~ Daddy!" Donghae langsung melompat ke pelukan Om Kangin. Memeluk erat Bokapnya yang megap-megap nggak bisa nafas. Nah tepat, Tante Teukie yang baru pulang dari salon langsung ikutan meluk keluarga kecilnya itu.
"Mom, sedang apa?" Tanya Donghae.
"Duh, Hae nggak bisa lihat. Mom kan ikutan acara peluk-memeluk kalian. Masa Mom ditinggalin sendirian sih. Eh, ngomong-ngomomg Hae menang apaan kok bahagia gitu?" jawab sekaligus tanya Tante Teukie.
"Daddy barusan ngajarin Hae cara ngegebet uke. Kan Hae lagi fallin love sekarang, " jelas Donghae girang. Mereka bertiga sudah menghentikan acara peluk-memeluknya. Om Kangin masih megap-megap dikit tapi mendingan karena udah bisa bernafas normal, sedang Donghae dan Tante Teukie duduk di kiri-kanannya.
"Hae naksir uke? Hae homo dong?" Nyokapnya menatap Donghae horror. Donghae cuman bisa menelan ludah dan ngangguk. Siap-siap menerima kenyataan kalau cinta pertamanya bakal ditentang Mommy-nya terus kisah cinta Donghae-Eunhyuk bakalan kayak kisah cinta Romeo Juliet yang lagi-lagi pernah ia tonton di tipi dulu.
" Iya, Mom… aku tahu Mom―" Donghae lesu. Tapi perkataannya keburu keputus sama teriakan Mommy-nya yang menggelegar.
"Haaaaaaaaahhhh~ beneran? Akhirnya cita-cita Mom kesampaian juga. Dari dulu Mom pengen lihat couple yaoi di keluarga Mom. Huhuhu Hae~ kau anak berbakti. Bisa ngabulin impian Mommy. Sini Mommy peluk lagi?" Tante Teukie merentangkan tangan yang disambut dengan pelukan erat lagi oleh Donghae. Mereka berpelukan tanpa menyadari Om Kangin yang kejepit karena posisinya duduk di tengah-tengah mereka.
"Tadi dikasih saran apa aja sama Daddy?" tanya Tante Teukie lagi. Kondisi mereka sudah kembali ke posisi duduk masing-masing.
"Daddy bilang sih ada tiga hal buat naklukin Uke. Katanya 'bunga, cokelat sama gombal'."
"Itu mah kurang, Hae~ menurut Mom, uke juga dapat ditaklukin melalui perhiasan sama duit. Tahu kan? Eh, terus siapa uke-mu yang Hae taksir?"
Donghae manggut-manggut. Padahal dua hal yang disebutin Nyokapnya itu jelas-jelas adalah hal kesayangan Mommy-nya. Dia tahu betul kalo Mommy-nya mata duitan dan demen ngoleksi perhiasan.
"Itu… namanya Eunhyuk, Mom, anaknya Tante Chullie yang rumahnya deket dari sini." Ucap Donghae sambil tersipu saat menyebutkan nama Eunhyuk.
"Eunhyuk-ah? Monyet kecilnya si penyihir Chullie itu?" kata Mommy-nya dengan suara lantang.
"…"
Om Kangin dan Donghae hanya menatap bingung pada Tante Teukie yang tertawa keras.
"Jadi kau naksir sama monyet itu? Tenang Hae, Mom bantuin deh. Chullie itu kan dulunya temen Mom sejak TK. Setelah nikah dia pindah ke Cina dan baru balik satu bulan ke Korea. Untung sekarang dia jadi tetangga kita. Mom seneng. Kita sering hang out bareng, ntar Mom minta bantuan ama dia."
Dan malam itu pun berakhir dengan tawa bahagia dari keluarga Kim.
.
.
Saat ini Donghae tengah berdiri di depan pintu yang baru saja ia ketuk. Lupa pada eksistensi bel di samping pintu serta intercom yang dipasang di bawah bel. Gimana ya, saking senangya mau jemput Eunhyuk biar bisa berangkat bareng ke sekolah untuk pertama kali.
"YAA! Siapa ?"
Seorang wanita cantik dengan tubuh yang indah bak model tengah memandang Donghae dari pintu yang sudah dibuka. Ia menatap Donghae cermat dan teliti. Pandangannya penuh selidik.
"Er- ano Tante. Aku Donghae, Kim Donghae," katanya sambil mengulurkan tangan pada wanita itu.
"Oh~ situ anaknya Teukie toh? Kita udah tetanggaan masa baru nampakin diri sekarang." Ucapnya ketus.
"Sorry Tante, aku sibuk belajar biar bisa ngurus perusahaan Daddy nanti kalau udah besar." Kilah Donghae sambil memasang senyum innocent.
"Buruan gih ngomong, niatnya kesini mau apa?"
Melihat Nyokap-nya Eunhyuk berdiri dihadapannya, nggak sabaran menunggu si bocah ikan ngomong. Donghae pun segera buka mulut. "Mau jemput yayang―eh Eunhyuk, tante. Biar bisa berangkat bareng."
"Nah, itu lagi nyembunyiin apaan? Kok tangan kamu yang kiri di belakang punggung mulu." Tante Chullie menatap Donghae penuh curiga.
"Itu Tante. Aku bawa hadiah buat yayang―eh Eunhyuk maksudnya."
"Sini Tante kasih lihat? Apaan sih? Kosmetik ya? Atau baju? Tas? Atau jangan-jangan permata?" Iris hitam milik Tante Chullie berbinar-binar membayangkan hadiah yang dibawa Donghae. Duh, mau Tante Teukie kek Tante Chullie kek, kayaknya sama aja kalau lihat hadiah.
"Errr― bukan Tante, cuman bunga. Hehehe" kata Donghae cengegesan.
Percakapan mereka terhenti ketika suara lelaki memanggil nama Tante Chullie dari dalam rumah. Seorang pria tampan bertubuh tegap, menghampiri Tante Chullie dan Donghae yang masih berdiri di depan pintu rumah.
Ia tersenyum sambil mendekat kea rah Tante Chullie, memberikan kecupan singkat di bibir sexy-nya Tante Chullie. Donghae menganga sambil berblushing ria menatap couple di depannya.
"Siapa, sweetie? Kau nggak berselingkuh dariku dengan bocah ini, kan?" tanya orang itu.
"YAA! Hannie~ mana mungkin aku ngeduain kamu. Kan aku sayangnya cuman sama my Hannie~, " kilah Tante Chullie sambil merengut.
Donghae lagi-lagi memandang mereka berdua. Beneran deh, duplikat Mommy sama Daddy-nya kalau lagi lovey-dovey.
'Ahem'
Donghae memutuskan berdeham dengan sangat-sangat keras, agar couple dihadapannya berhenti mencueki dirinya yang malang ini. Duh, lebay sih.
"Boleh masuk kan Tante Om?"
"Eh ya, masih disini juga bocah. Ya udah ayuk masuk, kau mau menemui Eunhyuk, kan? Dia sudah bangun. Paling sebentar lagi turun ke ruang makan."
Mereka bertiga segera berjalan ke ruang makan. Donghae langsung duduk di salah satu kursi setelah dipersilahkan oleh Om Hangeng.
"Nyuk baby~~~ ada temenmu tuh, cepetan turun." teriak Tante Chullie, lalu kembali duduk dan menyiapkan sarapan untuk suaminya.
"Namamu siapa? Aku baru pertama melihatmu?" Om Hangeng bertanya kepada Donghae. Ia melahap nasi goreng rawut yang tersaji di hadapannya.
"Donghae, Om. Kim Donghae, anaknya Kim Kangin dan Kim Teukie." Jawabnya santun.
"Wah~ kau anak mereka? Sudah lama aku tak bertemu dengan mereka. Setelah pindah kesini, kami belum sempat bertemu dengan mereka. Kau bilang pada orang tuamu, aku mengundang mereka untuk datang ya," Om Hangeng tersenyum. Meski ia nggak begitu dekat dengan keluarga Kim, paling cuman ketemu beberapa kali waktu belum pindah ke Cina. Tapi, ia tahu kalau istrinya sahabatan dengan Teukie sejak kecil.
"Iya Om, nanti aku sampaikan pada mereka." Donghae mengangguk, membalas senyuman dari Om Hangeng.
"Oh ya, mari makan. Jangan sungkan-sungkan. Sweetie~ ambilkan satu piring lagi untuk tamu kita."
Tante Chullie hanya menggumam. Berjalan ke arah rak piring dan mengambil satu piring bersih. Ia menyerahkannya pada Donghae.
"Mama~ tahu dimana mp4-ku? Semalam aku meninggalkannya di kamar, tapi aku cari nggak ada."
Tan Hyukjae. Atau lebih dikenal dengan nama Eunhyuk, berdiri di dekat tangga dengan wajah merengut dan kaki yang dihentakkan ke lantai. Duh, imutnya kelakuan bocah ini. Seperti anak SD yang lolipop-nya dicuri.
"Nyuk, turun gih. Ntar Mama yang cariin. Tuh Donghae udah nungguin dari tadi. Nggak usah manyun gitu. Buruan turun, sarapan dulu sini," suruh Tante Chullie sambil melambaikan tangan pada anaknya.
Eunhyuk yang baru sadar ada makhluk lain di antara Mama dan Baba-nya. Ia pun mendelik memandang Donghae dengan senyum lebar dan sumringah sambil melambai kepadanya. Jangan lupakan kedipan yang dilayangkan Donghae juga.
Duh, pagi yang benar-benar buruk.
.
.
TBC
.
.
Hiii~ gimana? Konyol kan ceritanya? xd
Ini twoshot… chap terakhir bakal dipost setelah kelar ngebarin cerita.
Well, bisa dibilang aku sedang mengalami stress tingkat akut gegara urusan kuliah dan pribadi. Kemungkinan bakal menghilang lagi setelah fic ini dan entah balik menulis lagi kapan. Sumpa! Kali ini mumet en runyam…pengen ngebejek2 bangku kuliah #lol
Nah, buat yang udah temenan sama aku di fb, sekaligus yg belum. Aku mau ngasih wara-wara. Skrang ngubungin aku lewat fb ini : Sanji Al Takamano.
Yg mau aku add. Tinggalkan nick fb kalian di kotak review…dan yang udah temenan, ntar aku add kalo kepalaku gak jadi pecah #lebay
