WORDS MAZE!
Fanfiction © Amano Akira
Musim panas yang panasnya menyengat sekali sedang melanda Jepang. Jangkrik dan serangga-serangga lainnya menemani indahnya siang hari di Namimori. Seorang laki-laki imut (*digorok*)-oke salah- seorang laki-laki sedang duduk di teras rumahnya yang cukup nyaman. Didekatnya tampak dua iris semangka diatas piring dan didekatnya ada teman pelengkap, si jus jeruk segar.
"Huh…" Sang pria menghela napas berat.
Sinar matahari yang menyilaukan memang mengganggu. Si pria dari tadi hanya menatap langit sambil sesekali memincingkan matanya. Suasana jalan pun juga nampak sepi, tidak ada kendaraan lewat. Suasana yang damai untuk musim panas seperti ini.
"Kaa-san, Bianchi, I-pin dan Lambo sedang pergi belanja…benar-benar sepi…" Ucap pria itu.
"Apa yang kau lakukan disini, Dame-Tsuna?" Seorang muncul dibelakang pria bernama Tsuna itu.
Reborn, home-tutor Tsuna, berdiri dibelakang Tsuna. Sang bunglon kesayangan, Leon, sedang hinggap dengan nyaman di topi fedora milik Reborn.
"Siang-siang itu jangan galau.." Reborn lalu duduk disofa sambil meneguk sedikit es kopi yang terjasi dihadapannya. Tsuna hanya mendengus kesal.
"Bukan galau, aku hanya bosan…" Keluh Tsuna.
Sesaat kemudian Reborn tersenyum licik.
"Begitu…" Ucapnya.
"Apanya yang begitu?!" Tsuna tiba-tiba emosi.
"Aku akan pergi dulu, kau jaga rumah, Dame-Tsuna.."
"Apa?!"
"Sampai jumpa!"
"Hey, Reborn!"
Terlambat, pintu rumah Tsuna sudah tertutup. Tsuna hanya menatap bengong pintu itu sesaat, lalu mendengus kesal.
"Dasar Reborn.." Keluhnya. Ia pun berjalan kembali ke teras.
Lalu ia mulai mengigit semangka yang sejak tadi belum ia makan. Untuk sesaat ia menghela napas bahagia, sampai ketika…
SYUUUUUTTT
TAAKK
Sebuah anak panah melesat hampir mengenai Tsuna. Untungnya, Tsuna berhasil menangkisnya (tumben, biasanya langsung kena *ditendang*).
"Siapa yang berani menggangguku..?" Tsuna sedikit mendelik kesal melihat panah itu nyaris mengenai jantungnya itu.
Oho. Rupanya ada secarik kertas terikat di ujung panah itu. Karena penasaran, akhirnya ia mengambil kertas itu dan membacanya.
Untuk Vongola Jyuudaime…
Rupanya kertas itu ditujukan untuk Tsuna..
Ada event seru di kuil Namimori! Mau ikut? Tapi taruhannya besar! Datanglah saat jam 8 malam untuk mengikutinya, setelah itu, masuk saja ke arena.., selamat berjuang! Jika tidak ikut, kau akan menyesal!
Penyelenggara
"Apa ini? Brosur?" Tsuna bertanya-tanya. Dibolak-baliknya kertas yang sudah agak kumal itu, tidak ada alamat pengirim. Nama pengirimnya saja tidak ada. Hanya tertulis penyelenggara.
Tapi mendengar kata taruhan, rasa penasaran Tsuna semakin mencuat. Apa taruhannya? Apakah itu besar sekali, sampai-sampai jika aku tidak ikut akan menyesal, pikir Tsuna.
Ia melirik jam dinding yang kebetulan dekat dengan jangkauan matanya, jam 5 sore. Tiga jam lagi acaranya dimulai? Apa aku harus datang?
"Haah, merepotkan saja…" Keluh Tsuna sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
(Sementara itu…)
"Boss, kami telah mengirim pesan kepada Vongola Jyuudaime.."
"Bagus, apakah ia akan datang?"
"Pasti datang, boss.."
"Itu betul, karena taruhannya sangat besar…"
"Itu betul…"
"…nyawa teman-temannya ada dalam bahaya…."
OK! Ini FF KHR pertama saya, kurahap anda semua suka :D
RnR please!
