Title: The Life After Dead

Rating: T

Cast: B.A.P Member

Pairing: BangHim, DaeJae, JongLo

Genre: Romance, Fantasy

WARNING: YAOI / BOYxBOY / TYPO(s)

"Kim Himchan ku saran kan kau bangun sekarang juga, atau kau akan terlambat masuk sekolah" ujar namja paruh baya yang di ketahui Ayah dari namja yang sedang tertidur di balik selimut nya, ya siapa lagi kalau bukan Kim Himchan namja cantik yang saat ini hanya tinggal dengan Ayah nya. Kau bertanya di mana Ibu nya? Entahlah mungkin dia memiliki kehidupan baru di luar sana.

Namja yang berada di balik selimut itu pun sedikit terusik karena suara Ayah nya dan sinar matahari yang mengganggu tidur nya.

"Kim Himchan cepat bangun, Appa tunggu kau di meja makan" ucap namja paruh baya itu lalu keluar dari kamar Himchan.

"Haahh.. Selamat pagi, aku membenci mu pagi, tapi apa boleh buat kau selalu hadir dalam hidup ku" ucap namja yang baru bangun dari tidur nya lalu bergegas masuk ke kamar mandi.

Setelah bersiap, Himchan mulai keluar dari kamar nya dan menghampiri Ayah nya yang sedang menyantap sarapan pagi nya sendiri. "Selamat pagi Appa.." sapa Himchan lalu duduk dan mulai ikut menyantap sarapan pagi nya.

"Himchan seperti nya kau harus berangkat sendiri hari ini. Appa ada tugas hari ini harus mendandani mayat yang akan di makam kan pagi ini" ucap sang Ayah lalu bangkit dari duduk nya.

"Ne appa, aku bisa berangkat sendiri tenanglah aku bukan anak kecil lagi" ujar Himchan, lalu sang Ayah pun tersenyum kecil dan pergi ke ruang kerja nya yang terdapat beberapa mayat yang siap di dandani di sana.

Kalian bertanya apa pekerjaan Ayah Himchan? Hmm, pekerjaan Ayah Himchan adalah mendandani mayat yang akan di makam kan. Dan jangan heran jika di rumah nya ada ruangan yang berisikan mayat yang siap untuk di dandani sebelum pemakaman nya. Walaupun mereka sudah mati dan sekarang menjadi mayat, tapi setidak nya mereka masih ingin terlihat tampan dan cantik saat pemakaman nya. Himchan sudah terbiasa dengan mayat-mayat seperti itu, karena semenjak Himchan kecil itulah pekerjaan Ayah Himchan. Mau tak mau dia harus menerima nya walaupun terkadang dia merasa takut dengan keberadaan mayat-mayat yang ada di rumah nya. Dan mungkin karena itu lah Ibu Himchan meninggalkan mereka, Ibu Himchan meninggalkan mereka karena pekerjaan sang Ayah yang terlihat cukup menyeramkan di mata orang lain.

.

.

.

Terlihat namja cantik yang sedang menunggu di halte. Dia terlihat gelisah sambil beberapa kali melirik jam di tangan nya.

"Hahh kenapa tak ada bus yang datang.. Bagaimana ini kalau aku terlambat aisshh" dan tak lama bus yang di nantikan itu datang.

Himchan menghembus kan nafas lega saat sudah berada di depan sekolah nya. Untung saja dia tidak terlambat karena bus itu. Saat ingin memasuki sekolah nya, ia melihat teman dekat nya. "Junhong!" teriak Himchan lalu menghampiri namja yang di ketahui bernama Junhong itu. Tapi Himchan bingung kenapa namja itu tidak menoleh sama sekali, bahkan dia tetap berjalan terus tanpa memperdulikan panggilan dari Himchan.

"Yak, Junhong-yaa" panggil Himchan lalu menahan tangan Junhong. Mau tak mau Junhong pun berbalik dan menatap Himchan dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Lepaskan tangan mu dari ku" eh? Himchan bingung dengan nada dingin Junhong yang tiba-tiba berkata seperti itu padanya.

"Eh? Kau kenapa?" tanya Himchan bingung dengan sikap tiba-tiba dari namja yang biasa nya selalu ceria ini, apa dia sedang datang bulan? Ah tidak mungkin ini kan masih pagi mana mungkin bulan datang pada pagi hari pikirnya.

"Tolong lepaskan tangan mu dari ku, dan jangan dekati aku lagi" Himchan tersentak mendengar ucapan namja yang merupakan sahabat dekat nya dari kecil ini, dan lebih terkejutnya lagi saat Junhong memberikan gelang nya yang merupakan gelang persahabatan dia dengan Himchan. "Ini, aku kembalikan padamu. Aku tak menginginkan nya lagi. Dan mulai sekarang jangan pernah dekati aku lagi" ucap Junhong sambil memberikan gelang nya kepada Himchan.

"Ta-tapi kenapa? Bukankah kita ini sahabat Junhong?" tanya Himchan yang masih tak percaya dengan teman nya ini.

"Apa kau tak sadar? Banyak orang yang tak mau mendekati mu karena orang beranggapan kau manusia yang tinggal bersama mayat-mayat yang ada di dalam rumah mu itu. Dan karena aku dekat dengan mu, orang jadi beranggapan seperti itu juga padaku. Aku tak mau hal itu terjadi dan orang-orang menjauhi ku, jadi lebih baik aku menjauhi mu" Himchan merasa sakit hati nya mendengar kata-kata Junhong barusan, ingin dia menyalahkan Ayah nya tapi itu tak mungkin. Dia hanya diam dan menatapi kepergian Junhong dengan senyum kepedihan.

Dia memang di takdirkan untuk hidup dengan Ayah nya saja pikir nya. Setelah Ibu nya meninggalkan nya, sekarang teman nya pun meninggalkan nya. Dia tak mungkin menyalahkan Ayah nya, walaupun ingin sekali dia berteriak di depan Ayah nya bahwa ini semua salah nya salah pekerjaan nya. Tapi Himchan tak setega itu dan dia masih mensyukuri mempunyai Ayah seperti itu.

.

Bel tanda sekolah masuk terdengar. Namun Himchan tidak ada niatan untuk mengikuti pelajaran nya hari ini, ia lebih memilih menenangkan diri di perpustakaan, sendiri tentu nya.

Ia hanya duduk terdiam sambil menatap keluar jendela tanpa menghiraukan buku yang tergeletak begitu saja di meja depan nya. Seperti nya pemandangan di luar memang lebih menarik dari pada buku tebal itu.

BRAK!

Himchan kaget dan mengalihkan pandangan nya ke dua orang namja di hadapan nya ini yang di ketahui mereka lah yang membanting buku tadi sehingga membuat Himchan terkejut. "Yak Kim Himchan!" ucap namja yang bername tag Yoo Youngjae itu. "Ada apa?" Himchan menjawab nya dengan datar, dia tak berminat sama sekali berbicara dengan dua orang di hadapan nya ini. "Apa yang kau lakukan disini eoh? Kenapa kau tidak bermain-main dengan mayat seperti ayah mu itu? Haha" ucap namja bername tag Jung Daehyun itu mengejek Himchan. "Bukan urusanmu" lalu Himchan hendak pergi dari situ tapi.. "Ku sarankan kau keluar dari sekolah ini, karena ini bukan sekolah yang pantas untuk orang aneh seperti mu. Lihatlah penampilan mu, memakai eyeliner hitam tebal, dan lagi aku heran kenapa di bagian dada mu seperti ada sesuatu yang bersinar, apa kau menyimpan senter di sana? Haha.. Aku tidak yakin bahwa kau adalah manusia normal.. Astaga, apa kau titisan mayat? Ckck" ucapan Daehyun yang menyindir Himchan membuat dia mengepalkan tangan nya kuat lalu melemparkan buku tebal yang ada di meja nya ke wajah Daehyun. Dan itu sukses membuat Daehyun jatuh dan meringis.

"Aarrgghh.. Kim Himchan apa yang kau lakukan?! Dasar namja aneh!" umpat Daehyun berusaha bangun dengan bantuan Youngjae.

"Daehyunnie, lebik baik kita pergi dari sini sebelum orang aneh ini melakukan hal aneh lain nya. Mungkin saja sebentar lagi dia akan menjadikan kita mayat agar pekerjaan ayah nya bertambah jika ada mayat baru lagi" ucap Youngjae yang menyindir Himchan lalu pergi sambil memapah Daehyun yang masih terhuyung-huyung karena mungkin kepala nya pusing setelah di lempar dengan buku tebal oleh Himchan.

.

Himchan yang mendengarnya hanya menghela nafas lalu pergi dari situ dan berniat pulang ke rumah nya.

Apa kalian ingin tau rumah Himchan seperti apa sampai bisa menyimpan mayat seperti itu? Rumah nya besar terlihat seperti sebuah istana yang memiliki menara di atas nya, namun terlihat gelap dan menyeramkan. Dan memiliki ruangan-ruangan yang sangat besar di dalam nya, termasuk ruang untuk menyimpan mayat dan ruangan lain nya.

Kalian bingung kenapa mayat-mayat itu di tampung di rumah Himchan? Karena setiap ada mayat baru yang akan di siapkan untuk pemakaman akan di dandani terlebih dahulu dan semua langsung di antarkan ke rumah Himchan untuk di dandani. Dan tau kah kalian berapa banyak orang yang meninggal tiap hari nya? Ya, itu cukup banyak dan menyebabkan mayat-mayat itu menumpuk di rumah nya.

Sesampai nya di rumah, ia langsung menghampiri ayah nya yang sedang melakukan tugas nya yaitu mendandani mayat di ruangan nya.

"Kenapa kau pulang secepat ini?" tanya sang Ayah yang melihat Himchan memasuki ruangan nya itu.

"Entahlah aku tidak bersemangat hari ini" ujar Himchan pelan lalu menghampiri Ayah nya dan membantu mendandani mayat di hadapan nya.

"Apa karena teman-teman mu yang mengejek mu lagi?" pertanyaan Ayah nya membuat Himchan menoleh ke Ayah nya.

"Tidak.. Lagi pula jika iya aku tidak akan memperdulikan nya" ucap Himchan lalu melanjutkan membantu Ayah nya.

"Kim Himchan, dengar.. Kau bisa tinggal bersama Ibu mu jika kau mau agar teman-teman mu tak menganggap mu tinggal bersama mayat lagi" ucapan Ayah Himchan membuat Himchan menghela nafas pelan.

"Appa, sudah ku katakan berapa kali bahwa aku tak apa. Aku hanya ingin tinggal dengan mu bagaimanapun keadaan nya. Aku tidak ingin tinggal dengan eomma, dia kan sudah meninggalkan kita, untuk apa aku menghampiri nya.. Hahh sudahlah, aku ingin membuat makan siang.. Hmm aku akan memasakan makanan kesukaan mu Appa.." ucap Himchan datar lalu berubah menjadi riang saat ingin memasakan makanan untuk Ayah nya.

.

Lama berkutat di dapur, Himchan pun menyiapkan makanan nya di meja makan. "Appaaaa makanan sudah siapp" teriak Himchan dengan riang. "Wahh sepertinya enak, Appa akan memakan nya sampai habis, gomawo Himchannie" ucap Ayah Himchan saat melihat masakan anak nya itu dan mulai memakan nya dengan lahap dan sambil tersenyum menikmati nya.

"Apakah rasa nya enak?" tanya Himchan dengan mulut penuh makanan. "Yak, kau telan dulu makanan di mulut mu itu. Hmm rasa nya sangat enak.. Terima kasih Himchannie kau anak Appa yang terbaik haha" lalu Ayah Himchan tertawa kecil saat melihat senyum anak nya yang puas dengan pujian dari Ayah nya.

Selesai dengan makan siang nya, Ayah Himchan lalu kembali melakukan pekerjaan nya. Himchan pun mengikuti nya, karena dia tak tau ingin melakukan apa lebih baik ia membantu Ayah nya.

"Besok adalah akhir pekan, apa kau akan pergi ke taman bermain besok dengan teman mu?" tanya Ayah Himchan sambil terus melakukan pekerjaan nya.

"Hmm tidak" jawab Himchan sambil membantu Ayah nya.

"Wae?"

"Aku tak punya teman" terlihat raut kesedihan saat Himchan mengatakan itu.

"Bukankah kau mempunyai teman? Ahh siapa itu nama nya? Jun.. Hmm Jun.. Siapa?" tanya Ayah nya sambil mencoba mengingat nama teman Himchan

"Junhong.."

"Nah iya itu.. Kenapa kau tidak pergi bersama nya?"

"Dia tak mau berteman dengan ku lagi" Himchan menundukan wajah nya sambil menahan air mata yang akan keluar dari mata indah nya itu

"Kim Himchan, mianhae ini semua salah appa" ucap Ayah Himchan sambil mengelus kepala Himchan pelan.

"Tidak, ini bukan salah mu. Appa berhentilah menyalahkan dirimu terus menerus. Lagi pula aku tidak apa jika tidak memiliki teman" Himchan memberikan senyum tulus kepada Ayah nya menandakan bahwa ia baik-baik saja

"Ah bagaimana kalau besok kau pergi bersama Appa saja?" Himchan langsung menatap sang Ayah setelah mendengar tawaran nya.

"Bisakah? Bukan nya kau harus melakukan pekerjaan mu?"

"Untuk besok seperti nya tidak ada, jadi Appa bisa pergi bersama mu jika kau mau"

Himchan langsung berseri saat mendengar nya, lalu ia langsung mengangguk cepat tanda ia setuju dengan tawaran Ayah nya.

"Appa, bolehkah aku bertanya sesuatu? Hmm sesungguh nya ini pertanyaan yang sudah lama sekali ingin aku tanyakan.." ucap Himchan ragu.

"Apa itu?" Ayah nya pun terlihat penasaran dengan apa yang akan di tanyakan oleh anak nya ini. Apa hal yang sangat serius?

"Hmm sebenar nya benda yang berada di dada ku ini apa? Apa sebenarnya aku bukan anak normal seperti yang lain nya?"

DEG!

...

...

...

TBC or DELETE?

HI! THIS IS MY 2ND FF KKK~

I'M STILL NEWBIE, AND SORRY IF THIS FF IS TOO BAD T_T

AH YE, MUNGKIN DI CHAPTER AWAL BELUM ADA BANGHIM NYA, TAPI NANTI DI USAHA KAN DI CHAPTER DEPAN SUDAH ADA BANGHIM NYA HOHO XD

I HOPE U LIKE IT! ^^

HMM... REVIEW? THANK YOU KKK~ ^^