Wohoo, kembali dengan author (nan) bejat ini *plak*. Kan biasanya author tulis fic gaje, sekarang author ingin menulis fic horror dan fic ini sendiri berasal dari mimpi buruk saya mengenai malam jumat! Ingat MALAM JUMAT! *plak*. Pastinya fic ini menggunakan yokai, dan author sendiri menjadi Pemimpin Yokainya, wahaaa –uhuk … uhuk …

Mari kita mulai!


Misteri Api Biru Abadi
Rated : T
Genre : Horror, Humor
Pair : MasamunexYukimura
Warning : Sengoku Basara milik Capcom, jika milikku pasti sudah kacau sekacau Motochika habis disambar petir XD *dihajar Motochika FG*

.

Chapter 1 : Pertemuan dengan Pemimpin Yokai Api!

.

"Oi Sanada, aku akan menggunakan lapangan ini untuk latihan baseball di klub ku jadi, PERGI DARI LAPANGANKU, NOW!" bentak Masamune sambil berteriak didepan Yukimura.

"Tidak bisa, Masamune-dono. Aku harus menggunakan lapangan ini untuk latihan sepak bola karena 2 MINGGU LAGI KAMI AKAN BERTANDING MELAWAN KAMAZUKI GAKUEN!" Yukimura tak mau kalah dengan Masamune. Dia membentak sangat keras membuat Sasuke, Kojuurou dan Masamune harus menutup telinga mereka.

"What the hell?! Aku yang duluan sampai disini!" balas Masamune dengan mengeluarkan tongkat baseballnya dan mengacungkannya ke Yukimura. "Tapi aku yang pertama melihat lapangan ini!" Pernyataan yang dikeluarkan oleh Yukimura membuat Sasuke sweatdrop, bukan hanya Yukimura yang pertama melihat lapangan ini. Kan masih ada orang yang pertama melihatnya, yaitu orang yang membangun lapangan ini(?).

"Hei kalian berhentihlah bertengkar." Kata Keiji dari semak - semak dan segera menggelitik Yukimura. "Aku setuju dengan Keiji." Motochika juga menggelitik sang Dokuganryuu agar tidak sampai ke babak selanjutnya yaitu 'Berkelahi'. Kojuurou melihat adegan itu pun langsung menyiapkan negi dan memukulkannya ke kepala Motochika.

"I-ittai, kenapa kau pukul kepalaku?" Motochika mengusap – usap kepalanya akibat terkena pukulan negi. "Karena kau tidak boleh melakukan itu terhadap Masamune-sama!" tegas Kojuurou sambil menyimpan kembali negi kesayangannya(?).

"Iya, saya tau itu tapi alasannya kenapa?" Kojuurou terdiam sangat lama, dia sama sekali tidak ingin menjawabnya. Seketika suasana disitu hening keti-

"Minna, coba liat ini!" ka Ieyasu datang membawa koran yang diberikan oleh Fuuma. "Oh Ieyasu! Apa itu?" Motochika melupakan rasa sakit yang masih ada dikepalanya dan segera berjalan menuju Ieyasu.

"Ini! Katanya rumah besar yang ada disamping sekolah kita ini dihuni oleh yokai api! Dan kalau ada yang bisa memecahkan misteri 'Api Biru Abadi' maka pemerintah akan memberikan apapun yang dia mau!" penjelasan Ieyasu mengenai isi koran itu membuat suasana kembali hening.

"Very interesting, what we will try to solve this mystery? Yang dapat memecahkan misteri ini pertama kali maka akan memiliki lapangan ini, gimana?" sepertinya sang Dokuganryuu tertarik dengan misi dari pemerintah yang diedarkan melalui surat kabar itu dan sebagai pengganti dari perkelahian.

"Ho, aku akan ikut! Klub sepak bola pasti yang akan menang!" Yukimura pun ikut bersemangat karena hadiahnya adalah lapangan. "Boleh juga nih, kita bisa mengajak Mouri karena mungkin didalam rumah itu terdapat piano tua yang dapat dimainkannya, hahah- Ittai." Sekali lagi kepala Motochika ditimpuk menggunakan negi tapi yang memukulnya bukan Kojuurou melainkan Mouri, ketua UKS di Basara Gakuen.

"Apa yang barusan kau katakan, Chousokabe?" tanya Mouri bersiap untuk melempar CD yang ada ditangannya. "A-apakah kau ingin ikut dengan kami untuk memecahkan rumor 'Api Biru Abadi'?" Motochika mulai ketakutan saat melihat Mouri menyimpan CD tersebut dan mengambil sesuatu dari tasnya, ternyata itu adalah …

"Ambillah." sebuah Bento! How tsundere you, Mouri …

"Jadi kau mau ikut Mouri-dono?" kata Yukimura sambil memainkan bola yang ada dikakinya. "Hmm …" jawab Mouri seperti Deidara dari anime Naruto. Ckckck …

"Kalau begitu sepulang sekolah kita kesana. Masamune dengan Yukimura, Motochika dengan Mouri, Sasuke dengan Kojuurou dan Keiji denganku. Setuju?" tanya Ieyasu dengan semangat. Semuanya mau protes kecuali Mouri yang tertunduk malu karena dipasangkan dengan pujaan hatinya(?), Sasuke lagi makan apel bersama Kojuurou, Keiji sibuk menggoda siswi yang datang sedangkan Masamune dan Yukimura bermain 'janken'. Jadi tidak ada yang protes (readers : tapi kenapa kau bilang mereka mau protes? | author : tanyakan ke alam mimpi saya(?)).

"Baik!" jawab semua serentak setelah menyelesaikan aktifitas mereka masing - masing walaupun masih ada yang malu (kalian pasti sudah tau siapa XD).

.

-skip time-


TENG TONG TENG TONG …

Suara bel pulang sudah berbunyi. Dan pasukan pemecah misteri itu segera menuju rumah ber-yokai tersebut(?). "Woaa, rumah ini memang besar tapi sayang tidak ada yang mau merawat rumah ini." Yukimura terkagum karena rumah ini besar tetapi sedih karena rumah ini tidak dirawat sehingga menjadi rumah hantu.

"Siapa yang membangun rumah ini ya?" Motochika penasaran dengan rumah ini. Pertanyaan - pertanyaan terus menumpuk diotaknya, seperti: siapa yang membangunnya, pemilik rumah ini siapa dan kenapa rumah ini dibiarkan begitu saja. Tetapi dia terheran dengan tanda nama sebuah keluarga yang tertutupi oleh tanaman merambat.

"Minna, liat ini. Sepertinya pemilik rumah ini milik keluarga ka-ka …" Motochika kebingungan membaca marga keluarga yang dulu adalah pemilik rumah ini. "Biar aku yang baca! Etto, nama keluarganya adalah … Ka-tsu-na-wa." Ieyasu segera menyingkirkan tanaman merambat tersebut dan mengejanya. "Klan Katsunawa? Aku sepertinya pernah dengar. Danna, apa kau mengingatnya?" Sasuke berpikir bahwa dia pernah mendengar nama klan Katsunawa saat mereka kecil dulu. "Sepertinya iya." Yukimura juga berpikir tentang nama keluarga tersebut.

"And now we have 2 mission, pertama mengungkap misteri api biru abadi dan kedua apa yang terjadi pada keluarga Katsunawa. Aku benarkan, guys?" ucap Masamune dengan gaya coolnya sambil memperhatikan rumah itu dengan seksama. Saat dia melihat rumah tersebut, dia melihat seorang wanita berambut biru dengan gaun putih namun sebagian gaunnya dipenuhi oleh bercak darah dilantai 2 rumah tersebut.

"Masamune-dono, ada apa?" Yukimura khawatir dengan Masamune karena sedari tadi dia hanya diam. "Iya, aku gak apa – apa. Sampai kapan kita diluar terus? Let's go!" Masamune menepuk kepala Yukimura lalu memberi aba – aba kepada temannya untuk memulai misi mereka. Yukimura diam ditempat dan meraba kepalanya.

'Hangat ...' batin Yukimura merasakan hangat dari tangan Masamune yang besar. "Oi Sanada, kenapa kau berhenti?" tanya Masamune kebingungan karena Yukimura tiba - tiba berhenti berjalan. "Tidak, barangku tadi jatuh tapi sudah ku taruh kembali. Ayo Masamune-dono, nanti kita ditinggal!" Yukimura pun berlari disusul Masamune untuk kembali ke kelompok mereka.

Saat Keiji dan Kojuurou membuka pagar, tiba – tiba pagar tersebut ambruk yang membuat semuanya merinding ketakutan. "A-ah ini cuman pagar, ja-jangan takut. A-ayo teruskan." Bahkan bagi Masamune, mengucapkan kata – kata tadi sangat susah baginya akibat ketakutan yang luar biasa yang menimpa dirinya.

Mereka pun masuk ke taman rumah tersebut, entah mengapa firasat Sasuke dan Yukimura tentang rumah ini menjadi kuat. Mereka berdua merasa seperti pernah datang kesini, sering bermain dengan anak perempuan dari keluarga ini.

"Oi Sasuke, Yukimura. Kenapa kalian berdua melamun?" Masamune membuyarkan ingatan mereka berdua tentang masa lalu. Mereka berdua pun segera kembali ke kelompok dan berjalan bersama sampai didepan pintu yang terbilang besar.

"Hancurkan saja pintunya …"

"Ya, hancurkan saja dan kalian akan mati ditindihnya …"

"Bodoh, kenapa kau mengatakannya?"

"Kecoplosan, hancurkan saja pintu itu dan segera MATI!"

Suara yang entah dari mana datangnya itu membuat mereka semua sweatdrop berjamaah. "Lebih baik pintu ini jangan dihancurkan. Coba kita ketuk dulu." Kojuurou memberi saran, takut apa yang suara tadi katakan menjadi kenyataan. Kojuurou maju dan segera mengetuk pintu itu.


TOK TOK TOK …

Pintu terbuka dengan perlahan. "Eh, emang ini dongeng?! Setelah diketuk 3 kali, pintu akan terbuka dengan sendirinya? Astaga." Sasuke kembali sweatdrop. "Here we go! Misi mengungkapkan misteri api biru abadi, DIMULAI!" ucap Masamune semangat saat memasuki rumah tersebut. Saat diruang tamu mereka didatangi oleh 2 orang cewek.

"Lihat siapa yang datang disini, siswa dari Basara Gakuen. Benarkan Angeli-chan?" tanya cewek berambut ungu.

"Sepertinya begitu, Kyouko-san" jawab cewek berambut hijau.

"Wah ada cewek nih, hai cewek cantik. Kalian kok ada dirumah ini? Rumah ini kan angker …" goda Keiji dan mendapatkan balasan berupa tinju dari cewek berambut ungu atau Kyouko. "Sepertinya kalian bukan manusia." Mouri mulai curiga dengan kedua cewek ini (author : kasian Mouri baru bicara XD *dihajar Mouri FG*).

"Dulu kami manusia tapi sekarang sudah menjadi yokai dan tugas kami adalah menjaga rumah ini dari serangan manusia." Ucap cewek berambut hijau atau Angeli.

"YO-YOKAI?!" semua cengo karena baru kali ini mereka melihat yokai yang cantiknya luar biasa. "Apa mau kalian datang kesini? Jangan – jangan kalian juga ingin menghancurkan rumah ini." Kyouko mulai bersiap untuk menyerang menggunakan tombak apinya.

"Kami datang bukan untuk itu, kami hanya datang untuk mengetahui misteri dari api biru abadi." Kata Ieyasu bermaksud untuk membela dirinya serta teman – temannya.

Kyouko dan Angeli terdiam. "So, what should we do to solve this mystery? And I hope you answer quickly" Masamune sudah kehabisan kesabaran akibat menunggu Kyouko dan Angeli memberi persetujuaan untuk mengungkapkan misteri itu.

"Kalian tidak bi-"

"Kenapa disini ribut sekali?" semua orang yang ada diruang tengah melihat cewek yang turun dengan didampingi 2 pengawal layaknya tuan putri.

"Ketua!" Kyouko dan Angeli berlari kehadapan cewek yang dilihat Masamune tadi. Rambut biru dengan gaun putih yang sebagian gaunnya dipenuhi bercak darah, mungkin dia pemimpin dari semua yokai yang ada dirumah ini.

"Ketua, ada manusia ingin mengetahui misteri dari kekuatan anda." Kata Kyouko.

'Jadi, dia memiliki kekuatan tersebut?' batin Mouri. "Hmm … kalian para manusia, jadi kalian ingin mengetahui misteri dari api biru abadi ini?" Tanya 'ketua' kepada Ieyasu dkk sambil berjalan mendekat.

"I-iya, kami semua yang ada disini ingin mengetahuinya." Kata Ieyasu.

"Kalau begitu, kalian semua harus menggunakan kalung ini." Kata 'ketua' sambil memberikan 8 kalung berbentuk belah ketupat. "I-ini untuk apa?" kata Sasuke takut lalu mengambil kalung tersebut, disusul yang lain.

"Kalung ini bernama Kalung Nokotara. Kalung ini memiliki fungsi yaitu untuk melindungi kalian agar tidak diserang oleh yokai liar diluar sana. Aku akan menjelaskan misteri api biru abadi tetapi dimulai dari cerita masa laluku sebelum menjadi pemimpin yokai api dirumah ini. Setelah itu, kalian pasti dapat menyimpulkan sendiri misteri dari kekuatan itu." Ucapnya sambil berjalan ke arah ruangan tertutup disamping dapur setelah Masamune dkk memakai kalung Nokotara.

Apa yang akan terjadi pada Masamune dkk? Dan kenapa dia harus menceritakan masa lalunya?

Nantikan di Chapter 2 : Terungkapnya Misteri Api Biru Abadi!


Gomen kalau ceritanya kependekan, author masih bingung apa yang terjadi selanjutnya soalnya author sudah dibangunin oleh ortu XD.

Jika masih ada salah kata disini mohon dimaafkan karena author tidak terlalu menyukai pelajaran Bahasa Indonesia XD *dihajar*.

Terakhir kata dari saya ...
Review please ^^