Naruto milik om Masashi Kishimoto saya cuman minjam karakternya aja buat cerita yang asli punya saya yang mempunyai inspirasi dari drama korea The Heirs.

WARNING !

typo(s), cerita pasaran ,alur berantakan dll.

Don't like don't read.


Dapatkah cinta meruntuhkan tembok kokoh bernama kasta ?

.

.

Chapter 1

Suasana hening untuk beberapa saat. Setelah helaan panjang yang ditorehkan wanita paruh baya inipun memecahkan keheningan tersebut.

"Kau tenang saja, sekolahmu tidak usah pindah setelah waktunya tiba nanti" gadis yang berada disebrang meja tanpa kursi itupun menghela nafas kakinya yang semula ditekuk kini berganti menjadi bersila.

"Tapi bu kita nanti pindah kemana?Setidaknya jarak dari sekolah dan tempat ibu bekerja tidak terlalu jauh".

Hening kembali menguasai ruangan berukuran sedang itu. Sedangkan Mebuki-wanita paruh baya itu hanya bisa menghela nafas dan menundukkan kepala.

Berawal dari percakapan Mebuki dan juga pemilik resmi dari rumah mungil yang mereka tempati-Mebuki dan anak gadisnya bernama Sakura. Minggu lalu pemilik rumah itu datang dan membicarakan sesuatu yang membuat Mebuki dan Sakura sedikit gusar. Pasalnya, tempat yang mereka singgahi akan dijual. Mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa,sudah diijinkan tinggal dengan bayaran yang lumayan murahpun mereka sudah sangat bersyukur. Kini mereka harus memutar otak untuk mencari persinggahan mereka kedepan yang nyaman dan juga harga murah tentu saja.

Mereka hanya keluarga kecil sederhana,mereka tidak menyebut diri mereka miskin selagi bisa mengenyangkan perut mereka dengan makanan hasil keringat sendiri walaupun dalam keadaan terbatas untuk membeli yang lainnya,rumah misalnya.

Sakura beruntung mempunyai ibu yang sangat kuat seperti Mebuki. Disaat keluarga kecilnya dirundung duka mendalam karena sang ayah Haruno Kizashi berpulang kesisi-Nya, Sakura menangis begitu juga dengan Mebuki. Tapi Mebuki memperlihatkan ketegarannya dan keikhlasannya dengan dalih ini adalah takdir Tuhan. Setelah itupun Mebuki menjadi sosok wanita tulang punggung bagi dirinya dan gadis kecilnya.

Mebuki juga beruntung nempunyai sosok gadis kecil yang kini sudah beranjak dewasa seperti Sakura. Baginya Sakura segalanya. Dia akan bersedih ketika melihat anak gadis seusia Sakura menikmati masa mudanya dengan bersantai berkencan mempunyai pakaian bagus dan sebagainya yang bisa dibeli dengan uang banyak untuk membuatnya terlihat bahagia. Tapi Sakura,cukup dengan makan bersama saat pagi dan malam dengan ibunya dan keduanyapun tersenyum. Itu cukup. Sakura mandiri dan ia tidak sekalipun membuat Mebuki kesusahan akan dirinya.

Berbanding terbalik dengan kehidupan sederhana. Banyak dari mereka yang mempunya kehidupan yang bisa dikatakan sempurna. Harta dan kekuasaan.

Salah satu diantara mereka ialah keluarga dengan kekayaan melimpah,tidak akan habis tujuh turunan. Penguasa siklus perekonomian,perusahaan yang menjulang bak pencakar langit. Serba ada serba mewah. Itulah Uzumaki.

"Aku ingin pulang ayah, aku merindukan kalian dan semua yang ada disana" remaja berambut pirang jabrik itupun memejamkan mata sesaat perkataannya ditelpon dengan sang ayah yang berada dibelahan bumi berbeda dengannya tersebut.

"Baiklah,kurasa memang sudah waktunya kau pulang Naruto. Miss Carla juga mengatakan kau sudah mengusai semuanya. Good job my son"

"Hn, aku akan pulang ke Jepang tiga hari lagi ayah."

To be continue...

Hallo minna..

Apa cerita ini membingungkan readers? Untuk penjelasan detail nantikan di chapter berikutnya.

So.. keep or delete?