Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Lea Kreuz

Warning : Dont Like Dont Read, OOC, misstypo(?)

Genres : Romance/Angst

Main Pair : SasuSaku

.

.

.

Seperti angin yang berhembus.

Entah dimana kau akan membawaku, menyesatkanku dalam labirin tak berujung ini.

Jangan lagi datang menghampiriku.

Aku lelah menjadi persimpangan dalam hidupmu.

Lagi dan lagi. Kau dengan kilatan sendu dimatamu tak henti mengeluh di depanku. Aku bagaikan tempat sampah harian yang selalu kau kunjungi hanya untuk membuang kekesalanmu. Aku tahu betapa kau mencintainya hingga kau tak mampu membuangnya. Entah berapa kali kau datang padaku dengan mata sendu itu dan entah berapa kali pula matamu berbinar karenanya. Aku tak mampu mengerti maksud hatimu.

Beratus kali kau memanggilku.

Beratus kali aku terjebak karenamu.

Aku lelah menjadi pohon tempatmu berteduh.

Aku lelah menunggumu.

Pernahkah sekali saja kau melihat lebih dalam di kedua iris emerald yang ada disisimu? Aku tahu kau terlalu sibuk dengan duniamu. Tanpa pernah menyadari emerald yang tak mampu berpaling dari pekat iris matamu. Emerald yang selalu menunggumu, menemanimu, mendengarmu, memperhatikanmu dalam diam. Emerald yang sangat bodoh. Dan emerald itu adalah aku

Lepaskan aku.

Simpul apa yang kau pakai untuk membelengguku?

Hingga aku lupa bagaimana cara melangkah.

Bagaimana cara berjalan.

Bagaimana cara bernafas.

Segelap malam matamu membelengguku tanpa kau sisakan secercah cahaya. Kau datang dan pergi semaumu. Menebarkan pheromone berlebih yang berakhir menjadi racun. Menerobos masuk inci demi inci, merusak, mematikan. Lebur hancur sudah syaraf perasaku. Aku buta, tuli dan bisu karenamu. Besar rasa cintaku sebesar aku membencimu. Namun aku tak mampu pergi darimu.

Aku sudah lupa bagaimana rasa menjadi seorang yang dicintai. Karena yang kulakukan hanyalah menghabiskan waktuku untuk menunggumu, mencintaimu. Entah dimana aku meninggalkan akal sehatku. Mungkin di suatu ruang berdebu yang tak pernah dijamah siapapun. Atau di suatu lorong sempit yang memisahkan antara cinta benci. Obsesiku kepadamu mematikan seluruh inderaku. Aku bagaikan lukisan kosong yang tak bertuah. Menunggu bayang semu yang kian memudar.

Abstrak.

Hitam dan putih.

Abu-abu.

Terombang-ambing tak pasti.

Apa itu hidup? Untuk apa aku hidup? Mengapa aku ada di dunia fana ini dan harus terjebak di dalamnya bersamamu? Apa itu cinta? Haruskah ada perasaan semacam itu di dunia ini? Jika harus memilih aku tak ingin mengenalmu, merasakan perasan abstrak yang sangat menyakitkan jiwaku. Apalagi yang harus aku korbankan? Aku sudah kehilangan segalanya. Tapi mengapa aku tak bisa memilikimu? Aku membenci diriku yang tak mampu lepas dari pesonamu, racunmu. Semua ini membuatku gila.

Peluk aku.

Jika kau tak mampu, aku akan memelukmu.

Cium aku.

Jika kau tak mampu, aku akan menciummu.

Saat kau berada dalam keputus asaan aku selalu ada. Sekali lagi, aku adalah tong sampah pribadimu. Gunakan aku, manfaatkan aku. Aku ada disini karenamu. Bahkan jika kau meminta ragaku aku akan melepaskannya untukmu. Meski hanya semalam dalam seribu tahun. Aku tak akan pernah menyesali malam itu. Peluklah aku hingga aku tak mampu bernafas.

Cintai aku.

Dan jika kau tak mampu, bunuh saja aku.

Atau ...

Haruskah aku membunuhmu?

Seumur hidupku hanya satu hal yang tak pernah aku lakukan, meminta. Lihatlah aku, sadarilah keberadaanku, mengertilah aku, cintai aku. Dan jika kau tak sudi mendengar permintaanku biarlah aku meminta kepada malaikatmu. Sudikah ia berbagi denganku?

Merah darah ini bukan lagi milikku.

Jiwa ini, raga ini bukan lagi milikku.

Bukan juga milikmu.

Aku membuang semuanya hanya demi menjadi malaikatmu.

Menjadi malaikat kematianmu.

-FIN-

A/N

Terimakasih sudah sempat membaca. Fanfic pertama saya, mohon bimbingannya di kotak review ya!

Arigatou gozaimasu mina-san ^^