Halo semuanya, kali ini saya akan membawakan cerita horror, (siapkan api unggun), ini baru pertama kalinya saya nulis cerita horror, karna pernah nonton film horror yang berjudul Sillent Hill :The Revolution, seingat saya judulnya seperti itu, oke Happy Reading.
Nightmare
By: Aiko Ishikawa
Rated: T
Genre: horror, adventure
-all character belong to Koei, saya hanya punya OC-
Warning: OOC, gak bisa menjamin ceritanya seram seratus persen.
Summary: ayah Cao Pi yaitu Cao Cao menghilang secara tiba tiba, dan dia bertemu dengan seorang gadis bernama Rin, yang memberitahukan tentang 'wilayah Orde', wilayah yang penuh dengan misteri dan keanehan.
Chapter 1 : dream
"hh, hh, hh" Cao Pi berlari terus berlari, sesekali dia menoleh ke belakang, kalau kalau yang mengejarnya sudah tertinggal jauh, "aku harap dia tertinggal jauh" kata Cao Pi, tapi yang diharapkan Cao Pi tidak menjadi kenyataan, dibelakang Cao Pi, terlihat seorang pria berjubah hitam, pakaiannya serba hitam, dia berwajah pucat, dan tangannya terlihat sebuah kapak yang siap diarahkan kearah Cao Pi. Cao Pi mempercepat langkah larinya, akhirnya dia sampai disuatu lorong yang begitu gelap, hanya sebuah lampu yang menarangi lorong itu, "tempat apa ini?" tanya Cao Pi.
Dari arah belakang pria berjubah itu sudah sangat dekat, Cao Pi mundur kebelakang, satu langkah demi satu langkah agar dia dapat menghindar dari pria berjubah itu, tapi langkahnya terhenti, karna dibelakang Cao Pi terdapat dinding, "dinding?" pikir Cao Pi, lalu dia menoleh kearah pria berjubah itu. Kapak ditangan pria itu sudah siap diayunkan kearah Cao Pi. Tubuh Cao Pi bergemetar, keringat dingin bercucuran diwajahnya, dan pria berjubah itu siap menebas Cao Pi dengan kapaknya...
.
.
.
.
"tidak!" teriak Cao Pi, lalu dia terbangun dari tidurnya, "hh, hh, hh, hanya mimpi" kata Cao Pi dengan nafas terengah engah, dia memperhatikan sekeliling, hanya isi kamarnya yang ia lihat, "kenapa aku bisa mimpi itu lagi?" kata Cao Pi, dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, setelah itu Cao Pi beranjak dari tempat tidurnya, untuk bersiap siap berangkat ke sekolah.
-x-
Pagi itu cuaca sangat dingin, karna sekarang sedang musim penghujan, Cao Pi berjalan kaki menuju sekolahnya, diperjalanan dia terus saja memikirkan tentang mimpinya semalam, "kenapa aku belakangan ini selalu bermimpi buruk?" pikir Cao Pi.
Dari arah belakang ada yang menepuk pundak Cao Pi, "pagi Cao Pi" sapa orang itu.
"pagi juga Guo Jia" balas Cao Pi.
"kenapa kau melamun?" tanya Guo Jia.
"aku hanya memikirkan mimpiku semalam" kata Cao Pi.
"hanya mimpi, kenapa kau pikirkan?" kata Guo Jia heran.
"soalnya belakangan ini aku terus saja mimpi buruk, dan mimpi itu terus saja sama" kata Cao Pi.
"hooo, pasti karna kau tidak baca doa sebelum tidur?" goda Guo Jia.
"aku selalu membacanya! Yang kupermasalahkan mimpi itu terus saja sama! Dan sejak aku bermimpi aneh itu, ayahku menghilang entah kemana" kata Cao Pi.
"aneh, ayahmu tidak memberi tau kalau dia pergi, atau titip salam padamu, atau pada pamanmu?" tanya Guo Jia.
"sama sekali tidak" kata Cao Pi.
"mungkin ada alasannya ayahmu tidak memberitahumu, ayolah Cao Pi, tetap semangat ya" hibur Guo Jia.
"kau benar Guo Jia" kata Cao Pi, dan mereka berdua pun melanjutkan perjalanan menuju sekolah mereka.
-x-
Dikelas Cao Pi, saat pelajaran Biologi, "semuanya, kita kali ini kedatangan murid baru" kata Liu Bei, "nah silahkan perkenalkan dirimu" kata Liu Bei sambil mempersilahkan murid baru itu untuk memperkenalkan diri.
"perkenalkan, nama saya Rin" kata murid baru itu, yang bernama Rin.
"nah Rin, silahkan duduk disebelah sana ya" kata Liu Bei.
Rin berjalan menuju bangku yang ditunjuk oleh Liu Bei, yaitu bangku tepat dibelakang Cao Pi.
-x-
Kring! Kring! Kring!
Bel tanda istirahat telah berbunyi, semua murid keluar kelas, kecuali Cao Pi, dia sedang asyik membaca buku yang dipinjamnya dari perpustakaan kemarin, "aku akan mengembalikan buku ini setelah pulang sekolah nanti" kata Cao Pi.
"permisi" kata Rin.
Cao Pi menoleh kebelakang, karna merasa kalau dia dipanggil oleh Rin, karna hanya mereka berdua yang berada dikelas.
"apa namamu Cao Pi?" tanya Rin.
"iya, bagaimana bisa kau mengetahui namaku, aku kan belum memperkenalkan diri?" kata Cao Pi heran.
"kau tidak usah bingung, Cao Pi" kata Rin.
"justru aku merasa bingung" kata Cao Pi.
"aku hanya ingin bertanya, apa belakangan ini kau selalu bermimpi buruk?" tanya Rin.
"iya" jawab Cao Pi.
"ternyata 'dia' sudah mulai bertindak" kata Rin dengan wajah serius.
"tunggu dulu, siapa itu 'dia'? Dan bagaimana mungkin kau mengetahui namaku?" tanya Cao Pi.
"aku adalah Lessa, aku mengetahui semua tentang dirimu" kata Rin.
"Lessa? Apa itu?" tanya Cao Pi.
"Lessa adalah orang yang memiliki darah Orde dan tinggal diwilayah Orde" jelas Rin.
"apa itu Orde?" tanya Cao Pi.
"Orde adalah keturunan iblis, kau tidak perlu takut, aku adalah manusia, bukan iblis, hanya saja aku tinggal ditanah Orde dan aku dibuang kedunia manusia" jelas Rin.
"penjelasanmu semakin membuatku bingung" kata Cao Pi.
"oh iya, apakah kau anak dari tuan Cao Cao dan nona Bian Shi?" tanya Rin.
"iya, ibuku sudah meninggal saat usiaku lima tahun, dan ayahku menghilang begitu saja tanpa jejak" kata Cao Pi.
"kau akan mendapatkan jawaban itu, saat waktumu telah tiba" kata Rin.
"kau selalu saja membicarakan hal yang aneh, oh iya, dan siapa itu 'dia'?" tanya Cao Pi.
"'dia' maksudku adalah Nia, sang penguasa wilayah Orde" jelas Rin.
"lalu apa hubungannya denganku?" tanya Cao Pi.
"sebenarnya kau adalah tumbal dalam upacara suci" kata Rin.
"tumbal?! Upacara suci?!" kata Cao Pi terkejut.
"iya, dan mimpi buruk yang selalu kau alami tiap malam adalah tanda, kalau Nia sangat ingin menjemputmu" kata Rin.
"menjemput? Tapi kenapa aku yang menjadi tumbal?" tanya Cao Pi.
"karna kau anak dari nona Bian Shi" kata Rin.
"apa kaitannya ibuku dengan Nia dan Orde?" tanya Cao Pi yang semakin bingung.
"nona Bian Shi adalah seorang Orde, dia merawat Nia, dengan kata lain Nia adalah saudaramu, Nia juga sangat menyayangimu sebagai saudaranya, walaupun kau tidak mengetahui keberadaan Nia" jelas Rin.
"jadi aku memiliki saudara, yaitu Nia" kata Cao Pi.
"iya, dia seusia denganmu, nona Bian Shi dapat pergi kedunia Orde maupun dunia manusia, untuk saling memberi kasih sayang kepada kalian berdua" kata Rin.
"aku benar benar tidak mengerti" kata Cao Pi.
"yang mengetahui keberadaan Nia, adalah ibumu, tuan Cao Cao, dan tuan Xiahou Dun, mereka bertiga sangat mengetahui keberadaan Nia dan sangat menyayangi Nia dan dirimu, karna kalian berdua adalah saudara, tapi sifat Nia berubah saat mengetahui keberadaan nona Bian Shi meninggal karna kecelakaan, dan disaat itulah sifat Nia bukanlah sifat Nia yang dulu" kata Rin.
"apa semua itu ada hubungannya dengan kehilangan ayahku?' tanya Cao Pi.
"iya, tuan Cao Cao yang sudah merawatmu hingga sekarang kau sudah berusia tujuh belas tahun, dan kehilangan tuan Cao Cao disebabkan karna dia tidak mau menyerahkan dirimu kepada para Lessa, dan dia memilih agar dia ditangkap ketimbang dirimu yang dijadikan korban" kata Rin.
"apa ayahku dibunuh?!" tanya Cao Pi.
"aku tidak tau, yang jelas tuan Cao Cao akan ada didalam penjara dunia sengsara Orde" kata Rin merunduk.
"Rin, apa kau tau dimana wilayah Orde itu?" tanya Cao Pi.
"kau ingin kesana? Jika kau kesana kau pasti mati!" kata Rin.
"aku tidak peduli, ayahku ditangkap dan aku harus menyelamatkannya" kata Cao Pi.
"kau serius?" kata Rin tidak percaya.
"iya, aku akan menyelamatkan ayahku" kata Cao Pi dengan wajah serius.
Rin hanya terdiam, dia tidak menyangka kalau Cao Pi yang harus ia lindungi, malah bertekad ingin bertemu dengan Nia.
- To Be Continued -
Wah gak seram, karna ini baru awal, oh iya istilah Orde dan Lessa itu saya ambil dari istilah film Sillent Hill: The Revolution, mohon reviewnya ya, see you next chapter.
