1st Bus Stop.

Bus for Spring

Cast :

Kim Jongdae

Kim Minseok

Genre : Romance, Humor maybe

Rating : T

Disclaimer : Alur cerita milik Dae, cast milik tuhan dan SM Ent.

DON'T COPAS!

Summary :

WARNING! GS! GENDERSWITCH! DON'T LIKE DON'T READ! SIMPLE RULE! NO BASH! REVIEW PLEASE! NO SIDERS!

Summary gagal

Note : ff ini terinspirasi dari komik yang berjudul sama, bukan berniat copas, alur diubah sesuai pemikiran Dae.

Ngerti ga?

Dae juga engga ngerti.

Dae newbie di sini, jadi maaf kalau alur kecepetan, cerita pasaran, tidak sesuai EYD, dan typos everywhere.

.

.

.

.

Enjoy~

.

.

.

.

Lagi-lagi bus pagi ini penuh karena namja berwajah kotak yang sok keren itu! Cih, sialan. Memang sih, baru masuk sekolah dia sudah menjadi pemain inti tim basket sekolah. Yeoja dengan seragam SM Highschool itu memaki-maki fans namja berwajah kotak itu.

Kenapa fans nya banyak sekali sih? Mana mereka berisik lagi! Ini masih pagi demi tuhan!

Setengah bus ini penuh oleh fans namja berwajah kotak itu. Yeoja berambut coklat itu terhimpit diantara kerumunan fans namja kotak tadi.

Tiba-tiba , sekumpulan yeoja mendorong Xiumin ke depan. Yeoja berpipi bulat itu oleng. Dia kehilangan keseimbangan.

"AH!"

Xiumin berusaha mencari pegangan karena dia yakin mukanya akan mencium lantai bus yang kotor.

NYUT.

'Eh? Nyut? Suara apa barusan?'

Xiumin membuka matanya. Betapa terkejutnya dia! Tanganya berada tepat di atas ekhem 'adik' ekhem namja berwajah kotak itu!

Fans yang sedang berteriak-teriak seperti orang kesurupan , seketika diam. Mengatup bibir mereka rapat. Mata Xiumin menjadi sebulat mata sahabatnya, Kyungsoo. Jantungnya memompa darah dua kali lebih cepat.

Tas namja itu terjatuh. Mereka berdua terdiam selama—kurang lebih 5 detik sampai,

"KYAAAAAAAAAAAA!"

Xiumin melepaskan tanganya sehingga tasnya ikut terjatuh.

Muka namja itu mirip kepiting rebus. Merah sekali. Mukanya shock, sama seperti muka Xiumin.

Namja itu mengambil tas Xiumin, lalu turun dari bus tergesa-gesa.

Apa—apa yang…?

"Ya, Kim Minseok."

Merasa dipanggil, Xiumin menoleh ke belakang.

Great, pagi ini aku akan mendapatkan pukulan gratis dari fansnya Chen. Cih dasar hobae sialan!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah keluar dari ruang kesehatan sekolah, Xiumin bergegas ke kelas Chen. Luka di sudut bibirnya harus diobati terlebih dahulu. Fansnya Chen ternyata

Brutal—sangat brutal.

"YA KIM JONGDAE."

Semua siswa yang berada di kelas tersebut menoleh ke arah sumber suara. Chen, namja berwajah kotak itu langsung menoleh ke arah pintu. Sedetik kemudian dia membelakkan matanya kaget.

"Kim Jongdae, ada yang ingin aku sampaikan. Cepat kemari bocah."

Xiumin berlari ke atas, ke atap sekolah. Chen mengekorinya dengan tenang

dari belakang.

"Ya! Kembalikan tasku bocah!"

"Tas apa?"

"YA! Apa kau di ajarkan sopan santun? Setidaknya pakai embel-embel Sunbae!"

"mianhae sunbae."

Singkat, padat, jelas.

Xiumin menggeram. Ingin rasanya dia melempar hobae kotaknya ke galaxy.

"Yasudah terserah. Kembalikan tasku! Lagipula ini semua salahmu kotak! Kalau saja fansmu tidak ribut, penumpang lain tidak akan terganggu!"

Ah~! Lega rasanya sudah mengatakan hal yang sudah lama mengganjal di hatiku. HAH! RASAKAN ITU BOCAH KOTAK! HAHAHAHAHAHA.

Xiumin tertawa nista dalam hati.

Ya ampun XiuXiu -_-

Chen hanya memandang lurus ke depan. Merasa tidak diperhatikan, Xiumin menampar pelan pipi hobae kotaknya.

"YA! Dengarkan sunbaemu jika sedang berbicara! Mereka itu fansmu! Lakukan setidaknya sesuatu!"

Chen akhirnya berani menatap mata sunbaenya, pipinya bersemu merah.

"a—ah mianhae sunbae, aku tidak tahu fansku akan bertambah sejak pertandingan basket tempo hari."

Pipi Chen bertambah merah, jemarinya mengusak pelan rambut hitamnya.

"A—apa? "

"Dan aku tidak pandai berbicara dengan perempuan… karena itulah sampai sekarang aku tidak pernah melakukan sesuatu, sekali lagi mianhae sunbae."

"k—kau tidak pandai berbicara kepada perempuan?"

Chen hanya menganggukan kepalanya pelan. Xiumin menggigit bibirnya, dia merasa kasihan dengan hobae kotaknya. Tiba-tiba terlintas ide cemerlang.

"Baiklah kalau begitu! Aku akan menjagamu dari jangkauan fansmu!" Xiumin mengangguk mantap. Dia sudah membulatkan tekadnya. Kalau fansnya tidak dapat berinteraksi dengan Chen, otomatis fansnya berkurang dan bus tiap pagi akan sunyi seperti dulu.

Hah, ini yang di namakan hidup.

"M—mwo? Maksud sunbae?"

"Ah aku harus kembali ke kelas. Annyeong bocah!"

Xiumin berlari ke kelasnya. Letak kelasnya dan atap sekolah sangat jauh. Dia tidak mau terlambat ke kelas lagi.

"AH JANGAN LUPA TASKU BOCAH KOTAK!"

Chen hanya tersenyum menanggapi sunbaenya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Xiumin benar-benar menepati janjinya akan melindungi Chen dari jangkauan fansnya. Dia berlagak seperti bodyguard. Setiap ada fans yang mendekat, Xiumin dengan sigap melindungi Chen dengan menghalanginya.

Chen terkekeh karena kelakuan sunbaenya yang gembul itu.

Tiba-tiba Chen merasakan badan Xiumin bergetar hebat. Dia pikir Xiumin hanya tidak enak badan atau efek guncangan bus pagi ini.

Setelah mengetahui penyebabnya, Chen membelakkan matanya. Muka Xiumin nampak pucat, bibirnya kering, matanya berkaca-kaca. Xiumin ingin berteriak sekencang-kencangnya namun dia tidak bisa.

Xiumin pasrah. lututnya lemas. Kalau saja Chen tidak menahan tanganya, mungkin Xiumin sudah jatuh.

"a—akh!"

Xiumin sudah tidak dapat menahan desahanya.

"YA! APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Chen memukul rahang ahjussi mesum yang berdiri di belakang Xiumin. Ahjussi mesum yang tadi sempat meremas bokong Xiumin mendecih kesal lalu segera turun dari bus sebelum Chen melayangkan pukulan lagi.

Xiumin tertegun dengan kelakuan Chen, awalnya Xiumin yang ingin melindungi Chen dari fansnya, tetapi malah dia yang dilindungi Chen.

Ah.. pe—perasaan apa ini? Kenapa dadaku tiba-tiba hangat dan berdebar sangat keras?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC/END?

Haihai.

Dae kembali bawain Chenmin! Karena ff Chenmin jarang banget Dae nyoba nulis ff Chenmin.

Hehe.

Mian kalau ngecewain lagi. Alurnya geje dan banyak typos. Kan Dae udah tulis tadi, DLDR. Simple rule okay?

Dae tunggu responya kalau pengen lanjut. Minimal reviewnya 5 atau 10?

Kalau responya jelek, Dae ga bakal lanjut. Atau mungkin bakal delete ni ff/?

Maaf feelnya kurang. Dae galau ga bisa nonton tlp. #ko_malah_curhat #plak

Sekali lagi mian. Manusia gada yang sempurna.

Asek.

Tolong reviewnya!

Terima kasih!

Xoxo.

Ps: hargai karya author walaupun hasilnya jelek.