tITTLE :Loving You
Chap : 1
Cast :
- Heo Young Saeng a.k.a Saengi
- Kim Hyun Joong a.k.a Joongie
- Kim Hyung Jun a.k.a Baby (Maknae)
Pairing : Hyunsaeng (Hyun Joong x Young Saeng)
Rating : M
Genre : Romance,Yaoi
Summary : Bila cinta hanya tersimpan … akankah kau tau…
New author, mau share fic yang ga begitu bagus... sebagai kado ultah Young Saeng
Happy Reading
#Suatu sore di kamar BabyxSaengi
"Hyung…" panggil baby.
"Wae.. " Saengi menyahut tanpa mengalihkan pandangan pada layar komputernya.
"Apa kau pernah jatuh cinta hyung..?"
"Pernah dong. Wae….?" Saengi mengalihkan pandangannya ke baby. "Kau jatuh cinta hmmm….. ?"tanya Saengi sambil menoel-noel lengan Baby.
"Aish… Hyung… jangan menggodaku begitu," Baby tersipu malu'
"Aigooo… our baby sudah dewasa rupanya. Katakan padaku siapa dia…"
"Rahasia.."
"Mwo…? Kenapa pake rahasia segala. Baby-ah… ayo katakan"
"Anioo.."
"Baby-ah" Saengi terus merajuk sambil menoel pipi Baby yang semakin memerah."Lihat… pipimu sampai merah begini… Apa kau malu mengatakan pada hyungmu sendiri. Ayolah baby…"
"Bagaimana kalau orang itu…" Baby menggantungkan kalimatnya.
"Siapa…siapa…siapa…" Saengi sudah tak sabar.
"Orang itu…"
"Siapa baby…"
"Orang itu adalah kau hyung…" ucap Baby seraya berlari meninggalkan kamar BabyxSaengi.
Saengi hanya diam terkejut.
Tanpa mereka sadari ada yang menguping pembicaraan mereka tadi.
"Ternyata kau mencintainya juga Baby-ah. Apa aku harus egois dan melupakan Saengi." gumam Joongie sang leader yang ternyata dari tadi menguping pembicaraan mereka.
Sang leader SS501 itu memang telah lama menyimpan perasaan pada Saengi, itulah mengapa ia sangat sulit untuk bersikap ramah seperti pada anggota yang lain. karena itu juga mereka disebut the akward couple. berbicara dengan memeandang mata indahnya pun ia tak sanggup. Saengi, namja cantik yang memiliki pesona tersendiri. baginya Saengi adalah Pangerannya. Suara yang lembut dan indah, mata yang indah dengan pandangan yang meluluhkan hati, senyuman yang menggemaskan. Sungguh tak sanggup mengalihkan pandangan darinya.
#Back To Saengi#
Saengi POV
'Aigoo… Baby…. Mengapa kau mencintaiku, aku tak ingin melukai siapapun."Gumam Saengi yang masih duduk terdiam menghadap laptopnya, namun pikirannya entah kemana."Aku takut, aku akan melukaimu. aku tak bisa membalas perasaanmu. Mianhe Baby-ah".
Saengi beranjak dari hadapan laptopnya, berjalan mendekati lemari yang tak pernah ia ijinkan siapapun untuk buku catatan, buku dimana ia meluapkan kebimbangan hatinya. Ia mulai menuliskan isi hatinya.
'Hari ini Baby menyatakannya padaku. Aku sudah tahu ini pasti terjadi. tapi bagaimana, aku tak bisa membalasnya, aku juga tak ingin menyakitinya. Hatiku tak bisa kualihkan padanya… mengapa..? Mengapa harus kau Joongie-ah. Orang yang tak pernah melihatku, yang selalu menjauhi aku, bicara padakupun sepertinya hal yang berat bagimu. Mengapa kau membenciku Joongie-ah? Apa salahku, apa kau tak suka aku menjadi dongsaengmu. Apa kau begitu membenciku ?"
Tak terasa ia menitikkan air mata. Hatinya begitu sakit mengingat Joongie yang bersikap lain padanya. Membedakannya dengan member yang lain, seakan dia itu orang asing yang aneh yang harus dihindari.
Saengi POV end
Joongie POV
Aku masih berdiri disini, di jendela luar kamar Saengi. 'Oh Tuhan… mengapa dia menangis. Tolong hentikan tangisnya Tuhan. Jangan biarkan mata yang indah itu mengeluarkan kesedihan. Ada apa denganmu Saengi-ah. Apa kau mencintai Baby juga' gumam joongie seraya meninggalkan tempatnya bersembunyi.
"Apa aku cemburu, pada Baby… namdongsaeng kesayanganku sendiri. Kenapa ini terjadi, mengapa Baby harus mencintainya juga? Katakan padaku Kyu, aku harus bagaimana" kata Joongie yang kini tengah duduk di tepi kasur, menghampiri kyu yang tengah asik memainkan game di laptopnya.
"Aku bingung sekali Kyu-ah. Aku tadinya ingin mengatakan perasaanku padanya. tapi saat melihat Baby masuk kekamar saengi….. aku segera mengurungkan niatku"
Joongie menghentikan kata-katanya sebentar. ia menghela nafas tanda bahwa ia putus asa.
"Bagaimana ini Kyu"
Joongie POV end
Author POV
Kyu Jong juga terlihat tak menginginkan hal seperti ini. Cinta segitiga ini dapat merusak persahabatn mereka.
"Hyung… lebih baik kau melihat dulu bagaimana sikap Saengi pada Baby."
Joongie hanya bisa diam seraya menatap dalam pada pigura, foto mereka berlima.
"Bagaimana ini… aku tak mungkin merusak semuanya. Tapi Saengi-ah… Kumohon… jangan terima Baby… Aku akan sangat sakit nantinya." Gumam Joongie seraya terus memandang wajah Saengi yang sedang tersenyum ceria di foto mereka.
Karena lelah berpikir akhirnya ia terlelap.
Skip Time
Saengi POV
2 hari berlalu, aku masih tak bisadan tak tau harus menjawab apa. Gara-gara pernyataan Baby, hubunganku
dengan Baby menjadi jauh. Bukan aku menjauhinya, hanya saja terasa sangat aneh jika berdekatan dengannya. Aku hanya tak bisa jika harus menyakitinya.
"Mianhe Baby-ah"
Aku melangkahkan kakiku ke balkon dorm kami. Tak sengaja mataku menemukan sosok tampan yang sangat aku kagumi. Dan aku juga mencintainya tentunya. Ia sedang duduk diam di samping rumah.
"Joongie-ah…. seandainya itu kau… mungkin takkan seberat ini."
Aku terus memandanginya….
"Eh… kenapa dia menangis.."
Kukira pandanganku salah. Aku mencoba melihat lebih detail lagi.
"Ya … dia menangis. Mengapa dia menangis…. Apa yang membuatnya menangis…."
Aku hanya terus memandangnya jauh. Melihatnya selemah itu rasanya hatiku sakit sekali.
Deg
Deg
Deg
'Oh Tuhan… Ia menatapku'
AKu langsung mengalihkan pandanganku begitu ia memandangku. Aku tak kuasa menahan jantungku yang terus berdebar.
" Lebih baik aku kedapur dan memasak sesuatu."
Saengi POV end
Joongie POV
Aku terbangun dari tidurku yang panjang. Rasanya ada beban berat di pundakku, hingga aku merasakan sesak yang begitu dalam. Aku melangkahkan kakiku menuju teras samping rumah. Gerimis sore ini seakan mengerti hatiku yang sedang galau.
"Saengi-ah… apakah aku bisa bersamamu nantinya. Aku takkan sanggup melihatmu dengan Baby. Aku terlalu rapuh jika harus melihatmu dengan Baby"
Tak terasa air mataku mengalir begitu saja. Hatiku sungguh sakit jika harus menerima kenyataan bahwa Baby juga mencintai Saengi.
'Apa yang harus kulakukan…..?'
Tak sengaja aku mengalihkan pandanganku ke kamarnya.
Deg
Deg
Deg
'Oh Tuhan… Ia menatapku, benarkah ia sedang menatapku'
Tapi belum puas aku menatapnya, ia telah berlalu pergi.
"Mengapa Saengi-ah, tak bolehkah aku mencintaimu"
"Hyung… masuklah ….. ! Nanti kau sakit, Udara sangat dingin Hyung," Min memanggilku untuk masuk kedalam Dorm.
Memang udara sedang dingin, namun entah mengapa aku merasa nyaman diantara rintik gerimis sore ini.
Joongie POV End
Author POV
"Ayo Hyung, kita masuk… sebentar lagi makan malam siap. Saengi yang memasak, kau pasti suka."
Kata Min bersemangat.
"Jangan katakan ia membuat Roasted Chiken," Joongie mencoba berbicara dengan nada bercanda yang gagal.
"Kau memang sangat mengenalnya hyung, mengapa tak kau katakan saja padanya…."
Min lalu tersenyum, meninggalkan Joongie yang berjalan sangat lambat dibelakangnya.
Joongie hanya bisa tersenyum pahit.
"Kajja Hyung… Makan… !" Seru Baby.
Dia memang selalu bersemangat. Apalagi Saengi yang memasak menu makan malam kali ini. Mereka lalu makan dalam diam, hanya sesekali terdengar suara baby yang memuji masakan Saengi.
"Kau tau hyung…. masakanmu memang paling enak, dari pada masakan Min Hyung… masakanmu lebih enak." Puji baby yang sukses mendapatkan deathglare dari Min.
Tak ingin membuat suasana ribut, sebelum Min marah, Kyu sudah menepuk pundaknya seraya mengatakan 'Sabarlah-Min-Pada-Dongsaengmu-Yang-Manja-Itu' dengan tatapan matanya yang lembut.
"Arrasheo" Min lalu meneruskan acara makannya yang tadi mendadak berhenti.
"Aku selesai". Joongie lalu brdiri dari kursinya.
"Terima kasih Saengi-ah… masakanmu enak sekali" Kata Joongie pergi beranjak meninggalkan meja makan.
Tanpa ia ketahui, wajah Saengi mengguratkan senyuman manis dibibirnya.
"Hyung, setelah ini, bisakah aku berbicara denganmu…?"
Baby mencoba berbicara pada Saengi setelah Jung Min dan Kyu Jong pergi meninggalkan meja makan.
"Bicaralah disini Baby-ah"
"Ani…. aku tunggu kau di kamar kita"
Baby lalu meninggalkan Saengi. Sanegi hanya bisa menghela nafas beratnya. lalu membereskan meja dapur, mencuci piring dan peralatan yang digunakan pada makan malam tadi.
"Joongie-ah… tahukah kau… perasaanku sebenarnya… Aku sungguh tak ingin menyakiti Baby, tapi jika aku harus jujur pada Baby, aku tau ia pasti terluka. Joongie-ah… apa kau tak melihat aku begitu mencintaimu, mengapa kau tak bisa melihatnya. Joongie-ah… bantu aku… aku harus bagaimana, sungguh aku tak ingin menyakiti Baby." Saengi terus saja bergumam lirih, tapi masih bisa didengar orang lain tak terkecuali orang yang dengan santainya menyilangkan tangannya dan bersandar pada kulkas yang ada di belakang Saengi.
Tanpa ia sadari, Joongie yang tadinya ingin mengambil air minum berhenti dan menatap dalam padanya dengan senyuman manis di wajah tampannya.
'I got you my lovely Saengi…"
"Review please.."
