To You
.
.
.
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Warning!: Typi(s), geje, OOC, AU, dsb
Author: Uchiha Miharu
Genre: Romance & Tragedy
Rating: T
.
.
.
Happy Reading ^^
Kehidupan cintaku memiliki batas waktu . . . Hal ini jauh lebih pendek daripada yang lain. Jadi aku tak akan menyia-nyiakannya. Aku harus bersinar terang, seperti kembang api di langit musim panas.
.
.
.
Di usianya yang ke delapan tahun, Uchiha Sasuke mengetahui kalau dirinya memiliki kelainan jantung. Sasuke belum benar-benar mengerti arti "Mati" yang dikatakan oleh Dokternya, Dr. Tsunade. Yang ia tahu, kalau sejak saat ini ia harus banyak menghabiskan waktu di rumah sakit. Belum lagi dengan berbagai pengobatan yang harus ia jalani yang membuatnya tidak bisa banyak bergerak.
Untungnya Sasuke bertemu dengan seorang gadis yang usianya sebaya dengannya, namanya Haruno Sakura. Sakura adalah putri tunggal Dr. Tsunade. Semenjak ayahnya meninggal, Sakura sering ikut ibunya ke rumah sakit. Pertemuan mereka inilah yang akan menjadi awal cerita.
.
.
.
Sakura kecil sedang bermain di rerumputan dekat rumah sakit. Saat itu Sasuke yang sudah diijinkan keluar dari ruang perawatannya, kemudian mendekat ke tempat Sakura berada.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tegur Sasuke.
Sakura yang mendengar seseorang mendekat menghentikan kegiatannya, "Apa kau tidak tahu? Jika aku membuat permohonan pada dewa empat daun semanggi, maka itu akan menjadi kenyataan." Sakura kembali menekuni kegiatannya mencari daun semanggi berkelopak empat.
"Aku tidak pernah mendengar itu sebelumnya," Komentar Sasuke. "Hei, apa yang akan kau minta kalau aku menemukan daun semanggi berkelopak empat?"
"Diamlah! Aku benci bisa bermain denganmu," Balas Sakura.
"Aku . . . aku ingin meminta, untuk menjadi astronot saat dewasa nanti. Kemudian, aku akan menikah dengan Sakura-chan," Sasuke berkata masih sambil mencari-cari daun semanggi berkelopak empat. Sedangkan Sakura masih terkejut dengan ucapan Sasuke.
"Ah, Sakura-chan aku menemukannya!" Ucap Sasuke girang.
Sakura yang tidak kalah girang langsung mendekat ke arah Sasuke. Ia berlutut di depan daun semanggi berkelopak empat itu, "Dewa daun semanggi, tolong selamatkan Sasuke. Jangan biarkan Sasuke mati, biarkan kami bersama! Aku mohon! Aku mohon! Aku mohon!" Pinta Sakura, sambil menangis.
Sasuke yang tidak tega melihat Sakura menangis mendekatinya. Ia berniat menghibur Sakura. Dan Sasuke kecil . . . mencium bibir Sakura.
Sakura-chan, pada saat itu aku tidak benar-benar mengerti apa yang dimaksud benar-benar mati.
.
.
.
Dokter Tsunade berniat membangunkan putrinya. Tapi betapa kagetnya Dokter Tsunade kerena Sakura putri kecilnya itu merusak tirai jendela hanya untuk membuat gaun pengantin.
"Sakura?!"
"Aku senang sekali, Sasuke melamarku!" Jawab Sakura girang.
.
.
.
Sasuke kecil duduk di salah satu taman rumah sakit. Kali ini ia tidak bersama Sakura. Sekelompok anak sedang bermain sepak bola di depan Sasuke. Ketika bola itu jatuh di dekat Sasuke, ia mengambilnya. Sasuke tersenyum memandangi benda bundar itu.
.
.
.
"Sasuke, bertahanlah!" Ucap seorang suster yang mendorong ranjang Sasuke.
"Ada apa?" Dokter Tsunade mendekat.
"Sasuke bermain bola," Jawab si suster.
"Apa?! Bukankah ia tahu kalau itu dilarang?" Dokter Tsunade bersama perawat yang lain lalu memberikan pertolongan pada Sasuke.
.
.
.
Beberapa tahun kemudian . . .
"Bagaimana keadaanku?" Tanya Sasuke yang sudah beranjak remaja.
"Keadaanmu baik-baik saja. Semuanya stabil. Tapi ingat, jangan langgar pantanganmu," Pesan Dokter Tsunade selesai memeriksa Sasuke.
"Baiklah, aku mengerti. Aku tidak akan melanggar pantangan dan selalu minum obatku. See ya," Sasuke keluar dari ruangan Dokter Tsunade.
Dokter Tsunade memandangi pasiennya satu itu. Ia mendesah pelan, "Dia sudah besar huh?"
.
.
.
Sasuke berjalan keluar dari rumah sakit. Ia melewati sebuah kuil dan taman. Sasuke berhenti sejenak memperhatikan seorang gadis yang sebaya dengannya sedang bersandar di pagar sambil memasang headset di telinga.
Sasuke mendekat dan menegurnya. Ternyata gadis itu adalah Sakura kecil yang telah bertransformasi menjadi seorang gadis cantik. Sasuke dan Sakura pulang bersama. Sepertinya mereka telah benar-benar menjalin cinta dan menjadi sepasang kekasih.
Sesampainya di sekolah, sewaktu mata pelajaran di mulai, bukannya mengikuti pelajaran, Sakura malah asyik menggambar kartun di buku tulisnya. Sakura benar-benar malas.
"Ya kau Sakura, coba terjemahkan kalimat di papan tulis ini," Pinta sang sensei.
Sakura kaget. Ia pun langsung berdiri. Tapi karena memang sejak tadi ia tidak memperhatikan pelajaran, Sakura tidak tahu harus berkata apa. Sakura melirik ke arah Sasuke yang duduk di bangku sebelahnya, "Sasuke-kun, tolong aku," Pintanya.
Sasuke yang tidak tega akhirnya membantu Sakura. Ia menerjemahkan kalimat berbahasa Inggris di papan tulis dan mengatakannya dengan berbisik pada Sakura. Dan Sakura. . . atas bantuan Sasuke ia berhasil menjawab pertanyaan sang sensei.
"Bagus Sasuke. Kalimat ini memang tidak mudah. Karena akan diajarkan lagi nanti di SMA. Dan kau Sakura, berhentilah mengandalkan Sasuke, kau mengerti?" Puji sensei yang sekaligus menjatuhkan Sakura.
Sakura hanya mendesah kesal atas peringatan senseinya itu. Sementara Sasuke, tersenyum kecil sambil memandang ke arah Sakura.
.
.
.
Jam olahraga . . .
Selain cantik, Sakura juga ternyata cukup baik dalam olahraga. Ia bermain basket dengan teman-temannya. Berkali-kali juga ia berhasil mencetak angka dan membuat timnya kemudian memenangkan pertandingan. Sakura menjadi salah satu pusat perhatian banyak siswa laki-laki.
Sementara Sasuke? Ia tetap tidak diijinkan melakukan kegiatan berat. Bahkan termasuk olahraga. Akhirnya selama jam olahraga Sasuke hanya duduk sambil menonton. Ia begitu kagum dengan Sakura yang tengah mendrible bola dan hendak menembakkannya ke ring.
Selepas jam olahraga, anak-anak keluar dari gedung olahraga. Sakura dan teman-teman wanitanya yang lain tengah berjalan hendak menuju ruang ganti ketika beberapa anak laki-laki iseng mendekatinya.
Dan . . . Byurrr ! Anak-anak iseng itu menyiram Sakura dengan seember air.
"Maaf, kami tidak sengaja," Ucap si anak laki-laki nakal itu kemudian.
"Ah ya, maaf. Ooooh lihat, warnanya pink!" seru yang lain.
Sakura kaget dengan kejutan tidak sengaja itu. Ketika sadar apa yang dimaksud ketiga anak nakal tadi, spontan Sakura menutupi tubuhnya dengan tangan dan berjongkok. Mukanya merah padam menahan geram sekaligus malu.
Sasuke yang mengetahui hal itu mendekat dan memberikan jasnya kepada Sakura yang masih jongkok melindungi tubuhnya. Tanpa babibu lagi, Sasuke kemudian memukuli anak-anak yang tadi mengerjai Sakura. Sementara itu anak-anak lain hanya memandangi mereka tanpa berani melerai. Akhirnya Sakura yang turun tangan melerai mereka.
Karena perkelahian tadi, Sasuke harus beristirahat di ruang kesehatan. Ia ditemani Sakura. Sakura protes kalau hal yang tadi dilakukan Sasuke seperti bunuh diri.
"Kau kan pacarku. Tapi kenapa malah mereka yang pertama melihatnya? Seharusnya kan aku," Ucap Sasuke, sambil merajuk.
Mulanya Sakura bingung, tapi kemudian ia paham maksud Sasuke. "Biaklah, aku akan membirkan kau menjadi yang pertama," Ucapnya sambil menutup tirai ruang kesehatan.
"Tapi kau harus janji, tidak akan bersikap konyol seperti tadi lagi," Sakura kemudian melepas jas Sasuke yang sejak tadi dikenakannya. Perlahan ia menarik kaosnya ke atas.
"Tunggu! Tunggu dulu. Ini . . . Sakit, tapi tidak seperti serangan jantung," Ucap Sasuke lagi, sambil memegang dada sebelah kirinya.
"Kalau begitu, tidak jadi. Ini hanya akan menjadi kebahagiaan yang membunuh," Sakura mengurungkan niatnya melepas kaos atasnya lalu berlari. Sasuke kemudian mengejar Sakura yang beranjak dari ruang kesehatan.
.
.
.
"Nilai-nilaimu memuaskan, kau bisa mendaftar di sekolah manapun yang kau suka. Jadi kau akan mendaftar di SMA Shido?" Tanya senseinya.
"Iya," Sasuke menjawab mantap.
"Apa kau sudah membicarakannya dengan orang tuamu?" Tanya sensei lagi.
"Itu akan kulakukan."
Sepulang sekolah, setelah bebicang sebentar dengan senseinya, Sasuke menceritakan rencanya pada kedua orang tuanya. Kontan saja mereka berdua kaget dan melarang Sasuke pergi. Tapi Sasuke berkeras untuk pergi. Ia ingin menikmati masa mudanya yang singkat itu.
Ibu Sasuke mendatangi rumah Sakura. Ia berpikir kalau Sasuke ingin masuk SMA Shido karena Sakura.
"Jadi dia akan pergi? Aku sama sekali tidak tahu. Dan untuk anak yang prestasinya seperti aku ini, SMA Shido tidak mungkin . . . " Ucapan Sakura menggantung.
Di kelas, gantian Sasuke yang memancing-mancing Sakura . Ia ingin tahu kemana nantinya Sakura akan melanjutkan sekolah. Tapi Sakura mengatakan kalau ia tidak akan melanjutkan Sakolahnya. Saskura pura-pura tidak bertanya dan tidak tahu kemana Sasuke akan melanjutkan selepas SMP ini.
TBC
.
.
.
Sekilas info: Daun semanggi umumnya berkelopak tiga, kelopak empat sangat jarang ditemui. Karena itulah daun semanggi berkelopak empat istimewa.
A/N: Arigatou sudah mau membaca FF ini :3 , oya FF ini terinspirasi dari J-Drama. Ada yang tahu? Saya habis nonton J-Drama di Celestial Movies :3 , Drama bagus banget lho, dan berhasil bikin saya menangis T.T, setelah menonton Drama ini saya saja berpikir kalau J-Drama ini sangat cocok untuk dijadikan FF SasuSaku :D
Oya, masalah Sasuke ingin bersekolah di SMA Shido itu, karena Sasuke ingin menjauhi Sakura. Sasuke tidak mau membuat Sakura sedih kalau saja dia sudah tidak ada di dunia ini. Makanya Sasuke bersekolah ke SMA Shido supaya Sakura tidak bertemu Sasuke lagi dan Sakura akan melupakan Sasuke. Sehingga Sasuke berpikir, kalau Sakura akan melupakanya, maka Sakura tidak akan sedih kalau Sasuke sudah pergi T.T
Review ya :3 , hargai Miharu dong yang susah-susah bikin FF ini :3 *Puppy eyes*
1 Review sangat berarti bagi Miharu yang masih di bilang Newbie ini :3
Salam,
Uchiha Miharu
