Chara here doesnt belong to me. They will always be Fujimaki Sensei's.
maaf ini fic buat menuhin request T_T. Happy reading~
.
.
.
SEXTHURA
[Kise X Harem]
[warning yaoi, lemon, pwp, Rape, GANGBANG]
[Hope you enjoy it]
.
.
.
.
BRUUAKKK
"A..akashi! ma..maafkan aku! Aku janji akan…"
BUAAAGGHHH
"aarggh..! a..aku tidak berbohong kali ini..! aku janji akan melunasinya!"
"waktumu sudah habis Haizaki"
Sebuah samurai panjang sudah keluar dari persembunyiannya. Melayang tinggi membelah tiap partikel udara dan kini siap membelah tiap inci kulit Haizaki. Akashi melayangkan pedangnya, namun
TOKTOKTOK
Suara ketukan pintu membuat samurai itu berhenti tepat diatas tonjolan leher Haizaki. Oh tuhan yang maha pemurah, kau masih saja selamatkan bajingan sepertinya.
"Ayah, ini aku ssu"
Sebuah suara cempreng terdengar samar dari luar sana. Akashi mengurungkan niatnya dan menjauhkan pedangnya dari leher Haizaki. Pintu masih tertutup, si kepala merah mendekat hendak membukanya. Niatnya supaya ada minimal satu audien yang menyaksikan pembantaiannya pada Haizaki
"Tu..tunggu! A..akashi! jangan!"
Haizaki merangkul kaki berlapis celana hitam beraroma wangi itu. Akashi menatapnya keji, tangannya ia urungkan memutar kokang.
"Ba..bagaimana kalau kita berjudi.. hah? Ide yang bagus bukan..? ka..kalau kau kalah.. a..berarti hutangku lu..lunas.. ya? Ya?"
BUAAAGHHH
Akashi menendangkan kakinya pada makhluk ternista yang pernah diciptakan tuhan itu. membuat Haizaki menggeliat kesakitan.
"lalu apa yang akan kau pertaruhkan kali ini Haizaki? Bola matamu? Tak cukup satu milyar. Jantungmu? Tak cukup bayar bahkan seperempatnya!"
"a..aku mohon.. ka…kau pasti akan senang! Ya! Ka..kau akan senang..! aku jamin..!"
JBRUAAAKKKK
"Aaargh! ..cough..cough.. Si..sialan hhh.!"
Haizaki menerima satu lagi tendangan maut di bagian perutnya, membuat dia membungkuk rata dihadapan sang emperor
"Hutangmu tidak hanya padaku. Aku juga mewakili teman-teman rentenir ku"
Akashi adalah seorang rentenir paling kaya dan ditakuti. Tapi Tokyo tak hanya memiliki Akashi. Ada empat lainnya yang merupakan sekawanan Akashi dari sejak SMA menggulirkan perusahaan financial disana. Dan sialnya, Haizaki membawa kabur hampir total empat triliun yen dari kelima rentenir.
"Ka..kau bisa undang ..me..mereka juga! Aku..aku jamin.. ka..kalian pa..pasti senang!"
Akashi memicingkan matanya. Ia berpikir percuma ia membunuh Haizaki jika uang yang ia pinjamkan pada berandalan itu tak bisa kembali. Akhirnya ia menyarungkan kembali samurainya.
"a..aku pu..punya permainan ..yang..yang menarik..! a..aku jamin kau dan teman-temanmu..akan puas…!"
Haizaki melangkah terbirit-birit membukakan pintu. Di sana kala pintu itu terbuka, nampak sesosok makhluk berambut pirang mengenakan kemeja putih SMA membopong tasnya.
"Ayah! astaga..! ayah apa yang terjadi padamu ssu! Si..siapa dia?!"
Remaja laki-laki itu spontan meraih kepala Haizaki dan menatapnya tak percaya melihat sekujur luka memar di wajah ayahnya. Tapi Haizaki malah menepis tangannya, mencengkram pergelangan tangannya dan menyeretnya masuk.
"A..ayah? a..ada apa i..ini ssu..?"
Seketika si pirang memasang raut wajah ketakutan kala ia berhadapan dengan seseorang berambut merah dalam tuxedo hitam bermata merah emas. Haizaki menghempaskannya kebawah di samping Akashi.
"Ba..bawa dia .. i..ini…taruhan..ku..! besok..aku…aku datang ke..ke kantormu..!"
Akashi menatap nista remaja pirang yang baru saja dihempaskan Haizaki. Dipandang olehnya sepasang iris madu tengah ketakutan hebat layaknya maut menjemput. Ia kemudian menyeringai, mengambil sebuah rokok dan menyulutnya.
"fuuuh… kalau kau sampai berbohong lagi, dia akan pulang hanya dengan kepalanya saja"
Akashi melangkah keluar sementara dua bodyguard yang menunggunya masuk kedalam kos-kosan Haizaki. Dua pria bertubuh besar berlapis kacamata hitam menyeret remaja pirang keluar dari sana.
"A..ayah! a..apa maksudnya ini..! ayah..! hiks..ayaah..!"
Haizaki menatap ketidakberdayaan putranya tanpa iba. Ia lebih memilih menyelamatkan diri sendiri daripada keluarganya. Si pirang dipaksa masuk kedalam sebuah mobil mercy dan meninggalkan sang ayah berandalan dengan memar-memar di wajah dan tubuhnya.
Haizaki tak pernah memikirkan betapa beruntung dia diselamatkan ketukan pintu sang anak yang membatalkan samurai Akashi untuk memenggal kepalanya. Ia berjalan masuk dan menutup pintu kos kecil itu dari dalam. Ia melangkah menuju ruangannya.
"Arggh..sial si Akashi.. dimana ya..papan permainan itu.."
Ia berjongkok – jongkok mendelik bagian bawah ranjang reotnya mencoba mencari suatu papan permainan yang mirip seperti monopoli dan ular tangga. Ia merogoh-rogoh kolong ranjangnya.
"sial..aku sudah lama mencurinya.. pasti kuletakkan disini.."
Ia terus mengobrak abrik tumpukan kardus dan sampah dibawah ranjangnya. Tak lama kemudian tangannya meraba sebuah benda padat besar berbentuk balok dan ia menyeretnya keluar.
"ini dia.. haha.."
Sebuah papan permainan yang dulu ia curi dari sebuah museum. Jika kau pernah menonton film Jumanji maupun Zathura, ini adalah papan permainan yang sama,
"Sexthura"
maaf ya kisechin kau harus ku korbankan lagi T_T #slap
ini buat anon-san yang ngotot di pm minta dibuatin kiseXharem gangbang. lanjut ? review dong :3
#22
