Hajimemashite, minna…

Watashiwa ~ Ruki ~

Disclaimer : Tite Kubo-sensei

Warning : OOC, Typo, AU

Pairing : IchiRuki


~KISAH YANG SEMPURNA~

== Ruki ==

Chapter 1


Pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki 2 makhluk penjaga berwujud seorang malaikat bersayap putih yang selalu berada disisi kanan sang pemilik tubuh dan seorang malaikat bersayap hitam yang mendiami sisi sebelah kiri. Keduanya memiliki wujud yang sama dengan manusia tersebut. Namun sifatnya sangat berbeda satu sama lain. Saat ajal akan menjemput manusia itu, maka kedua makhluk itu akan berebut mencoba untuk mengambil alih tubuh sang pemilik. Dan saat salah satu dari mereka menjadi yang terpilih, ia akan memiliki seutuhnya wujud itu di dunia roh (komunitas roh) dan ingatan manusia itu saat di dunia nyata akan terhapus total dan sang pemenang akan menjalani kehidupan barunya di komunitas roh.

Ichigo kurosaki. Siswa SMA berusia 16 tahun ini, merupakan salah satu cowok terpopuler di sekolahnya, Karakura High School. Dia adalah kapten dari klub sepak bola di sekolahnya. Orangnya tampan, tinggi, dan para cewek bilang dia seksi. Malahan banyak diantara mereka bilang Ichigo manis banget. Tapi sayang Ichigo adalah siswa yang juga terkenal dengan kecuekannya, apalagi soal cewek. Mukanya yang selalu terlihat serius dan datar menjadi nilai plus tersendiri bagi para anggota Ichigo Fans Club yang telah ada sejak Ichigo resmi menjadi penghuni sekolah itu. Tapi jangan salah, kepopulerannya tidak berhenti sampai disini. Di dunia luarpun ia terkenal sebagai model remaja yang tengah naik daun dan dijuluki The Black Prince…

Kenapa dia dijuluki seperti itu? Baca aja ceritanya….


ENJOY IT


"Ichigo… Ichigo…"

"Kyaaa... Kurosaki.." teriak para cewek di sepanjang jalan menuju kelas dimana Ichigo akan tuju. Ichigo hanya memasang tampang datar seperti biasa dan meneruskan perjalanannya tanpa terganggu oleh jerat-jerit penggemarnya.

"Ohayou, Kurosaki-kun…!" teriak Inoue dengan semangat membaranya. Ichigo hanya membalas dengan senyum datar khas miliknya dan segera duduk di tempat duduk yang terletak di deret ke-4 dari depan.

"Yo, Ichigo! Kita nanti jadi latihan kan?" Tanya Renji yang memiliki muka tak kalah seram seperti Ichigo.

"Tentu saja! Tapi jangan lama-lama, aku sudah ada janji pemotretan jam 4 sore nanti." jawab Ichigo seadanya.

TEEEEEEEEEEEEEEEET……………..

"Terserahlah kau lah! Kau kan kaptennya. Aku akan mengabari anggota lain." jawab Renji dan langsung kembali ketempat duduknya yang berada di belakang jauh dari tempat Ichigo.

Genryusai-sensei tiba-tiba masuk kedalam kelas 2-3 dan membuat semua panghuni di dalamnya terkejut, karena tidak biasanya kepala sekolah mengunjungi kelas mereka.

"Selamat pagi, anak-anak! Hari ini saya akan memberitahukan bahwa kelas ini akan ketambahan seorang siswi pindahan dari luar kota. Baiklah, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu, Kuchiki." jelas Genryusai-sensei.

Dengan sedikit gerogi, gadis berambut hitam sebahu itu memasuki kelas barunya, semua mata tertuju padanya. Satu kesan yang dirasakan saat pertama kali para penghuni kelas melihatnya memasuki kelas.

"Pendek!" pendapat para penghuni di dalam hatinya.

Namun begitu cewek bermata violet itu memperkenalkan diri di depan kelas dan menatap semua penghuni kelas, satu-satunya kesan itu terhapus dan di gantikan.

"Cantik!" kata cowok-cowok.

"Manis! Imut!" kata cewek-cewek dalam hati pastinya.

Namun berbeda dengan makluk satu ini

"Dia?!"

"Selamat pagi semua! Saya Rukia Kuchiki. Siswi pidahan dari Tokyo. Mohon bantuannya." kata Rukia sambil membungkukkan badan dengan sangat anggun.

"Kuchiki? Bukankah itu?" kata seseorang berbisik pada teman sebangkunya.

"Jadi dia pindah kesini? Kenapa?" kata cowok berambut salju dengan mata hijaunya yang sedikit menyipit untuk menunjukkan ekspresi ketidakpercayaannya.

"Kau mengenalnya, Toushirou?" Tanya cowok berkacamata heran.

"Tentu saja! Dia kan adik dari rekan bisnis ayahku. Yang membuatku heran kenapa dia pindah sejauh ini?" Toushirou menambahkan.

"Baiklah, Kuchiki. Silahkan duduk di tempat kosong itu. Dan untuk kalian anak-anak, bertemanlah baik-baik dengannya." seru Genryusai-sensei sambil menunjuk bangku di samping Ichigo yang kebetulan kosong. Ichigo tak henti melepas pandangannya pada cewek berpostur pendek itu, Rukia yang heran hanya tersenyum simpul kearahnya kemudian segera duduk dan mengalihkan pandangan pada guru yang baru saja masuk. Namun Ichigo masih menatap gadis itu tak percaya. Kemudian ingatan Ichigo kembali saat pertama kali ia dijuluki Black. Ya… ejekan yang menyakitkan

Flashback

Sekolah Bimbingan Karate

"Hweeeeeeeeeeeee..." rengek Ichigo yang masih berusia 5 tahun. Ia menangis karena menerima sedikit pukulan dari Tatsuki saat uji tanding.

"Hei! Berhentilah merengek seperti itu. Dasar cengeng! Gitu aja nangis!" ejek Tatsuki.

"Ichigo." kata seorang wanita paruh baya lembut, Ichigo yang sebelum itu menangis sekencang-kencangnya tiba-tiba saja berhenti dan menghapus air matanya kemudian tersenyum menghampiri wanita tersebut.

"Ibu! Ayo pulang!" kata Ichigo kecil dengan senyum lebar.

"Iya." jawab Misaki Kurosaki, Ibu Ichigo yang kini tengah menggenggam tangan kanan anaknya.

Di tengah perjalanan

"Sedang apa anak itu?" kata Ichigo pelan saat melihat seorang anak seumuran dengannya dipinggir sungai yang arusnya sangat deras. Anak itu semakin lama semakin mendekat menuju tepi sungai dan Ichigo pikir itu sangat berbahaya dengan segera Ichigo berlari menuju ke sungai yang tepat berada di sebrang jalan tempat ia berada.

TIIIIIIIIIIIIIINNNNNNNNNNNN...

"Ichigooooooo" teriak Misaki.

"Hei! aku yang akan menjadi raja!" bentak malaikat bersayap hitam.

"Jangan seenaknya sendiri, biarkan semua berjalan sesuai peraturan." kata malaikat bersayap putih

Ichigo's P.O.V.

"Apa itu?" kataku yang saat ini tengah melihat 2 sosok yang amat mirip denganku sedang tersenyum dan berkata,

"Pilihlah salah satu dari kami"

Aku tak mengerti apa maksud mereka, namun entah mengapa tanganku bergerak memilih jelmaan diriku yang memiliki sayap hitam dipunggungnya. Saat tanganku menunjuknya, ia tersenyum dan berkata "Akulah raja!" kata diriku yang bersayap hitam dengan senyum puasnya.

Seketika itu juga jelmaan diriku yang memiliki sayap putih lenyapdan malaikat bersayap hitam masuk ke dalam tubuhku begitu saja.

DUAR

Normal POV

"IBUUUUUU…." Teriak Ichigo sejadi-jadinya saat menyadari bahwa dirinya telah di dorong dan kini ibunya bersimbah darah tepat di depan matanya.

"Sial! Aku terperangkap di sini!" kata malaikat bersayap hitam yang kini terjebak dalam tubuh Ichigo karena Ichigo berhasil lolos dari maut.

"Ibu! Ibu! Jangan tinggalkan aku… hiks… hiks"

2 minggu setelah kejadian

Kini Ichigo bukan anak yang periang seperti dulu. Ia lebih banyak diam dan menghabiskan waktunya dengan hanya bermain sendiri dan tidak ingin bergabung dengan teman lainnya dan sifatnya pun berubah lebih dingin dari sebelumnya.

Di taman Tokyo

"Hei! Minngir kau! Dasar anak kecil! Ini tempat bermainku!" kata bocah yang lebih tinggi dari Ichigo dan memiliki kepala botak serta wajah yang sangar. Ia mendorong tubuh Ichigo, alhasil Ichigo terjatuh di kolam pasir yang saat itu merupakan tempat bermainnya.

Ichigo terdiam dan saat itu Ichigo mendengar suara dari dalam dirinya...

"Biar aku yang turun tangan, Raja!" kata jelmaan Ichigo yang kini berada di dalam dirinya.

"Si..siapa kau?" kata Ichigo pada dirinya sendiri.

"Panggil aku…Hichigo." saat kata terakhir diucapkan, sosok Ichigo langsung berubah. Rambutnya menjadi hitam gelap dan matanya menjadi lebih tajam serta mukanya yang mencerminkan kesangaran dan sedikit menakutkan.

"Aduh!" kata bocah yang bernama Ikaku yang kini tengah terjelembab di tanah kerena pukulan keras dari Hichigo.

"Rasakan itu, Botak!"

Ikaku yang merasa ketakutan segera berlari dari Ichigo.

"Terima kasih! Sebenarnya siapa kau?" Tanya Ichigo pada Hichigo yang kini telah berada di dunia bawah sadarnya.

"Aku adalah kudamu, Raja."

Ichigo yang tak mengerti hanya tersenyum dan senang karena memiliki teman sebaik Hichigo.

Sejak saat itu Ichigo dijauhi oleh teman-temannya, karena menganggap Ichigo aneh dan berbahaya. Sampai suatu hari

"Hei! kenapa kamu sendiri?" Tanya seorang gadis seumuran dengan Ichigo yang memakai rok terusan berwarna putih dengan motif kelinci ungu di sepanjang bajunya. Ichigo terkejut karena ada anak yang mau berbicara dengannya, namun Ichigo masih diam dan melihat lekat-lekat gadis itu.

"Kenapa tidak bermain bersama yang lainnya?"Tanya gadis bermata violet itu lalu berjongkok di depan Ichigo

"Aku malas!" jawab Ichigo datar sambil memalingkan wajahnya dari gadis di depannya. Gadis itu tersenyum lembut dan berkata

"Aku juga. Perkenalkan namaku Rukia Kuchiki, Kamu?" sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Ichigo Kurosaki." jawab Ichigo agak ragu membalas jabatan tangan rukia.

"Baiklah! Mulai sekarang kita teman ya?" jawab Rukia ceria.

Dan merekapun bermain bersama walau pembicaraan didominasi oleh Rukia, mereka terlihat senang.

Tak terasa hari menjelang sore, Rukia telah di jemput oleh kakaknya Byakuya Kuchiki dan pada waktu yang bersamaan Ichigo di jemput oleh ayahnya Isshin Kurosaki.

"Besok kita main bersama lagi, ya?" teriak Rukia dengan senyum termanisnya dan dijawab dengan anggukan mantap oleh Ichigo yang kini telah digandeng sebelah tangannya oleh Isshin Kurosaki.

Kekesokan harinya di Taman Tokyo.

"Hei! Black Ichigo marah, Black Ichigo marah.." Ejek seorang anak laki-laki kelas 6 SD yang memiliki tubuh jauh lebih besar dari Ichigo yang masih berumur 5 tahun itu.

Seketika itu juga rambut Ichigo berubah menjadi hitam, karena ejekan anak itu yang disertai dorongan-dorongan ringan.

Saat tangan Ichigo telah mengepal dan siap meninju musuhnya, sebuah tangan lembut meraih genggaman tangan Hichigo yang sudah mengamuk, saat Hichigo menoleh ke belakang, dilihatnya Rukia dengan muka memelas berkata "Jangan, Ichigo."

Hichigo yang terkejut karena ada orang yang berani menghentikannya pun kembali menjadi Ichigo dan melemaskan kepalan tangannya. Di pandangnya lekat-lekat gadis di depannya.

"Kau? Kau tidak takut padaku, Rukia?" kata Ichigo meyakinkan dirinya.

"Tidak ada alasan untuk itu, karena kamu kan temanku." kata Rukia tanpa ragu dengan senyum manis miliknya.

Tanpa ragu Ichigo meraih tangan Rukia dan membawanya pergi menjauh dari anak yang mengganggunya tadi.

"Aku senang kau ada disisni, Rukia." jujur Ichigo dalam hati yang kini sedang bermain kejar-kejaran dengan Rukia saja.

Tak terasa hari telah sore

"Ichigo, besok bermain bersama lagi ya?" teriak Rukia semangat.

"Pasti!" jawab Ichigo dengan senyum bahagianya.

Sejak saat itu Ichigo selalu bermain bersama Rukia, dan Rukialah yang selalu menjaga Ichigo untuk menahan emosinya untuk menjadi Hichigo. Hingga suatu hari…

"Kenapa dia tidak datang?" kata Ichigo yang kini tengah duduk di bangku taman menunggu Rukia. Sampai sore Ichigo terus menunggu namun Rukia tidak juga muncul, hal itu membuat Ichigo sedih.

Esok dan esok, hingga seminggu ke depan Rukia tidak pernah pergi mengunjungi taman itu.

"Padahal ia telah berjanji akan selalu menemaniku. Kenapa ia tetap tidak datang?" Tanya Ichigo pada dirinya sendiri yang kini tengah berjalan bersama dengan ayahnya menuju rumah.

Di kediaman keluarga Kurosaki

"Besok kita akan pindah, nak! Sepertinya kita harus menata kembali keluarga ini, dan juga ayah dipindahkan tugas ke Karakua city, jadi tidak ada alasan untuk tidak pergi." kata Isshin Kurosaki kepada ketiga anaknya, Ichigo, Karin dan Yuzu.

"Tidak ada yang berharga disini." kata Ichigo dalam hati di detik-detik ia meninggalkan Tokyo.

And flashback

"Aku tidak sedang bermimpi kan, Rukia?" kata Ichigo dalam hati tanpa melepas pandangannya pada Rukia.

TbC


Arigatou and Mata Ashita "^_^"

R p

E L

V E

I A

E S

W E