MY COLD HEARTED SECRETARY

Based on Whats Wrong With Secretary Kim

AstagaKriswu

Lengan kananku kebas, tubuhku rasanya kaku tapi disisi lain aku merasa sangat rileks.

Tenggorokanku kering. Aku butuh minum, tapi aku tidak bisa bergerak banyak sekarang atau sebuah high heels akan menancap di dahiku.

Dibawah sinar temaram lampu tidur, aku bisa melihat jam masih menunjukkan pukul dua dinihari. Setidaknya masih ada sekitar tiga atau empat jam lagi sebelum bom waktu yang berada disampingku untuk meledak.

Tapi jika selama itu, alih-alih bom itu sepertinya kendali diriku lah yang lebih dulu lepas.

Bagaimana tidak, saat nyatanya ada rasa hangat yang menekan sepanjang tubuh bagian kananku, aku bisa melihatnya dari jarak ini, matanya terpejam, nafasnya teratur dan bibir kucingnya sedikit terbuka.

Tunggu-tunggu! Sial. Aku hampir tersedak ludahku sendiri saat dia menggeliat semakin merapatkan tubuhnya padaku. Tenang Kris, tenang..

Alihkan pikiran ke hal lain, awan itu biru, malam itu gelap, matahari itu panas, air itu segar, dan Sekretaris Huang itu sexy. Holly Shitt!

Semakin aku mencoba untuk memikirkan hal lain semakin tidak bisa aku mengenyahkan nya dari otak ku.

Keadaannya kacau, kami berakhir disini, di sebuah kamar. Dan telanjang.

Bagaimana ini bisa terjadi? Jika memikirkan itu, aku harus kembali ke beberapa hari yang lalu.

"Ya, atur saja. Selama itu terlihat berkelas."

Aku berdiri di depan cermin, menata rambut sambil berbicara pada seseorang di seberang line.

"Si Oh itu mempunyai barang yang lumayan bagus, Park."

Atensiku teralih saat seorang wanita menempelkan sebuah dasi berwarna hijau gelap di dadaku, dia terlihat menilai saat melihat kearah kaca kemudian berjalan menjauhiku.

"Kita bahas lagi nanti di sana." Setelah aku mematikan sambungan telefon, wanita tadi berjalan kearahku lagi, kali ini dengan dasi lain berwarna merah.

Aku melihat lurus ke depan saat wanita itu mengancingkan kemeja ku lalu memasangkan dasi yang dibawanya tadi dengan cekatan. "Ini akan memperlihatkan kesan pintar, sempurna untuk Anda, Sir."

Aku menghadap cermin, mengamati bagaimana hasil kerja wanita itu, dan seperti biasa. Bagus.

Aku mengamati bagaimana keadaan wajahku pagi ini. Mengambil beberapa waktu waktu untuk mengagumi kesempurnaan ku. Aku bisa melihat dari cermin di depanku saat wanita tadi berjalan menjauh, lalu mendekat kearahku lagi dengan jas biru dongker di tangannya. Aku tidak perduli jika wanita itu harus menunggu. Toh dia tidak akan berani protes.

Aku merentangkan lengan kananku, memberi gestur perintah agar dia bergegas mengenakan jas itu untukku. Dan terakhir, ini akan kulakukan sendiri. Mengaitkan satu dari dua kancing jas itu.

"Sekretaris Huang, bagaimana menurutmu cuaca hari ini?" Tanyaku sembari berbalik menghadap wanita yang berdiri di belakangku.

"Bagus, Sir. Tapi tidak lebih cerah dari pesona Anda." Sekali lagi, kali ini sudut bibirku terangkat lebih tinggi.

Wanita itu menjawab apapun yang kutanyakan dengan jawaban sempurna dan senyum lugas yang tidak pernah lepas dari bibirnya.

Tbc BosQue.