SUGAR TOWN
K r i s t a o
AstagaKriswu
--x--
Oh aroma manis apa ini? Tangan gadis itu meraba tempatnya berbaring, sangat lembut. Iris hitam gadis itu akhirnya terbuka dengan malas, tapi aroma manis dan hangat ini memanggil monster dalam perutnya yang meraung-raung meminta jatah sarapan.
Matanya melihat langit-langit kamar tempatnya berbaring, mata gadis itu berkedip pelan. Kenapa langit-langit kamarnya terlihat seperti coklat? Dan sejak kapan bantalnya beraroma semanis ini?
Suara ribut dari arah kanannya membuat gadis itu terbangun. Terlihat dua orang pemuda sedang berdebat seru disana.
Siapa mereka? Tunggu, ini bukan kamarnya! Dimana ini?!
Dilihatnya benda yang tadi ditidurinya, kernyitan dalam tercipta diantara dua alisnya, apa itu marshmellow?
Gadis itu kemudian mengambil satu cubitan kecil dari benda itu kemudian mencicipinya, Ya ampun ini benar-benar marshmellow!
"Hei jangan makan kasurnya!" Teriakan itu membuat gadis itu terlonjak. Matanya kembali menatap dua pemuda aneh didepannya, tentu saja, semua orang yang melihat penampilan kedua orang itu pasti berpendapat begitu.
Dan setelah berteriak kepadanya, dua orang itu kembali adu mulut. "S£HSJL £WJDK QK£¥!!!" Ucap pemuda berkulit kecoklatan setengah berteriak pada pemuda didepannya.
"Ah£ F¥£a j$;'vul." Jawab pemuda berkulit putih pucat bersurai pelangi menanggapi santai.
Rahang gadis yang memiliki bibir berlekuk manis seperti bibir kucing itu menganga hampir menyentuh lantai putih dibawahnya, bahasa apa sih yang dipakai dua orang di depannya?
Gadis itu memilih mengabaikan mereka dan turun dari tempat tidur, setelah itu dia mulai berjalan mendekati lampu tidur yang terletak diatas nakas.
Benda itu terlihat seperti es krim.
Matanya mengamati lampu itu seksama. Kemudian satu colekan pada benda itu dan gadis itu membawanya ke mulutnya. Dan saat itu juga matanya melebar karena takjub, benar-benar eskrim!!
"Berhenti memakan perabotan!" Teriakan pemuda bersurai pelangi kembali mengagetkan gadis itu. "Siapa namamu?" Tanya Pemuda itu kemudian.
"Huang Zitao," Jawab gadis itu akhirnya.
"Oh, Zyzielyn!" Kalimat pemuda berkulit pucat itu membuat Zitao memandang pemuda itu aneh. "Namaku Huang Zitao tau!!" Sungutnya. Tapi dia kembali diabaikan oleh dua orang itu saat mereka mulai berbicara dengan bahasa ntah apa itu yang mereka gunakan lagi.
Huang Zitao, gadis itu mengatupkan bibir kucingnya menahan kesal. "Berhenti berkicau dan bisakah seseorang menjelaskan padaku tempat apa ini!" Teriakan Zitao membuat dua orang didepannya bungkam dan memasang wajah bodoh karena terkejut sambil melihat kearahnya.
Kenapa bisa dia ada disini? Seingatnya kemarin dia tidur di kamarnya setelah pulang dari perusahaan yang baru saja menerimanya menjadi pegawai.
Astaga!!! seharusnya ini menjadi hari pertamanya bekerja di Kst Corp!
Gadis itu berlari keluar dari ruangan itu melewati begitu saja dua orang di dekat pintu. Tapi setelah satu langkah keluar, tubuhnya mematung setelah melewati sebuah pintu besar.
Kedua iris hitamnya melebar, mulutnya terbuka dan tertutup seolah kehilangan kata-kata. Mengusap kedua matanya untuk memastikan apa yang dilihatnya setelah keluar dari tempat itu adalah nyata.
Tanah berwarna-warni, air seputih susu di bawah sebuah pohon yang terlihat seperti permen.
Matanya bergulir, awan berwarna merah muda itu seperti permen kapas, lalu sesuatu yang bersinar seperti matahari, tapi itu kue nanas! Dan matahari itu tersenyum kearahnya.
Zitao terjengkang dibuatnya, sebuah kue nanas baru saja tersenyum kearahnya!
Gadis itu memegang dadanya yang berdetak kencang seperti sehabis maraton -meski dia belum pernah lari maraton sebelumnya. Dia bukan jatuh cinta ya ampun! Dia terkejut setengah mati!
Kepalanya pasti terbentur sehingga dia berhalusinasi begini parah.
"Oh hai... kau sudah bangun?" Suara berat itu membuat Zitao menengadahkan kepalanya, dilihatnya seorang dengan tinggi sekitar seratus sembilan puluh senti berdiri menjulang di depannya.
Pria itu menunduk untuk membantu Zitao bangun sementara gadis itu masih saja terlarut dalam keterkejutannya.
"Siapa?" Tanya gadis itu setelah mendapatkan kesadarannya kembali.
"Wu Yifan." Jawab pria didepannya ringkas.
"Apa tidurmu baik?" Pertanyaan pria itu membuat Zitao membuka mulutnya hendak menjawab tapi diurungkannya.
Pria didepannya terlihat lebih normal dibanding dengan dua orang yang dia ditemui sebelumnya. Wajah tegas, warna kulit terang yang sehat, mata dengan iris keemasan dan alis tebalnya yang tajam. Ditambah surai pirang platinanya. Yang terpenting, pakaian yang dikenakan pria ini sangat normal untuk kesehatan matanya, setelan jas resmi khas pengusaha muda. Lain dengan dua pemuda tadi yang mengenakan pakaian berwana terang dan motif buah-buahan. Pipi Zitao memerah melihat pria didepannya.
Ah! Tapi tidak ada waktu untuk terpesona!
"Tempat apa ini?" Tanya Zitao akhirnya.
Tapi setelah beberapa waktu, itu masih menjadi keheningan. Melihat hal itu, Zitao mendapati rasa panik meningkat di hatinya.
"Bagaimana aku bisa ada disini? Aku terbangun di atas sebuah marsmellow raksasa, bertemu dua orang aneh yang berkicau dengan bahasa asing, dan sebuah kue nanas baru saja tersenyum padaku! Apa kau tau? Ku rasa aku sudah gila." Gadis itu terengah-engah setelah racauannya.
"Tempat ini adalah Sugar Town. Surga semua rasa manis berkumpul. Bukankah ini yang kau inginkan?" Tanya pria itu ringan.
Mata zitao mengerjap. Apa maksud...?
Oh!! tadi malam di perjalanannya pulang, gadis itu membeli banyak makanan manis untuk merayakan diterimanya dia di perusahaan ternama Kst Corporation.
Kue coklat, es krim berbagai rasa, susu vanilla, dan beberapa permen berwarna-warni. Ya, Zitao memang menggilai makanan manis.
'Jika saja ada sebuah kota tempat dimana semua makanan manis berkumpul, aku ingin sekali tinggal disana.'Ucap seorang gadis lalu mengambil sesuap besar kue coklat ke dalam mulutnya.
Well yeah, gadis itu Huang Zitao.
Gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangannya, dia ingat dengan kata-katanya tadi malam. Bagaimana mungkin itu bisa benar-benar terjadi?!
Zitao memandang pria didepannya curiga, lalu bagaimana bisa pria itu tau hal itu?
"Bisakah kau memberitahuku jalan kembali ke apartmen ku?" Tanya gadis itu setelahnya.
"Kris!!!" Teriak sebuah suara dari belakangnya membuat Zitao berbalik dan mendapati dua orang yang tadi ditemuinya, si hitam dan si putih.
"Kris, £tx £!¥ jsio¥ *£@¥ jgl£%?!" Ucap pemuda berkulit kecoklatan pada pria di samping Zitao sambil menunjuk kearah gadis itu.
"£#,¥jg yiphl% pq £¥!" Timpal pria berkulit putih pucat setelahnya.
Bish please!!!
Zitao kembali linglung melihat dua orang didepannya beradu mulut lagi, dan sekarang Zitao tau jika perdebatan itu menyangkut dirinya.
"Hei berhentilah. Kalian membuat Zitao kebingungan." Ucap pemuda bersurai pirang platinum disampingnya.
Mendengar kalimat itu, Zitao menoleh cepat kearah pria yang mengaku bernama Wu yifan itu. Dia ingat betul jika dia belum memberitahukan namanya pada pria yang mempunyai kilau mata keemasan itu uh.
"Jadi urusan apa yang harus kau kerjakan dengan si pengendali susu itu Kai?" Tanya pria beralis tebal di sampingnya yang kemudian dijawab oleh pemuda berkulit tan didepannya. "Ya... Pokoknya sesuatu yang penting untuk mencegah terjadinya badai." Kemudian pemuda tan itu menggaruk kepala belakangnya.
"Hn. Kalau begitu pergilah." Ucapan pria di sampingnya membuat wajah pemuda yang baru diketahui Zitao bernama Kai itu dipenuhi senyum secerah kue nanas yang tadi tersenyum padanya.
Berbanding terbalik dengan pemuda berkulit pucat dengan surai pelangi. "Hei!! Itu kan tugasmu. Lagi pula aku sibuk mengurus pekerjaanku."
"Nikmati jalan-jalanmu bersamanya, Sehun!!" Pemuda bernama Kai berteriak di sela senyum lebarnya dan berlari menjauh sambil melambaikan tangannya pada ketiga orang disana.
Setelah melihat bedebah hitam itu menghilang dibalik pepohonan coklat di kejauhan, mata pria berkulit pucat itu melihat Zitao sekilas kemudian menatap pria pirang platinum. "Baiklah.. Apa boleh buat." Ucapnya akhirnya.
"Nah Zitao, aku harus pergi sekarang. Sementara itu, Sehun akan menemanimu disini." Ucap pria tinggi berwajah tegas di sampingnya.
"Kris, namanya Zyzielyn, bukan Zitao." Celetuk Sehun tiba-tiba membuat kedua orang itu melihat kearahnya bersamaan.
Sehun meringis dan kemudian dengan tangan kanannya membuat gerakan mengunci bibir dan mengayunkan tangannya seolah membuang kuncinya menjauh.
Tbc bosQue
