Kota Suna.
Suatu kota metropolis yang memiliki peradaban sangat maju di abad 22. Semuanya serba canggih dan era di mana robot-robot mulai menjadi alat kebutuhan yang sangat diperlukan oleh manusia. Hal ini mulai memenuhi permintaan dan impian manusia. Dengan robot, pekerjaan manusia akan terasa ringan. Karena itu zaman mesin telah memasuki di dunia manusia yang hidup di muka bumi ini. Semuanya mudah, ringan dan cepat. Manusia hanya hidup santai. Semua pekerjaannya telah dibantu oleh tenaga mesin yang sudah menjadi teman dalam hidupnya.
Namun, yang paling sangat buruk setelah tahu robot yang telah digunakan dan dipercaya untuk membantu pekerjaan itu, menjadi rusak. Tak dapat digunakan lagi. Maka akan menjadi sampah di hutan buangan tempat rongsokan barang bekas. Robot yang telah rusak dibuang. Lalu diganti dengan yang baru dan lebih baik lagi. Itulah kebiasaan manusia di zaman mesin abad 22. Tiada yang menghalangi. Karena itu tiada sesuatu hal yang bisa mengubah itu.
Robot-robot yang rusak dalam kawasan hutan buangan itu menjadi dendam terhadap manusia. Mereka ingin menghancurkan kehidupan manusia dan menciptakan dunia para robot yang penuh kebebasan dan perdamaian. Terjadilah sesuatu yang mengancam kehidupan manusia di muka bumi ini.
Oleh sebab itu, seorang professor muda yang ahli dalam menciptakan robot, telah mendengar ancaman itu dari berbagai media massa. Professor itu bernama Hatake Kakashi. Ia sungguh geram melihat keadaan yang terjadi di zaman mesin ini. Harus bertindak dan melakukan sesuatu untuk menyadarkan manusia dan robot agar memahami arti persahabatan.
Ia pun segera menciptakan sebuah robot berbentuk manusia. Robot itu berjenis kelamin laki-laki. Dengan berbagai alat canggih dan di dalam sebuah tabung reaksi, penciptaan robot dimulai. Dalam tabung reaksi itu, robot itu sedang dirakit dengan alat-alat bantu ciptaan Kakashi. Tahap demi tahap dilakukan karena ini untuk pertama kalinya robot berbentuk manusia diciptakan olehnya. Penuh ketelitian untuk merancang bentuk manusia yang rumit. Dengan dilengkapi senjata-senjata canggih dan diselipkan ke berbagai tubuh robot yang diciptakan. Prosesnya membutuhkan dua bulan. Karena ini adalah robot yang diciptakan untuk menyelamatkan kehidupan manusia dari ancaman robot-robot yang dendam.
Hari ini adalah waktunya robot ciptaan Kakashi untuk dibangkitkan. Kakashi baru saja tiba di ruang laboratorium. Ia sangat senang karena telah berhasil menciptakan robot berbentuk manusia untuk pertama kalinya. Lalu ia hendak masuk ke ruang laboratorium.
BLAAAAAR!
Tiba-tiba Kakashi mendengar suara ledakan dari dalam. Ia pun berlari masuk ke dalam.
Betapa terkejutnya dia. Semua alat menjadi hancur dan rusak. Robot yang diberi nama Kaneki Ken itu tidak ada di dalam tabung reaksi. Tabung reaksinya saja sudah hancur berkeping-keping.
"A-apa yang terjadi? Kenapa semuanya hancur begini? Kemana Ken itu?" kata Kakashi kaget setengah mati.
GREP!
Mendadak ada sebuah kabel yang melilit tangan kanan Kakashi dari belakang.
Kakashi kaget setengah mati. Ia membelalakkan matanya saat melihat siapa yang berdiri di belakangnya.
Seorang laki-laki berambut putih. Bermata merah menyala. Wajah seperti manusia asli. Berperawakan seperti laki-laki berumur enam belas tahun. Bertubuh dengan bentuk rangka besi yang didesain futuristik.
"Ken, kau ...?!" ucap Kakashi kaget lagi.
Robot ciptaannya itu menyerangnya. Ken sedang mengacungkan tangan kanannya yang berubah menjadi kabel-kabel yang berukuran besar. Ia tidak mengenali sang penciptanya. Kini dalam pikirannya hanya ada satu yaitu menghancurkan segala apa yang ada di hadapannya.
"Hancurkan ... Target kali ini masih hidup!" seru Ken memasang wajah sangar.
Kemudian dari tangan kanannya keluar percikan api akibat gesekan dari kabel-kabel yang ia gunakan untuk membelit tangan kanan Kakashi. Kakashi menjadi pucat. Percikan api itu menjalar cepat ke arahnya.
BZZZT!
"WUAAAAAH!" Kakashi tersengat listrik. Seketika tumbang dengan tubuh gosong. Ia gemetaran. Ken berjalan pelan mendekatinya. Kedua matanya yang berwarna merah menatap Kakashi yang masih bisa berdiri.
"Target masih hidup. Pemusnahan gagal. Akan ditambah dengan penambahan energi dan gabungan tembakan lebih kuat untuk menghancurkannya," ujar Ken lagi sambil merubah tangannya menjadi sebuah bazoka.
Kali ini Kakashi tersentak. Ia segera menghindar saat Ken melepaskan tembakan bazoka-nya. Ruang laboratorium meledak hebat.
BLAAAR!
Kakashi berhasil keluar dengan selamat. Samar-samar ia mendengar langkah gemeretak. Ternyata Ken mengikutinya.
Segera saja Ken menembak Kakashi sekali lagi dengan senjata bazoka-nya.
DHUAAAR!
Ledakan besar menghantam tempat Kakashi berdiri. Kakashi segera berlari menuju pintu luar. Kemudian terus berlari ke tempat mobilnya diparkir. Lalu mobil tenaga gravitasi itu, ia hidupkan untuk segera kabur dari sana.
Ken kehilangan jejak Kakashi.
"Target menghilang. Aku tidak dapat menemukan jejaknya," kedua mata Ken menajam seperti teropong untuk mengitari sekitar tempat saat ia sudah keluar dari bangunan itu.
Segera saja ia menghancurkan gedung pusat laboratorium itu sampai rata dengan tanah.
DHUAAAAAR!
Perhatiannya tertuju untuk menyerang kota. Tubuhnya pun melayang terbang ke langit. Ken pun memperhatikan keadaan kota megah yang bernama Suna itu dengan seksama.
"Kota yang sangat menakjubkan," Ken pun turun cepat ke arah pusat kota di mana banyak orang yang berkumpul di sana.
Sesampainya di tengah kota, tanpa aba-aba lagi tembakan bazoka segera dilepaskan dan terjadilah ledakan amat dahsyat.
BUUUUM!
Para penduduk tersentak kaget dengan penyerangan tiba-tiba begini. Mereka berlarian kesana-kemari untuk menghindari tembakan bazoka dari tangan Ken.
"KYAAAA!"
"APA YANG TELAH TERJADI?"
"ADA YANG MENYERANG KITA."
"SEMUANYA LARI! CEPAT BERLINDUNG KE TEMPAT YANG AMAN."
"IBU, AKU TAKUT!"
"MARKAS PUSAT! CEPAT PANGGIL WALIKOTA! ADA PENYERANGAN MENDADAK DI TENGAH KOTA!"
Semua warga bersahut-sahutan karena saking paniknya. Kebetulan di tempat itu, ada seorang anggota kepolisian yang sedang patroli. Ia pun segera menelepon temannya untuk menghubungi walikota yang bernama Senju Hashirama.
Sementara itu, di kantor walikota Suna.
Seorang pria berambut hitam panjang dan berpakaian jas hitam sedang berbicara dengan seseorang di ruang kerjanya. Dialah Senju Hashirama itu.
"Apa? Ada robot berbentuk manusia yang menyerang kota?" seru Hashirama kaget setengah mati setelah mendapatkan kabar dari komandan polisi yang tertampil di layar proyektor udara di depannya.
"Iya, pak walikota. Robot itu menembak kota dengan senjata yang kuat yaitu bazoka," ucap pria di dalam layar proyektor udara itu."Kami tidak tahu asalnya darimana. Namun, yang penting kita harus menembaknya."
Hashirama yang duduk di belakang meja kerjanya. Ia segera menginstruksikan kepada komandan kepolisian bagian keamanan kota yang bernama Uciha Fugaku itu untuk melakukan tindakan selanjutnya.
"Oke, aku akan menghubungi markas kepolisian bagian Robot. Kalian semua harus mengevakuasikan para warga dari sana. Jangan sampai ada warga yang menjadi korban dari insiden ini."
"Baik, pak. Perintahmu akan aku laksanakan!" Fugaku memberi hormat pada Hashirama. Hashirama mengangguk cepat.
Lantas komunikasi pun diputuskan oleh Fugaku. Hashirama langsung mengetik sesuatu pada layar digital keyboard yang berada di depannya untuk mengirim pesan ke Pusat Pemerintahan Kepolisian Kota Suna. Agar pemerintahan kepolisian yang bergerak dalam urusan kriminal para robot yang bernama Lembaga Kepolisian Robot, segera cepat menanggapi keadaan darurat ini.
Walikota itu berharap Lembaga Kepolisian Robot cepat menanggapi pesannya itu dan segera mengirim pasukan bantuan ke kota sesegera mungkin.
Harapan sang walikota pun terkabulkan juga.
Tak lama kemudian, dari arah jalan raya muncul ribuan pasukan robot polisi untuk melawan Ken. Tanpa ampun lagi, tembakan bertubi-tubi dilayangkan ke arah Ken.
WHUUUSH! DOR! DOR! DOR!
Dengan gesit, Ken terbang menghindari serangan-serangan itu. Ia pun melepaskan serangan balasan dengan tembakan bazoka-nya.
WHUUUSH!
Beberapa robot polisi pun terkena tembakan bazoka dari Ken. Terjadilah ledakan yang dahsyat menghantam tempat itu.
DHUAAAAAAR!
Satu persatu robot polisi itu ditembak oleh Ken dengan brutal. Ken terus menembak para robot polisi itu dengan senjata bazoka yang bersatu dengan tangan kanannya.
DHUAAAR! DHUAAAAR! DHUAAAAR!
Salah satu dari robot polisi itu mengeluarkan satu senjata utama yaitu satu rudal yang berukuran besar. Lantas rudal itu langsung dilepaskan begitu saja ke arah Ken yang terus terfokus untuk menembak para robot polisi yang tersisa.
Terjadilah peristiwa yang tidak disangka-sangka.
DHUAAAAAR!
Ken terkena serangan rudal itu. Ia pun meledak dengan hebatnya di langit sana.
"Ada musuh dalam jumlah besar, senjata bazoka hancur parah. Di titik semua tubuh hancur total. Tak dapat menghancurkan lagi," seru Ken mulai roboh dalam keadaan hancur dan melayang jatuh tepat ke arah hutan. Tubuhnya yang disusun dalam rangka besi sudah hancur dan keluar kabel-kabel yang tidak beraturan. Ken jatuh di atas barang-barang rongsokan di tengah hutan.
.
.
.
Fanfiction Crossover
Disclaimer:
Naruto © Masashi Kishimoto
Tokyo Ghoul © Sui Ishida
.
.
.
Star guest Tokyo Ghoul:
Kaneki Ken (versi season 2): di sini Ken berambut putih. Nggak hitam. Di fic ini, dia adalah seorang robot yang berperan sebagai antagonis. Seharusnya protagonis, tapi karena ada kesalahan dalam sistem program emosinya. Ken berubah jahat. Seharusnya dia itu baik. Tapi, akankah dia bisa berubah baik lagi ataukah menjadi semakin jahat?
Lihat saja nanti kelanjutannya gimana.
.
.
.
TITLE : The Between of Androids
AUTHOR : Hikari Syarahmia
GENRE : Scifi/action/adventure/fantasy
PAIRING : Belum tahu
RATING : T
DATE WRITTEN : Kamis, 10 September 2015
FINISH WRITTEN : Minggu, 13 September 2015
SETTING : AU (Abad 22)
NOTE : Fic request for W Susanto 96
.
.
.
Soundtrack this story:
Liar's World By Hatsune Miku
.
.
.
Inilah cerita scifi yang baru.
Saya akan membuatnya lebih baik dari fic scifi sebelumnya.
.
.
.
THE BETWEEN OF ANDROIDS
Chapter 1: Lahirnya dua robot manusia
.
.
.
Saat sadar, ia melihat banyak robot yang mengelilinginya. Ken heran. Lalu ia perhatikan keadaan tubuhnya. Tubuhnya sudah bagus dan utuh sediakala. Kedua matanya pun memandang robot-robot aneh dalam bentuk yang tidak jelas. Salah satu robot mengelilingi Ken, maju ke depan dan membungkukkan badannya.
"Anda tidak apa-apa. Kami menemukan anda dalam keadaan hancur cukup parah di atas barang-barang rongsokan ini. Lalu kami memperbaiki tubuh anda yang parah itu dengan segera. Syukurlah, anda hidup kembali," kata sebuah robot berbentuk seperti musang itu.
Ken menatap robot itu dengan tajam. Ia pun segera memegangi kepalanya yang terasa berat.
"A-aku ... aku ... bernama Ken. Lalu di mana aku sekarang?"
"Anda berada di markas kami, markas para robot perusak. Kami semua adalah robot-robot bekas yang terbuang di hutan begini," jawab robot berbentuk musang itu.
"Robot perusak?"
"Ya, kami adalah pasukan yang dibentuk untuk mengambil hak kami para robot untuk mendapatkan posisi yang lebih baik di dunia manusia ini. Kami para robot dianggap sampah oleh manusia. Padahal kami para robot telah banyak berbuat sesuatu untuk kepentingan manusia itu sendiri. Membantu pekerjaan manusia agar lebih cepat dan ringan. Itulah alasan khusus kenapa para robot diciptakan. Namun, manusia-manusia itu adalah makhluk yang kejam. Setelah para robot telah rusak dan tidak berguna lagi. Mereka malah membuang kami di sini. Sebab itu pulalah kami semua sangat ingin menghancurkan manusia-manusia congkak itu dari dunia ini. Sehingga kami bisa menciptakan dunia baru yaitu dunia para robot."
Ken terdiam sebentar setelah mendengar penjelasan robot berbentuk musang itu.
'Hm, apa benar para manusia sekejam itu terhadap robot? Aku juga seorang robot. Lalu ...,' sejenak Ken berusaha mengingat tentang apa yang terjadi. Kejadian yang berputar dalam data memori di otaknya.
Terlintas di gambaran memorinya, dia ditembak oleh pasukan robot polisi yang dikendalikan oleh manusia. Lalu salah satu dari robot polisi itu melepaskan rudal ke arahnya. Maka dirinya pun terhantam oleh rudal itu dan mengakibatkan dirinya hancur. Kemudian ia pun jatuh di tengah hutan yang menjadi tempat pembuangan robot-robot bekas.
"Ada apa? Kenapa anda terdiam begitu?" tanya robot musang itu.
Ken memandangi robot musang itu dengan tajam.
"Jadi, para manusia yang telah membuat kalian seperti ini?"
Robot musang itu mengangguk cepat.
"Benar. Para manusia adalah makhluk yang jahat. Mereka memperlakukan para robot dengan kejam. Mereka harus kita musnahkan dari bumi ini agar para robot bisa hidup dengan bebas."
Ken menjadi marah mendengar cerita robot musang itu.
'Jadi, dunia manusia seperti ini rupanya. Robot-robot diperlakukan dengan semena-mena. Tidak bisa dibiarkan. Manusia harus binasa dari dunia ini,' batin Ken yang memasang wajah sinis.
Lantas Ken memperhatikan wajah para robot yang mengelilinginya itu. Raut muka para robot amat suram. Sungguh memprihatinkan. Ken iba melihatnya.
"Begitu ya. Jadi, kehidupan dunia begini. Mendengar ceritamu, aku menjadi sangat marah terhadap manusia. Aku akan membantu kalian untuk memusnahkan manusia. Dengan begitu, kalian akan mendapat perlakuan yang layak. Aku setuju untuk menciptakan dunia baru untuk kalian. Biar kalianlah yang mengatur kehidupan manusia dan menggantikannya."
Robot musang bermata merah itu tersenyum menyeringai ketika mendengar perkataan Ken barusan.
"Hehehe, anda baik sekali, Tuan Raja."
"Hah, Tuan Raja?" Ken mengerutkan keningnya.
"Mulai sekarang, andalah yang memimpin pasukan robot perusak ini. Aku akan menjadi bawahannya. Namaku Kyuubi, Tuan Raja Ken," sahut robot musang yang bernama Kyuubi itu. Ia tersenyum sinis.
Semua robot yang mengelilingi Ken pun tunduk dan patuh kepadanya. Ken ikut tersenyum sinis tatkala semua robot menunduk dan menyambut pengangkatannya sebagai Raja para robot.
.
.
.
Malam itu, di sebuah bangunan besi berbentuk kubah dan berdesain futuristik. Bangunan yang terletak di atas bukit di sebelah barat kota Suna. Dikelilingi hutan yang sangat hijau.
Di salah satu ruangan yang berada di dalam bangunan kubah itu, terlihat seseorang yang sedang melakukan sesuatu di ruang yang luas dan penuh dengan berbagai macam mesin canggih. Ruangan yang ternyata ruang laboratorium.
Seorang wanita muda berperawakan tinggi, cantik, berpakaian rapi dan berambut pirang panjang diikat dua sedang mengamati sebuah robot yang berada dalam tabung reaksi. Robot itu berbentuk manusia. Berjenis kelamin laki-laki. Ia dalam keadaan proses pemulihan kulit yang diambil dari jaringan sel hidup manusia asli. Kedua matanya tertutup. Rambutnya yang pirang jabrik asyik berkibar-kibar dalam tabung reaksi yang berisi cairan hijau yang berfungsi untuk menyempurnakan tubuhnya. Tubuhnya berbentuk dalam rangka besi yang didesain cukup keren dan proporsional. Kepalanya berbentuk seperti wajah anak laki-laki berumur enam belas tahun yang memiliki tiga guratan di dua pipinya.
Tak lama kemudian, robot itu membuka kedua matanya ketika merasa dirinya telah dihidupkan oleh jaringan-jaringan sel yang berada di dalam tubuhnya. Wanita muda yang menciptakannya pun tersenyum senang menyambutnya. Lalu wanita itu memencet sebuah tombol merah yang ada di hadapannya. Tombol merah itu terletak di dekat dinding.
Cairan hijau mendadak terserap ke bawah tabung reaksi. Kaca tabung reaksi terbuka menjadi dua bagian. Robot itu pun melangkah keluar. Senyuman pun mengembang saat menghadap wanita yang menciptakannya.
"Aku ...," kata pertama dari robot itu keluar dari mulutnya. Setelah itu, ia terdiam memikirkan kata selanjutnya.
"Hm, selamat datang, robot ciptaanku. Kamu bernama Naruto. Aku adalah penciptamu," ucap wanita itu seraya tertawa kecil.
"A-aku ... aku Naruto. Kamu adalah penciptaku."
Wanita itu mengangguk cepat. Ia tersenyum kecil.
"Ya, namaku adalah Senju Tsunade. Kamu panggil saja aku Tsunade-ba-san. Kamu adalah robot yang ditugaskan untuk menyelamatkan dunia manusia dari ancaman robot-robot jahat."
"Hm, menyelamatkan dunia manusia. Tsunade-ba-san... Dunia manusia itu seperti apa?" tanya Naruto dengan nada lugu.
"Kalau itu, nanti kamu akan tahu. Namun, hal yang penting harus kamu ketahui dari sekarang mengenai tentang kehidupan manusia," Tsunade melangkahkan kakinya ke arah jendela kaca bening yang berukuran sekitar 3 meter."Ayo, ikuti aku, Naruto!"
"Apa itu?" Naruto berjalan pelan mengikuti Tsunade.
Tsunade berdiri di dekat jendela. Lalu Naruto pun mengarahkan pandangannya ke arah jendela. Betapa kagumnya ia. Melihat pemandangan kota yang indah dan megah. Bangunan-bangunan menjulang tinggi dengan bentuk yang macam-macam. Di mana-mana menara dalam jumlah banyak berdiri di kawasan gedung-gedung tinggi. Ada sebuah lintasan mobil yang dibuat dari kaca membentuk pipa berada di atas gedung-gedung itu.
"Wow, indah sekali!" seru Naruto tertawa lebar.
"Inilah dunia manusia di zaman mesin abad 22 ini. Semua serba canggih dan sangat maju. Manusia itu hidup bergantung pada tenaga robot. Robot diciptakan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia. Lalu setelah robot itu menjadi rusak dan tidak berguna lagi maka robot itu akan dibuang begitu saja oleh manusia. Karena hal itu menjadi ancaman baru untuk manusia," Tsunade juga ikut memandang ke luar jendela.
Naruto mendengarkannya dengan serius,"ancaman seperti apa?"
Tsunade terdiam sebentar sambil terus memandangi wajah kota yang berkelap-kelip itu. Naruto juga terdiam. Ia memandangi Tsunade dengan penuh tanda tanya di atas kepalanya.
Tentu saja dia baru saja dilahirkan ke dunia ini. Tentu saja dia seperti bayi yang baru lahir. Polos begitu seperti kertas putih yang belum ditulis apa-apa. Naruto harus mempelajari secara bertahap demi tahap untuk mengenali apa itu dunia manusia.
Lalu Tsunade melanjutkan perkataannya.
"Ancaman seperti munculnya pasukan robot perusak yang ingin memusnahkan manusia. Karena itu aku menciptakanmu. Aku berharap kamu bisa menyelamatkan manusia dari robot-robot jahat itu. Lalu mengenai langkah selanjutnya untuk apa yang harus kamu lakukan sekarang yaitu menyembunyikan identitasmu sebagai robot."
Kedua mata biru Naruto sedikit membulat ketika mendengarkannya.
"Ah, kenapa harus menyembunyikan identitasku sebagai robot?" Naruto mengerutkan keningnya.
Tsunade menoleh ke arah Naruto. Ia menatap Naruto dengan serius.
"Kamu harus mengerti, Naruto. Bahwa ada peraturan di kota ini yaitu semua robot yang diciptakan hanya digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Karena itulah identitasmu harus disembunyikan. Kamu harus hidup seperti manusia biasa. Kamu kubuat mempunyai kemampuan khusus untuk bisa berubah seperti manusia asli. Lalu ketika ada musuh yang menyerang, kamu bisa mengubah dirimu kembali ke bentukmu semula seperti ini. Apakah kamu mengerti, Naruto?"
Naruto mengangguk mengerti.
"Hm, aku mengerti, Tsunade-ba-san."
Tsunade sedikit senang mendengarnya. Ternyata robot ciptaannya ini bisa dengan cepat menangkap informasi yang dia jelaskan secara langsung. Berarti robot ini telah sempurna untuk dilepaskan untuk menjaga manusia.
"Baiklah, kalau begitu. Aku akan mendaftarkanmu sekolah di SMA di kota ini."
"Sekolah?"
"Ya, dengan sekolah nanti kamu akan belajar banyak tentang manusia. Bagaimana caranya berinteraksi dengan teman, cara beradaptasi dengan baik di lingkungan manusia dan semuanya akan kamu pelajari saat di sekolah nanti. Kamu jangan cemas, ada temanku yang akan menuntutmu untuk belajar di sana. Temanku adalah seorang kepala sekolah."
"Oh, begitu," Naruto mengangguk dengan polos.
"Tambahannya lagi, selama menjadi manusia biasa, kamu harus memperkenalkan dirimu dengan nama Uzumaki Naruto."
"Uzumaki Naruto. Hm, bagus juga," Naruto mengangguk lagi sambil tersenyum.
Tsunade menatap Naruto dengan sangat berharap robot ciptaannya itu mampu menyelamatkan kehidupan manusia. Ancaman itu belum terjadi. Pergerakan kelompok robot pemberontak itu masih merancang siasat. Di atasnya ada Ken yang memimpin pasukan itu. Sedikit lagi hari yang telah ditentukan akan tiba.
.
.
.
Di tempat markas robot-robot jahat, Ken tersenyum sinis setelah mengirim beberapa robot yang ditugaskan untuk menyerang kota. Di depannya sekarang, robot berbentuk musang berkaki dua sedang membungkukkan badannya dengan hormat padanya.
"Beberapa anak buah kita sudah berada di tengah kota untuk menyerang manusia secara diam-diam, Yang Mulia," ucap Kyuubi selaku panglima perang pasukan robot perusak.
"Bagus, laksanakan segera penyerangan itu," Ken yang sedang duduk di singgasana. Ia hanya tersenyum sinis dengan wajah yang mengerikan.
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
A/N:
Fic request untuk W Susanto 96.
Fic request-mu udah update nih.
Maaf ya, jika genre tentang scifi lagi. Karena inilah yang saya pikirkan untuk cerita buatmu. Jadi, gimana pendapatmu tentang cerita ini?
Saya nggak tahu nih pairing buat Naruto di fic ini. Karena Naruto adalah robot, otomatis dia tidak akan mengenal apa itu cinta. Dia adalah robot yang sangat polos dan tidak mempunyai emosi yang namanya cinta di data programnya yang terpasang di dada kirinya. Jadi, saya rasa tidak akan ada pairing di cerita ini. Apalagi tentang romance-nya. Saya rasa tidak akan romance di cerita ini. Karena targetnya cuma tiga chapter saja dan fokus dengan banyak fight serta adventure Naruto yang berusaha menyelamatkan manusia dari serangan robot perusak yang dipimpin oleh Ken.
Tapi, bagi kamu yang mau tetap ada pairing dan romance di cerita ini. Saya beri kesempatan buat kalian untuk voting pairing yang cocok buat Naruto. Yang pasti di cerita ini, cewek yang dipairingkan dengan Naruto adalah seorang robot juga. Pasangan yang akan membantu Naruto menyelamatkan dunia manusia.
Oke, di bawah ini adalah pairing yang cocok buat Naruto:
1. Hinata
2. Sakura
3. Hanabi
4. Shion
5. Ino
6. Lainnya (sebutkan nama gadis itu, entah itu diambil dari Tokyo Ghoul atau anime lain dan beri alasannya kenapa kamu mau memasangkan Naruto dengan gadis itu)
Nah, dari enam pilihan gadis di atas, silahkan pilih gadis yang kamu suka untuk menjadi pasangan Naruto. Beserta alasannya kenapa kamu mau memasangkan Naruto dengan gadis itu.
Kalau saya sih maunya Hinata yang jadi pairing Naruto di fic ini. Tapi, nggak tahulah. Saya tunggu dulu keputusan voting dari para reader yang telah menyempatkan diri untuk membaca cerita ini.
Dari hasil voting yang paling banyak dipilih, maka gadis itulah yang akan menjadi pasangan Naruto nanti. Gadis itu bakal saya munculin di chapter 2.
Cerita ini hanya saya targetkan hanya sampai 3 chapter saja. Ada yang keberatan nggak?
Hahaha, ada yang tahu nggak gadis yang paling cantik dari Tokyo Ghoul itu? Saya nggak terlalu tahu tentang karakter-karakter Tokyo Ghoul itu. Tahunya cuma Kaneki Ken aja. Maaf ya, Ken dibuat jahat di sini. Tapi, apakah Ken di fic ini agak ooc atau nggak ya?
Oke, sampai di sini saja.
Sampai jumpa di chapter 2.
Berminat mereview?
Dari Hikari Syarahmia
