Aka-chan to Boku

Baby And Me

"Meet The Baby"

Main Character : Sasori―Deidara

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Written by Sasoyouichi

Story by Sasoyouichi

© Sasoyouichi


- サソヨウイチ -

Jauh dari perang, jauh dari kerusuhan dan jauh dari permusuhan. Hanya ada kedamaian dan ketenangan. Hanya beberapa penjahat yang masih berkeliaran. Itulah beberapa kata yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan keadaan negara-negara shinobi. Tidak ada ninja-ninja pembunuh dan organisasi ninja kriminal. Bagaimana dengan Akatsuki? Akatsuki adalah organisasi yang terdiri dari 10 shinobi hebat dari berbagai negara yang bermarkas di pinggiran Konoha (?) Akatsuki membantu orang-orang yang membutuhkan jasa mereka. Mereka sama sekali tidak menerima pekerjaan yang berbau kriminal.

Markas mereka yang terletak di pinggiran kota, terlihat sangat besar untuk 10 orang. Tapi, banyak ruangan-ruangan yang isinya tak terduga. Seperti ruangan penyimpanan boneka, kertas origami, aquarium ikan dan banyak lagi. Pagi ini markas yang mereka jadikan kantor utama sudah mulai beroperasi. Walaupun begitu, markas Akatsuki tampak lengang. Konan yang memiliki jabatan sebagai sekretaris Akatsuki, hanya duduk manis di kursinya. Yang lain sibuk dengan urusannya masing-masing sambil menunggu pekerjaan datang.

"Huh! Kenapa hari ini nggak ada pekerjaan untuk kalian? Bagaimana aku bisa dapat uang?" teriak Konan frustasi.

"Jangan dipikirkan, Konan. Uang yang terkumpul dari pekerjaan yang lalu 'kan masih ada," ucap Pein yang sedang baca koran hari ini dan meminum kopi hitam kesukaannya.

"Iya, Konan. Betul apa yang Pein bilang. Uang kita 'kan masih banyak," sambung Kakuzu.

Konan langsung memandang sinis ke arah Kakuzu yang sedang menghitung uang di dalam dompetnya, "Pengeluaranmu yang paling banyak Kakuzu!"

"Aku nggak percaya,"

"Nggak percaya? Untuk apa kau membeli berlusin-lusin cadar untuk menutupi mulutmu itu?" teriak Konan. Ia tidak bisa menahan kesabarannya kalau dibuat marah pagi-pagi begini.

"Aku 'kan..."

"STOP! Kalian jangan berkelahi! Ini masih pagi dan kalian udah berisik!" teriak Itachi yang sedang berusaha mendamaikan Konan dan partner kerjanya itu.

"Aku nggak suka menunggu pekerjaan seperti ini. Aku nggak suka menunggu!" keluh Sasori.

"Belum ada pekerjaan untuk hari ini, Sasori!"

"Jangan berkelahi!" teriak Kakuzu.

"Hah! Daripada kalian kelahi, lebih baik bergabung denganku," ajak Sasori yang duduk tak jauh dari Deidara.

"Kau yang berkelahi! Bergabung apa?" tanya Kakuzu dengan nada sinis.

"Personil untuk memainkan kagutsuku kurang. Aku harus menguji kekuatan kagutsuku satu-satu," ucap Sasori dengan tatapan sendu.

"Jangan harap aku mau main boneka!" kata Kakuzu.

"Bukan boneka! Tapi kagutsu!" teriak Sasoi yang tidak terima kagutsunya disebut boneka.

"Kenapa jadi kalian yang bertengkar?" Konan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Waa! Aku kalah lagi melawan Dei-chan!" Tobi melemparkan stick playstation-nya dan mengacak-ngacak rambut belakangnya.

"Hahaha! Aku memang gamer sejati!" Deidara tertawa dengan bangga dengan kemahirannya bermain game.

"Sumimasen," Suara tersebut mengalihkan perhatian anggota Akatsuki. Mereka berhenti sejenak dari kegiatan masing-masing. Konan refleks merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, sisa-sisa dari pertengkaran dengan Kakuzu (?)

"Ada yang bisa kami bantu?"

"Saya Hitori Nishimura dan anak ini, Hoshi Nishimura. Ayo beri salam,"

"Emm, konnichiwa," ucapnya malu-malu.

"Kau manis sekali," ujar Konan sambil tersenyum lembut ke arah Hoshi.

Orang tersebut berasal dari Sunagakure. Tampak dari lambang negara Suna yang ada di bajunya. Orang ini membawa seorang anak kecil berambut merah yang berumur sekitar 5 tahuan-an. Anak tersebut terlihat manis dan sepertinya pemalu. Terlihat jelas, karena ia selalu bersembunyi di belakang tubuh ayahnya.

"Aku ingin menitipkan anakku di sini selama 1 hari. Aku harus kerja. Kasihan anak ini kalau hanya mengikutiku bekerja. Di Konoha aku tidak mempunyai satu kenalan pun untuk dimintai tolong. Jadi, aku kemari untuk menitipkan anak ini,"

"Baiklah. Anak ini akan dijaga oleh salah satu anggota Akatsuki,"

"Aku ingin anak ini dijaga oleh dua orang, bukan satu orang,"

"Tidak masalah. Hari ini, tidak banyak pekerjaan yang bisa kami kerjakan,"

"Lebih tepatnya, tidak ada," sambung Kisame. Kisame sukse mendapatkan deathglare dari Konan.

"Bagus. Ini uang mukanya. Aku akan meninggalkan anak ini bersama kalian. Arigatou gozaimasu," Ia menyerahkan sebuah amplop kepada Konan. Kakuzu melihat amplop tersebut dengan mata berbinar-binar.

"Hoshi, ayah harus bekerja seharian. Hoshi akan dijaga oleh mereka. Mereka semua baik dan bisa dipercaya. Anak ayah harus jadi anak yang baik dan patuh. Mengerti?" ayahnya mengusap lembut kepala Hoshi.

"Aku mengerti," jawab Hoshi sambil mengangguk.

"Baiklah. Aku pergi akan pergi ke kota. Aku titipkan anak ini bersama kalian. Hati-hati ya Hoshi!" ia melambaikan tangan ke arah Hoshi. Hoshi membalas lambaian tangan ayahnya.


- サソヨウイチ -

PROOK.. PROOK..

Konan menepuk tangannya bermaksud untuk meminta perhatian dari anggota Akatsuki lainnya. Caranya meminta perhatian bekerja dengan baik karena anggota yang lain berhenti melakukan pekerjaannya.

"Anak ini bernama Hoshi Nishimura. Ayo kenalkan dirimu, Hoshi," Dengan malu-malu, Hoshi memperkenalkan dirinya.

"Jadi, siapa yang akan menjaganya?" tanya Zetsu.

"Aku mau menjaganya!" Tobi mengangkat jari telunjuknya ke atas dengan semangat.

"Tobi, kau itu juga masih perlu dijaga. Jadi, jangan coba-coba untuk menjaga seorang anak," tolak Konan. Tobi menjadi murung mendengar perkataan Konan.

"Lalu, siapa?" tanya Zetsu.

"Yang akan menjaga Hoshi adalah Sasori dan Deidara!"

"Kami berdua?" tanya Sasori dan Deidara bersamaan.

"Ya. Kalian berdua yang paling cocok. Wajah kalian nggak menakutkan dan cukup manis. Dan lagi, Hoshi sangat mirip dengan Sasori. Lihat saja rambut dan matanya. Mirip dengan Sasori 'kan? Apalagi ketika Sasori kecil. Oh iya, satu lagi! Mereka sama-sama berasal dari Suna. Apa kau setuju denganku, Sasori?" tanya Konan.

"Aku setuju. Anak ini sangat mirip denganku," Sasori menghampiri Hoshi dan memperkenalkan dirinya. Deidara ikut memperkenalkan dirinya kepada Hoshi.

"Aku dan Sasori, akan menjadi pengasuhmu," Deidara mencubit pelan pipi Hoshi. Hoshi tersenyum malu-malu. "Good boy!"

"Julukan 'Good Boy' hanya milik Tobi!" celetuk Tobi.

"Pinjam sebentar," Deidara menjulurkan lidahnya.

"Jangan mulai pertengkaran Tobi! Duduk manis!" perintah Konan. Mendengar perintah Konan, Tobi dengan teratur menjauh dari Deidara dan duduk manis di sofa. "Good Boy!"

"Hehehe," Tobi menggaruk dagunya yang kita tau pasti tidak gatal.

"Sekarang terserah kalian, mau mengajak Hoshi kemana agar ia tidak bosan. Jangan ajak dia ke tempat yang berbahaya dan aneh-aneh! Kalau ada apa-apa dengan Hoshi, kalian akan kujadikan origami boneka barbie dan burung beo!" ancam Konan.

"Siap bos!"


- サソヨウイチ -

Dengan perdebatan yang berjalan cukup lama, akhirnya dengan usulan Itachi, Sasori dan Deidara mengajak Hoshi berkeliling Konoha. Memakai seragam Akatsuki lengkap, mereka pergi ke kota bersama Hoshi. Tidak perlu jalan kaki. Dengan keahlian seni Deidara, mereka terbang menggunakan burung putih ciptaan Deidara. Hoshi yang digendong di punggung Sasori terlihat sangat senang karena ini pengalaman terbangnya yang pertama.

"Wuuuu..."

"Bagaimana seniku, Hoshi?" tanya Deidara.

"Ini menyenangkan! Apa aku akan jatuh?" Hoshi melihat Konoha yang ada di bawahnya dari balik punggung Sasori.

"Nggak akan jatuh. Ini burung putih buatan Deidara. Dijamin aman," terang Sasori.

"Sekarang kita mau kemana?"

"Kita turun di tengah kota. Ada festival menyambut Hokage baru 'kan?" usul Sasori.

"Benar juga. Disana pasti banyak stan permainan. Mau kesana?" Hoshi mengangguk setuju dengan usulan Sasori dan Deidara.

Beberapa menit setelah obrolan singkat itu, mereka tiba di tengah kota. Hoshi turun dari punggung Sasori atas kemauannya sendiri. Mereka mulai memasuki kerumunan orang-orang yang datang dengan tujuan yang sama. Sasori menggandeng tangan kiri Hoshi dan Deidara menggandeng tangan Hoshi yang bebas.

"Kalau anak ini hilang, bisa repot,"

"Konan akan menggantung kita di dinding markas dengan tombak yang menancap di seluruh badan!"

"Kita nggak boleh lengah. Bisa saja ada yang menculiknya, Dei,"

"Nggak ada yang berani. Hahaha!"

Hoshi menarik tangan Sasori dan Deidara untuk semakin masuk ke dalam kerumunan orang. Ada stan makanan, stan menembak, stan memancing ikan kecil dengan jaring kertas dan banyak lagi. Mereka masih sibuk melihat-lihat keramaian festival.

"Aku mau ke sana, nii-san," Hoshi mengarahkan telunjuknya ke stan memancing.

"Nii-san?" tanya Deidara dan Sasori bersamaan.

"Ayo ke sana, nii-san!" Hoshi menarik tangan kedua anii-san barunya itu. Masih dengan wajah melongo, mereka mengikuti tarikan tangan Hoshi. Setelah membayar beberapa sen, Hoshi mendapatkan jaring kertasnya. Dengan semangat, Hoshi mencelupkan jaring kertasnya ke dalam kolam yang berisi ikan-ikan kecil. Hoshi berkonsentrasi menjaring satu ikan kecil yang berwarna kuning emas.

"Yah.. Jaringnya rusak," Wajah Hoshi berubah menjadi lesu.

"Hahaha. Jelas! Jaringannya terbuat dari kertas, kalau kelamaan di dalam air pasti rusak," jelas Deidara.

"Aku harus gimana?" tanya Hoshi.

"Jaring ikannya cepat-cepat!" jawab Deidara sambil menjentikkan jarinya. "Begini caranya!"

Deidara mengambil satu lagi jaring kertas. Ia memposisikan dirinya senyaman mungkin. Ia mulai mencelupkan jaringnya dan hap! Ia berhasil menjaring ikan kecil berwarna oren. Deidara tertawa bangga dengan hasil kerjanya. Ketika, ia mengangkat jaring ikannya lebih tinggi, plung... Ikan itu jatuh kembali ke kolam karena jaring kertasnya rusak.

"Hahaha, Dei nii-san gagal!" seru Hoshi.

"Kalau ikannya sudah berhasil di tangkap, masukkan ke dalam tempat ini," pemilik stan memberikan ember kecil kepada Deidara.

"Kenapa nggak bilang dari tadi?" muncul perempatan di pelipis kanan Deidara. "Aku mulai!"

Deidara menggulung lengan jubahnya dan mencelupkan kembali jaring kertasnya. Dengan kecepatan cahaya (?) ia berhasil menangkap ikan. Ia tersenyum bangga dan mengangkat jaringnya perlahan-lahan. PLUUUNG... Ikan hasil tangkapan Deidara melesat turun dan jatuh ke dalam kolam, bergabung dengan teman-temannya.

"Arrrggh! Kenapa nggak bisa?" Deidara menjambak rambutnya yang terikat dan berteriak seperti orang stres. "Frustasi!"

"Kenapa kau yang jadi frustasi, Dei? Lihat anak ini, dia biasa saja,"

"Apa aku gunakan saja seni bomku?" Mulut yang ada di tangan kanan Deidara mulai mengunyah.

PLEETAK..

Sasori memukul kepala Deidara dengan tangannya. "Jangan bodoh, Dei! Kau mau meracuni ikan-ikan kecil itu? Itu ilegal!"

"Dan aku juga bisa menghancurkan satu kota ini. Bagaimana kalau kau yang coba?" tantang Deidara. "Mari kita lihat Hoshi, apa Saso nii-san mu itu bisa menangkapnya?"

Sasori bersiap-siap. Ia mengusap rambutnya ke belakang dan menggulung lengan jubahnya. Ia mencelupkan jaring kertasnya dan mendapatkan ikan berwarna emas dengan cepatnya. Dengan sigap, ia segera memasukkan ikan tersebut ke dalam ember.

"Ini gampang!" Sasori memandang Deidara dengan sorot mata meremehkan.

"Kau pasti curang! Kau menggunakan jurus kagutsumu 'kan?" tuduh Deidara.

"Tidak sama sekali. Aku hebat. Itu saja!" Sasori mengangkat bahunya.

"Dia pasti curang 'kan Hoshi?" Deidara berpaling menghadap Hoshi yang tadi berdiri di sampingnya. Deidara celingukan. Ia mencari sosok anak kecil berambut merah di antara kerumunan manusia. "HOSHI HILANG!"

"APA? KONAN AKAN MENGGANTUNG KITA BERDUA!" teriak Sasori. Sasori ikut memperhatikan sekitar untuk mencari Hoshi.

"Kita berpencar! Aku cari di sini, kau cari dari atas! Oke?" Deidara mengangguk mengerti dengan perintah Sasori.

"Berpencar!"


TO BE CONTINUED...


Kemana Hoshi pergi?

Apakah Sasori dan Deidara bisa menemukan Hoshi?

Atau, mereka akan digantung di dinding markas oleh Konan?

Jawabannya bisa ditemukan di chapter depan XD

Alhamdulillah, fanfic request dari Novia Deidara bisa dibuat juga

Walaupun udah di minta dari tahun kemarin, baru bisa dibuat sekarang (_ _)

Semoga yang request suka ya ^^

untuk cover fanfic ini, foto sasori baby cr : whosyourdanna (devianart)

cover edit by author^^

Bisa dibilang ini fanfic pertama Saso di FNI XD

Biasanya author berkeliaran di FESI (Fandom Eyeshield 21 Indonesia)

Semoga bisa buat lebih banyak fanfic untuk FNI^^

Acc. resmi = twitter : sekarrns (double 'r') fb : Sekar D. Saso

Let's be friends minna-san!^^

Tadi baca, sekarang review! XD