SELENIC

Haikyuu (c) Furudate Haruichi

Selenic (c) tetewww

Main Pair

Oikawa Tooru X Kageyama Tobio

Slight

Kuroo Tetsurou X Tsukishima Kei

And Others

Genre

Adventure, Mistery, Fantasy, etc

Rate

M

DLDR

HAPPY READING

Someone P.O.V

Malam itu, langit terasa lebih gelap dari biasanya. Keadaan sekitar pun terasa ribuan kali lebih mencekam dari malam-malam sebelumnya. Angin yang berhembus serasa jarum yang menusuk sendi-sendi di sekujur tubuhku. Dan yang kubisa saat itu hanya memeluk selembar selimut berbahan kulit serigala yang pernah didapatkan ayahku ketika pergi ke suatu tempat yang jauh.

Aku beringsut menjauh dari perapian menuju dapur rumahku yang letaknya tak jauh dari ruang keluarga. Diikuti oleh suara ibuku yang mengatakan jika selimut yang kupeluk kotor karena terseret ditanah. Tubuhku memang tak lebih tinggi dari selimut berbahan kulit serigala yang terasa sangat hangat ini.

Kuambil segelas coklat panas yang tersedia di atas meja makan. Kuteguk sekilas, dan langsung ku hentikan ketika coklat yang seharusnya mengepulkan asap itu sudah terasa dingin di kerongkonganku. Berinisiatif, aku mencoba untuk membuat yang baru. Dimana asap mengepul akan meniup wajahku ketika aku mendekatkan mulutku dengan bibir gelas.

Aku mengambil gelas yang baru. Begitu pun dengan serbuk coklat dan air panas yang baru. Selimut yang melilit tubuhku agak menyusahkanku dalam membuat minuman yang baru, tapi tak apa. Daripada aku harus melepaskannya dan tersiksa dengan udara malam yang dingin, padahal ini bukalah saatnya benda putih bernama salju itu turun.

Ketika teko airku bersuara nyaring, aku langsung melompat girang sembari mematikan kompor yang menyemburkan api. Menuangkan air panas didalamnya secara perlahan kedalam gelas. Ku taruh teko itu sembarangan di atas meja. Mengaduknya dengan semangat hingga serbuk coklat itu tercampur rata dengan air panas. Setelah mencicipinya satu sendok, aku langsung saja berjalan menuju ruang keluarga kembali.

Sayangnya..

Entah hanya pandanganku saja yang bermasalah atau bagaimana, tetapi aku melihat ada beberapa orang tengah mengelilingi ayahku. Salah satunya bahkan mencekik ibuku. Ku lihat ibu seperti mengatakan sesuatu padaku. Sesuatu seperti..,

Lari?

Aku tidak tahu. Kedua kakiku bahkan tak mampu digerakan, walaupun hanya untuk menjauh dari ambang pintu. Apapun yang ayahku dan orang-orang itu ucapakan, sudah tak terdengar. Semua indraku seakan-akan mati rasa. Dan hal terakhir yang kulihat adalah..,

Bagaimana kepala ayah dan ibuku terlepas dari tubuhnya dan orang-orang itu menghilang setelah serabut-serabut cahaya berwarna hitam membungkus tubuh mereka.

Dan saat itu yang bisa kulakukan hanyalah menangis.

To Be Continue

Aku kambek dengan fanfik yang lain, hwhw...

Semoga sukak..

See You Next Chap~