ZERO-FOUR
By
baexepuy
-oOo-
Main Cast :
Byun Baekhyun - Park Chanyeol
Genre : Crime, Romance, School life
Rate : T (itu aja dulu)
Warning:
BoysxBoys/YAOI! – homophobic jangan baca wkwkwk
.
.
Chanbaek Sky
Presents
Summary:
Zero-four, hacker pintar incaran divisi kepolisian harus berurusan dengan namja tinggi yang menganggu hidupnya.
Maafkan aku – Chanyeol
Aku Menyerah – Baekhyun
.
.
Chapter 1
Enjoy the story
'Pagi ini telah terjadi perampokan di salah satu bank ternama di Seoul. Di duga pelaku adalah seorang hacker yang sama dalam aksi pembobolan Bank satu tahun terakhir ini. Dia meretas sistem keamanan bank dan mengambil sejumlah uang melalui akun bank tersebut. Hingga saat ini polisi belum bisa memastikan ke akun mana uang-uang itu tertuju
Seorang namja yang duduk di kursinya langsung mematikan TV layar datar yang ada di ruang rapat itu. Dia memijit kepalanya pelan lalu beralih pada beberapa orang yang hadir di ruangan.
Saat ini seluruh tim polisi yang tergabung dalam divisi penanganan Cyber Crime Investigation tengah melakukan rapat tentang kasus pembobolan bank yang terjadi pagi ini. Sejak setahun terakhir ini mereka selalu gagal melacak seorang hacker yang telah meretas sistem keamanan beberapa Bank ternama di Seoul yang mengakibatkan banyak kerugian.
"Jumyeon-ssi, apakah kau sudah menemukan bukti lain yang bisa melacaknya?" Seorang polisi yang ber-name tag Shim Changmin memecahkan keheningan di dalam ruang rapat.
"Belum Kwajang-nim, selama ini hacker tersebut hanya meninggalkan kode di setiap dia melakukan kejahatannya. Tapi kami tidak bisa menemukan apa maksud dari kode yang dia tinggalkan tersebut." Ujar Jumyeon yang tak lepas menatap layar tablet nya.
Setelah hacker tersebut melakukan kejahatanya, dia selalu meninggalkan jejak dengan angka '04' sebagai identitasnya. Maka dari itu, seluruh kepolisian memanggil hacker tersebut dengan sebutan Zero-Four.Pihak kepolisian selalu saja terlambat melacak sinyal yang dikirim dalam bentuk kode oleh hacker tersebut.
"Zero-four.Seorang hacker yang handal dalam kasus pembobolan sistem keamanan hampir diseluruh Negara." Suara bass seorang namja yang tiba-tiba terdengar di ruangan itu membuat semua mata yang hadir dalam rapat itu menolehkan kepalanya kearah pintu. Seorang namja tinggi dengan postur tubuh proporsional di tambah dengan wajah tampan mempesona tersenyum ramah kepada para polisi tersebut.
"Kau pasti Richard. Come in" Changmin menatap kearah namja yang berdiri di ambang pintu dan memintanya untuk duduk di salah satu kursi yang kosong.
"Maaf aku sedikit terlambat, ada yang harus ku lakukan terlebih dahulu." namja itu lalu melangkah menuju kursi yang kosong di samping seorang namja dengan mata yang tak kalah besar dengan matanya. Ia melihat name tag namja tersebut yang bernama Do Kyungsoo.
"Baiklah, Dia Richard!" Changmin menatap namja yang baru bergabung di ruangan itu dan di balas dengan anggukan pelan dari namja itu. "Dia akan membantu kita menangani kasus ini. Dia adalah seorang lulusan IT di MIT. Dia sudah berpengalaman menjaga sistem keamanan di berbagai perusahaan yang berada di Amerika." Changmin menjelaskan mengenai namja asing yang bernama Richard tersebut. "Terbukti beberapa perusahaan tersebut bebas dari ancaman hacker. Aku memintanya kemari untuk bergabung dengan kita menangani kasus ZF, dan dia tertarik untuk bergabung."
"Jadi dia adalah Richard Park yang terkenal itu? Astaga! Kau sangat tampan Richard!" Sahut seorang yeoja cantik yang berada di depan Richard membuat semua mata beralih kearahnya.
"Panggil aku Chanyeol nona, aku lebih nyaman di panggil dengan nama korea ku ketika berada disini dan terimakasih atas pujianmu, aku sudah terlalu sering mendengarnya." Ujar Chanyeol dengan percaya diri. Kyungsoo yang berada di sampingnya itu hanya memutar kedua matanya mendengar itu.
"Selamat datang dan bergabung Chanyeol-ssi, dan apakah kau sudah mengetahui mengenai zero-four ini?" Jumyeon mengembalikan topik pembahasan.
"Ya, sedikit. Aku mengalami sedikit kesulitan untuk melacak identitasnya. Aku hanya mengetahui ZF itu siapa dari berbagai sumber yang aku dapatkan. Tapi kita tidak mempunyai bukti kuat bahwa dia itu ZF si hacker itu." Chanyeol menerawang jauh kedepan dengan mengingat baik mengenai ZF. Yeoja yang duduk di depan Chanyeol dan merasa sedang di perhatikan oleh namja tinggi itu langsung tersenyum manis dan sedikit merapikan rambutnya. "Tenanglah nona..." Chanyeol memicingkan mata untuk melihat name tag wanita di hadapannya. "... Yejin, aku tidak sedang memandangimu. Jangan melakukan hal itu di hadapan ku, aku tidak akan tertarik." Chanyeol menyunggingkan senyum mengejek ke arah wanita tersebut.
Yejin membuka mulut nya dengan ekspresi yang menunjukkan dia malu dengan pernyataan Chanyeol "Aku-juga-tidak-tertarik-denganmu-tuan!" Yejin menekankan setiap kata yang ia ucapkan.
"Sudah lupakan!" Sahut Kyungsoo yang berada di samping Chanyeol. "Apakah kau mempunyai suatu rencana untuk mempermudah melacak si ZF ini Chanyeol-ssi?"
Chanyeol terlihat berfikir keras dengan menatap dalam kearah meja, ia tidak ingin menatap ke depan lagi. Ya, kau pasti tau alasannya. Ia tidak mau menatap yeoja –yang menurutnya- jalang di hadapannya itu.
"Yeah! I know what should I do." Chanyeol menampilkan smirk di wajah tampanya itu.
"Katakan, apa rencanamu Chanyeol-ssi?" Changmin menegakkan tubuhnya dan menatap serius Chanyeol.
"Aku akan melakukan penyamaran Kwangja-nim. Aku akan mendaftarkan diriku sebagai siswa di Oushin senior highschool." Chanyeol membuka tablet yang berada di hadapannya dan membuka aplikasi yang membawanya menuju halaman internet.
"Apa maksudmu Chanyeol? Untuk apa kau menjadi seorang siswa lagi?" Jumyeon yang merasa bahwa rencana Chanyeol itu bukan bagian dari kasus ini pun bertanya.
"Jangan katakan kau tidak tau siapa itu ZF, Jumyeon-ssi." Chanyeol menatap remeh ke arah Jumyeon.
"Apa maksudmu Chanyeol-ssi?" Kini Kyungsoo pun yang merasa kebingungan mulai angkat bicara.
"Hahaha..." Chanyeol tertawa geli karena pertanyaan bodoh yang dilontarkan oleh kedua anggota divisi itu. "Jangan katakan kalian semua tidak mengetahui jika ZF adalah seorang siswa senior Highschool." Chanyeol kembali menampilkan ekspresi tampannya.
"Ap-apa kau bilang? Seorang siswa? Hacker yang telah membobol uang milyaran won kau bilang seorang siswa?" Changmin yang terlihat shock dengan pernyataan chanyeol hanya melebarkan matanya tidak percaya.
"Y-yeah, dia seorang anak kecil ketua. Dan yang aku tau dia seorang namja, aku tidak tau lebih jelasnya. Aku hanya tau dia seorang siswa dari sekolah tersebut dan jenis kelamin yang ia miliki."
Chanyeol menyerahkan tablet nya ke arah Changmin. Changmin melihat layar tablet itu dengan dahi berkerut.
"Kau sering bertukar pesan dengan ZF, Chanyeol?" Changmin menatap Chanyeol dengan mata berbinar.
"Tidak sering kwangja-nim. Hanya sesekali saat dia muncul di forum aku langsung mengirimnya pesan." Ucap Chanyeol sambil melipat tangan di depan dadanya. "Dia terlalu dingin untuk sekedar membalas pesan. Aku mengetahui sekolahnya saat aku berhasil melacak komputer yang ia gunakan adalah milik sekolah tersebut. Aku menanyakan apa ia masih bersekolah dan dia menjawab 'iya'. That's all."
"Lalu bagaimana kau mendekatinya jika kau bahkan tidak mengetahui siapa dirinya, Chanyeol-ssi?" Yejin melontarkan pertanyaan dengan sedikit meremehkan.
"Aku mempunyai cara tersendiri Yejin-ssi. Selesaikan saja pekerjaanmu dan jangan mengangguku." Chanyeol dapat melihat Yejin mengepalkan kedua tanganya kesal, tapi dia benar-benar tidak peduli akan hal itu.
"Baiklah Chanyeol, aku akan menyerahkan tugas ini kepada mu. Dan kau bisa mendapatkan identitas palsu mu malam ini juga, kau bisa bergerak besok." Dengan ucapan tersebut, Changmin mengakhiri rapat hari ini.
•
•
Seorang pria yang mengenakan seragam satpam sedang memegang sebuah remote untuk menutup gerbang sekolah. Ketika ia ingin menekan tombol bertuliskan close, terdengar suara seorang namja yang berteriak nyaring untuk menghentikan aksinya.
"AHJUSSIIIIIII... Tunggu!" Pria tersebut berteriak kencang dan sang satpam pun menoleh kearahnya.
"Oh, Baekhyun! Kenapa kau terlambat?" Satpam tersebut terlihat sangat mengenal namja mungil yang bernama Baekhyun itu.
Baekhyun tidak langsung menjawab, dia mengatur napas dan mengelap keringat yang bercucuran di sekitar dahinya.
"Ahjussi, tadi bus yang aku naiki mogok di tengah jalan dan harus menunggu bus selanjutnya, tetapi itu juga akan memakan waktu lama. Maka dari itu aku berlari untuk sampai kesini, itu juga cukup memakan waktu, sehingga aku terlambat." Jelas Baekhyun dengan nada terengah-engah.
"Baekhyun, bukankah kau tau peraturan sekolah ini?"
"Y-yeah, aku tau itu Ahjussi, tapi tolong izinkan aku masuk kali ini. Ahjussi tau sendiri kan aku tidak pernah terlambat." Baekhyun yang dikenal dengan sikap nya yang dingin dan cuek, kali ini ia mengeluarkan Aegyo untuk merayu satpam sekolah tersebut.
"Hahaha.. kau bisa saja Baek, segera masuk sebelum guru tiba di kelasmu!"
"Sunggu Ahjussi? Khamsahamnida Kim Ahjussi." Baekhyun membungkuk 90 derajat lalu bersiap untuk melesat pergi menuju kelas, tetapi ...
"Kau tidak melupakan sesuatu kan?" Kim Ahjussi memperingati Baekhyun, sebelum Baekhyun pergi dari hadapannya.
Seketika Baekhyun berpikir sejenak ditempat ia berdiri. "Ah benar! Aku hampir melupakan itu"
Baekhyun berjalan menuju sebuah bilik yang berukuran sedang yang berada di sebelah pos satpam. Di dalam bilik tersebut terdapat 20 mesin sidik jari yang seukuran tablet 7 inch. Itu merupakan absensi sekolah Oushin Senior Highschool. Setiap siswa harus langsung melakukan absen dengan cara menempelkan jari ditempat yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah, lalu sidik jari akan terekam secara otomatis. Cara ini lebih praktis dan akurat, sehingga pihak sekolah akan mengetahui jam berapa siswa yang bersangkutan hadir di sekolah. Baekhyun melangkah pelan memasuki bilik tersebut.
"Kau masih akan tetap ketahuan terlambat Baek!" ujar Kim Ahjussi sebelum berlalu melewati Baekhyun untuk memasuki pos satpam.
"Yeah aku tau itu Ahjussi, aku hanya tidak ingin melewatkan pelajaran hari ini." Sahut Baekhyun.
Saat berada dalam bilik, Baekhyun memperhatikan pintu bilik, memastikan tidak ada seorang pun yang berada dalam bilik selain dirinya termasuk petugas satpam itu.
Ini harus cepat! Batin Baekhyun.
Baekhyun mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan membuka satu aplikasi yang selalu digunakannya dalam keadaan genting seperti ini. Baekhyun memang sudah mempersiapkan ini semua saat berada dalam bus, termasuk dengan apa yang harus ia lakukan pada mesin absensi saat terlambat. Walaupun ia berharap jika dirinya tidak pernah melakukan hal tersebut, Baekhyun tidak mau jika catatan bagus yang selama ini sandang akan tercoreng dengan catatan keterlambatan nya kali ini. Ya, walaupun hanya satu kali, ia tidak ingin itu terjadi.
Kedua jemarinya bergerak cepat pada layar ponselnya, namja mungil itu mengetikkan sesuatu yang rumit sebelum tertulis kata 'Done' di layar ponselnya.
"Beres!" Celetuk Baekhyun.
Baekhyun lalu meletakkan ibu jari nya di tempat yang sudah di sediakan untuk melakukan absen. Tidak lama kemudian mesin absensi berbunyi, menandakan bahwa proses absensi telah selesai. Sebelum meninggalkan bilik, Baekhyun melihat kearah display kecil pada mesin absensi yang menunjukkan waktu saat dia melakukan absen. Layar display menunjukan bahwa Baekhyun mengbasen lima belas menit lebih awal dari waktu sekarang.
•
•
Namja mungil itu melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Setiba di depan kelas ia mengintip melalu jendela kelas. "Syukurlah, Jung-saem belum datang." Dia menghela napas lega dan merapikan dirinya sebelum memasuki kelas. Ia menuju tempat duduk nya yang berada di belakang pojok, sendirian.
Baekhyun adalah sosok yang pendiam, dia bukanlah namja yang pintar bersosialisasi dengan hal di sekitarnya. Baekhyun hanya akan tersenyum kecil kepada setiap orang yang menyapanya dan hanya akan merespon seperlunya jika seseorang berbicara atau bertanya kepadanya. Karena hal tersebut, Baekhyun tidak memiliki satu orangpun teman yang dekat dengannya. Walaupun dia adalah siswa yang pintar di kelasnya, karena sikap dingin dan tidak perduli dengan sekitarnya tersebut membuat seluruh teman kelasnya ragu untuk mendekatinya. Dia selalu melakukan hal sendiri, seperti mengerjakan tugas yang seharusnya dilakukan secara kelompok, pergi ke kantin dan lainnya. Hanya satu orang yang selalu mendapat respon lebih ketika ia berbicara dengan Baekhyun.
"Kau terlambat tidur semalam Baek?" Ujar seorang pria yang duduk di depan Baekhyun.
"Yah, aku terlambat tidur, Jongdae." Baekhyun menjawab pertanyaan Jongdae dengan mimik wajah kelelahan.
Jongdae merupakan teman Baekhyun sejak Junior Highschool, walaupun tidak terlalu dekat dengannya, Jongdae tau Baekhyun sebenarnya adalah orang yang baik.
Lima menit kemudian, Jung sonsaengnim memasuki kelas. Jung-saem tidak sendirian, ia datang bersama dengan seorang namja yang sangat tinggi dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya itu.
"Baiklah. Hari ini kalian akan mendapatkan teman baru. Dia merupakan siswa pindahan dari New York, berteman baiklah dengannya arraso? Baiklah Chanyeol-ssi, perkenalkan dirimu." Jung saem mendekati meja guru dan membiarkan Chanyeol berdiri di depan –tengah- kelas.
"Umm.. well, perkenalkan namaku Park Chanyeol. Kalian bisa memanggilku Chanyeol, yeah.. Chanyeol." Ujar Chanyeol dengan memperlihatkan deretan gigi nya yang putih seperti seorang idiot. Seluruh siswa dikelas itu terlihat berbisik-bisik sambil sesekali menatap kearah namja tinggi itu. beberapa siswi terlihat tersenyum manis kearah Chanyeol sambil sedikit merapikan penampilannya. Sedangkan Baekhyun yang duduk sendiri di belakang kelas bahkan tidak memperdulikan bagaimana keadaan kelasnya, namja mungil itu hanya fokus kepada buku yang di baca olehnya sejak tadi.
"Baiklah Chanyeol, kau boleh duduk."
Namja tinggi itu mengedarkan pandangan untuk mencari dimana bangku yang masih tersedia untuk dirinya. Dia menemukan satu, di pojok belakang bersama dengan seorang namja mungil yang cantik. Ia melangkah pasti ke arah bangku tersebut.
"Boleh aku duduk disini?" Chanyeol tersenyum manis kearah namja mungil itu.
Baekhyun mendongakkan kepalanya, matanya bertemu dengan mata Chanyeol. "Tentu saja, ini bukan milikku." Ujar Baekhyun lalu kembali menundukan kepala nya dan fokus terhadap buku yang berada di atas mejanya.
"Hei, siapa nama mu?" Chanyeol membuka suara ketika ia sudah meletakkan bokongnya di atas kursi yang ia tempati.
Baekhyun tak kunjung menjawab pertanyaan dari Chanyeol. Chanyeol yang tak kunjung mendapat jawaban hanya mengerutkan dahinya. Dia mengulang kembali pertanyaannya.
"Um, perkenalkan aku Park Chanyeol, siapa namamu?" Kali ini Chanyeol mengulurkan tangan ke arah Baekhyun.
Baekhyun mengangkat kepala nya dan menatap datar mata bulat Chanyeol. Mendapat respon seperti itu, Chanyeol kembali memasang senyum idiotnya itu di wajah tampannya.
"Baekhyun."
Baekhyun menjawab singkat dan kembali menekuni buku yang ia baca tadi tanpa peduli dengan uluran tangan Chanyeol di hadapannya. Melihat bagaimana respon Baekhyun, Chanyeol kembali menarik tangannya dan menatap ke depan dimana Jung-saem sedang menjelaskan pelajaran.
"Ah! Salam kenal Baekhyun. Semoga kita bisa berteman." Ucap Chanyeol dengan wajah serius tanpa mengalihkan pandangannya dari papan tulis.
•
•
"Chanyeol, iniberkas dan identitas palsumu selama kau menjalankantugasmu." Jumyeon menyerahkan berkas yang tadi di bawa olehnya pada Chanyeol.
"Ah, terimakasih Jumyeon-ssi. Besok aku akan segera ke Oushin Highschool untuk mendaftarkan diri." Ujar Chanyeol sambil membuka berkas yang ia terima dari Suho.
"Kau bahkan sangat tidak cocok untuk menjadi seorang anak sekolahan lagi Chanyeol-ssi."
"Hahaha.. Eiii hyung, aku bahkan masih imut dan tampan." Chanyeol membela dirinya dengan smirk diwajahnya.
"Kau terlalu percaya diri Chanyeol-ssi. Wajahmu tidak dapat menipu, jika umurmu sudah menginjak 28 tahun." Celetuk Jumyeon dengan wajah meremehkan sambil terkekeh geli.
"YA! Hyung, umurku boleh saja tua, tapi aku masih bisa hanya untuk sekedar berbaur dengan anak sekolahan."
"Baiklah, baiklah. Jadi apa rencanamu setelah kau menjadi seorang siswa di Oushin?"
"Untuk sementara aku belum mendapatkan ide rencana apa yang selanjutnya akan ku lakukan. Mungkin yang pertama harus ku lakukan adalah mencari indentitasnya" Pria tinggi itu terlihat tenang dengan jawabannya. Sedangkan Jumyeon tidak puas akan jawaban yang keluar dari mulut Chanyeol.
"Kau harus segera menyusun strategi Park, jangan biarkan dia melakukan kejahatannya kembali. Kita harus menangkapnya sebelum ia bertindak lebih jauh" Ia menekankan setiap kata dengan suara yang tegas.
"Wow.. wow.. tenanglah hyung. Aku akan berusaha membawa ZF kehadapan kalian semua. Itu janji ku hyung."
Chanyeol meninggalkan ruangan Jumyeon dengan janji yang telah ia ucapkan di hadapan namja itu
•
•
Saat jam istirahat tiba, namja cantik dengan rambut hitam pekatnya itu terlihat berjalan di koridor sekolah seorang diri. Ia melangkah dengan pasti menuju suatu tempat. Terlihat sebuah ruangan yang terdapat banyak komputer di atas meja, ia mendaratkan pantat nya di kursi empuk yang dapat berputar-putar 180 derajat. Dia mengeluarkan ponsel canggihnya lalu membuka sebuah aplikasi yang sudah sering ia kunjungi setiap harinya.
Ya, itu adalah sebuah aplikasi yang di ciptakan oleh seseorang dimana tempat para hacker berkumpul dan saling memberikan info satu sama lain. Cracked, itu adalah nama aplikasi yang di gunakan oleh para hacker pembobol sistem seperti Baekhyun untuk saling berbagi info atau sekedar mengobrol. Sebuah postingan menarik perhatian pria mungil ini.
Buck-whisper – 23 hours ago
'Apakah kalian semua tau, zero-four kembali beraksi dalam pembobolan bank ternama di seoul!
Postingan tersebut sudah banyak menuai komentar dari kalangan hacker hampir di seluruh dunia.
'Kau sangat hebat zefor, kau adalah panutanku. Kau harus mengajakku jika kau ingin membobol sebuah bank lagi. Ahhh mungkin aku akan lebih tertarik jika kau mengajak ku membobol sebuah lubang sempit milik jalang – Kneecaps
'Jinjja jjang zeforAku melakukan standing applause untukmu – Typhoon94
'Hey Zefor bagaimana jika kita menghabiskan uangnya bersama? Atau bagaimana jika berkencan? Hey aku benar-benar penasaran bagaimana wajah seorang yang berhasil membobol bank yang selama ini tidak bisa di tembus oleh hacker manapun' – Dynamo007
'Zefor kau luar biasaaaaaa~. Aku mencintaimuuuuu' – fghpoo
'Hey fghpoo, Zefor bahkan tidak mengenalmu bodoh!' – Srekillt
'Diamlah Jerk!' – fghpoo
Baekhyun terkekeh geli saat membaca komentar yang ada di postingan tersebut, namja mungil itu terus menggerakkan jemarinya di layar ponsel dan berhenti saat menemukan satu komentar yang menarik baginya.
'Wah. Zefor kau membuat pihak kepolisian uring-uringan saat ini. Mungkin mereka sedang menyewa seorang ahli untuk menangkapmu. – Phoenixxxx
"Aku yakin mereka tidak akan bisa menangkapku."
Baekhyun men scroll up-down layar ponsel nya untuk melihat postingan yang ada di Cracked. Lalu ia menuliskan sebuah komentar di postingan Buckwhisper
'Kau ingin bergabung denganku untuk menggandakan uang-uang ini? Aku sudah mengetahui bagaimana cara untuk menggandakan uang. Mungkin aku tidak akan membobol Bank lagi jika project penggandaan uang ku berhasil. – zero-four
Namja mungil itu kembali menggerakkan jemarinya di layar ponsel itu, sesekali dirinya terkekeh kecil saat melihat beberapa orang yang ada disana saling melemparkan komentar lucu. Dia masih asyik dengan ponselnya tanpa menyadari jika seseorang melangkah mendekatinya.
"Baekhyun, apa yang kau lakukan disini?"
-T B C-
(a/n)
Ini FF pertama dari baexepuy, maaf jika masih banyak kekurangan. aaaa aku butuh kritik dan saran dari kalian semua supaya chapter depan lebih bagus dari ini kkkkkkkk.
FF ini juga aku posting di wattpad pribadi milikku (baexepuy). Terimakasih banyak buat kalian yang menyempatkan waktu kalian untuk membaca FF ini
Terimakasih banyak juga buat Maarshmallows (on wattpad) yang sudah meluangkan waktu untuk bantu ngebetain FF dariku ini hehehe
Maaf kalau banyak merepotkan kamu kak. lurv xx
Baekp
