Title: Demons, Blood and Full Moon
Author: bad day today
Disclaimer: Narutobukanmilikkudanseharusnyakaliandahtahudeh!! Hiks...
AN: Ah, kangen.. cerita ini kubikin beberapa bulan yang lalu saat sedang melamun di depan kompie. Just read on!!
Cerita ini diberi rating M karena ada kekerasan dan sexual hints (sangaaaat tidak kentara).
-----------------------------------------------------------------------------------------
Saat terang bulan, adalah saat dimana dia sedang haus darah…
Uzumaki Naruto meloncat dari atas atap ke atas atap lain untuk menuju monument Hokage. Entah mengapa, malam ini dia merasa tidak tenang dan tidak bisa memejamkan mata sedetikpun. Karena itu, dia memutuskan akan pergi ke monument Hokage untuk menenangkan diri.
Udara malam yang dingin menerpa wajahnya. Ia kemudian mengangkat wajahnya dan melihat langsung kepada bulan purnama yang besar, bergantung rendah di langit. Bulan. Bulan purnama selalu membangkitkan sesuatu yang tidak dapat didefinisikan di dalam dirinya. Apakah ini? Hasrat? Nafsu? Akan apa? Darah dan pembunuhan…
Ya. Meskipun kecil pengaruhnya tapi tetap ada. Dia bisa merasakan Kyuubi menggeliat di dalam dirinya dengan gelisah. Udara malam ini berbau darah.
Tepat pada saat itu di depannya meledaklah semburan pasir yang menyelimuti. Darah… darah berceceran dimana-mana. Setelah pasir yang ada di udara sedikit menghilang, dia bertatap muka langsung dengan Sabakuno Gaara.
Mereka berdua saling berhadapan di atas sebuah atap. Sekujur tubuh mereka dipenuhi darah. Gaara menjilati tangannya yang dipenuhi cairan merah itu dengan ekspresi manik.
Naruto menyipitkan matanya. "Apa yang kaupikir sedang kau lakukan?"
Orang yang diajak bicara hanya diam dan menatap dengan mata hijau laut yang menusuk. "Bukan urusanmu… Kyuubi…"
Naruto kelihatan sedikit terpukul dengan pernyataan sang Suna Shinobi. Apa maksud perkataannya? Dia sama saja dengan semua orang lain yang hanya melihat Kyuubi dan bukan dirinya yang sebenranya. Tapi bulan purnama membuatnya haus akan pertarungan. Dengan sekejap, dia melayangkan tinjunya dengan teriakan keras "ARGHH!!"
Tinju Naruto hanya berhasil memukul dinding pasir, yang perlahan-lahan mulai menyedot tangannya, lengannya dan keseluruhan tubuhnya ke dalamnya. Naruto hanya bisa menatap ngeri dengan mata membelalak dan mengeluarkan teriakan bisu sebelum kesadarannya hilang.
Saat tersadar, Naruto terbaring di tanah di suatu tempat di atas tebing yang dia tidak kenal.
"Apa kamu sudah sadar?" Tanya suara di sampingnya.
Naruto cepat-cepat berbalik dan melihat Gaara sedang berdiri menyilangkan tangan di sampingnya. Ekspresinya tidak bisa dibaca selagi dia memandang bulan purnama yang kelihatan merah malam ini.
Naruto menatap sang rembulan dengan ekspresi seperti dihipnotis. Kalau dia menyempatkan diri melihat bayangannya, dia pasti akan terkejut karena matanya berubah menjadi berwarna merah dan berpupil kucing, kuku dan taringnya memanjang. Perlahan-lahan, sekelilignya semakin buram seperti tertutup kabut…
"Malam ini malam chi no tsuki (bulan merah darah)…" kata suara menggeram yang keluar dari bibir Naruto, tapi bukan suara miliknya.
"Ah." Jawab Gaara pendek. Tunggu… apakah itu Gaara? Matanya berwarna keemasan yang terlihat menyala di kegelapan malam.
"Bahkan sang bintang-bintang pun malam ini menyembunyikan dirinya… sempurna…" Kyuubi dalam tubuh Naruto mendekati Shuukaku dalam tubuh Gaara dan menciumnya dengan ganas.
Suara pakaian robek, erangan dan lolongan menembus keheningan malam.
Malam itu. Malam tak berbintang itu. Dua siluman terbawa oleh suatu energi mistis dari bulan. Malam itu mereka melepaskan semuanya pada darah, kehancuran dan nafsu.
Owari.
AN: Aneh kan? Ngerti gak? Enggak? Bagus!! Hwahahahahahahah!!!
