CHAPTER 1
Hari senin. Siapa sih yang suka sama hari senin? Kalo ada pun pasti cuma sedikit…..
Ngga terkecuali sama Naruto. Bocah satu ini emang anti banget sama hari Senin.
Jika aku jadi Presiden nanti, hari Senin akan kuhapus…. Hahahaha. Itulah yang selalu dipikirkannya dihari Senin.
Dengan terpaksa, ia melangkah menuju sekolah barunya. Jika bisa memilih, ia tak mau pindah sekolah. Namun, Jiraiya, penulis mesum itu memaksanya. Ya. Begitulah. Sejak berumur 8 tahun ia telah tinggal bersama walinya itu. Orang tuanya telah lama meninggal.
Penulis mesum itu sedang dalam masa pengasingan untuk menulis novel terbarunya, Icha-Icha Hentai(?)
Dan karena itulah, dengan sangat terpaksa Naruto Mengikutinya.
Dalam perjalanan menuju sekolah barunya ia, berjalan seperti orang mabuk, oleng sana, oleng sini, padahal ia hanya sedang tidur… berjalan sambil tidur, ilmu yang dipelajarinya dari teman di sekolah lamanya, Rock Lee.
Walaupun Lee bisa melakukan lebih baik. Bahkan Lee bisa berjalan dengan tangan sambil tidur…
Entah karena insting Naruto yang kuat, ia langsung terbangun ketika akan memasuki gerbang.
Mulutnya ternganga karena melihat sekolah barunya. Sekolah itu sangat besar dan berfasilitas lengkap. Sekolah itu berstandar Multi Internasional. Bisa kau bayangkan mulut Naruto yang menganga dengan air liur yang menetes seperti saat melihat ramen gratissss….
Ia berfikir, bagaimana Jiraiya bisa menyekolahkannya disana?
Lalu ia berjalan menuju kantor Headmaster. Sang Headmaster adalah wanita cantik yang bernama Tsunade.
Naruto sempat terkesima.
Mengerti dengan gelagat Naruto, Tsunade langsung menghadiahkan Bogem mentah nya kepada Naruto.
"jadi kau Naruto itu?" Tanya Tsunade.
"ya… begitulah"
"kau akan kutempatkan di Kelas X.C , sebentar lagi wali kelasmu akan menjeputmu dan mengantarmu" ujar tsunade sambil mengelis dagunya.
"osh" Naruto mengangguk
Saat itulah seorang laki-laki menggunakan topeng memasuki ruangan dan member hormat kepada Tsunade.
"kakashi, ini Naruto. Ia di kelasmu."
"ia aku mengerti" menatap Naruto "ikuti aku, 2 menit lagi bel akan berbunyi"
Dengan malas Naruto mengikuti laki-laki pahlawan bertopeng itu.
Hhhhh….. semua orang disini aneh… awas saja jika ada yang macam-macm akan kuhabisi. Sekolah ini sepertinya berisi anak-anak kaya, kenapa Jiraiya measukkan ku ke sini? Apa dia punya uang?
