Title: Romanesque
Pair: (Whammy House Timeline) Matt/Mello.
Rate: K+
Genre: Friendships/Family.
Summary: Obat paling mujarab untuk menyembuhkan penyakit fisik dan penyakit hati di seluruh dunia ialah sebuah pelukan.
© DEAH NOTE belongs to Takeshi Obata and Tsugumi Ohba.
X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X
Matt tak menyangka kalau dia akan mendengar teriakan melengking dari balik pintu kamar asramanya.
Yang kemudian di susul oleh langkah berat seseorang, dia membuka pintu kamar asrama dengan cepat, lalu membantingnya dengan cara yang sama pula.
Matt, yang kala itu sedang duduk santai di atas kursi malas sambil bermain PSP mengadahkan kepalanya dari layar console game kecil itu, dengan wajah bengong dia menatap Mello yang tengah bersumpah-serapah sendiri sambil bersender pada pintu.
"Sialan! Kurang ajar! Awas saja, akan kubalas nanti!" sembur Mello berulang-ulang kali.
Matt segera bangun dari atas sofa, meninggalkan PSPnya di sana. Dia berjalan mendatangi Mello, menyuruhnya untuk menjaga suaranya agar tak terlalu kencang.
"Mello? Kenapa kamu marah-marah?" Tanya Matt sembari menepuk-nepuk pundak Mello dengan harapan dapat membuat anak itu menjadi lebih tenang.
"Ini semua gara-gara si anak kepala kapas itu! Dia selalu saja mengalahkanku dalam semua hal!" Mello menjambak rambutnya sendiri, tanda sedang frustasi.
Matt hampir saja memutar kedua bola matanya ketika mendengar alasan Mello. Ugh, lagi-lagi soal kalah dari si jenius Near... mengapa Mello selalu saja mempermasalahkan hal itu?
"A---aku tak terima di kalahkan olehnya," ucap Mello, kedua tangan dan kakinya merinding seperti sedang ketakutan. "Aku tak mau...!"
Matt bisa merasakan kalau Mello itu sesungguhnya merasa sangat sedih. Mello bukannya kurang pintar dari Near atau apalah... dia hanya tak dapat mengontrol emosinya yang masih labil. Itulah yang membuatnya selalu kalah dengan Near yang tenang dan logis.
Tak mau melihat Mello lagi-lagi mengumpat dan bersedih-sedih, Matt langsung melingkarkan kedua tangannya di leher anak berambut pirang panjang sebahu itu.
Mello yang wajahnya berada di atas pundak Matt tentu terkejut, apa yang....?
"Matt, apa mak...."
"Obat paling mujarab untuk semua penyakit fisik atau hati ialah sebuah pelukan. Apakah kau tahu akan hal itu?"
Mello dapat merasakan kedua tangan Matt semakin mencengkram tubuhnya, tapi tak terlalu kuat.
Untuk sesaat mereka berdua tertahan dalam posisi itu. Mello di buat terbengong-bengong dalam dekapan Matt. Sahabatnya yang satu ini memang mempunyai cara 'unik' untuk 'menyembuhkannya', dan Mello selalu menyukai segala cara yang dia pakai....
Mello lalu membalas pelukan Matt, "Ya...kurasa aku dapat merasakan khasiatnya sekarang..." katanya dengan kedua pipi berwarna pink terang, dan hati yang terasa sangat nyaman...
(FIN)
X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X.X
(Music mode Author: "Mayday, I'm in love!" by: D'CINNAMONS)
MATTGASM: ... 11th January~ cepatlah datang~ biar gua bisa meres orang buat beliin DVD Star Trek: The Original Series... dan dapet banyak bingkisan parcel... XD *Kena gampar* thanks for reading, Live long and prosper!
OMAKE: judul "Romanesque" di ambil dari lagu yang berjudul sama, di nyanyikan oleh FictionJunction YUUKA. Untuk ending theme EL Cazador de la bruja.
