Declaimer : Pinjem dulu om Kishi –sok kenal-

Warning : semua yang ness – ness end gaje – gaje ada disini

Happy reading!! Miaaaaaaaaaaawwww!!

Dendam, Pertemuan,

dan

Tekad


Konoha University merupakan universitas terfavorit di Jepang. Tak sembarangan orang bisa masuk ke sana, ada dua hal yang dapat membuat kau masuk kesana. satu! Karena kau berasal dari kalangan berdarah biru yang mempunyai kekayaan yang melimpah ruah, atau dua! Karena kau mempunyai kepintaran diatas rata – rata yang hampir mencapai jenius.

Pagi hari di KU terlihat dari kejauhan, seseorang tengah mengayuh sepedanya menuju ke halaman KU, rambut merah jambunya sebahunya terikat satu kebelakang dengan poni yang hampir menutupi sebelah matanya yang berwarna emerald. Yah! dialah salah satu siswi KU yang masuk dengan alasan yang kedua, Haruno Sakura. dia memarkirkan sepeda miliknya disebelah mobil dan limousine mewah milik murid lain dengan santai. dan langsung menuju kelasnya dengan santai pula.

Sesampainya di kelas. Dia langsung duduk tak mengindahkan teman-teman sekelasnya yang mungkin kemungkinan besar sedang memberikan tatapan menghina padanya, tanpa peduli apapun. Sakura langsung mengeluarkan buku, dan membacanya dengan tanpa banyak bicara. sampai tiga orang siswi dengan pakaian ketat dan dandanan yang berlebihan datang menghampirinya.

"Hay! miskin! kerjain PR kami nih!" kata seorangg siswa berambut kuning kucir kuda-Ino sambil membanting buku itu di meja

"……" Sakura hanya diam dan terus membaca dengan tenang tanpa mengindahkan mereka

"Woi denger ga sih, atau.. jangan – jangan loe tuli lagi? haha…" kata salah satu dari mereka-Karin yang diikuti tawa dari dua temannya yang lain

"Tenang aja, ntar pasti kami bayar! Berapa sih yang loe mau HAH? Haha…" Tenten menimpali dengan nada mengejek

"……." Sakura masih tetap tak bergeming. Hal itu tentunya cukup untuk membuat Ino merasa dongkol

" WOI! DENGER GA SIH LOE? " Ino membentak sambil menipis buku yang ada di pegangan Sakura sampai terjatuh di lantai dengan gaya slow motion, sungguh indahnya.

Suasana kelas itu jadi sepi seketika karena bentakan keras Ino tadi.

"JAWAB!!" bentak Ino -lagi-

"Ga mau!" kata Sakura lempeung tanpa memperdulikan Ino yang semakin marah

"Apa loe bilang?" Tanya-bentak Karin

"Gw ga mau!" Sakura mengulang kata katanya, dan membuat Ino –semakin- naik pitam

"Kurang ajar!" Ino mengangkat tangannya hendak menampar pipi Sakura, namun Sakura lebih cepat menangkap tangan Ino dan mencengkramnya kuat – kuat

"Lepas!!" desis Ino kesakitan

"Denger ya, Ino-hime! gw emang bukan berasal dari keluarga yang kaya kayak loe sama temen – temen loe itu! Tapi hal itu bukan berarti loe bisa semena – mena sama gw! DENGER?" kata Sakura lantang sambil melepaskan genggamannya pada lengan Ino dengan kasar

"Awwwww…." Ino menjerit kesakitan, suasana masih hening, tak ada seorang pun yang berani berbicara. Semua anak anak hanya diam dan memperhatikan kejadian itu dengan seksama. Suasana kelas hening lagi, sampai Tenten menghampiri Ino.

"Ino! Loe ga papa?" Tanya Tenten khawatir, terdapat bekas merah ditangan Ino yang tadi bekas di cengkram oleh Sakura

"Minggir loe!" Ino mendorong Tenten, lalu berdiri dan pergi keluar kelas diikuti Tenten di belakangnya

"Awas ya loe! loe bakalan dapet balesan yang setimpal!!" ancam Karin sebelum akhirnya pergi menyusul teman – temannya itu. Sakura mengambil bukunya kembali, duduk dan membaca dengan tenang. Suasana pun kembali normal walau sekarang terdapat bisikan bisikan tak mengenakkan dari teman sekelasnya yang lain, tapi toh Sakura tetap tidak perduli.

"Merepotkan!"(siapa coba?)

Di toilet perempuan!

"Kita harus bales si miskin sombong itu!" Karin memulai pembicaraan

"Ya! tentu!" jawab Ino sambil memegang bekas merah ditangannya itu sambil berdiri di depan cermin, tatapannya kosong dan seringai yang menghiasi wajahnya sungguh mengerikan,

"……" Tenten hanya diam, "Sepertinya ini akan mengerikan" pikirnya. Mungkin karena dia tahu seberapa nekatnya Ino, dia akan melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan yang sekarang dia inginkan adalah balas dendam pada seorang Haruno Sakura.

"Tenten! Ayo pergi!" ajak Karin membuyarkan lamunan Tenten.

"M-mau kemana?" Tanya Tenten yang baru sadar dari lamunannya

"Mall! males gw balik ke kelas!" ino lah yang menjawab dengan cepat dan menghilang dibalik pintu toilet, kedua temannya pun menyusul pergi meninggalkan tempat itu.

Bel tanda pulang berbunyi, semua anak KU berhamburan meninggalkan kelas. Begitu juga dengan seorang Haruno Sakura yang sekarang tengah ada di koridor menuju tempat parkir dimana kendaraannya-sepedanya berada. Dan pada saat dia melewati sebuah kelas dia 'duuuuuuuukk'

"Adouwww!!" menabrak atau ditabrak (?) pintu yang tiba tiba dibuka oleh 'seseorang', yang membuat dia dengan sukses terjatuh di lantai marmer koridor KU itu dengan amat teramat sangat indah, walau sakit -tentunya-. Orang yang menabrakkan pintu itu hanya diam dengan kedua alis terangkat melihat sakura yang terduduk di lantai koridor, sementara tiga temannya dibelakang hanya mencoba untuk menahan tawa mereka. Agar tidak membuat si yang 'ditabrak'itu marah.

"Kenapa loe?" Tanya orang itu-yang ternyata adalah satu-satunya anak penerus keluarga Uchiha -anggap aja gitu- yang juga merupakan salah satu pemilik yayasan universitas KU ini. Siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke, dengan tampang watados plus heran yang menghiasi wajah tampannya. Sakura berdiri sambil memegangi jidatnya dengan ekspresi dongkol.

" Kenapa kenapa lagi! Liat nih pala benjol kejedot pintu yang loe buka!! Makanya kalo buka pintu itu liat liat!! " kata Sakura dengan nada tinggi hampir membentak saking kesalnya sambil masih memegangi jidat -lebar-. nya Semua yang tadinya ketawa – ketawa langsung diem.

"Ikh! Sssssssssttttt sssssssssstttt… berani banget yah dia" bisik cewek 1 ke cewek 2

"Iya! Ga takut dikeluarin apa dia? " bisik cewek 2 ke cewe 1

Dan bla bla bla! Masih banyak bisikan bisikan yang lain. sementara itu Sasuke dan ketiga temannya-Gaara, Neji, Sai, Naruto mengerutkan kening dan saling berpandangan heran

"Loe ga tau siapa dia?" Tanya cowok rambut pirang jabrik itu akhirnya sambil menunjuk Sasuke

"Ga! Emang dia artis apa? Sampe sampe harus gw kenal?" Tanya Sakura cepat sambil sedikit memutar bola matanya. Yang lain makin heran.

"Kalo kita?" Tanya Naruto –lagi- nunjuk ke Gaara, Neji, Sai, dan dirinya sendiri.

Sakura mengerutkan keningnya heran dan menggeleng, "emang kalian siapa?" Tanya Sakura pada mereka akhirnya

"Masa sih loe ga tau! kami in-" kata Naruto tapi dipotong Sasuke

"Ayo pergi!" ajak Sasuke yang sudah pergi duluan

"T-tapi dia….?" Tanya Naruto

"Kubilang pergi ya pergi!" kata Sasuke sambil menjauh pergi diikuti yang lain.

"Menarik" pikir Sasuke sambil tersenyum kecil yang membuat wajah tampannya menjadi semakin tampan saja.

Sakura yang masih melongo tiba tiba saja teringat sesuatu yang amat penting! Dan langsung seketika berteriak

"WOI! LOE BELUM MINTA MAAF! COWOK AYAM!!" tereak Sakura menggema di seluruh lorong KU, tapi tak direspon Sasuke yang masih diem dan melanjutkan jalannya dengan kedua tangan didalam saku –yang kayak gitu disebut diem?-.

"Coba aja" pikir Sasuke sambil tersenyum kecil -lagi-.

"COWOK AYAM?" pikir teman – temannya yang lain sambil berusaha menahan tawanya "ini akan menarik" pikir mereka –lagi- sambil terus berjalan mengikuti sang leader.

Sementara itu Sakura

"Huh! Akan kubuat dia minta maaf!! Bagaimana pun caranya!! Dia harus minta maaf! HARUS!!" pikir Sakura. Yang langsung melanjutkan perjalannnya walau kepalanya masih sakit bekas benturannya itu

~ TBC ~

Review please!!

Bentuk apapun diterima dengan tangan terbuka!!

(termasuk makanan, minuman, pakaian, dsbnya –loh?-)