Declaimer: kayaknya sampai kapanpun ga bakalan jadi milik aku deh. Udah tau dong punya siapa? Bagi yang tidak tau tanyakan lewat review -digetok- XDD
Warning: banyak kegajeannya, ampir semua kayaknya --; banyak adegan piiiiiiiiiiiiippp-nya -tampared- tapi apa iya? -tembaked- ga deh kayanya -timpuked-. Tau ah, kalian yang menilai. Tenang! baca cuma goceng, review gratis kok -tumbuked- --; mulai tak waras saya, kirimnya lewat rekening -beuhh-. Ya udah happy reading aja. Kalo happy itu juga --; maklumi bila banyak yang kurang, masih suasana lebaran kan, -puppy eyes no jutsu-
Seorang anak perempuan berambut merah muda terlihat tengah berjalan di lorong sepi sebuah asmara. Tujuannya adalah sebuah ruangan dengan papan bertuliskan "kepala sekolah" di pintunya. Yah dia adalah murid baru yang akan memulai tahun pertamanya di asrama itu. Haruno Sakura. Tidak ada rasa takut yang terpancar diwajahnya yang cantik. hanya satu. Datar.
Dia memang anak baru. Namun entah mengapa dia bisa dengan mudahnya menemukan ruangan yang dia cari diantara ribuan ruangan yang ada di asrama yang luas itu. 'tok.. tok.. tok..' Sakura mengetuk pintu itu dengan malas malasan. Sebenarnya tidak ada sedikitpun niatnya untuk bersekolah disini, orangtuanya yang memaksa. Jadi apa boleh buat?
"masuk!" suara berat terdengar dari dalam ruangan
Sakura masuk diikuti raut muka yang telah diubahnya.
"siapa kau?" Tanya perempuan berambut pirang dengan nada sinisnya, yang ia ketahui sebagai kepala sekolah di asrama itu. Tsunade.
"saya Haruno Sakura! Murid baru di asrama ini!" Sakura memperkenalkan dirinya sambil tersenyum manis.
"hnn... merepotkan! Baiklah karena semua keperluanmu telah diurus, kau bisa mengikuti pelajaran mulai besok. dan sekarang kau bisa menempati kamarmu. Shizune akan mengantarmu" perintahnya malas malasan. Sepertinya memang dia sedang tidak mood untuk mengurusi hal seperti ini. Entahlah mungkin memang begitu.
"terimakasih" Sakura membungkukkan badannya
"sekarang kau bisa keluar!" balasnya sinis sambil membalikkan kursinya membelakangi Sakura. Memandangi pemandangan di luar melalui jendela besar diruangan itu.
"permisi" Sakura pun beranjak keluar dari ruangan itu. Ekspresi wajahnya berubah lagi. Datar.
Saat membuka pintu itu seorang wanita berambut hitam pendek tengah menunggunya dengan makhluk berwarna pink (baca: babi) di pangkuaannya. Senyum ramah tak lupa menghiasi wajahnya. Ekspresi wajah Sakura mulai berubah lagi.
"sudah selesai?" Tanya wanita itu. Sakura hanya mengangguk mengiyakan
"bagus kalo begitu! mari ku antar!" ajaknya. Dia mulai melangkahkan kakinya. Berjalan di depan Sakura, Sakura mengukutinya di belakang
"bagaimana menurutmu?" Tanya Shizune memulai pembicaraan walau pun tanpa menengok ke arah Sakura dan terus berjalan.
"apanya?" Sakura balik bertanya. Karena heran. Tak mengerti
"kesan pertamamu tentang sekolah ini"
"bagus" Sakura menjawab
'bosan' Sakura membatin pada saat bersamaan
"begitukah? baguslah" katanya. Senyuman mengembang di wajahnya
Suasana hening kembali. Tak ada yang bicara hanya derap kaki merekalah yang terdengar menggema dilorong itu.
Shizune menghentikan langkahnya di depan sebuah ruangan. Lalu berbalik dan menatap sakura.
"ini kamarmu! dan er- ada sedikit info" katanya. Sakura mengerutkan keningnya
"er- ini soal- teman sekamarmu" katanya ragu ragu
"kenapa?" Tanya Sakura tak mengerti
"emm- tidak apa apa. Hanya saja teman sekamarmu itu er- laki laki" katanya masih ragu ragu sambil menundukan kepalanya. Sementara Sakura tersenyum sinis mungkin Shizune tidak melihat karena dia sedang menundukkan kepalanya
"menarik!" pikir Sakura "mungkin asrama ini tak semembosankan yang ku kira"
"tidak apa apa!" Sakura berkata lembut senyuman manis mengembang. Mungkin memang inilah yang dia harapkan. Mendengar hal itu Shizune mendongakkan kepalanya
"aku bisa melindungi diri" lanjutnya meyakinkan. raut wajahn yang tadinya tegang berubah lega mendengar pernyataan itu
"baiklah kalau begitu barang barangmu sudah ada didalam. kau istirahatlah.! Sampai jumpa Sakura!" katanya berpamitan
"terimakasih Shizune-san" balasnya
Shizune pergi. Sakura membuka pintu ruangan yang ada di depannya, yang juga akan menjadi kamarnya selama dia bersekolah disini. Kesan pertama yang ia dapat adalah. Ruangan ini sangat rapih- untuk seorang pria. Warna biru langit menghiasi dinding ruangan itu. Tapi Sakura tidak perduli. yang ia perhatikan sekarang adalah seorang pria dengan rambut hitam kebiruan model pantat ayam yang tengah tidur terlentang disalah satu ranjang di ruangan itu. Senyum sinisnya kembali keluar 'lumayan' batinnya
Pemuda itu terbangun. Mengetahui ada yang datang. mata onyxnya menatap tajam kearah Sakura yang berdiri di depan pintu dengan mimik wajah datar.
"siapa kau?" Tanya Sasuke (nama dari orang itu)
"teman sekamarmu yang baru" jawabnya santai. Senyuman manis keluar lagi. Sasuke memandangi Sakura dari atas sampai bawah. 'lumayan' batinnya. Senyuman er- seringai muncul di wajahnya yang tampan. Seringaipun muncul di wajah Sakura tapi tak terlihat karena dia sedang menunduk. Sasuke menghampiri Sakura. Hingga jarak diantara mereka hanya tinggal beberapa senti.
Sasuke mengangkat dagu Sakura dengan sebelah tangan. Tangannya yang satunya lagi bertopang pada pintu yang tertutup. tatapan mereka bertemu. onyx bertemu emerald. Sakura diam saja.
"hmmmmm- siapa namamu?" Tanya Sasuke
"Sakura. Haruno Sakura" jawab Sakura datar
"hhmmmm- nama yang cantik. secantik orangnya. emmmmm-" gumamnya. Sesaat sebelum dia memiringkan kepalanya dan mencium bibir Sakura. Hanya sebuah ciuman lembut yang lama. Sakura diam saja, tidak menolak dan tidak membalas, tidak juga menutup matanya. Dia hanya diam. diam tanpa ekspresi. entah apa yang dia pikirkan
Sasuke hendak melepaskan ciumannya. tapi tangan di lehernya menahannya malah mendorongnya agar tak berhenti. Sasuke yang dari tadi menutup matanya. Langsung membelalakan matanya saat dirasakan bibir yang tadi diciumnya sekarang tengah melumat habis bibirnya. Sasuke yang terbengong hanya diam melihat seseorang yang diketahuinya bernama Sakura itu sedang melumat bibirnya dengan liar. Ia tak menyangka. Wanita yang tadinya ia kira 'polos' karena penampilannya yang memang 'polos' bisa melakukan semua hal ini. Namun Sasuke tak memikirkannya lagi. ia juga mulai membalas ciuman panas itu
"mmmmmmmm-" desahan terdengar.
Mereka saling melumat. saling mendesah. saling berpagutan. saling membalas satu sama lain. saling memperdalam ciuman mereka. mereka menikmatinya. bahkan sangat menikmatinya. desahan desahan terus bermunculan. Hingga akhirnya mereka melepaskan ciuman panas itu. Karena pasokan udara yang hampir habis. Keduanya sama sama menyeringai puas.
"hah- kau hah- hah- hebat-" puji Sasuke pada gadis di depannya sambil berusaha menormalkan deru napasnya yang cepat. Seringai di wajah Sakura muncul lagi
" terimakasih" jawabnya datar
Setelah napas mereka kembali normal. Mereka memulai pembicaraan
Mereka berdua sekarang tengah duduk di tepi kasur berseprei putih milik Sasuke. yang mungkin nanti akan menjadi milik mereka(ehem?).
"sudah lama aku tak melakukan itu" Sakura hanya bergumam memulai pembicaraan. Tapi ekspresinya sungguh datar.
"kau sudah berpengalaman rupanya" Sasuke berkomentar dengan seringai nakal
"begitulah! aku sering melakukannya dengan pacarku... dulu…" Sakura berkata datar
"dulu?" Sasuke bertanya tanda tak mengerti
"sebelum pacarku mati" jawab Sakura sambil menerawang jauh. Tatapannya kosong.
"hmmm- tragis!" Sasuke ber coment
"ya, memang tragis" Sakura tersenyum kecut
"berarti sudah lama kamu tidak melakukan hal 'itu' ?" Tanya Sasuke menggoda. Sakura memandang Sasuke tapi tatapannya kosong.
"aku rasa begitu. dan- " Sakura mulai mendekat diri ke Sasuke. menyentuh pipinya dan mengelus ngelusnya dengan lembut
"dan?" Tanya Sasuke penasaran dengan lanjutan kata kata dari gadis di depannya. Seringai nakal dan tatapan menggoda dari Sakura membuatnya makin tak mengerti arah pembicaraan ini
"dan.. sepertinya aku membutuhkannya itu malam ini. Hemm- Kau mau menemaniku bukan?" Tanya Sakura balas menggoda. Seringai menghiasi wajahnya
"kena kau!" batinnya
Butuh beberapa waktu bagi Sasuke untuk mencerna kata kata yang keluar dari mulut Sakura. Hingga seringai nakal pun muncul dari wajah tampannya
"dengan senang hati" jawabnya
Dengan begitu. sepasang sejoli itu memulai ronde panjang mereka di malam itu dengan ciuman panas yang tak kalah dengan yang pertama tadi. Desahan desahan kenikmati keluar dengan mulus dari mereka
'mmmmmmmmm-' 'ahhhh-' 'heeeemmmmpppp-' 'ssssshhh ssssshh' tak henti hentinya terucap.
Setelah sasuke merasa puas dengan ciuman panas mereka. Sasuke menurunkan ciumannya ke leher putih nan mulus milik Sakura. dia cium. dia jilat. dia hisap dengan liar, meninggalkan bekas merah disana. Sedangkan Sakura hanya mendesah. tangannya yang bebas meremas remas bagian bawah Sasuke yang masih terbalut celana. Tentu saja hal itu membuat gairah Sasuke semakin memuncak. Namun tiba tiba Sakura mendorong Sasuke. hingga ia terjatuh diatas ranjangnya sendiri
"kenap-" Tanya Sasuke marah karena perlakuan Sakura yang tiba tiba tadi. Padahal sedang asyik asyiknya tuh! Batinnya.
"ssssstttttttt!" perintahnnya. Kemudian Sakura mengeluarkan handphone dalam saku roknya dan menjawab telephone. Mau tak mau akhirnya sasuke diam
"hallo- iya ayah- tidak tidak aku baik baik saja- iya iya- bener ko- bla bla bla" Sakura terus saja berbicara di telephone tanpa menghiraukan Sasuke yang udah gondok setengah mati.
'Mengganggu saja' batinnya
"ia ia- bener- dah- 'teeett' " Sakura mematikan sambungan telephone nya dan menghampiri Sasuke yang lagi tiduran terlentang di kasur
"udah?" Tanya Sasuke sinis dalam posisi masih terlentang di kasur, Sakura ngangguk mengiyakan
"bagus" Sasuke menarik tangan Sakura hingga dia jatuh di kasur. Sasuke langsung menindih Sakura dengan tubuhnya dan langsung mengulum bibir pink sakura dengan penuh nafsu. Tangan kiri Sasuke menopang tubuhnya agar tidak menghimpit Sakura terlalu keras sedangkan tangannya bebas beraksi dengan baik di bagian dada Sakura. Membuka satu persatu kancing seragam Sakura. tapi Sakura lagi lagi mendorong badan sasuke menjauh.
"sekarang apa lagi?" Tanya sasuke emosi gara gara aktifitasnya terganggu -lagi-. Sakura berdiri, menatap tajam mata onyx sasuke
"sepertinya tidak sekarang, aku capek" kata sakura akhirnya. kembali mengancingkan bajunya dan pergi kekamar mandi, mengganti seragamnya dengan piyama dan tidur.
'brengsek! Rupanya dia mau main main. Okey!' batin Sasuke dan akhirnya dia pun tertidur.
Sakura sebenarnya belum tidur. dari dalam selimutnya dia terisak tanpa suara, air mata mengalir di kedua mata emeraldnya. Dan akhirnya tertidur setelah kantuk mulai menjalarinya, tertidur setelah menangis memang kebiasaannya selama beberapa bulan ini. Semua ini gara gara seseorang. Seseorang yang amat ia cintai sekaligus ia benci dalam waktu bersamaan. Seseorang yang telah mengkhianatinya, mengkhianati cintanya. Atau lebih tepat memanfaatkannya.. cinta terkadang dapat membuat seseorang buta dan tak berkutik.
Tbc*
Penasaran? Tunggu kelanjutan kisahnya -tempelenged-
Jangan lupa untuk :
R
E
V
I
E
W
