ciel

kuroshitsuji / yana toboso
story / line


Alois hanyalah seorang bangsawan menyedihkan yang menganggap Claude sebagai langitnya. Langit yang memberinya tempat berteduh. Langit yang menemaninya menangis. Langit yang mengabulkan semua keinginannya.

Claude, Claude, Claude, dan hanya Claude.

Tidak ada yang lain. Di kepalanya hanya ada marga Faustus. Bukan Annafelows. Bukan pula ketiga iblis kembar yang bahkan tidak ia ketahui nama belakangnya.

Keyakinan bahwa tidak akan ada yang bisa menggantikannya dipegang Alois dengan teguh.

Hingga suatu hari dia melihat orang asing dengan harum yang terasa menggelitik hidung dan koper mungil yang dikunci rapat-rapat di depan manornya. Mendapati bahwa di dalam kotak itu terdapat raga yang ia dambakan sedari dahulu.

Ciel Phantomhive.

Namun pria berkulit pucat dan bermanik merah itu enggan bila ujung jemari Alois menyentuh permukaan kulit tuannya. Caci maki ditujukan kepada pemuda pirang itu dengan setumpuk sarkasme. Seiring amarahnya meluap, kedua manusia—benarkah?—itu hilang dalam kegelapan.

Meninggalkannya lagi, lagi, lagi, dan lagi. Menjauhkannya dari sang pemuda yang selalu didamba.

Lalu Claude, sebagai pelayan yang patuh kepada pemiliknya, menepati janji untuk membawa dua sosok itu kembali ke hadapannya. Membuatnya bisa menatap kembali raga itu secara utuh. Secara hidup.

Membiarkan Alois menikmati setiap sentimeter dari tubuh Ciel melalui pandangannya. Membiarkan Alois tenggelam pada salah satu iris Ciel. Membiarkan Alois menyadari bahwa Ciel dan Claude diawali dengan huruf yang sama—dan kelak akan memiliki makna yang serupa baginya.

Dan pada biru di mata kiri Ciel itu—Alois merasa bahwa dia telah menemukan langit baru yang lebih luas.

end.


endnote. okesip yang namanya UN itu ngeselin ;) menonton ulang black butler dua dan bam fanfiksi ini brojol seenaknya ;) pointless karena masih setres dengan hasil danem yang kurang memuaskan!