Masochist Love
Diclaimer : Masashi kishimoto
Pair : one for all/Naru x (?)
Genre : Romance, Humor, dan tentukan sendiri
WARNING : OOC(akut). . OC. TYPO . EYD. AU . tanda baca salah. Dapat mengganggu sistem pencernaan. mengakibatkan mata buram. De. EL. EL
Sumary :
Seorang siswa pindahan dari sekolahan ternama, Horikashi Gakuen. Dengan semua rahasia yang ia bawa dan sebuah beban yang selalu di tutupi dengan sikap manis nya. Uzumaki Naruto, seorang yang mengidap sebuah penyakit yang tidak biasa. Kini mulai menjalani masa-muda nya di Konoha International Hight School dengan penuh kejadian yang mampu menutupi semua rahasia yang di emban nya! Saa. . . . Minna-san, mari kita lihat seperti apa
kehidupan Uzumaki Naruto !
OoO
Cahaya mentari yang bersinar pun masih terasa begitu dingin, hembusan angin yang bersemilir menerpa kulit membuat setiap orang mengeratkan pakaianya mencari kehangatan. Hari senin, hari yang begitu membosankan bagi kebanyakan pegawai kantoran maupun anak sekolahan.
Seperti halnya di Konoha International High School kini ramai akan murid-murid yang berjalan dengan tampang malas namun seakan berlomba mengejar waktu, ada juga yang berlari kecil demi memasuki gerbang sekolah.
Akhirnya, bunyi bel tanda pelajaran akan di mulai pun terdengar. Dan kini semua murid pun telah memasuki gerbang sekolah. Gerbang pun mulai di tutup oleh security sekolah. Sesaat sebelum gerbang itu tertutup, seorang pemuda yang berbeda seragam dengan sekolah K.I.H.S berlari tergesa-gesa kearah gerbang.
"Paman! Cotto matte yo ! " ia berteriak dengan kerasnya pada ojii-san penjaga
itu.
"Horaa ! Kau bukan murid dari sekolah ini! O-oi ! " berteriak memperingati, namun seperti nya tak begitu di hiraukan oleh pemuda itu.
"Aku murid pindahan paman! Jadi jangan kawatir." teriaknya sambil terus berlari, blazer biru tua itu tak ia kancingkan sehingga setiap langkah panjangnya, blazer itu melambai berantakan.
"Are? Murid pindahan? Eh? Bukanya seragam itu... Sepertinya aku pernah melihat seragam itu, tapi dimana ya? " paman itu bergumam mencoba mengingat sesuatu, namun pada akhirnya ia tak mengingatnya.
OoO
"Seito-kaicho ! Apakah benar ada murid pindahan dari Hoshi(bintang) Gakuen ?"
"Ada apa Matsu-chan? Ah, maksudmu murid pindahan itu? Ya kata sensei sih mulai hari ini ia akan pindah ke sini. Dan juga bukan Hoshi! Tapi Horikoshi Gakuen, Matsu-chan"
"Iie, aku hanya ingin memastikanya saja. Sama saja kan? Itu kan sekolah para bintang semua -Ah sepertinya kelas sudah di mulai, jaa matta ne Seito- kaicho, aku duluan."
"Hee? Memang nya sekolah luar angkasa apa? Memang benar sih, ah biarlah"
Matsuri kazegawa pun pergi dengan senyum mengembang setelah pertanyaan nya di jawab
oleh ayame.
Ayame Hyousaki, ia adalah ketua dewan mahasiswa di sekolah ini. Memiliki surai coklat yang di ikat pony tail, kacamata kotak tanpa bingkai di sisinya menambah kesan beuty seperti yang di harapkan dari seito-kaicho K.I.H.S .
Ayame kembali berjalan melewati lorong kelas menuju ruang guru, dikarenakan wali kelasnya memberi tahukan bahwa beliau tak bisa mengajar, membuatnya harus mengambil tugas dari sensei lain. Enggan sebenarnya, namun dari pada kebisingan kelas merajalela akibat bebasnya jam pelajaran pertama, ia berpikir akan lebih menenangkan suasana jika di beri tugas. Berjalan melewati koridor kelas, ia di kejutkan oleh seseorang yang menabrak tubuhnya .
Tak sampai jatuh memang, tapi yang membuatnya lebih terkejut adalah sesuatu yang dirasa kini sedang meremas atau mungkin memegang? Ya kalian tahu lah gimana. Posisinya kini seperti sepasang kekasih yang sedang berpelukan dengan memalingkan wajah masing-masing dari arah yang berlawanan, dan dari pemuda itu tangan nya memegang sesuatu mungkin?
Nyuut~
Nyuut~
"Are? Eh? Go-gomenasai! Hontõni gomenasai!"
wajah putih Ayame memerah sempurna, bagus! Saking terkejutnya ia menahan malu dan perasaan lain nya, kini ia hanya bisa menatap kaget memandang kepala penuh surai mentari yang tergerai kebawah akibat sang empu nya menunduk bermaksud meminta maaf atas apa
yang ia perbuat tadi.
"A-aano... E-eto... Iie iie, tak apa, a-aku juga yang salah berjalan sambil melamun. Ano... Apakah kau murid pindahan itu?." jaga sikap mu, jaga sikapmu , jaga sikapmu. Sungguh berbeda dengan yang di ucapkan, pemikiran ayame sekeras mungkin menahan gejolaknya. Andai saja, ya andai saja ia murid normal seperti yang lain nya, ia mungkin kini sudah menjerit histeris sambil berlari akibat menahan malu dan rasa senang?
Naruto Uzumaki, ia menatap heran pada lawan jenis di depan nya ini. Ia heran, sebenarnya ada apa dengan gadis di depan nya ini? Senyum dari gadis itu terkesan di paksa, kedua pipinya memerah, tangan nya meremas-remas kecil ujung rok nya, dan yang terakhir, manik coklat bening itu bergetar seakan menatap tak menentu. Ia menaikan sebelah alisnya.
"Sekali lagi, aku benar-benar minta maaf. Dan juga perkenalkan, aku Naruto Uzumaki, murid pindahan Dari Horikoshi Gakuen"
"Ah tak apa, aku juga mengerti . Jadi benar ya, dan juga aku adalah Ayame Hyousaki, ketua dewan mahasiswa di sekolah ini."
Mereka pun mengulurkan tangan kanan masing- masing berniat berjabat tangan, pertanda bahwa suatu awal perkenalan telah dimulai.
"Sumimasen, apakah Hyousaki-san bisa membantu ku? Aku tak tahu letak ruang kepala sekolah, dari denah yang ku bawa ini sama sekali tak bisa membuatku mengerti arah, ini benar- benar membingungkan."
Naruto berujar sembari melihatkan denah yang ia ambil dari saku blazernya, jika di lihat secara rinci, denah Sekolah K.I.H.S itu berbentuk seperti huruf ' H ' dan seperti nya, gedung sekolah ini bertingkat sampai dengan lima lantai.
"Kebetulan, aku juga ingin ke ruang guru. Kalau begitu ayo, akan ku antarkan, lagi pula ruangan kepala sekolah dengan ruang guru tak begitu jauh."
Ayame tersenyum sambil mulai berjalan dan di ikuti oleh Naruto yang menyusul berjalan di samping ayame.
"Oh ya, kalau boleh tahu, kenapa U-uzumaki-san pindah ke sini? Bukankah Horikoshi Gakuen adalah Sekolah idaman bagi para siswa?"
"Iie, aku hanya merasa tak nyaman saja di sana."
Ayame mendengar itu heran, hanya karena tak nyaman di sekolah yang elite, ia pindah? Ah sungguh di sayangkan. Namun kembali ayame berpikir bahwa memang kaca mata setiap orang itu berbeda.
Dan perlu di ingat Horikoshi Gakuen (日本堀越學園) adalah nama Sekolah Menengah Atas di Jepang untuk kalangan artis elit dan sangat mampu. Untuk masuk ke sekolah ini, kamu harus anak orang super kaya atau sangat pintar untuk bisa mendapatkan beasiswa penuh. Fasilitasnya sangat lengkap, mewah dan ekslusif, sesuai dengan biaya sekolahnya. Program studi tour- nya saja ke Eropa. Mengapa banyak artis yang bersekolah di sini? Karena adanya kebijakan sekolah yang memperbolehkan muridnya untuk ijin atau melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dunia entertainment. Peraturan tidak begitu ketat dan bisa menyesuaikan dengan jadwal si artis. Tapi sekolah ini tetap memprioritaskan nilai, selain
'kelas artis', banyak anak-anak pintar yang bersekolah di sini. Jadi, jangan kira banyak orang-orang bodoh, malas dan kaya yang bisa sekolah disini. Justru sebaliknya, para murid yang mau masuk harus melalui tes tingkat tinggi terlebih dahulu. Pilihannya adalah, super kaya atau super pintar?
"jadi? Untuk alasan tertentu, kau di pindahkan di sekolah ini."
"Ha'i, sebenarnya alasan utama ku bisa sampai di sini bukanlah hal itu saja, dan juga aku mohon maaf karena belum bisa menjelaskan semua nya."
"Hm, tak apa jika memang kau belum bisa menjelaskan nya, shikasi... Jika kau pindah ke sini dengan niat jahat, Watashi wa anata o korosu koto o chūcho shimasen. (aku tak akan segan untuk membunuhmu)"
"K-K-ko-koto wa dekimasen(tidak mungkin)."
'Tapi... aku tak keberatan jika di siksa olehmu, Kõchõ(kepala sekolah) ah~ aku tak bisa membayangkan nya~'
Surai pirang pucat yang tergerai dengan body yang mampu membuat mu nosbleed akut itu menatap mengintimidasi pada Siswa pindahan di depanya yang kini sedang tersenyum aneh, dari sudut bibir nya keluar saliva, blue sea nya menyipit karena menyeringai, dan yang membuat sang kepala sekolah jijik adalah wajah aneh seakan membayangkan hal mesum dengan dirinya sebagai objek dari fantasy gila murid pindahan itu.
"Uzumaki Naruto, murid pindahan dari Horikoshi Gakuen, umur 17 tahun, alamat tempat tinggal tak jelas, keluarga tidak jelas, prestasi menengah ke atas, kesehatan di atas normal, dan yang pasti kau bukan orang yang biasa. Riwayat hidupmu sungguh mencurigakan. Siapa kau sebenarnya, heh? " Tsunade Senju, sang kepala sekolah menyipitkan matanya sembari membantingkan file dari dalam map yang berisikan data Dari Naruto .
Yang di tanya sepertinya masih hanyut dengan fantasy gila nya, dan itu membuat Tsunade geram akan tingkah Naruto. Kenapa juga ia harus berhadapan dengan orang seperti ini? Aaaarrgg ! Kalau saja ia bukan dari Horikoshi Gakuen, mungkin saja ia sudah di seret keluar oleh security sekolah. Namun sayang nya ia tak bisa melewatkan kesempatan ini, karena baru kali ini sekolah nya itu menerima Murid pindahan dari sekolah ternama, terelite, tertenar, dan ter ter lahk.
"Grrr... Teme! Apa yang kau pikirkan hah! Dasar ero-gaki! Sampah ! Mati saja kau baka!"
BUAGH!
PRANG!
BRAKK!
"Ah~ motto~ motto~ siksa aku lebih dalam Kõchô- sama~"
Gelas, guci, miniatur sekolah, buku, sampai wadah pensil semuanya di lempar kearah Naruto. Berbagai benda keras menimpa tubuh dan wajah Naruto. Bukan erangan sakit yang terdengar Namun erangan kenikmatan yang terdengar Mesum yang keluar dari mulut Naruto. Naruto terjatuh lalu berjongkok seperti inu(anjing) yang sedang menunggu makanan.
"Hah hah hah siksa aku lagi Kôchô-sama~"
"Menjijikan! Hah hah, jadi ini yang di maksudkan kesehatan nya di atas Normal. Tapi tak apa, mungkin ini akan sedikit menghibur ku." Ujar Tsunade sambil menyeringai di sela-sela napas nya yang tersenggal-senggal. Tsunade mengambil Kamus bahasa jepang yang sangat tebal, lalu ia mengambil ancang-ancang seperti akan melempas bola baseboll.
"Teme! Terima ini ! Hyaaaa~!~ Tsunade mulai menggerakan tangan Kanan nya dari belakang ke depan, di temani efek slow motion yang begitu lambat, buku tebal itu melayang dengan indahnya.
"Ah~ motto~ mott-"
BUAAAKK!
GUBRAK!
"Aarrree~ burung ber-putar di kepala... Ku."
TINK!
Misi completed!
Bagaikan seorang campione yang memenangkan kejuaran, Tsunade berteriak girang ketika buku tebal itu Sukses menghantam wajah Naruto dengan sempurna dan membuat Naruto berguling kebelakang dan menghantam tembok dengan elite nya.
"Yatta! Ahahahaha aku berhasil! Banzai! Banzai! Wahahaha."
Sang seito-kaïchõ sedari tadi diam berdiri di depan pintu, raut muka nya berubah-ubah saat mendengar teriakan, umpatan, benda jatuh, dan sebagainya yang ikut meramaikan suara dari dalam ruangan kepala sekolah. Tak peduli jam pelajaran pertama ia lewatkan hanya demi mendengar apa yang terjadi dari balik pintu.
Kaca mata tanpa bingkai yang bertengger manis di wajahnya sesekali naik-turun akibat kekagetan nya dari suara gaduh itu.
'Nani ga okotta no ka?(apa yang terjadi?)' Ayame membatin penasaran, dengan segenap keberaniannya ia pun membuka pintu ruangan kepala sekolah dan...
"Yatta~ aku berhasil! Ahahahaha~"
Kacamata Ayame terjatuh begitu saja, tubuhnya membatu tak percaya, bibir tipis nya terbuka sedikit lebar dan iris cocho nya terbelalak.
"Kyaaaaa!."
Ayame berteriak Histeris ketika melihat Naruto yang tak sadar kan diri dengan darah mengucur dikepalanya dan goresan-goseran luka di wajah Naruto, dan yang membuat Ayame lebih kaget lagi adalah Sang kepala Sekolah tertawa bagaikan psikopat! Liat saja kakinya yang menginjak perut Naruto, Surai pirang nya berkibar dan tangan Kananya seakan mendapatkan kepuasan dari hasil perbuatanya!
"Ara~ ara~ sepertinya aku terlalu berlebihan. Mã sebaiknya aku membereskan semua [sampah] ini.
Ohohoho~ Ohohoho~"
Tsunade tertawa seperti Nenek sihir yang kejam. Sungguh, jika kau melihat ini, kau tak akan bisa percaya bahwa seorang kepala sekolah telah menaklukan murid pindahan itu, dan lagi kaki jenjang nya masih bertengger di perut pemuda bersurai mentari kemerahan, ya surai yang tadi nya cerah, kini bagaikan senja akibat darah berceceran dimana-mana! Bayangkan! Bayangkan!
o0o
Ayame membuka pintu kelasnya, Namun karena kacamata nya tak lagi ia kenakan, pandangan nya menge-blur di tambah lagi rasa panik yang ia rasakan membuat semua konsentrasinya tak fokus dan ...
DUAKK!
Bukan nya ia masuk, ayame malah menabrak tembok, sampai akhirnya ia tak sadarkan diri dan tergeletak begitu saja di ambang pintu kelas kelas 2A yang tadi gaduh kini terdiam menyaksikan kejadian yang tak di duga, sampai akhirnya semua murid berdesak-desakan ingin mengetahui apa penyebab dari fenomena langka tersebut.
"Kaaaaiiicchhôõ~..."
Seorang pemuda dengan surai Raven berhambur mengangkat tubuh ayame dan berteriak semua murid yang melihat itu berkumpul membundar mengelilingi Ayame dan pemuda Raven itu.
CTAAK!
Tiba-tiba suasana menggelap dan sunyi, lalu entah dari mana Sebuah Lampu senter menyorot Ayame yang di pangku tak sadarkan diri oleh Pemuda Raven, kini suasana seperti Drama romance tragedy.
"Kenapa? Kenapa kau tinggal kan aku~ bertahanlah kaichõ! Hiks aku mohon... A-aku tak bisa hidup tanpamu! Karena hanya kau... Hanya kau lah yang selalu membolehkanku meminta Obentõ mu! Huuwwaa..."
Dengan alunan musik dari biola yang menyayat hati entah dari mana asalnya, semua murid yang melihat itu terharu sampai mereka kini menahan isak tangis nya,
"Hiks, Aku turut berduka, Uchiha-san"
"Kasihan ya Uchiha-san."
"Hiks, aku tak menyangka, hiks hanya karena o- bentõ, Uchiha-san Sampai Shock seperti itu hiks, tapi aku lebih senang lagi kalau Uchiha-san itu bisa GILA !"
Bisik- bisik murid maksudnya, rasa simpati murid 2A pun di dengar oleh pemuda Raven itu, sampai-sampai ia tak bisa berhenti menangis ketika mendengar ungkapan terakhir dari murid-murid.
BUAGGH!
"I-ittai yo~ Hyuuga-san!"
"Berhentilah bercanda! Cepat bangun dan antarkan Hyousaki-san ke UKS! Dan kalian! Cepat masuk kelas, dasar sampah!."
Suasana Haru itu berhenti ketika seorang gadis berambut Dark Blue memukul kepala Pemuda Raven dengan kerasnya. Keadaan yang tadi menggelapun kini kembali seperti semula.
"Ha'i~"
Semua murid pun kembali memasuki kelas, pemuda Raven yang bernama Uchiha Sasuke itu pun akhirnya menuruti perintah dari Gadis dark blue, dengan di bantu oleh teman Ayame, mereka pun memapah Ayame ke UKS.
"Sugoi~ Onee-chan Memang Hebat!"
Siswi dari tahun pertama tiba-tiba saja muncul di depan gadis Hyuuga dengan wajah berbinar memandang kagum pada sang kakak.
"Hanabi, apa yang kau lakukan di sini? Pelajaran pertama belum selesai, cepat pergi dan kembali ke kelas."
"Ayolah Hinata-onee-chan, aku bosan di kelas hanya duduk dan diam mendengarkan, mencatat, mengerjakan, dan bla bla bla... Mendo-"
"Ne Hanabi, ikuti perintahku atau kau tahu akibatnya."
"H-ha'i ! Onee-chan tidak akan mendapatkan pacar jika seperti ini terus~ jaa baka-nee-chan~"
Hyuuga Hanabi berteriak sembari berlari di koridor menuju kelasnya dengan terbirit-birit. Jika onee-chan nya sudah marah, ia mungkin akan tidur dengan telanjang lagi sampai pagi! hiiii~
Hyuuga Hinata, pemilik Surai biru kehitaman dengan manik Amethys khas dari keluarga Hyuuga, bersifat dingin namun hangat, tubuh yang menjadi idaman para siswa dan ia adalah aset berharga dari Konoha International High School. Hinata pun kembali kedalam kelas 2A dan duduk manis seperti biasa sambil membaca buku novel nya.
o0o
bel tanda istirahat kini terdengar, semua murid pun mulai berhamburan keluar dari dalam kelas, namun juga banyak yang memilih diam di kelas dan memanfaatkan waktu istirahat dengan memakan Õbento nya.
"Ne, ino-chan. Sebenarnya Hyousaki-san kenapa ya? Baru kali ini aku melihat wajah ketakutan dari sang Seito-kaichô. Seperti sudah melihat tragedy pembunuhan saja, dan juga kacamata nya kemana ya? Aku sempat melihatnya tak memakai kacamata sebelum fenomena langka tadi terjadi." Gadis bersurai Merah dengan kacamata kotak berbingkai hitam itu bertanya pada Gadis di samping nya. Mereka kini sedang menuju kantin.
"Souka? Mungkin saja karena ia tak memakai kacamata, ia jadi salah alamat seperti itu, alhasil ia menabrak tembok. Uh~ pasti itu sakit sekali ne~." Ino Yamanaka menjawab pertanyaan dari temannya.
"Ne, Karin-chan. Ku dengar akan ada murid pindahan dari Horikoshi Gakuen? Tapi dimana ya murid pindahan itu? Aku penasaran denganya, pasti ia sangat pintar, atau mungkin ia adalah artis? Hyaa~ aku tak sabar ingin bertemu denganya."
"Shiranai ~(entahlah) , mungkin saja ia nyasar ke suatu tempat, mungkin?"
Sedangkan orang yang di bicarakan kini berada di Ruangan UKS. Pipi mulus tan itu di plester, kepalanya di perban dan kini surai mentarinya kembali cerah, sepertinya ia sudah dirawat dengan baik.
Naruto masih terbaring tak sadarkan diri ranjang dekat jendela. Tirai nya menutup rapat dan hanya di samping jendela itu yang tak tertutup. Jika kita lihat lagi siapa yang ada di samping nya, keadaan nya mungkin sama dengan Naruto namun tak begitu parah. Gadis bersurai Coklat itu terbaring di ranjang berdampingan dengan Naruto. Hanya kain tirai lah yang menghalangi pandangan.
"Uh~ ore ga kîmõchi~ (rasanya nikmat sekali), nde? Kenapa aku bisa berada di sini? Ah sepertinya aku berada di UKS. Dan juga aku tak percaya kôchõ melakukan nya padaku, mwehehehe..."
Naruto Terbangun dari pingsan nya, bukan nya mengeluh sakit, ia malah kembali mengerang sembari mengingat kejadian yang membuatnya pingsan. Melihat jam di lengan kirinya dan sepertinya ini sudah waktunya istirahat, ia pun beranjak berdiri dari ranjangnya. Berjalan pelan sambil membuka tirai nya, lalu ia berjalan menuju pintu keluar.
"Suasana nya sepi sekali... Eh?" ia bergumam ketika atensi nya mengedar ke seluruh ruangan, dan ia menghentikan langkahnya ketika melihat ranjang yang dekat dengan nya tertutupi oleh tirai biru muda.
"Apakah ada orang? Wa-walaupun tak sopan, tapi aku penasaran." dengan langkah yang hati-hati bagaikan pencuri pro, ia melangkah pelan dan membuka sedikit tirai yang menghalangi.
"Permisi~" lebih tepat berbisik dari pada mengucap salam, akhirnya Naruto masuk dan melihat siapa orang yang ada di dalam.
"Cotto matte? Bukanya ini Hyousaki-san? Ada apa dengan kepalanya sampai di perban seperti itu? Perasaan tadi pagi ia baik-baik saja, kenapa ya?" bertanya pada dirinya sendiri, Naruto dengan raut kebingungannya memandang wajah Ayame, bibir tipis itu seakan menggoda, apa lagi lips gloss itu seakan mengundangnya. Bulu mata nya yang lentik, Hidung mungilnya yang membuat tangan gatal ingin mencubitnya dan wajah manis seorang gadis yang sedang tidur mampu tak menyadarkan posisi Naruto yang kian lama kian mendekat pada wajah Ayame.
Naru-devil in inner
'Ayo Naruto! Ganbarre! Ini kesempatan mu! Kapan lagi kalau bukan sekarang? Lihat saja bibir manisnya itu, ayo tunggu apa lagi?'
Naru-angel in inner
'tidak! Itu tidak boleh Naruto, kau sama saja dengan pencuri martabak di pasar! Eh maksudku pencuri martabat! Dia itu orang yang telah menolong mu. Jadi jangan lakukan itu Naruto. Jadilah pria sejati!'
Naru-devil in inner
'Iya! Jadilah pria Dan cium dia Naruto.'
Naru-angel in inner
'Iya! Jadilah pria dan cium di- eh eh? Bu-bukan! Bukan itu maksudku, hei kau devil-teme! Jangan sembarangan kau teme!'
Naru-devil in ineer
'apa masalah mu hah?'
BUAGH
BUAAK
To back the reall
Kepala Naruto sampai ngebul akibat mendengarkan perkelahian sisi baik dan sisi jahatnya. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan, melanjutkannya? Atau tidak? Ah masa bodo! Tak tahan dengan bibir Cherry itu, Sikat aja dah. Setelah perdebatan yang teramat panjang, akhirnya ia membulatkan tekad api nya.
Wajah Naruto pun mencoba lebih dekat dengan wajah Ayame, dekat semakin dekat, sampai ia bisa mencium aroma farfum tea yang menenangkan.
Chuu-
5cm lagi bibir nya menyentuh bibir Ayame, tiba- tiba saja.. SREEK!
"Hm... Ada seekor lalat yang mencoba memakan cake ternyata."
"Eh? Eeeh! A-aaa..."
saking kagetnya Naruto, ia sampai menjauhkan tubuhnya dari Ayame dan berjalan mundur ketika melihat gadis aneh menurutnya.
"I-ini tidak seperti yang k-kau lihat! A-aaku ha- hanya mencoba..."
"Hoo? Nani desuka? juga tempat mu bukan di sini, lebih pantas jika kau itu berada dengan buta (babi) dan bermain lumpur di sana menunggu sampai di sembeleh, di potong-potong , lalu di berikan sebagai makanan buaya."
'Ahh~ lagi~ hina aku lagi~ eh tidak! Tidak! Aku harus meluruskan semua ini.'
Naruto membatin membayangkan betapa indahnya ia di siksa oleh gadis indigo di depan nya itu, iris Amethys nya yang menusuk itu seakan telah menusuk hatinya, ahh Kimõchi~
Naruto pun akhirnya bangun dan mendekat kearah Hinata Hyûûga mencoba menjelaskan. Namun...
"Dengarkan dulu! I-ini bukan-"
Naruto tersandung ketika mendekat kearah Hinata dan.
CUP~
Kedua bibir itu bertemu dengan tidak Sengaja. Blue sea dan light moon itu bertemu.
~pulang sekolah~
"HUWAAAA ! Siapapun tolong aku~!"
"Hyuuga-san Gomenasai! Hontõûni Gomenasai!"
Dan akhirnya, Naruto berakhir dengan di gantung kakinya di atas pohon.
Untung saja semua murid sudah pada pulang. Setelah kejadian siang tadi. Hinata berlenggang pergi begitu saja meninggalkan Naruto. Naruto sampai bingung dengan Hinata, ia kira Gadis itu akan marah, tapi sepertinya tidak...
Dan ketika ia membuka pintu berniat ingin meninggalkan UKS. Ia kembali di kejutkan oleh Hinata Yang membawa kantong kain dan tiba-tiba saja ia di sekap, di ikat, dan kepalanya di bungkus oleh kantong kain dan di seret kedalam gudang yang penuh Obat di UKS.
Sampai ia tertidur akibat lelah karena mencoba melepaskan ikatan, dan ketika bangun. Ia sudah di Gantung kakinya terbalik melawan gravitasi tanpa Baju! Hanya celana nya saja yang di sisa kan.
"Hyuuga-san~ aku mohon lepaskan aku~ ini dingin sekali... Haaccchhii." Naruto berteriak sambil bersin karena kedinginan kearah Hinata yang berada di lantai 2 yang sedang melihatnya dengan senyuman puas! Sial sekali Nasibmu Naruto...
"Huwaaaa~ aku tak ingin mati~ aku belum menikah~ Huwwaaa!"
jadi, seperti itu lah hari pertama Naruto, melewatkan pelajaran, mendapat siksaan dari kôchô(kepala sekolah), mendapatkan Kiss dari nona yang kejam. Dan berakhir dengan Siksaan lagi.
"Masochist ku semakin parah ttebbaaayoo~!"
ck ck ck , semoga tenang di sana Naru-chan XD !
To be continue...
A/N : ok , jangan heran jika Semua karakter di sini sangatlah melenceng dari sifat aslinya. Jika anda mau protes, jangan salahkan saya, saya sudah mencantumkan Peringatan di awal bahwa ini adalah Super OOC .
Dan saya sangat berterima Kasih, jika anda berkenan untuk merespon fanfic dari Author amatiran seperti saya dengan Me-Revieuw fanfic ini.
Sampai jumpa~
Hunt out!
