Hmph!
.
.
.
By Kasumi Misuto
.
.
"Itu lho tsundere mu mohon di kurangi!" ujar Yuki onna sambil menunjuk ke arah si youkai yang katanya terkuat di puncak gunung bla bla bla itu. "Kalau enggak si manusia yang kau sukai bakalan di ambil orang! Banyak yang ngantri itu lho!"
.
.
.
.
Cerita dimulai ketika festival kembang api dimana Hiromasa mendapatkan pertolongan tak terduga dari sang sahabat lama yang punya harga diri paling tinggi selangit yang enggak pernah mau mengaku.
.
Si snow maiden hanya bisa melengos ketika melihat teman (kolega? Teman seperkutuan mungkin?) yang cuma bisa melihat ke arah lain ketika si nobleman dari klan Minamoto menatapnya dengan penuh tanya. Jujur, Yuki onna sudah gerah melihat mereka berdua. Yang satunya minta konfirmasi dan yang satunya malah muter-muter enggak jelas begitu.
"Hiromasa-sama! Daijoubu?"
"A-ah… aku baik-baik saja Hotarugusa!"
"Biar kucek dahulu! Yang kutahu blade storm dari dia itu sangatlah berbahaya! Dan mengandung benda-benda tajam!"
"A-ah! Aku tidak apa-apa Hakuro!"
Dan yang digosipkan melihat balik ke arah 3 orang yang sibuk berbincang-bincang tanpa memperdulikan dirinya. Huh! Rasain!
Sebegitulah isi hati yuki onna saat ini. Sebenarnya sih dia hanya ingin melakukan riset terkait apa yang namanya ikatan. Mumpung ada subjek percobaan gratis di depan mata siapa yang mau menolak.
'Aku tidak pernah menggunakan pusaran angin tajam padanya! Aku bahkan mengkalkulasikan besar pusaran dan kecepatan anginku agar tidak melukainya!'
Dan ketika mulutnya mau mengucapkan apa yang berada di pikirannya, sepasang mata langsung menatapnya intens. Jujur, selama ini dirinya tidak bisa melepaskan dan pandangan tajam si nobleman dari klan Minamoto itu. Secara reflek, Ootengu segera memalingkan wajahnya.
"Hmp!"
"Ko….no…! Cih!"
"A-ano…."
Hiromasa menoleh ke arah Hotarugusa yang menatapnya penuh kebingungan. Sedangkan Hakuro sudah ujug-ujug membentuk mode-mode bertahan dan menghalangi tatapan antara Hiro dan Ootengu.
"Apakah Hiromasa-sama baik-baik saja? Katanya Hakuro-sama angin yang ditimbulkan oleh Ootengu sangatlah berbahaya!"
Hiromasa cemberut dan menarik lengan Hakuro dengan tangan kanannya dan telapak tangan Kusa menggunakan tangan kirinya. Sebenarnya ingin sekali Hiromasa menampol muka Ootengu menggunakan busur panahnya. Tapi kekerasan sangatlah dilarang untuk dipraktekkan di depan anak kecil semurni Kusa. Hiromasa sudah melihat bagaimana kekuatan si kecil yang sangat menyukai kunang-kunang itu.
Eh, omong-omong apakah Hiro bisa meminjam bunga dandelion yang dipegang Kusa itu? Dengar-dengar sih beratnya dandelion di tangan Kusa itu enggak ketulungan. Ya jarang-jarang dirinya bisa melihat Ootengu 'terbang' bukan karena kehendaknya sendiri.
"Ayo pergi dari sini!"
"A… hai! Apakah Hiromasa-sama yakin baik-baik saja?"
"Enggak! Aku terluka!"
Hakuro pun segera menangkup wajah Hiromasa.
"Beritahu aku mana yang sakit?"
"Aku sakit hati!" ujar Hiromasa sambil berlalu meninggalkan Ootengu yang masih saja mencuri dengar. Dan mereka semua tidak sadar kalau para peserta festival kembang api disana melihat mereka bak drama yang sering di adakan di saat-saat tertentu di jaman-jaman Heian-Kyo. Beberapa ibu-ibu malah asyik saling berdiskusi kalau seandainya drama yang mereka lihat ditemani oleh petikan siter si youkinshi.
Hiromasa yang masih cemberut tiba-tiba saja berhadapan dengan si raja oni dari gunung Oe. Si rambut ekor kuda itu memberikan gesture berupa kartunya.
"Yup, sama-sama."
"Sahabatku! Sini biar kupasangkan lagi!"
"Ogah! Kalau kau yang memasangnya bakalan terbang lagi seperti tadi!"
"Tapi aku bisa menggunakan hell's hand agar punyamu mencapai puncak pohon tertinggi!"
"Kalau mau sampai puncak aku bisa minta tolong Aoandon biar aman!"
Mata Hiromasa jadi tinggal separuh…. =,=
Nih dua orang kok begini banget ya? Enggak bosen apa ratusan tahun bertengkar gitu? Namun adu argument antara Ibaraki dan Shuten mengingatkannya akan sesuatu dan hal tersebut membuatnya tertawa terbahak-bahak.
Dua orang di depannya langsung tercekat.
"Oh… maaf-maaf….. Cuma adu argument kalian mengingatkanku akan sesuatu."
"Kalau dipikir-pikir, kau juga mengingatkanku akan sesuatu. Ah! Kau!"
"Hm?"
"Rambutmu…."
"Oh, ini? Tanda merah ini mendakan kalau aku berasal dari klan Minamoto. Eh, bentar! Bukankah aku pernah menjelaskannya pada kalian berdua?"
"Ibaraki doji, apa maksudnya? Apakah kau pernah bertemu dengan salah satu anggota klan dari dia?"
"Salah satu anggota dari klan mu pernah menyerang gunung kami. Dan salah satu shiki dari anggota klan mu telah…"
Ibaraki doji tidak bisa meneruskan kata-katanya. Yang dia tahu si Onikiri telah memotong salah satu lengannya. Dan dia harus berujuang untuk menghidupkan sahabatnya kembali.
"A-ah… maksudmu Onikiri itu? Dia hampir membabat habis seluruh anggota klan-ku. Aku tidak tahu bagaimana persisnya… tapi… mulai saat itu Onikiri telah menjadi sebuah sejarah yang kelam bagi klan-ku. Aku tak tahu harus berkata apa, tapi aku merasa perlu meminta maaf padamu…."
"Si master dari Onikiri itu… siapa namany-"
"Yorimitsu. Minamoto no Yorimitsu…. A-ah.. jujur, aku merasa awkward disini!"
"Hm…."
Ibaraki doji menatap Ibaraki dengan pandangan bingung. Namun akhirnya pandangannya mengarah pada Hiromasa.
"Dan si Onikiri ini, apakah-"
"Dia masih dendam pada klan kami kalau itu maksudmu."
"Ibaraki doji, kau berhutang penjelasan padaku!"
.
.
.
.
"Eh, kau tahu? Katanya dia telah kembali."
"Bukankah si youkai haus darah itu sudah puas?"
"Entahlah, dia sudah menyerap aura dari lengan Ibaraki, youkai yang bisa dibilang begitu kuat yang hanya bisa dikalahkan oleh Shuten."
"Siapapun pasti akan hilang akal kalau menerima kekuatan sebesar itu."
"Apa pula tujuannya kembali?"
"Entahlah, mungkin mau membersihkan isi klan yang masih tersisa…."
Ootengu hanya bisa menatap khawatir ke arah punggung sahabatnya yang berlalu bersama Seimei, Kagura dan Yao Bikuni.
Tenang, Seimei pasti melindunginya. Yao bikuni juga bisa…
Tapi haruskah dirinya bertindak acuh tak acuh mengingat sebuah seruling yang masih terselip di pinggangnya?
.
.
.
To be continued.
.
.
.
Yup, I'm back with a new category. Entah sudah berapa tahun Kasumi vakum dari dunia penpik. Sebenarnya Kasumi menemukan game ini udah lama dan bisa dibilang ketagihan. Apalagi ketika mendapatkan si shiki Ootengu yang super-super rare banget. Tapi gara-gara hobi nonton film Kasumi digantiin ama nih game akhirnya mood nulis Kasumi jadi hilang.
Yup, munculnya fanfic ini sebagai tanda Kasumi balik ke dunia perpenpikan…
Seperti biasa, drop ur review in this fanfic for the better writing in the next time.
See you….
