Tittle : The Dangerous Namja [Requested fic]
Cast : HunHan[Main pair], KrisHo, KaiHo
Author : KimJoonMyeonstory/JoonMyeonYiFan
Genre : friendship, romance, hurt/comfort
Rate : M
Summary : Xi Luhan, seorang peserta didik baru berasal dari China bertemu dengan Oh Sehun, seorang berandal di sekolah dan sekaligus teman sekelasnya. Mereka bertemu karena sebuah peraturan yang mengenaskan untuk murid baru, dan Sehun membuatnya menjerit dibawah peraturannya [HunHan/KrisHo/KaiHo/Lay/YAOI/Mature]
Disclaimer : Mereka semua manusia biasa yang diciptakan oleh Tuhan, dan dipelihara oleh orangtua masing-masing... tapi cerita ini punya saya
Warning : Mature, NC, Kekerasan, YAOI, boyxboy, abal, banyak adegan dan ucapan dewasa.
DON'T LIKE DON'T READ! INI ADALAH FANFICTION UNTUK UMUR 17 KE ATAS KARENA TIAP CHAPTER PASTI ADA ADEGAN DEWASA. TAPI YANG NEKAT BACA GAPAPA... AUTHOR AJA BELUM CUKUP UMUR UDAH BIKIN FF BEGINIAN (/.\) uwoo MALU GUEE #PLAK
IF YOU DON'T LIKE THIS PAIR. PLEASE NO BASH *BOW*
[Chapter 1] 23/12/13 14 : 54 p.m]
-Incheon airport 07.00 p.m-
Pesawat yang mengantarkan penumpang dari Shanghai, telah take off di Bandara Incheon, Korea Selatan.
Pesawat dari negeri tirai bambu itu juga mengantarkan seorang pemuda berambut brunette dengan kacamata hitam yang bertengger manis di hidungnya.
Tangannya menarik sebuah koper berwarna hitam, di punggungnya masih ada tas punggung yang menggembung.
"Kim Joon Myeon, kau dimana?" Ucapnya, matanya bergerak kekanan dan ke kiri. Tangan kirinya ia gunakan untuk menelfon.
"Oh, baiklah.. aku akan segera kesana." Ia mengakhiri sambungan telefonnya, dan mulai berjalan.
TheDangerousNamja
Seorang pemuda berwajah angelic tengah duduk disebuah café bernuansa italy, café itu terletak didalam bandara Incheon.
Nampaknya ia sedang menunggu seseorang, tangannya menopang dagu. Sepertinya ia mulai jenuh.
Di meja tempat ia duduk, terletak sebuah ponsel flat berwarna putih. Layar ponsel itu mengerjab beberapa kali, rupanya ada panggilan masuk.
"Hallo." Ucapnya setelah mengangkat telefon.
Suara diseberang sana nampak ramai dengan hiruk pikuk manusia bergumam tak jelas.
"Aku berada di jack café, cepat kemari." Selang beberapa menit, pemuda itu mengakhiri sambungan telefonnya.
TheDangerousNamja
Beberapa menit kemudian.
Kedua pemuda itu bertemu di jack café, mereka saling melepas rindu dengan berpelukan.
"Apa kau lama menungguku?" Tanya pemuda manis yang memakai kacamata hitam ber-labelkan merk Ray Bean.
"Uhm.. sangat lama." Jawab pemuda berwajah angelic.
"Maaf Jun, tadi sempat ada delayed selama 30 menit."
Jika kalian ingin tahu nama mereka, simak baik-baik.
Pemuda dengan kacamata hitam itu bernama Luhan, nama lengkapnya Xi Luhan. Lalu pemuda yang memiliki wajah seperti malaikat bernama Junmen, nama lengkapnya Kim Joon Myeon.
"Lalu, setelah ini kau akan tinggal dimana hyung?," Tanya Joon Myeon sambil menyeruput segelas cappucino milk yang telah ia pesan beberapa jam yang lalu.
"Bolehkah aku tinggal di rumahmu?"
"Dengan senang hati." Sambutnya dengan riang.
Hubungan mereka adalah sepasang sahabat. Luhan berasal dari China, sedangkan Joon Myeon berasal dari Korea Selatan. Mereka bertemu saat keluarga Kim berkunjung ke kediaman keluarga Xi.
TheDangerousNamja
"Uhm, Jun. Kau tinggal dimana?" Tanya Luhan.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju ke rumah Joon Myeon, mengendarai sebuah mobil ber-merk Mercedes Benz milik Joon Myeon.
"Daerah Gangnam." Jawab Joon Myeon singkat sembari menyetir mobilnya, dan Luhan mengangguk.
Luhan sudah mengetahui bahwa ayah dan ibu Joon Myeon semenjak dua bulan yang lalu menetap di Jepang, karena bisnis.
"Eh, mengapa kau tidak ingin ikut bersama your lovely parent's? Hahaha.."
"Uhm, Jika aku ikut ke Jepang. Bagaimana dengan sekolahku? Bagaimana dengan namjachingu-ku? Hm? Hahaha.." Ucap Joon Myeon dengan santai.
"Aduh Junmen-ku sayang.. Your parent's is very very rich, Kau bisa memilih atau bahkan menunjuk sekolah ter-populer atau ter-mahal di Jepang, Dan masalah your namjachingu kau bisa berhubungan jarak jauh, atau istilahnya Long Distance Relationship." Jelas Luhan panjang lebar, membuat Joon Myeon tertawa.
"Hahahahaha... Tapi aku tetap ingin di Korea, Deer-ge. Hubungan jarak jauh? Aduh aku tidak bisa seperti itu, karena tiap bertemu aku harus menyentuhnya.. hahaha aku tidak bisa membayangkan bagaimana Kkamjong menahan hasratnya karena tidak ada aku di Korea."
"Wooooowww! Kau hebat Junmen! Jadi kau sudah berapa kali melakukannya?"
"Aisshh! Xi Luhan!"
"Hahahahaha!"
.
.
.
Beberapa menit kemudian ponsel Joon Myeon berbunyi, tetapi ia tak langsung mengangkatnya. Karena ia takut akan ditilang polisi nantinya. Ia meletakkan ponselnya di tempat ponsel yang telah ia sediakan di mobilnya, lalu memejet tombol dial dan meloadspeaker nya.
"Yeoboseyo kkamjong?" Ucap Joon Myeon.
"Suho baby kau s-sedang –nngghh.. dimaanaa-ugh hm?"
Mata Joon Myeon terbelalak kaget, bisa-bisanya si Jong In menelfon dirinya dengan suara seperti itu.
"Aigooo! Kkamjong! Ada apa denganmu?!"
"Unngghh.. Suho hyuung ini semua gara-gara si Sehun, ia m-mengajakku –nngghh m-melihat video nista itu.. jadi aku t-terangsang.. b-bantu aku menyelesaikannya hyung baby.. aku sedang berada di kamarmu.."
Joon Myeon merasa sungkan kepada Luhan, ia pasti mendengarkan suara Jong In yang sedang mendesah.
"Ehm.. tunggu aku. Aku perjalanan pulang, bye."
Tanpa pikir panjang Joon Myeon segera mengakhiri telefonnya. Ia melirik Luhan yang sedang tersenyum penuh arti ke arahnya. Joon Myeon mengusap keringatnya.
"Woah Jun, kekasihmu horny sekali ne? Kau saja sampai terangsang begitu, hahaha." Luhan melirik ke arah celana Joon Myeon yang menggembung, Joon Myeon mengikuti arah pandang Luhan dan.
"YA! XI LUHAAANN!"
TheDangerousNamja
Sesampainya di rumah Joon Myeon, Luhan segera membawa barang-barangnya dan mengikuti Joon Myeon.
"Ini kamarmu, Lu." Tutur Joon Myeon saat berhenti di depan kamar dengan pintu berwarna dark brown.
"Gomawo Jun."
"Aku ke kamarku sebentar, ne? Istirahatlah." Luhan mengangguk dan sebelum masuk ia ingin menggoda Joon Myeon.
"Hey Jun..., suruh dia pelan-pelan ya, hahaha.." Luhan segera masuk ke kamar barunya yang disediakan Joonmyeon
"XI LUHAAANN! KU BUNUH KAU!"
TheDangerousNamja
Setelah mandi, aku merasakan badanku pegal semua. Mungkin ini efek terlalu lama duduk di dalam pesawat.
Aku melihat sekeliling kamar Joon Myeon, ternyata luas juga.
Penat sekali rasanya.. uhmm. Lebih baik aku menelfon ibu dulu, dan memberi kabar bahwa aku sudah sampai di Korea dengan selamat.
"Hallo.." Ucapku setelah terdengar suara 'ya' dari sana.
"Luhan? Kau sudah sampai?" Kudengar suara ibu nampak gembira sekali.
"Uhm, sekarang aku tinggal di rumah Joon Myeon."
"Astaga, kau ini. Oh iya, kapan kamu sekolah?"
"Mungkin besok lusa, mom."
"Ohh.."
"Ya sudah, aku ingin tidur dulu mom. Bye,"
"Okay."
Setelah itu aku meletakkan ponselku di meja sebelah tempat tidur.
Baru saja ingin menutup mata, tiba-tiba dari kamar Joon Myeon terdengar suara yang menggelikan, menurutku.
"Aishh! Jong In! Kenapa kau telanjang begituu?! Cepat pakai bajumu!"
"Ya! Hyung baby~ aku sudah menunggumu selama 1 jam, dan sekarang kau malah memarahiku! Aishh jinjja!"
"Jong In! Keluar cep—mmpphh.."
Itu yang ku dengar sebelum aku menutup mata kembali.
Hahaha, mungkin Joon Myeon akan diserang oleh kekasihnya itu. Dan aku lebih baik mendengarkan lagu, daripada mendengar suara aneh dari seberang sana.
TheDangerousNamja
Aku membawa Luhan menuju ke rumahku, aku sudah menyiapkan kamar untuknya beberapa pekan yang lalu.
"Ini kamarmu, Lu." Ucapku, saat berada di depan pintu kamar.
"Gomawo Jun."
"Aku ke kamarku sebentar, ne? Istirahatlah." Luhan mengangguk dan aku berbalik badan, tetapi Luhan berbicara kepadaku.
"Hey Jun..., suruh dia pelan-pelan ya, hahaha.."
"XI LUHAAANN! KU BUNUH KAU!"
Ah, aku sangat senang Luhan ada disini. Luhan berpindah kesini karena ia ingin bersekolah disini bersamaku. Betapa imutnya dulu Luhan itu, aku dan Luhan memang sudah saling mengenal.
.
.
.
"Hallo adik manic, kenapa menangic?" Tanya bocah laki-laki dengan wajah manis serta pipi yang gembul.
"Gwenchana, cuho menangic kalena tidak punya teman. Cemuanya gak mau cama Cuho, Yifan-cci uga tidak mau belmain cama Cuho, Padahal Cuho ingin belmain cama Yifan-cci." Jawab bocah laki-laki dengan mata yang sipit serta wajah yang imut.
"Namamu Cuho? "
"Ne, nama hyung ciapa?" Tanya Suho, nama bocah laki-laki yang mempunyai wajah imut.
"Aku Luhan.." Sedangkan bocah laki-laki dengan wajah manis itu bernama Luhan.
"Ya! Cuho! Kecini.. Yifan-cci mau main belcamamu." Kali ini ada seorang lelaki kecil mempunyai badan yang tinggi meneriaki Suho.
"Jinjja? Woahh.. Luhan-cci kajja kita belmain belcama.."
"Ne.."
.
.
.
"Ahh.. Yifan? Hahaha.. orang jahat itu. Dimana sekarang ia?" Gumamku saat akan membuka pintu kamar.
"Chagiyaa.. "
"Ne~"
Ternyata Kai sudah tidak sabar rupanya.
TheDangerousNamja
"Siapa dia hyung?!" Tanya seorang lelaki yang mempunyai kulit sedikit hitam ke Joonmyeon. Ia tidak mengenakan pakaian atasan sehingga menampakan dada bidangnya yang terbentuk dengan seksi. Lelaki berkulit hitam eksotis itu berbaring di atas kasur.
"Sahabat lama, Xi Luhan." Jawab Joonmyeon tanpa menoleh ke lelaki itu.
Joonmyeon menutup pintu kamarnya, dan berbalik.
"Aishh! Jong In! Kenapa kau telanjang begituu?! Cepat pakai bajumu!"
"Ya! Hyung baby~ aku sudah menunggumu selama 1 jam, dan sekarang kau malah memarahiku! Aishh jinjja!"
"Jong In! Keluar cep—mmpphh.."
Lelaki yang dipanggil Joonmyeon itu adalah Jongin, kekasih Joonmyeon.
Jongin menarik tangan Joonmyeon, sehingga posisi Joonmyeon menindih Jongin. Dengan cepat Jongin menyambar bibir berwarna soft pink milik Joonmyeon.
"Tenang hyung, bukankah kita sudah sering melakukannya? Hm?" Bisik Jongin tepat di telinga Joonmyeon, dengan lihai lidah bertekstur lembut itu menjilat daun telinga sang kekasih.
"Mmmh.. aku lelah Jong~"
"Maaf Joonmyeon hyung... untuk kali ini tidak ada penolakan." Seringai terpatri di wajah tampan Jongin, membuat siapa saja yang melihat seringai itu menjadi muak.
"Ne, arraseo."
Mungkin Jongin dan Joonmyeon sama-sama dibutakan oleh nafsu. Mereka tidak memperdulikan semua orang yang menganggap hubungan mereka ini terlarang, toh banyak sekarang pasangan sesama jenis.
"Eunnghh..joongg.." Lenguh Joonmyeon ketika Jongin menghisap lehernya, memberi tanda merah keungu-unguan diatas kulit putih miliknya.
Perlahan tangan Jongin membuka satu persatu kancing kemeja putih yang dikenakan kekasihnya.
"Hyung, jangan tinggalkan aku ne? Aku sangat mencintaimu." Ucap Jongin setelah ia bertukar posisi menjadi di atas Joonmyeon.
Tangan lentik dan halus Joonmyeon mengelus surai kecoklatan milik Jongin penuh cinta.
"Arraseo, nado.. nado saranghae Jongin."
Jongin tersenyum dan mengecup bibir Joonmyeon dengan lembut.
"And now.. i will eat you, my angels." Joonmyeon tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya.
.
.
.
.
Seorang pemuda berkulit tan berjalan di tengah keramaian jalan raya Seoul. Kira-kira ada 10 jangkah kakinya melangkah, ia berbelok ke sebuah toko bercat putih.
"Permisi ahjussi, apakah anda memiliki album Donghae and Eunhyuk keluaran terbaru?" Sebut saja Jongin, pemilik kulit tan tersebut.
"Ada, sepertinya tinggal satu stock. Ada di rak belakang." Tunjuk pelayan toko kaset tersebut.
"Khamsahamnida." Lalu Jongin melangkahkan kakinya ke rak belakang, tempat album cd terbaru.
"A-ah! Ini dia album—"
Saat Jongin ingin mengambil album yang tinggal satu itu, sebuah tangan putih dan mulus terlebih dahulu mengambil album itu.
"Y-Ya! Aku juga ingin membelinya, ahjussi." Jongin menahan lengan lelaki berwajah seperti malaikat, itu menurut Jongin. Jantung Jongin berdegup, entah karena apa.
"Emmhh.. aku juga ingin membelinya, sudah lama aku menunggu album ini." Suaranya lembut, dan merdu. Hati Jongin berdesir, melihat mata pemuda manis di hadapannya.
'Ada apa dengan jantungku?' Batin Jongin.
Jongin merasa kikuk, ia menggaruk tengkuknya.
"Bagaimana kalau kita bertukar nomor ponsel?" Jongin sangat bodoh dalam merangkai kata-kata. Sebenarnya ia ingin mengatakan 'Bagaimana jika aku membayar separuh harga dan anda juga separuh.'
"M-Mwo? Apa maksudmu?"
Jongin salah tingkah, dalam sekejap matanya menemukan tag name pemuda itu.
"Mianhae, maksudku aku membayarnya separuh harga, dan anda juga separuh harga. Lalu kita bisa memilikinya bersama, maka dari itu aku meminta nomor ponsel anda, Joonmyeon-ssi."
"O-oh ne."
.
.
.
Seminggu kemudian, Jongin dan Joonmyeon sering bertemu. Berterimakasihlah kepada satu album cd yang membuat mereka semakin dekat.
"Jadi.. bagaimana jawabanmu hyung?" Jongin menyatakan perasaannya di sebuah universitas, tempat Joonmyeon berkuliah.
"A-Aku.."
Hujan tidak menyurutkan suasana hati Jongin. Perasaannya campur aduk antara cemas, bahagia, dan sedih.
"Mianhae.. aku salah hyung, seharusnya aku menepati janjiku. Aku benar-benar lupa dengan ajakanmu ke Sungai Han."
Joonmyeon memang mengajak Jongin ke sungai han. Dengan semangat, Jongin berkata jika ia bisa datang pada jam 7 malam.
Pada kenyataannya hujan lebat turun pada malam itu, sehingga Jongin melupakan ajakan Joonmyeon. Dan disanalah Joonmyeon menunggu Jongin selama 5 jam.
"Mianhae.. aku pulang dulu hyung.."
"Jongin.. saranghae.." Joonmyeon menangis dipelukkan Jongin, ia tak ingin kehilangan lelaki baik di hadapannya ini.
.
.
.
.
"Ahh.. eumpphh.. yeaahh..." Jongin menghisap puting Joonmyeon yang menegang, menyedotnya seakan puting berwarna soft pink itu mengeluarkan cairan putih.
Tubuh mereka sudah tidak berbalut sehelai benang pun.
"Lihatlah hyung, kau sudah sangat tegang." Ucap Jongin dengan seringaiannya, tangannya memijat kejantanan Joonmyeon dengan gerakan slow motion.
"Aahh.. m-mhh.. hisap dia Jong-ahh.." Dada Joonmyeon naik turun, seperti lari maraton.
Wajahnya memerah, banyak kissmark di bagian leher dan dadanya, nafasnya terengah.
Jongin mencumbui pusar Joonmyeon lalu turun ke bawah, tepat di atas kejantanan Joonmyeon yang menegang ia meniupkan nafas dari mulutnya.
"C-Cepatlah... J-Jangan m-menggodakuuhh.."
Dengan keinginan kekasihnya sendiri, ia memasukkan kejantanan Joonmyeon ke dalam mulutnya.
"Argghhh.. ouwhh.. i-iniihh sungguh –mmmhhh nikmaatt... Jonngghh.."
Ini bukan yang pertama kalinya bagi Jongin dan Joonmyeon. Mereka melakukan sex sudah sekitar 6 kali.
Masih sedikit, ya itu benar.
TheDangerousNamja
"Ya! Irreona Xi Gege!"
Pagi-pagi sekali Joonmyeon membangunkan Luhan, yang masih bergulung manis dengan selimut biru laut milik Joonmyeon.
"5 menit lagi..."
Joonmyeon dengan kasar menyibak selimut Luhan yang menutupi tubuh pemuda China itu sampai lehernya.
"Kau pikir sekolahku masuk jam berapa?!" Tanya Joonmyeon sembari merapikan selimut lalu menyiapkan tas dan baju Luhan.
"Mollaseyo.."
"Ppalii! Ppalii.. 30 menit lagi Xi-ge."
Luhan bangun dan meregangkan tangannya, ia sengaja berlama-lama.
"Aiiisshhh! PPALIWAA!" Teriak Joonmyeon, lalu mendorong Luhan masuk ke kamar mandi.
"Yeaahh~ schooll schooll... wuhuuu.."
TheDangerousNamja
"Jun.. aku takut.." Ucap Luhan sembari menggigit kuku jarinya.
Joonmyeon dan Luhan telah sampai di Gyeonggi Suwon International High School. Mereka berangkat menaiki mobil yang dikendarai Jongin.
"Xi-ge ini sekolah, bukan pemakaman. Untuk apa takut?" Dengus Joonmyeon sebal, jas almamater sekolahnya diremas Luhan sampai kusut.
"Geureyo, antarkan aku sampai depan kelas."
Perlu kalian ketahui. Joonmyeon saat ini masih duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah atas, Luhan duduk di bangku kelas 3, sedangkan Jongin kelas 1.
"Arraseo.."
Joonmyeon sempat menelan ludahnya, karena Luhan ditempatkan di kelas 3-4. Dimana sebuah genk yang terkenal berbahaya dan mesum ada di kelas itu. Banyak korban yang terkena serangan jiwa karena tertekan di kelas itu. Terutama sang ketua yang membahayakan.
Ketuanya bernama Oh Sehun. Anggotanya Kris yang terkenal dengan wajah dingin dan ke-angkuhannya, yang kedua Lay, pemuda manis yang memiliki dimple di pipinya. Tetapi dibalik wajahnya yang manis itu, ia sangat galak dan angkuh.
Seluruh murid di sekolah ini menyebutnya dengan WOLF GENK
Garis bawahi itu.
TheDangerousNamja
"J-Jun.. a-aku—"
"Luhan-ge.. aku ada pelajaran 5 menit lagi.. fighting!" Setelah berucap demikian, Joonmyeon berlari menuju kelasnya. Meninggalkan Luhan yang nampak gugup.
3-4 Classroom
Luhan memilin ujung kemejanya, terdengar didalam kelas itu sangat berisik.
'Apa tidak ada gurunya?' Batin Luhan.
"Oke Luhan.. ini juga kemauanmu sendiri, kau harus bisa! Fighting!" Luhan menarik nafasnya dalam-dalam, untuk menenangkan jantungnya.
Tangan lentik untuk ukuran laki-laki itu terulur ingin mengetuk pintu.
TOK...TOK..
Tidak ada sahutan dari dalam. Malah, kelas itu semakin ramai dengan gelak tawa.
"HAHAHAHAHA! LIHAT ITU! MENARIK SEKALI BUKAN?!"
Ya, pasti tidak ada gurunya. Pikir Luhan.
CKLEK~
O_O
Luhan membulatkan matanya, ketika dilihatnya seorang guru terjerembab dari kursi. Bukannya ada yang menolong, seluruh siswa di kelas itu tertawa terbahak-bahak.
Dengan hati yang penuh kasihan, Luhan membantu guru tersebut berdiri.
"Gwenchanayo?songsaenim?."
"Gwenchana,.. khamsahamnida.."
Sekilas Luhan melirik name tag guru itu.
'Shin Bong Sun'
Guru itu berdiri, lalu menghembuskan nafasnya dengan kesal.
"Kau murid baru itu ya?" Tanya Shin Songsaenim.
"Ah.. ne."
"Perkenalkan dirimu."
Luhan menatap sekeliling kelas dengan interior yang mengerikan. Banyak kursi dan meja berselempangan dimana-mana.
"A-anyeonghaseyo.. N-Naneun Xi L-Luhan i-imnida.. b-bangapseumnida.."
"LIATLAH BOCAH CULUN ITU! HAHAHAHA! ..." Seseorang berteriak dari belakang dengan tampang mengejek, gelak tawa memenuhi indra pendengaran Luhan. Ia terus menggigit bibir bawahnya.
"Baiklah, Luhan-ssi. Kau duduk disamping Kim Minseok, Minseok angkat tanganmu." Tutur guru tersebut.
Lalu Luhan melangkahkan kakinya menuju bangku kosong yang berada di pojok kanan kelas, dekat jendela.
Sementara Shin Bong Sun, guru yang tadi masuk kelas. Kini keluar.
Belum sempat Luhan berkenalan dengan teman satu bangkunya, seorang lelaki tinggi dengan rambut berwarna milky white meniup telinga Luhan, membuat sang empu mendesah.
"Hmm.. desahanmu boleh juga." Gumam pemuda ber name tag Oh Se Hoon
"W-Waeyo?"
"Xi Luhan, kau tahu 'kan.. di seluruh sekolah di muka bumi pasti ada peraturan untuk murid baru." Sehun menyeringai dihadapan Luhan.
"Apa?"
"Kau harus ikut aku. Kris, Lay.. kau tidak boleh ikut." Sehun menarik tangan Luhan, membawanya ke sebuah tempat yang tak diketahui Luhan.
TBC!
p.s : Untuk chap depan aku kasih bocoran. Sehun bakalan NC'an sama Luhan loohh.. maka dari itu review yang banyak.. biar semangat buat NC nya #PLOK hehehe...
