Tsunade menghela napasnya berkali kali. Keningnya berkedut kesal melihat tingkah tiga ninja muda yang berdiri di depannya dengan sikap yang amat sangat kurang ajar. Ini adalah misi pertama yang diterimanya sebagai Godaime Hokage, dan tiga bocah yang berdiri di hadapannya tampak tidak sesemangat dirinya.

"Jangan terlalu lebay Tsunade-Baa-san, misi ini kan hanya misi biasa.." kata salah seorang dari tiga bocah tersebut. Rambut pirang jabrik. Mata safir seperti langit. Kulit tan yang eksotis serta tanda tiga garis di pipinya yang seperti kucing.

"Hn, beginilah sikap seseorang yang baru menjabat sebuah jabatan besar," sambung yang lainnya. Wajah tampan dengan kulit putih pucat. Mata onyx kelam yang tajam. Rambut raven berstyle pantat ayam.

"Gezz..kasihannya dirimu Godaime-sama," kata yang terakhir, entah hanya komentar atau semakin memperkeruh keadaan. Wajah yang begitu cantik dan feminim. Mata sayu yang tajam namun begitu lentik. Bibir tipis kemerahan. Kulit putih dan mulus. Rambut emas kecoklatan yang berkemilauan diterpa sinar matahari, dengan poni depan yang menutupi mata kanannya serta helaian helaian di samping kedua telinganya yang begitu panjang seperti model wanita, dengan bentuk belakang rambut yang agak berdiri dan menyampai bahu.

Tsunade menghela napas melihat tiga sosok yang jauh muda di bawahnya ini. Dia mengetuk ngetuk meja perlahan.

"Begini, aku tidak mau mengecewakan klien pertamaku, nama Konoha dipertaruhkan sekarang.." Tsunade mengerling sejenak ke arah ketiganya. Mereka tampak setengah mendengarkan.

"Akan kupukul kalian jika gagal melaksanakannya.." kata Tsunade dengan nada penuh aura membunuh.

Mereka bertiga tampak sedikit lebih serius. Tsunade tersenyum tipis.

"Misi kalian adalah mencari sebuah gulungan rahasia yang dimiliki desa Kurai dan memberikannya kepada keluarga tetua di sana, Tuan Miyamora adalah klien kita dan dia adalah kepala keluarga tetua di sana.."

"Apa ada ciri ciri atau sesuatu yang membuat kami mudah menemukannya?" tanya yang berambut raven dengan nada datar.

Tsunade tersenyum "Hm, aku dengar gulungan yang kalian cari adalah sebuah gulungan rahasia yang berbahaya. Sebuah gulungan kematian yang akan mendatangkan bencana jika berada di tangan yang salah."

"Hanya gulungan dattebayo.."

"Dan gulungan ini katanya dijaga para roh roh bergentayangan yang mendendam pada dunia kehidupannya dahulu.."

Bocah yang berambut pirang itu tiba tiba melompat ke arah bocah berambut raven dan memeluknya erat erat

"Hii, aku takut Sasuke!"

"Berhentilah bersikap seperti anak kecil Naruto-Dobe! Kalau memeluk, peluk saja Shizu sana!"

"Shizu-chawn, pelukan yok.."

Bocah kuning tadi tepar. Tsunade menepuk keningnya.

"Naruto, Sasuke, Shizukesa..aku harap kalian bertiga bisa bekerja sama dengan baik. Ini adalah sebuah misi Rank-B, tapi bisa saja menjadi Rank-A bahkan Rank-S. Aku percaya pasti ada sesuatu di sana. Sesuatu yang menunggu dan menanti, sesuatu yang dlingkupi kejahatan.." Tsunade menghela napasnya.

"Kalian mengerti?"

"Hai' Godaime-sama!" kata tiga ninja muda tersebut.

Mereka bertiga kini akan memulai sebuah misi berbahaya, dalam pencarian gulungan kematian penuh darah kebencian!

THE BEST TEAM : THE DEATH SCROLL

By Icha Ren

Based the fic THE BEST TEAM by Dony Ren

NARUTO BY MASASHI KISHIMOTO-SENSEI

THE BEST TEAM : THE DEATH SCROLL IS A SPECIAL LOST ARC AND WILL BE TOLD BY THE THREE CHILDREN WHO HAD BEEN DETERMINED IN A FIGHT

Genre : Adventure, Friendship, Mystery and Humor

Rate : T

Warning : Aneh, Abal abal, Typo(s), Alur Gaje, OOC, OC and Many More

Not Yaoi, Hanya Special Service untuk Shizu-chawn, karakter OC yang Manis, Cantik serta Tsundere..tapi dia laki laki bung^_^

.

.

Enjoy it!

Chapter 1 : Welcome to The Kurai Village

Sasuke Uchiha menyandarkan tubuhnya di dinding apartemen Naruto dengan pandangan malas. Dia melirik sekilas ke dalam dan melihat Naruto-sang partner-dengan cerobohnya memasukkan dua cup ramen instan ke dalam tas ranselnya. Sasuke menghela napasnya, mereka berdua sudah terlambat dengan waktu yang dijanjikan bersama seorang bocah bergender tidak jelas di depan gerbang Konoha.

"Cepat Dobe, kau mau dibunuh Shizu?"

"Tunggu sebentar Teme! Kau lihat celana dalamku?"

"Mana kutahu baka.." kata Sasuke dengan alis berkedut kesal "Pakai saja celana dalammu secara sederhana dan tanpa gaya,"

Naruto menatap Sasuke dengan pandangan shock.

"Apa?"

"Kau ngelawak Teme?"

"Cepat sedikit Naruto! Dia pasti sudah menunggu di depan gerbang!"

"Ciee perhatian.."

Sasuke mendengus kesal. Rasanya dia ingin menChidori partner terbaiknya tersebut. Apa dia lupa kalau Shizukesa itu memiliki tekanan chakra yang tinggi jika dia ingin menaikkannya?

"Hn, baiklah. Ayo kita pergi.." kata Naruto dengan wajah datar seolah olah tidak bersalah kalau dia-lah yang membuat mereka berdua lama di situ.

Sasuke terdiam tidak merespon. Mereka berdua pun melompat kencang menuju gerbang Konoha dan melewati atap atap rumah penduduk.

Saat berjalan mendekati gerbang, Naruto-Sasuke sedikit meringis kesakitan ketika merasakan ada aura aura mencekam nan mengerikan. Mereka berdua memasang wajah datar seolah olah tidak bersalah, sementara sesosok ninja di depan mereka berdiri dengan tegak sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah cemberut yang manis.

"Ayo jalan.." kata Naruto sok sok-an. Padahal dia lah biang keroknya.

"Hn," kata Sasuke dengan nada datar. Duo Uzumaki-Uchiha itu berjalan dengan santai dan biasa saja, padahal sudah ada setetes keringat di kening mereka dan jantung yang berdebar sangat amat kencang.

"Berhenti di situ," kata suara feminim nan dingin itu. Naruto dan Sasuke berhenti seketika.

"Berbalik,"

Naruto pun memandang partnernya dengan pandangan mata yang melebar. Sasuke menghela napasnya dan balas menatap tajam Naruto. Mereka berdua meneguk ludah dan menyiapkan kunai di tangan kanan mereka.

Naruto dan Sasuke pun berbalik perlahan lahan. Secara cepat mereka berbalik dan berdiri dengan kuda kuda disertai pegangan erat pada kunai mereka. Mata mereka memandang tajam bak elang. Wajah mereka penuh keyakinan. Kewaspadaan mereka berdua meningkat dan siap menyerang dengan cepat.

Brukh! Duo Uzumaki-Uchiha itu kemudian terjatuh di tanah sambil memegang dada kesakitan. Kunai yang telah mereka siapkan terjatuh di tanah dan tergeletak tak berdaya. Midoru Shizukesa hanya berdiri dengan tenang sambil memandang tajam keduanya. Tekanan chakra anak laki laki cantik itu memang sangat tinggi.

"A-ampuni kami Shizu-chan." Kata Naruto terbata bata. Wajah Shizu mengeras.

"Jangan panggil aku seperti itu, Naruto.." kata Shizu. Perlahan lahan dia menurunkan tekanan chakranya "Gezz..aku menunggu dua jam dan kalian langsung pergi tanpa minta maaf, di mana norma kesopanan kalian.."

"Di-dihatimu.." kata Sasuke dengan wajah yang masih kesakitan. Dunia pun berhenti seketika. Burung burung yang terbang pun berhenti sejenak dengan wajah shock sambil menatap Sasuke. Angin yang tadi berhembus tenang sirna seketika. Daun yang jatuh berguguran terdiam di tengah tengah udara. Semuanya shock atas perkataan Sasuke.

"K-kau ngelawak lagi Teme?" tanya Naruto dengan mata safir membulat tidak percaya.

"Hn.." kata Sasuke ambigu. Naruto mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Shizukesa. Bocah Uzumaki itu langsung jatuh sweatdrop ke belakang.

"KAU MEMBUAT SHIZU-CHAN BLUSHING TEME!"

"Hn.."

Shizu menggerakkan kepalanya ke samping dengan wajah kesal. Namun masih terlihat jelas rona merah di wajahnya. Dia pun berjalan dengan tenang ke depan gerbang.

"Ayo kita pergi.." katanya dengan nada datar.

Naruto dan Sasuke yang bangkit dan sedikit limbung pun terhuyung huyung mengikuti Shizukesa berjalan meninggalkan desa Konoha.

.

.

.

"Apakah hantu itu memang ada?"

Sasuke melirik sekilas ke arah Naruto. Dia pun mendengus pelan sambil mengangkat kedua bahunya pelan. Naruto menaruh kedua tangannya di belakang kepala.

"Aku membayangkan kalau bisa menyerangnya dengan Jubashi," Naruto menghela napasnya perlahan lahan "Meskipun diceritakan kalau hantu itu adalah sejenis yang berbeda dengan kita.."

"Orang yang mati.." kata Sasuke dengan nada merenung. Tampak mata Uchiha itu menerawang. Pikirannya melayang ke arah klan-nya. Pembantaian Uchiha oleh sang kakak tercinta dan juga, bagaimana sang kakak berdiri tegak di belakang mayat ayah dan ibunya. Wajah Sasuke mengeras. Setiap mengingat kejadian itu dendam dan kemarahan membara di hatinya. Shizukesa yang berjalan di depan melirik sekilas ke belakang.

"Eh, Shizu-chan seperti pemimpin ya sekarang. Dia berjalan di depan kita.." kata Naruto sambil memiringkan kepalanya. Sasuke menatap lurus ke depan.

"Hn, dia pikir dirinya kuat.."

"Tunggu dulu-ttebayo. Siapa yang memilihnya sebagai pemimpin?"

Sasuke menganggukkan kepalanya perlahan "Bukankah Godaime-sama tidak ada menunjukmu sebagai pemimpin di misi ini?"

"Ya Shizu-chan, kita harus renungkan dulu untuk menentukan posisi tersebut."

"Hn, untuk ini aku setuju dengan Naruto.."

"Yap, kalau begitu-"

"Gezz.." Shizu berbalik ke arah duo Uzumaki-Uchiha tersebut dengan wajah mengeras kesal "Bisakah kalian diam?"

Naruto dan Sasuke hanya saling berpandangan.

"Kau marah?" tanya Naruto dengan wajah polos.

"Hn?" kata Sasuke ambigu, tapi hn-nya terdengar bertanya.

"ka..li..an.." kata Shizukesa dengan wajah cemberut yang lucu. Dia langsung berjalan ke belakang dengan cepat dan terdiam di belakang Uzumaki-Uchiha. Naruto dan Sasuke kembali berpandangan dengan wajah sedikit kebingungan.

"Apa?" tanya mereka berdua sambil menoleh ke arah Shizu. Shizu memandang datar mereka berdua. Dia membuat gerakan isyarat dengan kepalanya.

"Siapa yang mau menjadi pemimpin?"

Naruto dan Sasuke menggelengkan kepalanya. Naruto menjetikkan jarinya sambil tersenyum lebar.

"Aku tahu, bagaimana ditentukan dengan kunai ini?" Naruto menaruh kunai itu di tanah "Bagian kunai ini akan ada yang bertumpu di sisi bawahnya, jadi bisa diputar..siapa yang pas ditunjuk kunai ini dalam fase berhentinya maka dia-lah pemimpinnya,"

Sasuke manggut manggut setuju. Shizukesa menghela napasnya.

"Terserah kau, Naruto.."

"Haha, Shizu-chan menyetujui ideku.." kata Naruto sambil siap memutar kunainya.

"Nah, sekarang kita tentukan siapa pemimpinnya!"

.

.

.

Dan akhirnya Shizukesa-lah yang dtunjuk sang kunai. Sama saja..

"Tak perlu kunai saja dia tetap menjadi pemimpin," kata Naruto sambil menggaruk pipinya "Kita selalu kalah darinya.."

"Hn, seorang wanita memang selalu beruntung dalam segala hal.." kata Sasuke dengan nada datar. Shizukesa mendengus pelan. Mereka kini sudah berada di perbatasan Sunagakure bagian barat. Tiga ninja ini akan menyusuri bagian gunung pasir Suna untuk mencapai desa Kurai yang terletak di antara tiga desa besar dan berada di pinggiran sebuah lembah yang terkenal sangat kelam.

"Nama lembahnya Kuroyami. Katanya itu lembah curam yang memiliki hantu hantu paling ditakuti di dunia Shinobi," Shizu melirik ke arah Naruto yang sedikit bergetar mendengarnya "Tenang saja Naruto, itu hanya cerita saja.."

Mereka bertiga pun berjalan melewati daerah tandus Sunagakure. Sasuke memandang tajam sekitar mereka. Tidak ada tanda tanda serangan dari para bandit ninja. Tampaknya perjalanan mereka berjalan lancar. Matahari pun semakin meninggi dan terik. Naruto meneguk minumannya dan memberikannya kepada Sasuke. Sasuke mengangguk tanda terima kasih dan meminumnya secara cepat.

"Kau mau Shizu?" tanya Sasuke sambil berjalan cepat untuk menyejajarkan dirnya dengan Shizukesa. Wajah cantik Shizu yang berkeringat menoleh sekilas ke arah Sasuke.

"Ba-baiklah. Arigatou.." kata Shizu dengan nada pelan. Sementara Naruto yang melihat tingkah Shizu tertawa keras sambil memegang perutnya.

"Hahahaha! Shizu masih grogi tuh akibat kata katamu tadi Sasuke!"

Shizu sedikit tersedak dan mendeathglare Naruto dengan aura tajam yang menekan. Naruto mengatupkan kedua tangannya tanda minta maaf. Shizukesa memberikan botol minuman tanpa melirik ke arah Sasuke. Sasuke menghela napasnya dan menerimanya dengan cepat.

"Arigatou Sasuke.." kata Shizu pelan. Sasuke menganggukkan kepalanya. Mereka bertiga kemudian berjalan dalam suasana diam. Tampaknya Naruto lagi malas membuat suasana ramai. Bocah berkulit tan itu menatap lurus ke depan dan sesekali memejamkan matanya. Uzumaki muda itu kini sedang berkomunikasi dengan dirinya yang berada di kegelapan, The Dark Side-Yami.

Matahari sudah mencapai batas sore ketika mereka bertiga sampai di sebuah kedai minuman. Tiga bocah tadi langsung masuk ke sana dan memesan minuman penyegar. Naruto dan Sasuke duduk berdampingan sementara Shizukesa duduk di hadapan Sasuke.

"Kira kira 2 Kilometer lagi menuju desa Kurai. Kalian lihat suasana di depan tadi?" Shizukesa menatap Naruto dan Sasuke bergantian. Duo Uzumaki-Uchiha tersebut menganggukkan kepala.

"Aku tahu, maksud desa ini dipanggil Kurai karena khas daerahnya yang kelam. Beda dengan Kirigakure yang penuh kabut, Kurai memang memiliki suasana yang kelam." Kata Sasuke sambil menyatukan kedua tangannya di depan wajah tampannya. Shizukesa menganggukkan kepalanya pelan.

"Apalagi desa ini berada di dekat lembah penuh hantu itu kan?" tanya Naruto sambil melirik ke arah Shizu. Shizu kembali mengangguk.

"Jika gulungan yang kita cari itu diasumsikan berada di lembah Kuroyami, bisa dipastikan kita akan sedikit sibuk.."

Naruto menatap tajam Shizukesa "Kau benar, Shizu..apalagi ada hantu hantu yang mengerikan dan kuat.."

Sasuke dan Shizukesa menghela napasnya. Mereka tahu maksud dari perkataan Naruto tadi.

Minuman pesanan mereka datang dan tiga ninja muda itu kembali terdiam dan menikmati minuman masing masing. Sasuke meminum minumannya sambil memikirkan dendamnya. Naruto meminum minumannya sambil berkomunikasi dengan sang Yami penuh aura kegelapan. Dan Shizukesa meminum minumannya sambil merasakan aura kegelapan keduanya. Begitulah mereka bertiga, sebuah pertemanan yang diselimuti kekelaman yang mengerikan, seperti musuh yang menunggu untuk saling menyerang.

Suasana di kedai itu masih seperti biasa. Selalu ribut dengan orang orang tua yang berbicara tentang masalah masalah sepele dan politik dunia ninja. Beberapanya mengatakan tentang suatu barang atau produk yang bagus dan menawarkan kepada teman mereka, atau orang orang di sana menceritakan tentang ninja ninja kuat di dunia Shinobi yang keras ini. Shizukesa menopang wajahnya dengan tenang. Wajah cantiknya hanya menatap kerumunan orang itu dan merasakan sisi sisi kebaikan dan sisi sisi kegelapan. Namun tidak ada sisi kegelapan yang melebihi kekuatan kegelapan dari dua teman misinya ini. Tidak ada yang melebihi kekelaman dari Naruto maupun Sasuke.

Beberapa orang berwajah penjahat masuk ke kedai tersebut dan duduk di pojok ruangan. Mereka segera mengusir orang orang yang menempat-sepertinya-area langganan mereka tersebut. Beberapa ada yang ditendang tanpa norma kesopanan.

"Minggir sialan! Ini adalah tempat kami, cari tempat kalian sendiri!"

"Awas sialan! Hei..mau kutendang?!"

Akhirnya orang orang yang pertama kali duduk di situ pindah dengan wajah ketakutan. Naruto dan Sasuke hanya menatap datar melihat kejadian tersebut. Para wajah penjahat itu ada 12 orang. Mereka memiliki tato yang sama di lengan mereka. Sebuah tato salib terbalik dengan sedikit hiasan hitam di sana.

"Sebuah manifestasi yang bagus. Mereka kelompok amoral yang bagus.." kata Sasuke pelan. Naruto menyeringai.

"Membuat kekacauan. Aku juga rasanya tidak sabar membuat kekacauan,"

Shizukesa membuat gerakan menahan kepada Naruto. Dia menggelengkan kepalanya perlahan.

"Tahan Naruto. Kita lihat situasi dulu, jika mereka semakin keterlaluan maka-"

"Akan kuhancurkan leher mereka dan aku suka itu-ttebayo.." kata Naruto dengan nada dingin yang santai. Shizu sedikit menyipitkan matanya. Aura kegelapan Naruto memang sangat kuat.

"Hei, kau tahu kan pesanan kami pak tua.." kata salah seorang dari 12 orang tersebut. Pemilik kedai itu menganggukkan kepalanya perlahan dan berjalan menuju tempat penyimpanan air. Suasana yang tadi ramai dan dipenuhi pembicaraan tentang politik, tawar menawar, dan yang lainnya seketika hening nan sunyi. Suasana canggung dan aura ketakutan terasa di sana.

"Siapa mereka?" tanya Shizukesa kepada salah seorang di dekat dirinya. Orang tadi menautkan alisnya. Dia menggelengkan kepalanya dan membuat gerakan diam dengan jari telunjuknya. Shizukesa menaikkan alisnya. Orang orang ini takut berbicara saat ada mereka?

Naruto menghela napas bosan. Dia menyeruput minumannya dengan kuat sehingga menimbulkan suara yang begitu berisik. Orang orang di situ menahan napas mereka dengan pandangan melotot tidak percaya.

"HEI KAU BOCAH! JANGAN RIBUT SAAT KAMI DUDUK DI SINI!" teriak salah seorang dari kelompok tersebut. Naruto tersenyum tipis. Ini yang ditunggunya..

'Kau memang bajingan kecil yang licik, Naruto..' batin Sasuke. Namun sang Uchiha tersenyum. Dia tahu Naruto memancing untuk menimbulkan keributan.

"Naruto.." kata Shizukesa dengan wajah khawatir. Dia memang mengakui kalau Naruto itu kuat, tetapi keduabelas orang bertato salib terbalik tersebut tidak dapat diremehkan.

"Memangnya kalian siapa? Orang kuat di daerah ini?" tanya Naruto sarkatik. Sebuah kata kata pemancingan yang hebat. Senyuman Sasuke sedikit melebar. Partnernya memang hebat dalam menarik kemarahan orang.

BRAK! Seseorang dari kelompok tersebut menggebrak meja dengan wajah merah padam. Tubuhnya sedikit gemuk dan memiliki jambang lebat di wajahnya. Napasnya terengah engah karena kemarahan yang menyelimuti tubuh besarnya.

"Bocah! Kau tidak tahu siapa kami?" orang itu berjalan ke arah Naruto dengan langkah berat "Sini kuberitahu kau supaya sikapmu sebagai orang yang lemah menjadi manis.."

DUAKHHH! Mengerikan dan cepat. Naruto menghantam perut orang tersebut tanpa berbicara sepatah katapun dan Shizukesa akui, sangat cepat. Mata orang itu membulat kesakitan dan dia terhuyung huyung ke belakang. Orang itu terbatuk batuk sambil memegang perutnya yang baru saja dihantam oleh tangan kanan Naruto.

"Lumayan.." kata Naruto sambil menyeringai. Orang orang di sana membulatkan matanya. Yang tadi dibilangnya lumayan?!

"Ohok..ohok..kau..kau sialan! Bocah sialan!" orang itu maju kembali, namun temannya segera menahannya dengan cepat.

"A-ada apa Hayaku?! Aku ingin meremukkan orang itu dengan kekuatanku!"

Orang yang dipanggil Hayaku tadi hanya menatap datar ke depan. Dia memiliki mata tajam dengan sebuah luka di mata kanannya. Kepalanya botak dan memiliki dagu persegi yang tegas.

"Bocah itu kuat Juryo, kecepatan pukulannya mungkin hampir menyamai gerakanku.." kata Hayaku dengan nada datar. Mata Juryo-si badan besar tadi-membulat sempurna. Dia meneguk ludahnya dan menghembuskan napasnya perlahan.

"Cukup Naruto," kata Shizukesa. Naruto menopang santai kepalanya dan tersenyum ke arah Shizu "Tenang saja Shizu, aku masih bisa menahan diriku pada orang yang lemah.."

Shizu menghela napasnya. Matanya tertutup sedikit lega. Dia membuka matanya dan merasakan aura pertarungan di daerah pojok sana. Dua belas orang tadi menatap mereka bertiga dengan pandangan yang tidak bersahabat.

"HEI SEMUANYA!"

Semua tiba tiba tersentak kaget. Serentak, semuanya menatap cepat ke arah depan pintu kedai tersebut. Tampak sesosok pria ringkih dengan topi aneh berbentuk segitiga dan pakaian kimono besar berwarna merah diselingin biru muda sedang terengah engah.

"Itu Soko, juru bicara keluarga tetua.." kata salah seorang di kedai tersebut. Suasana yang begitu tenang penuh kecanggungan kembali normal seperti biasanya.

"Ada apa?!" tanya salah seorang dari kelompok tato salib terbalik tersebut.

"Tuan..tuan Miyamora..TUAN MIYAMORA TELAH MENINGGAL!" kata pria ringkih itu dengan nada ketakutan.

Dan suasana bagi tiga ninja muda itu begitu hening, padahal suasana di kedai itu sekarang ribut dan kacau. Kegemparan terjadi di dalam tempat tersebut.

"T-tidak mungkin.." kata Naruto dengan nada bergetar.

"Klien kita," Sasuke bahkan meneguk ludahnya berkali kali.

Shizukesa menahan napasnya. Ya..klien mereka dan kepala keluarga tetua di desa Kurai tiba tiba mendadak meninggal!

TBC

New Story From Icha! Icha sudah meminta izin kepada Doni-san dan diizinkan^_^. Special Story from TBT dan dipenuhi Multiple OC. Gomen kalau ada sesuatu yang sedikit mengarah ke arah arah fujo, ahahah..tapi Naruto, Sasuke dan Shizu-chawn normal kok.

Di sini timeline-nya adalah antara setelah Tsunade dilantik menjadi Hokage dan Naruto-Sasuke keluar dari desa. Anngap saja ada selingan waktu di situ^_^

Cerita ini akan mengisi kekosongan sebelum TBT s2 yang banyak di PM para Readers-san untuk segera muncul karena katanya sudah summer (wkwkwkwk) ternyata belum muncul juga. Chapnya tidak akan terlalu banyak seperti TBT asli kok.

So, is The Best Team and Please Review The Best your Response.

Salam manis, Icha Ren^_^

Preview the Next Chap:

"Konspirasi?"/ "Kau tidak apa apa Shizu?"/ "Kenapa orang orang ini begitu ingin melihat mayat Tuan Miyamora, Shizu.."/ "Hm? Siapa namamu? Heh..kalau aku adalah Uzumaki Naruto-ttebayo! Aku akan menjadi seseorang yang mengadili dunia ini!"/ "Yang itu wajahnya angker Teme.."/ "Karena aku merasakan niat kegelapan di tempat ini!"/ "Yang ingin dicari Tuan Miyamora adalah sebuah gulungan yang belum ditemukan. Jadi ada dua yang masih tersimpan di sini,"

Selanjutnya di The Best Team : The Death Scroll, Chapter 2: The Scroll Were Stolen

"Tampaknya misi kita akan sedikit sulit."/ "Aku tidak mau bermain detektif detektif dattebayo.."