Disclaimer :
Inuyasha © Takahashi Rumiko
A Foolish Agreement © Riztichimaru
Title: A Foolish Agreement
Pairing : Inuyasha x Higurashi Kagome
Author : Riztichimaru
Genre : Romance, Humor
All Stars:
Inuyasha, Higurashi Kagome, Sango, Miroku, Shippo, Kirara, Kikyo, Nenek Kaide, Kouga, Shota, Ibu & Kakek Kagome,
Sesshomaru, Naraku, Kagura, Hakudoshi, Onigumo, Inutaisho, Izayoi, etc.
Summary :
Kagome tidak pernah tahu kalau dia akan bertemu Inuyasha dan mengikat perjanjian konyol untuk tidak saling Jatuh Cinta selamanya, hanya bersahabat saja.
Tapi bisakah seperti itu selamanya???
Noto:
Ini Fict ketiga dari author Rizt dan pertama untuk Fandom Inuyasha. Gomen kalau masih banyak kesalahan tanda baca dan penulisannya, ceritanya aneh vs gak jelas.
Honto ni Gomenasai… author'aneh' ini mengubah cerita, setting serta alurnya dengan sengaja tapi author ini akan berusaha memirifkan character dan sedikit jalan ceritanya.
Author ini pengen ceritanya Inuyasha yang beda dikit bahkan banyak banget dari versi aslinya.*Digetok Rumiko-sama*
Gomen author aneh ini nge-ganti judulnya.
Kata di bold (kata dalam hati/penekanan kata tertentu)
Tolong Review ya!!
Honto ni Arigatou gozaimashita
STOPP!!!
Don't Like Don't Read
A Foolish Agreement
Chapter 1
Kau!!! Tidak Mungkin Kau…
Bletakk… dukk…, Krakkk… krakkk..
"AAAWWW!!!"
Aku berteriak kencang, ada sebuah netbook kecil terjatuh dari anak tangga bagian atas gedung lantai dua Kampus Sastra yang membentur kepalaku. Kepalaku terbentur netbook yang terjatuh dari tangga, posisiku tepat di anak tangga bagian bawah sekali.
Aku memegangi kepalaku dan melihat netbook itu jatuh. Netbook itu setengah bahkan hampir semuanya hancur waktu jatuh ke ubin lantai dasar. Mungkin sekitar lebih dari duapuluh anak tangga netbook itu terjatuh dari posisi awalnya.
"Hei bodoh! Kenapa tidak kau tangkap netbook itu. Dasar baka!"bentak seorang cowok dari lantai dua yang bergegas turun tangga kearahku.
"Kau gila ya? Kenapa marah-marah sama aku, mana aku tahu kalau akan ada netbook jatuh ke kepalaku. Bodoh!!!" balasku dengan teriakkan kencang.
"Kauuuuuuuu!!! Dasar bodoh, jadi rusakan netbooknya. Coba kalau kau tadi menangkapnya, ini tidak akan rusak tahu,"bentak cowok itu lagi.
"Heemmm... kau ini!!!" geramku kesal padanya.
'Aku tidak tahu dan tidak merusak netbook itu. Aku kan tidak merusaknya kenapa tiba-tiba menyalahkan aku. Dasar cowok bodoh, dia benar-benar sudah gila,' pikirku dalam hati.
"Tidak!!! Netbook ini rusak. Filenya, filenya pasti hilang semua. Kau, kau merusaknya. Dasar gadis bodoh!!" makinya padaku.
"KAU!!! Kau benar-benar sudah gila dan tidak punya otak ya. Sudah kubilang aku tidak merusaknya sama sekali tahu, aku tidak tahu apa-apa. DASAR BAKA, BODOH!!!" teriakku keras ke dekat telinganya.
"Aku tidak mau tahu kau harus mengurus netbook ini, kau harus menggantinya dan mengembalikan file-file yang hilang. Harus pokoknya, HARUS!!!" bentaknya padaku.
"Tidak mungkin, tidak mungkin aku merusaknya. Aku sama sekali tidak menyentuh netbook itu. Kenapa aku harus menggantinya. Aku tidak merusaknya tahu!" teriakku lagi padanya. Dia memandangiku lebih dekat ke wajahku dan berteriak keras sampai-sampai orang-orang dilantai dasar itu melihat kami dengan tatapan heran.
"KAU!!! AKU TIDAK MAU TAHU POKOKNYA KAU SUDAH MERUSAKNYA. GANTI!!!"
"KAU, SUDAH GILA YA!!!" Aku balas membentakknya juga.
"Aku tidak mau tahu pokoknya kau harus menggantinya. Coba kalau kau menanggkapnya tadi, ini semua tidak akan terjadi. Tidak mungkin netbooknya rusak dan file-filenya akan rusak dan hilang seperti ini," ucapnya padaku. Aku melihat ada nada kesal yang sangat diwajahnya.
"Pokoknya kau harus bertanggung jawab, kau harus menggantinya," ucapnya pelan disertai nada kesal.
"Sudahlah, aku tidak mungkin menggantinya. Tidak mungkin aku bisa menggantinya,"ucapku datar padanya.
Aku tidak ingin berdebat lagi dengannya sebab aku harus segera kembali ke kampusku karena aku sudah terlambat masuk kuliah. Aku melangkah menjauhinya yang masih memperhatikan netbooknya yang hancur berantakan. Sebelum aku berlari kearah kampusku aku menoleh dan meminta maaf padanya.
"Maaf, maaf aku tidak bisa menangkapnya. Maaf juga aku tidak bisa menggantinya!"
Setelah itu aku berlari menunju kampusku -kampus Fakultas Ilmu keperawatan-. Aku berlarian secepatnya menuju kampusku.
Tetapi tiba-tiba ada tangan seseorang yang menarik tanganku. Aku terkejut dan berhenti seketika. Aku menoleh, ternyata orang yang menarik tanganku adalah cowok tadi. Cowok yang membentakku karena netbooknya rusak dan marah menyalahkanku.
"Ada apa? Kau mau apa lagi? Aku kan sudah bilang maaf kalau aku tidak bisa menggantinya, apa itu tidak cukup," ucapku sambil menunduk.
"Mana bisa kau pergi begitu saja, mana bisa kau tidak menggantinya. Semuanya sudah rusak dan hancur. Pokoknya kau harus menggantinya aku tidak mau tahu, TITIK!!"
Dia berteriak padaku, aku benar-benar kesal pada orang ini. Mengapa terus saja menyalahkan aku padahal dengan jelas aku tidak merusak netbook itu. Mengapa dia menyalahkan aku seperti ini. Dia lalu melepaskan tangannya yang tadi menarikku. Dia lalu memandangiku wajahku dengan tatapan dalam dan tajam, lalu terkejut.
"KAU!!! Tidak mungkin. Tidak mungkin kau… Tidak mungkin…"dia menggantung kata-katanya.
"Aku kenapa? Tidak mungkin apa? Tidak mungkin apa maksudnya?" tanyaku padanya yang terkejut, wajahnya seketika memucat melihatku.
Aku bingung mengapa wajahnya memucat setelah melihatku. Dia lalu berbalik menuju kampus Sastra tanpa berkata apa-apa lagi. Aku masih berdiri ditempatku semula sambil terus memandanginya yang berlari kearah kampus itu.
"Ada apa dengannya? Dasar orang aneh!" gumanku agak keras.
Aku lalu berbalik menuju kampusku dengan kecepatan kilat dan tidak menoleh-noleh lagi. Aku sudah terlambat lima belas menit, pasti dosenku akan menyindir atau meyuruhku menutup pintu dari luar lagi seperti waktu itu.
Waktu itu aku terlambat. Dosenku menyindirku, lalu untuk kedua kalinya aku terlambat dia tidak hanya menyindirku tapi justru menyuruhku menutup pintu dari luar.
Sebenarnya aku kesal karena dosenku yang bernama Urasue-sensei itu selalu menyindirku padahal aku hanya terlambat sepuluh menit saja. Mungkin, mungkin karena aku mahasiswi tahun pertama di kampus ini, jadi dia tidak suka kalau ada mahasiswi baru yang terlambat datang.
Ya, aku seorang mahasiswi tahun pertama yang kuliah di kampus Sankontesso University (SU) jurusan Keperawatan. Aku sebenarnya tidak terlalu pintar, tapi aku suka mengobati orang yang terluka dan merawat mereka. Aku seorang gadis umur 18 tahun bernama Kagome Higurashi yang bercita-cita menjadi perawat, aku selalu ceria dan bersemangat. Itulah aku sekarang ini.
Aku terus berlari kearah kampusku dan ternyata dosenku belum datang. Aku lega sekali, kali ini aku tidak terlambat. Setelah itu aku masuk dan langsung menuju kursi di kelasku.
Selama kuliah berlangsung aku tidak konsentrasi pada materi yang diterangkan Urasue-sensei, aku masih memikirkan cowok tadi sambil memegangi kepalaku yang benjol karena dihantam netbook milik cowok bodoh itu. Cowok yang aku temui di kampus Sastra. Aku masih ingat ciri-ciri cowok itu.
Cowok itu bertubuh tinggi, rambutnya panjang berwarna putih sedikit keperakkan dan wajahnya lumayan tampan. Satu lagi telinganya sedikit aneh, lebih kurang sedikit mirif telinga anjing. Lucu sekali. Tetapi sifatnya itu membuatku ingin muntah kalau melihatnya, benar-benar menjengkelkan.
Mengapa aku bisa bertemu dengan orang baka seperti dia. Bukan, bukan hanya baka tapi dia gila. Gila karena marah-marah sembarangan pada orang. Padahal aku juga tidak berbuat salah padanya.
Apa sebenarnya maunya cowok aneh itu. Tapi mengapa dia terkejut setelah memandangiku? Mengapa wajahnya memucat ketika melihatku? Apa hubungannya denganku??
….To be Continued…
Di Review ya, Review apapun pasti diterima. Domo...
