Yosh! Ini karya pertama saya untuk :3
Saya harap kalian suka ceritanya :3
Mohon maaf kalau aneh karena ini pengalaman pertama saya ._.
Selamat menikmati ya w)9
NB: Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca
Don't Like Don't Read, After Read, You must Like (XP)
Ok, happy reading ^o^)9
*Warning: Typo, Gaje, Aneh, Pendek dll
#Genre: Romance, Shoujo, Drama, S.O.F
Remember to Like after read XD#plak
"Ohayo Miku-tan!", seru seseorang sambil menepuk punggungku dari belakang dan membuatku kaget.
"Ah!", seruku karena kaget.
Tampak gadis berambut kuning pendek diam saja melihatku terkejut dengan ekspresi aneh.
"Oh, Rin... bikin orang kaget saja! Haha... ada apa?", tanyaku dengan garing.
"Eh nggak kok! Cuma iseng saja. Miku-tan gampang kaget, sih...", jawab Rin.
"Eh!? Rin bisa logat kansai?!", tanyaku lagi. Sejak kapan Rin belajar logat kansai.
"Cuma sedikit kok! Sebenarnya aku cuma sering nonton acara lawak orang Osaka...", jawab Rin sambil menggaruk-garuk pipinya.
"Menurutmu acara lawak orang Osaka itu lucu, ya?", tanyaku untuk yang ke tiga kalinya.
"Yaa... yang sering ketawa itu Len kok!", jawab Rin.
Muka dan telinganya tampak merah, mungkin karena kesal atas desakanku.
"Hm... begitu toh. Sudahlah, kita ke kelas yuk!", ajakku sambil menarik tangan Rin ke kelas.
_(DI KELAS)_
"Ohaiyo Rin-samaaa!", kata orang-orang dengan semangat.
Rin Kagamine, teman dekatku yang umurnya 14 tahun dan punya saudara kembar bernama Len Kagamine, dia banyak dipuja-puja dan populer. Dia memiliki sebuah klub bernama V&M (Nggak Keren), akupun termasuk di dalamnya
Kegiatan klub itu hanya menyanyi, bermain musik, dan terkadang disertai tarian. Anggotanya hanya anak-anak unggulan atau sahabat Rin.
Tak lain, ya... Aku, Rin, Len, Megurine twins, Yuki Kaai, Megpoid Twins (nggak cocok), Akita Twins, dan Shion twins.
Pembimbing di klub itu adalah Kamui Gakupo-sensei, guru bersuara rendah yang agak jelek (menurutku) dan disukai oleh Luka-senpai.
Sedangkan Gumi-chan sepertinya suka pada... orang yang sama sepertiku... Kai-kun. Apalagi Kai-kun juga sedang laris-larisnya saat ini! Dia juga populer dan dipuja-puja walaupun berada di peringkat 3.
Lalu bagaimana ini? Apakah akhirnya sahabatku akan jadi sainganku? Aku tidak mau!
"Oi Miku!", panggil seseorang dengan suara mirip cewek.
"Eh...oh... Len? Ada apa!?", tanyaku.
"Kita disuruh sama Rin kumpul tuh!", jawab Len.
"Iya...", jawabku lesu.
Aku berjalan sambil menyeret kakiku, aku malas bertemu Gumi-chan dan Kai-kun.
Apalagi Gumi-chan orangnya tegas dan suka menyuruh-nyuruh. Dia sok keren dan sok cantik di depan anak cowok. Tapi Gumi-chan memang imut dan cantik. Dia pujaan banyak cowok.
Sedangkan aku? Aku berpenampilan pas-pasan dan hanya dikuncir dua, hanya suaraku saja yang bagus.
Apa bisa aku menang darinya?
"Miku, ayo cepat!", kata Len sambil menarik tanganku.
"Iya...maaf...", balasku.
Len sangat perhatian padaku, kami juga akrab. Entah mengapa Len mau denganku yang begini.
_(Ruang KLUB)_
"Ah... Micchan datang!", kata Luka-senpai dengan wajah gembira.
Luka Megurine-senpai, umurnya 20 tahun. Tapi dia hanya melanjutkan kuliah dan tidak mau jadi pengajar disini. Mungkin karena ingin ikut klub band V&M atau mau menemani Luki-senpai.
Padahal kalau jadi pengajar dia bisa dekat dengan Kamui Gakupo-sensei.
"Luka-senpai... lama nggak ketemu...", ujarku dengan senyum yang dipaksa-paksakan.
"Micchan kok tidak semangat?", tanya Luka-senpai.
"Nggak apa-apa, hanya kurang makan kok!", jawabku.
Luka-senpai menepuk pipiku dan langsung memberiku roti melon.
"Enaaak!", kataku saat menggigitnya sekali di ujung roti.
"Rasanya manis, seperti ditabuti gula! Enak sekali...", lanjutku sambil tetap menggigit.
"Haha... tapi hati-hati kalau sudah kena k...".
Sebelum Luka-senpai selesai bicara, ekspresiku langsung berubah.
"Krim-nya bau...", ucapku.
Dan ekspresi Luka-senpai ikut berubah.
"Krimnya bau, asin, agak pahit... asam... agak pedas manis... huek... krim apaan ini?", protesku sambil mencoba menyendok krim yang lengket itu dengan satu jari.
"Iiiih Lengket!", seruku tiba-tiba dan membbuat Luka-senpai, Rin, dan Len kaget.
"Apa yang lengket, Miku?!", tanya Rin yang berlari ke arahku.
"Krim...nya...", jawabku.
"Oh...", balas Rin. Ia tampak sangat kecewa.
"Ehm... yang lebih penting... kenapa ruang klub-nya sepi sekali?", tanyaku.
"Eh... banyak yang masih sibuk...", jawab Rin.
"Sibuk? Soal persiapan Festival musim panas itu?", tanyaku lagi.
Rin mengangguk.
"Karena itu... aku sengaja bikin acara pertunjukan supaya kita makin menyolok!", kata Rin dan Len secara bersamaan.
Setelah kalimat itu selesai, mereka saling berpandangan.
"Itu ideku bodoh...", kata Len kesal.
"Ketua klubnya aku, jadi bagaimanapun juga itu semua berkat aku!", balas Rin yang sama-sama kesal.
Dalam waktu singkat merekapun bertengkar.
"Kita menampilkan apa, sih?", tanyaku.
"Acara menyanyi dan band. Juga acara pemilihan anggota baru!", jawab Luka-senpai.
Hm... setahuku di sana ada kontes menyanyi duet dan solo.
Tapi pasti akan menarik!
Aku tak sabar menunggu festival!
