Chankai's Story

(Chanyeol X Jongin as Kai)

Slight!

ChanSoo

Other Cast : Byun Baekhyun

Author : Jihyunk16

Warning!

Boys Love! Crack pair! Typo

Don't Like Don't Read, thankyou!

.

.

.

.

Orang bilang cinta pertama adalah hal yang membahagiakan. Orang bilang cinta pertama adalah hal yang membuat jantung mu berdetak sangat cepat. Orang bilang cinta pertama adalah hal yang membuat mata mu berbinar. Orang bilang cinta pertama adalah hal yang membuat pipimu memerah saat ia menatapmu. Apakah benar?

Bagiku cinta pertama sesuatu yang menyedihkan. Cinta pertama membuat jantungku harus selalu menahan sakit. Cinta pertama yang membuat mataku mengeluarkan air mata. Cinta pertama yang membuat pipi ku sakit karena terus menahan tangis. Cinta pertama yang membuat ku ingin cepat-cepat mengakhiri hidup saat—

Melihatnya menyatakan cinta bukan dengan ku tapi...

Dengan sahabatku.

Bukankah dunia tak adil? Disaat aku selalu menatapnya dengan kagum dan menceritakan kepada sahabat ku betapa gembiranya aku saat cinta pertama ku meminta nomor ponsel dan betapa senangnya aku saat ia mengirim pesan kepadaku. Namun segala kesenangan dan kegembiraan itu sirna dan sialnya yang merebut itu adalah sahabat ku sendiri—orang yang selalu antusias ketika mendengar curhatan ku. Benar kata orang, musuhmu adalah orang yang banyak menyimpan rahasiamu.

Baekhyun mengatakan bahwa Kyungsoo selalu berkata betapa memuakkannya ia berteman dengan ku dan betapa bencinya ia ketika aku adalah orang pertama yang Chanyeol kirim pesan bukan ia. Aku tak pernah tahu jika Kyungsoo juga menyukai orang yang sama denganku karena dia hanya diam dan memasang ekspresi biasa saja. Jika tahu begini aku akan bercerita pada Baekhyun walau nantinya menyakiti hati seseorang.

" Ku pikir aku harus memberi tahu mu saat itu juga, tapi Kyungsoo mengancam ku saat itu. Katakanlah aku pengecut karena lebih memilih bungkam daripada mengatakannya padamu," ucapnya saat itu membuatku hancur saat itu juga.

Tak ada yang lebih mengerikan dari mempunyai sahabat yang semuanya adalah penghancur dirimu. Saat kedua sahabatku menghancurkan hatiku saat itu juga aku selalu menguatkan hatiku dengan mengatakan 'Aku ini bukan perempuan, kehilangan cinta pertama bukan berarti aku harus menangis. Life is go on'. Tak ada yang lebih menenangkan dari ucapan semangat dirimu sendiri.

Sepuluh pesan ku dapati dalam waktu lima menit dan itu benar-benar memuakkan. Kyungsoo seperti ingin memamerkan bahwa dia lah yang menang dalam hal ini walau dengan kata-kata yang di buat dengan kata-kata penyesalan namun aku tahu itu adalah sebuah ejekkan halus untukku jadi aku hanya dapat tertawa pahit ketika membaca sebagian pesannya. Sungguh aku tak sanggup membaca semuanya.

From : Kyung~

Jongin kau tidak sekolah? Apakah kau marah karena aku menerima pernyatan cinta dari Chanyeol sunbaenim?

From : Kyung~

Kenapa tak balas!? Kau sungguh marah, Jongin? Sungguh maafkan aku, aku tahu ini salah tapi satu hal yang ingin kau ketahui, aku mencintainya.

From : Kyung~

Jangan bersikap kekanakan, Jongin. Lupakan Chanyeol, aku yakin kau akan mendapati orang yang lebih dari Chanyeol. Ia mencintaiku dan kau harus mengerti itu. Ayo kita berteman seperti biasa dan kau akan melupakannya dengan cepat.

Bagaimana bisa aku melupakannya di saat ia bahkan selalu ada dalam pikiran dan imajinasi liar ku. Bagaimana bisa aku melupakan penghianatan yang kau lakukan padaku, Kyung?

To : Kyung~

Aku sedang sakit, Kyung. Aku tahu kau menyukainya, ku ucapkan selamat padamu. Tapi satu hal yang harus kau tahu, jika melupakan tak semudah mengatakannya. Selamat beraktifitas!

.

.

.

.

Aku tak mengerti apa yang salah dengan Chanyeol saat ini, ia datang menemuiku dan memegang tanganku dengan lembut. Wajahnya begitu tampan saat ini membuat ku hampir kehilangan keseimbangan tubuhku ketika bibirnya mendekat ke telinga ku.

" Aroma mu seperti aroma Ibuku. Bisakah aku memelukmu?"

Anggap saja ini sebuah pembalasan sakit hatiku karena aku menganggukkan kepala ku menyetujui permintaan Chanyeol. Senyumku mengembang dipelukannya dan semakin mengembang ketika Kyungsoo memergoki kekasihnya sedang memeluk orang lain.

Tak ada orang baik yang benar-benar baik dan tak ada orang yang benar-benar merelakan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Disini aku ingin ia tahu jika pembalasan lebih meyakitkan dan aku harap ia sadar akan hal itu. Dan aku benar-benar beruntung ketika Ibunya Chanyeol menggunakan parfum yang sama denganku.

Chanyeol melepaskan pelukannya dan menatapku dengan senyum tipisnya, benar-benar khas seperti pangeran. Tanganya masih betah berada di pinggangku dan aku juga tak ingin melepaskan tanganku dari lehernya.

" Aku tak pernah tahu kau begitu manis," suara berat itu benar-benar memabukkan.

Aku tak ingin bersenang-senang dulu karena aku ingin tahu suatu hal dari mulut sempurna seorang Park Chanyeol. " Tapi Kyungsoo lebih manis dari ku," ucapku dengan nada –sok—merendah.

" Tidak, kau lebih manis darinya," ujarnya dengan nada serius.

Dalam hati aku tertawa keras mendengarnya, ini seperti dunia mempermainkan ku. Apakah sekarang Chanyeol mencoba merayuku? Dan aku hanya dapat tersenyum dengan bangganya walau aku tahu jika Chanyeol tak akan memutuskan Kyungsoo hanya karena perkataan itu.

" Jangan merayuku, Park. Jika Kyungsoo tahu kau akan dibunuh," dan Kyungsoo tepat di belakangmu.

Chanyeol tertawa tepat di depan wajahku diiringi dengan tawa kecil ku. Entah lah, tawanya begitu menular untukku. Aku melepaskan pegangan tanganku dari lehernya lebih memilih memegang bahu tegapnya namun tidak dengan tangannya. Aku menatapnya dengan tatapan andalan yang biasa ku pakai untuk memohon pada Baekhyun agar ia menemaniku yang tinggal sendiri di rumah sederhana.

" Jangan menatapku seperti itu, Jongin"

" Memangnya kenapa?" tanya ku heran.

Kali ini aku bukan sok polos karena tak tatapan itu bukan bermaksud apa-apa hanya ingin ia tahu bahwa aku lebih baik dari seorang Do Kyungsoo. Tapi sepertinya ia seperti salah mengartikan tatapanku.

" Tatapan mu seperti meminta dicium," ucapnya pelan.

Aku terkekeh pelan dan dari sudut mataku Kyungsoo masih menyaksikan itu tanpa ada niatan menghentikan semua kegilaan ini. " Seperti kau berani saja menciumku,"

Satu hal yang ku pelajari dari hal ini, Chanyeol sungguh serius dengan ucapannya.

.

.

.

.

" Kau bajingan, Kim Jongin!"

Langkahku terhenti akan teriakkan yang begitu keras bahkan tetangga ku yang sedang menyiram tanaman tersentak kaget. Ah Kyungsoo bersama dengan Baekhyun. Kejutan lagi, eh?

" Ada apa Kyung?"

Suara geraman Kyungsoo, wajah ketakutan Baekhyun seperti sebuah kebahagiaan untukku. Akhirnya mereka sadar bahwa mereka lah yang harusnya takut padaku bukan aku.

" Jangan munafik! Sahabat macam apa dirimu, kau bahkan memeluk kekasih sahabat sendiri dan berciuman panas di depan mataku!" teriak Kyungsoo yang membuat Baekhyun menenangkannya.

" Kyung pelankan suaramu banyak yang menatapmu," bisikan Baekhyun masih terdengar di pendengaranku karena jarak kai hanya dua meter.

" Dia yang memulai itu semua harusnya kau tahu itu jika kau melihatnya," aku menatapnya dengan wajah datar seolah ini masalah yang biasa.

Tangisan Kyungsoo membuatku mendengus dan pergi dari hadapannya menuju rumah yang tinggal beberapa langkah lagi. Tapi tangan Baekhyun menghentikan niatku, matanya menggelap tanda ia marah.

" Ada apa?" tanyaku padanya.

" Tak bisakah kalian menyelesaikan masalah—"

Aku memotongnya cepat dengan wajah tak suka ku. "Dan berakhir dengan tatapan aneh tetanggaku? Terima kasih."

" Jongin, kenapa kau jahat sekali padaku?" isakan Kyungsoo membuat ku mengalihkan tatapan ku dari mata tajam Baekhyun.

" Harusnya aku yang mengatakan itu. Kau tahu aku menyukainya, kau juga tahu dia adalah cinta pertamaku tapi kau merebutnya dari ku. Sekarang kau tahu kan bagaimana sakitnya sebuah pengkhianatan? Dan apakah kau bisa melupakannya seperti yang kau katakan padaku waktu itu?"

Ia terdiam dan menunduk dengan dalam, isakkannya tak berhenti dan membuat ku begitu pusing. Kepala ku serasa ingin pecah, cinta bukanlah hal yang benar-benar berarti dalam kehidupan ku tapi kenapa aku harus tercebak dalam hal seperti ini? Tanpa sadar akulah yang memperburuk suasana dan membuat banyak orang tersakiti. Baekhyun memelukku membiarkan Kyungsoo yang masih terisak disana. Aku menghela napasku dengan perlahan, terlalu banyak yang tersakiti disini bukan hanya aku dan aku tak tahu harus memperbaikinya seperti apa.

" Jongin terima pernyataan cintaku minggu lalu. Lupakan tentang Kyungsoo dan Chanyeol, dan biarkan aku yang ada di hatimu"

Dan perkataan Baekhyun benar-benar memperparah keadaan.

.

.

.

.

EPILOG

Jongin terengah akan ciumannya pada Chanyeol, pipinya bersemu merah juga jantungnya yang terasa mau pecah karena terus berdetak sangat kencang. Ini benar-benar tidak normal. Ini ciuman pertamanya dan diambil oleh cinta pertamanya suatu yang benar-benar menguntungkan untuknya. Mungkin ini adalah hadiah yang diberikan untukku karena kesakitan yang ku dapat dari semua sahabat ku.

" Hey Jongin," aku hanya bergumam dan membiarkan wajah Chanyeol yang berada di leherku.

" Dengarkan aku baik-baik. Dari awal kau lah yang ku cintai bukan Kyungsoo, tapi Kyungsoo terus mengejarku dan mengancamku akan banyak hal membuatku harus berpacaran dengannya. Jadi aku ingin mengatakan jika aku ingin berpacaran dengan mu tanpa Kyungsoo ketahui, apakah kau mau?"

Dan dengan bodohnya aku mengangguk membuat semuanya menjadi berlarut-larut.

" Aku mencintaimu, Jong."

" Aku juga mencintaimu, Chanyeol"

betapa sakit dan menyedihkannya kisah cinta pertamaku.

.

.

END

.

.

.

hai! Gue balik hwhwhw. Gue tahu ini ngebosenin pake banget dan gue juga nulis dengan muka tembok alias datar (-_-) jujur aja kalian semua juga gitu kan? Jangan ngibur gue bilang aja iya wks. Cerita tentang temen nikung itu diambil dari kisah nyata dan yang sialnya gue yang ngalamin kan sakit xD. Tapi inti yang mau gue sampaikan disini jangan terlalu percaya sama orang meski itu sahabat sendiri. Karena gue udah ditikung 3 KALI, tapi semua itu gue jadiin pelajaran wkwk. panjang ye? udah ah lagian jarang pembaca baca note penulis wks.