Warning : No Beta Reader, kemungkinan adanya Typo dan OOC.
Rated : Kemungkin T
Timeline story : Kira-kira 2-3 minggu setelah chapter 1 manga. Akan tetapi, belum memasuki Chapter 2 dimana hari Valentine tiba. Jadi, antara chapter 1 dari manga dan kisah ini dimulai, kehidupan di Kurosu Gakuen berjalan normal tanpa event.
Pairing : KanamexDita, ZeroxYuuki dan yang lainnya mungkin menyusul.
Disclaimer : Vampire Knight bukan milik Mini-chan! Mini-chan hanya mengklaim fanfic ini dan Dita, sang Original Female Character milik Mini-chan.
Full Summary : Karena perintah dari Asosiasi Hunter dan Para Senat dari Kaum Vampire. Kurosu Kaien terpaksa mengikutsertakan sekolahnya dalam Program Pertukaran Pelajar yang diselenggarakan oleh Pemerintah agar status sekolahnya resmi diterima. Akan tetapi, bisakah Kaien berserta kedua Prefek menjaga status para murid 'Kelas Malam' dari sang 'Murid Pertukaran' tersebut ketika 'Murid Pertukaran' itu memiliki penampilan yang dapat mengundang para Murid Kelas Malam untuk mendekati dirinya? Fat!OFC, Cute!OFC, KanamexOFC, ZeroxYuuki.
.
{ Kyūtobara }
.
AN: Halo,semuanya! Selamat datang di Fanfic Mini-chan untuk fandom Vampire Knight! Hampir sama dengan di Big is Cute. Tokoh utama dari kisah ini [yang sayangnya bukan Reader tapi, OC. (Maaf, Minna-san :' )] memiliki tubuh gemuk. Mini-chan harap kalian semua menyukai fanfic ini. Nah, selamat membaca dan jangan lupa berikan Review :D
.
{ Kyūtobara }
.
~ Rose 1 ~
Hari Sabtu, jam 19:00, Kurosu Gakuen, Ruang Kepala Sekolah.
"Eh! Program Pertukaran Pelajar?!" Tanya Kurosu Yuuki kepada Ayah angkatnya, Kurosu Kaien yang merupakan Kepala Sekolah dari Kurosu Gakuen, tempat dimana dia menuntut ilmu.
"Benar. Sekolah kita terpilih sebagai salah satu dari 10 sekolah yang ditunjuk Negara untuk mengikuti Program Pertukaran Pelajar sebagai bukti persahabatan antara Jepang dan Indonesia." Jawab Kaien menjelaskan pada putrinya yang manis dan pada pemuda yang ada di samping putrinya.
"Tapi, bukankah ini bermasalah? Mengingat status Murid Kelas Malam…"
"Yah, karena itu jugalah aku memberitahukan hal ini pada kalian berdua. Sebagai Guardian dari sekolah ini, aku ingin kalian melindungi Murid yang akan terpilih untuk masuk ke sekolah ini." Perintah Kaien. " Lagipula, Kaname juga setuju dengan hal ini. Dia akan berusaha membantu agar tidak ada satu pun dari Murid Kelas Malam berbuat ulah selama Murid Pertukaran itu belajar di sekolah ini selama setahun. Jadi, Yuuki. Aku dan Kaname mengharapkanmu menjaga murid tersebut. Okay?"
"Ah, Hai! Demi Kaname -Ah, ma-maksudku, demi sekolah ini aku pasti-"
"Aku sama sekali tidak setuju." Kata pemuda berambut perak yang memotong perkataan Yuuki dan membuat dua orang di hadapannya memandangnya dengan bingung. "Aku tidak peduli kalau orang itu mendukung ide ini. Bagiku, sekolah ini tidak pantas untuk diikutsertakan dalam program ini."
"Tapi, Zero… Kaname-Senpai…"
"Jangan berpikir naif, Yuuki! Bukannya, kau pernah hampir digigit Aidou-senpai?" Zero bertanya sambil menatap tajam gadis berambut coklat kemerahan tersebut. "Dari kejadian itu sudah terbukti kalau sekolah ini tetap berbahaya. Walaupun, ada vampire itu mengawasi seluruh Murid Kelas Malam!" Katanya yang membuat Yuuki terdiam.
"*Mendesah* aku mengerti perasaanmu, Kiryuu-kun. Tapi, sayangnya kita tidak bisa menolak program ini." Kata Kaien yang membuat dua orang di hadapannya mengerutkan alis.
"Eh? Kenapa tidak bisa?"
"Karena Program ini sebenarnya adalah sebuah tes."
"Tes…?"
"Ya, sebuah tes. Seperti yang kalian ketahui. Sejak dari dulu aku menginginkan manusia dan vampire bisa hidup berdampingan dengan damai. Dan itu semua dimulai dari sekolah ini." Kata Kaien dengan wajah serius yang jarang ditunjukkannya. "Akan tetapi, walaupun ada yang mendukung ide ini, tidak sedikit yang meragukan ataupun tidak menyukai ide ini. Oleh karena itu, semuanya memutuskan untuk memberikan sebuah tes pada kita dengan tujuan seberapa seriusnya kita dalam membentuk perdamaian antara Manusia dan Vampire."
"…Dan tes itu adalah program pertukaran pelajar ini?" Zero bertanya yang dijawab dengan anggukan.
"Jika kita berhasil membuat Murid Pertukaran ini tidak mengetahui mengenai vampire dan tidak pernah di gigitan. Maka, sekolah ini akan diakui dan kita akan mendapatkan banyak dukungan serta bantuan dari berbagai pihak."
"…Eto… Jika kita gagal bagaimana, Kepala sekolah?" Tanya Yuuki yang langsung membuat wajah serius ayah angkatnya menjadi hancur dan tergantikan dengan rengekan yang mengeluarkan derasan air mata.
"Ka…Kalau ki…kita gagal. Ma…maka sekolah ini a..akan DIBUBARKAN!" Teriak Kaien diantara isak tangisnya yang membuat Yuuki terkejut.
"Eh?! Dibubarkan?!" Teriak Yuuki yang tidak percaya dengan yang didengarnya.
"Ya, jika kita gagal dalam tes ini. Sekolah yang merupakan awal untuk membawa perdamaian antara Vampire dan Manusia akan hancur. Dan bukan tidak mungkin kalau kelak dunia ini akan hancur karena pertempuran tanpa henti antara dua ras yang menghuni muka bumi ini." Kata kaien dengan penuh kekesalan. "Karena itu, aku berharap kalian berdua sebagai Guardian sekolah ini, bisa melaksanakan tugas ini dengan penuh semangat agar sekolah ini tetap berdiri dengan gagah berani." Perintahnya sambil menunjuk Yuuki dan Zero dengan penuh membara.
"Hai! Serahkan pada kami, Kepala sekolah! Dengan kekuatan yang kami miliki, kami tidak akan membiarkan satu vampire pun menyakiti Murid itu!" Seru Yuuki dengan penuh semangat yang langsung membuat Kaien terharu mendengarnya. Sementara, Zero hanya bisa keringat jatuh.
"*Mendesah* Baiklah, aku mengerti. Tapi, memangnya ada yang mau mengikuti program ini?"
"Tenang saja, pasti ada dari Kelas Siang yang bersedia mengikuti Program ini~" Kata Kaien dengan ceria yang langsung membuat kedua orang di hadapannya dengan tatapan tidak percaya. "Moo, kenapa ekpresi kalian seperti itu!?"
"Tapi, Kepala sekolah… Anda tidak lupa 'kan. Kalau Seluruh Murid Kelas Siang begitu mengidolakan Murid Kelas Malam?"
"Yap, Lalu kenapa?"
Mendengar pertanyaan Kepala Sekolah, membuat Kedua orang dihadapannya mendesah. "Yang Yuuki ingin katakan adalah Memangnya ada dari mereka yang rela meninggalkan sekolah ini selama setahun hanya untuk mengikuti Program ini? Mengingat betapa menjengkelkannya mereka mengidolakan para vampire itu." Kata Zero menjelaskan.
"Maa, maa. Seperti yang aku katakan tadi. Aku yakin ada yang ingin mau mengikuti program ini. Mengingat Negara Indonesia adalah negara beriklim tropis dan terkenal dengan beraneka ragam budaya serta keramahan penduduknya. Aku yakin pasti ada yang ingin sekolah di sana." Kata Kaien dengan cerianya. "Plus, kita hanya perlu satu orang saja untuk diikut sertakan. Jadi, jangan khawatir. Besok pasti ada beberapa orang yang akan langsung mau mengikuti program ini~" Katanya yang berusaha menyakinkan kedua Guardian dari sekolahnya.
'Tidak. Pasti mustahil. Walaupun, ada beberapa yang bukan penggemar Murid Kelas Malam. Tapi, pasti tetap sulit untuk ada yang mau mengikuti Program ini.' Pikir Yuuki dengan penuh keyakinan.
'Huh, besok pasti bakal jadi hari tersibuk. Mungkin, lebih baik aku kabur dan tidur di dekat Lily, saja.' Pikir Zero yang bisa membayangkan keributan yang akan terjadi besok Pagi.
.
{ Kyūtobara }
.
Sementara itu di Aula Asrama Bulan, Asrama para Murid Kelas Malam.
"…Karena itu 'lah, aku ingin kalian bisa menjaga sikap kalian jika Murid Pertukaran itu muncul. Mengerti?" Kata pemuda yang menatap tajam semua Murid Kelas Malam yang berkumpul di Aula Asrama Bulan.
"Kami mengerti Kaname-sama." Ucap semua vampire pada pemuda yang tidak hanya pemimpin mereka di sekolah ini, tapi juga pemimpin mereka di dunia vampire. Walaupun, di luar sana masih ada vampire yang selevel dengan pemuda tersebut dan ada beberapa senat yang mengatur para vampire.
"Jangan khawatir, Kaname. Kami semua akan menyambut murid itu dengan baik. Demo, yang membuatku penasaran seperti apa yang akan datang ke sekolah ini?" Tanya pemuda berambut pirang dan bermata hijau yang penasaran seperti apa murid pertukaran yang akan belajar selama setahun di sekolah ini.
"Entahlah. Pihak senat hanya baru mengumumkan kalau sekolah ini terdaftar sebagai salah satu sekolah yang diikut sertakan dalam program ini dan besok mereka akan mengirim daftar sekolah dari Indonesia dan jepang yang mengikuti program ini."
"Tapi, ini sungguh menyebalkan. Para senat seenaknya saja mengetes kita dengan cara seperti ini." Kata seorang pemuda bermata biru yang berbicara dengan tanpa ekpresi.
"Huh, Program ini bukannya untuk mengetes kita. Lebih tepatnya, ini semua bertujuan untuk bisa mengalahkan Kaname-sama. Secara, jika Murid itu dilukai vampire maka, Kaname-sama yang akan disalahkan. Dengan alasan tidak bisa menjaga satu orang manusia." Kata pemuda berambut pirang lainnya. Akan tetapi, dia memiliki sepasang mata berwarna biru electrik.
"Jika itu benar, maka kita tidak bisa membiarkannya. Mereka sama saja mengadakan perang pada kita. Bagaimana pun, Kaname-sama adalah seorang Pureblood vampire. Mereka seharusnya tidak menentangnya." Kata seorang gadis yang memiliki rambut panjang bergelombang sampai pinggangnya dengan warna coklat pucat dan memiliki sepasang mata berwarna sama dengan rambutnya.
"Maa, yang penting kita hanya perlu bersikap seperti biasanya 'kan?" Tanya seorang gadis lainya yang memiliki rambut panjang sebahu dengan warna pirang dan sepasang mata berwarna hijau yang duduk di sebelah pemuda yang tadi berbicara tanpa ekpresi.
"Yah, aku rasa kau benar Rima. Tapi, aku mencemaskan Hanabusa." Kata pemuda berambut orange yang memberikan tatapan curiga dengan sepasang matanya yang berwarna sama dengan rambutnya kepada pemuda berambut pirang dan bermata biru.
"Huh, apa maksudmu Akatsuki? Dan jangan menatapku dengan tatapan yang seperti menuduhku sebagai pembuat masalah!" Keluh pemuda bernama lengkap Aidou Hanabusa itu pada salah satu sepupunya Kain Akatsuki.
"Tapi, kau memang yang paling sering membuat masalah, Aidou." Ucap Takuma yang membuat semua mengangguk setuju.
"Apalagi baru-baru ini kau dihukum Kaname-sama karena hampir menggigit Kurosu 'kan? Hohoho, sungguh idiot." Ejek gadis yang berambut bergelombang yang merupakan sepupu dari Aidou.
"Ce-cerewet kau Ruka! Walaupun aku dihukum Kaname-sama. Setidaknya aku bisa melihat wajah langka Kaname-sama yang tetap tersenyum dengan kerennya ketika mengisi ember di kepalaku dengan air dari selang." Ucapnya dengan penuh kebanggan.
"Haha, yah aku rasa itu memang pemandangan yang langka. Sebab Kaname jarang melakukan hal semacam itu. Bukan begitu Kaname?" Tanya Takuma pada Kaname yang membuat Aidou membeku terkejut.
'Ah, shimatta! Aku lupa kaname-sama masih ada di sini!' Pikir Aidou panik yang membuat menatap sang Kepala Asrama dengan ketakutan.
"Ya, aku memang jarang melakukannya. Secara, sangat jarang aku menghukum seseorang." Aku Kaname. "Karena tidak ada lagi yang aku ingin katakan kalian sudah boleh kembali melakukan kegiatan kalian." Ucapnya membubarkan semua Murid Kelas Malam dan beranjak pergi menuju kamarnya.
'Eh?! Kaname-sama sama sekali tidak menghukum Aidou/diriku atas ucapannya/ku tadi?' Pikir semua orang yang menatap pemuda berambut coklat kemerahan dengan tatapan tak percaya.
"Ah, aku hampir lupa." Gumam Kaname pelan yang berhenti tiba-tiba sebelum memandang Aidou dan 100% berhasil membuat pemuda itu semakin ketakutan. "Aidou, aku minta tolong padamu untuk bersihkan seluruh toilet asrama ini, ya. Dan pastikan kau membersihkannya hanya dengan sikat gigi. Jika belum bersih, kau tidak boleh keluar dari Asrama ataupun muncul di hadapanku. Kau mengerti?" Tanyanya dengan tatapan tajam.
"Ha-hai, Kaname-sama!" ucap Aidou yang langsung menangis ketakutan dan membuat semua orang menahan tawa. Kecuali, Kaname yang pergi dengan wajah tersenyum dan Seiren yang merupakan pelayan pribadi Kaname yang mengikuti majikannya dengan tenang.
"Maa, ganbatte, Aidou. Bersihkan toilet asrama dengan penuh semangat, ya." Kata Takuma riang sebelum kembali ke kamarnya untuk menyelesaikan membaca seluruh manga yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolah.
"Hohoho, kerjakan dengan benar, Baka Idol." Kata Ruka yang juga kembali ke Kamarnya bersama Rima sang gadis yang berbicara tanpa menunjukkan Ekspresi.
"Huh, aku ingin makan Pocky…" Gumam Shiki yang merupakan pemuda yang tadi berbicara tanpa ekspresi sambil pergi menuju kamarnya yang dia bagi dengan Takuma.
"…Ganbatte, Hanabusa." Kata Akatsuki sambil menepuk pelan pundak Aidou sebelum menuju ke kamarnya yang dia bagi dengan sepupunya itu.
"Ah, tunggu Akatsuki! Kau harusnya menemaniku. Ini semua ini kan salahmu! Lagipula, kau biasanya selalu bersamaku!" Rengek Aidou yang berharap sepupunya mau membantunya. Secara, dia tidak mau melakukan hukuman ini sendirian. Hanya Tuhan yang tahu berapa lama dia harus membersihkan toilet Asrama yang begitu banyak dan begitu luasnya.
"…Hm…Apa bo-"
"Kain, apa kau mau main poker?" Tanya Takuma yang tiba-tiba kembali muncul dan memotong perkataan Akatsuki.
"Hm? Bukannya Ichijo-san ingin segera menyelesaikan membaca manga yang dipinjam dari perpustakaan?"
"Yah, tadinya begitu. Tapi, aku berpikir kalau lebih baik kalau seharian ini kita main Poker di kamarku. Aku bahkan ingin mengajak Kaname setelah ini." Kata Takuma riang. "Plus, aku pikir, Kaname lebih suka jika Aidou melaksanakan hukumannya sendirian." Katanya sambil mengeluarkan senyuman tanpa dosa yang terlihat dia adalah manusia-Ah, maksudnya vampire yang tak berdosa.
'AH! SUDAH AKU DUGA KAU VAMPIRE YANG LICIK, ICHIJO-SAN!' Geram Aidou dalam hati sambil memelototi Takuma dengan tajamnya sampai-sampai aura kekesalannya dapat terlihat oleh kedua vampire yang ada di hadapannya. 'Huh, tapi sepolos apapun senyumanmu. Akatsuki tidak mungkin menghianatiku. Dia adalah sepupuku yang paling keren dan setia.' Pikirnya dengan percaya diri yang tentunya dia tidak akan pernah mengakui hal ini secara terang-terangan.
"…Yah. Aku rasa boleh juga. Aku ikut main, Ichijo-san." Jawab Akatsuki pelan yang langsung membuat rahang pemuda yang berdiri di belakangnya jatuh mengenai lantai aula.
"Jaa, kalau begitu. Sekarang aku mau mengajak Kaname." Kata Takuma riang sebelum menuju kamar Kaname.
"A-A-Ak-Akatsuki…"
"Gomen, Hanabusa. Tapi, sesekali aku juga butuh udara segar untuk menjernihkan pikiranku. Jadi, sampai nanti." Kata Akatsuki sebelum pergi meninggalkan Aidou sendirian.
"…A…AKH! DASAR AKATSUKI BODOH! IDIOT! AKU BENCI KAU!" Teriak Aidou yang terdengar sampai ke kota di dekat Kurosu Gakuen.
.
..
Bersambung
..
.
AN : Akhirnya selesai juga Chapter 1 dari fanfic pertama Mini-chan untuk Fandom Vampire Knight. Mini-chan harap kalian menyukainya. Btw, Mini-chan mengharapkan tanggapan kalian mengenai kisah ini di kotak Review atau pun melalui PM. Sweet Dream, Minna-san~.
.
Give me a Review, Fallow and Faforite me and this story (˘‿˘ʃƪ)
