HATE
.
Cast: Kim Jongin dan Byun Baekhyun
.
.
.
Aku yakin jika Kim Jongin membenciku
.
.
-10.00 PM, Jongin's room-
.
.
"ahh…aahh…aaahhh…mmnhh…"
Desahan… jeritan… lenguhan… terdengar jelas dari dalam kamar yang terkunci rapat. Hampir setiap malam dinding biru ruangan ini menjadi saksi bisu kegiatan panas yang dilakukan oleh Byun Baekhyun dan sahabatnya, Kim Jongin. Tidak ada yang tahu sejak kapan rutinitas ini dimulai. Hanya bermodalkan ijin untuk 'belajar bersama' pada orang tua, mereka akan berakhir mendesah sepanjang malam.
Suhu ruang kamar dengan pasti semakin meningkat. Kini tubuh polos Baekhyun telah basah oleh keringat. Nafasnya juga sudah mulai terdengar tidak teratur. Namun ia masih terlihat berusaha menggerakkan pinggulnya naik-turun dengan teratur diatas pangkuan hangat Jongin.
"Jongieee…nnhh…cukup…aku..lelaahh…"
Plak! Plak! Plak!
Jongin tidak memperdulikan rengekan Baekhyun. Tangannya malah semakin asik menampar bokong Baekhyun yang kenyal. Membuat kulit putih itu berubah warna kemerahan.
"Kau lelah? bukankah aku bilang hari ini aku akan menghukummu sampai kau pingsan?"
"nngghhh…" Baekhyun melenguh. Kini Jongin meremas bokongnya dengan liar. Membuat lubang Baekhyun terasa semakin lebar dan mempermudah gerak bagian tubuh Jongin yang tertanam disana.
Jongin menyeringai, "Cihhh…tadi kau bilang lelah, tapi sekarang mengeluarkan desahan nikmat?"
"nnnhhh…"
Tidak ada yang dapat Baekhyun katakan. Karna ucapan Jongin memang benar adanya. Meskipun tubuhnya lelah, namun tidak dapat dipungkiri kenikmatan atas perlakuan Jongin membuatnya nyaris gila.
"Bukankah kau ingin keluar, hmm?" Tambah Jongin dengan mata menatap wajah Baekhyun yang telah memerah dan basah oleh airmata. Bibirnya kembali menyeringai, "if you want to cum…ride me properly, slut!"
Ucapan Jongin adalah perintah agar Baekhyun semakin menggerakkan pinggulnya dengan cepat. Membuat milik Jongin menusuk titik terdalamnya. Menggelinjang nikmat diantara rasa lelah yang ia rasakan.
Baekhyun menatap wajah Jongin dengan nanar. Dalam hati ingin rasanya ia berhenti sekarang juga. Namun Baekhyun sangat mengenal sahabatnya. Ia tahu Jongin tidak akan pernah membiarkannya 'keluar' sebelum ia merasa puas. Pemuda itu akan terus memaksakan kehendaknya hingga lubang Baekhyun penuh oleh cairan miliknya.
"Kau tahu kan, ini akibatnya jika kau membuatku marah?" Jongin memegang pinggang Baekhyun dan menariknya kedepan sehingga tubuh mereka kian merapat. Tidak dipedulikannya Baekhyun yang berteriak kencang karna milik Jongin semakin masuk kedalam lubang sempitnya.
"Lain kali…jangan pernah membuatku mar- ouhh…ssshhhh…Fuck!" Jongin mendesis nikmat. Gerakan naik-turun Baekhyun yang cepat membuat miliknya terasa dihisap lubang itu semakin dalam. Ia memejamkan mata sejenak untuk menikmati setiap kelembutan dan kehangatan yang ada pada diri Baekhyun.
"Kau milikku. Sampai kapanpun kau hanya milikku Byun Baekhyun…"
Bibir Jongin mencium bibir Baekhyun dengan kasar. Dalam dan lama. Setelah puas lidahnya merayap pelan diseluruh permukaan kulit leher Baekhyun. Baekhyun mendesah nikmat ketika lidah Jongin -dengan sengaja- menyentuh tiap titik sensitifnya. Ia hisap perlahan leher itu hingga memerah, lalu menggigitnya keras. Membuat Baekhyun menjerit dan semakin mempercepat gerakannya.
"Jo…Jonginnhh…akuhh- AHHH!"
Orgasme tiba. Baekhyun mengeluarkan cairan kental berwarna putih dari alat vitalnya. Tubuhnya bergetar dengan gerakan naik turun yang berantakan. Membuat lubangnya berkedut dan semakin meremas milik Jongin yang masih berada didalamnya.
Tubuh Baekhyun melemas, ia langsung ambruk kedepan seketika. Orgasme kali ini membuat semuanya terasa sangat ringan. Ia sandarkan kepalanya pada dada bidang Jongin. Merasakan aroma tubuh maskulin yang menguar bercampur bau sperma.
Rasa lelah semakin tak tertahankan, Baekhyun ingin meminta Jongin untuk mengakhiri semuanya saat ini juga. Jujur ia sudah tidak sanggup lagi. Lubangnya sudah terasa penuh dan perih. Namun -sekali lagi- Baekhyun sadar Jongin tidak akan peduli dengan keadaannya. Sahabatnya itu tidak pernah main-main dengan apa yang ia katakan. Jika Jongin bilang hari ini akan menghukum Baekhyun hingga pingsan, maka ia akan benar-benar melakukannya.
"Kau lelah?"
Baekhyun menggangguk malas.
"Kalau begitu berbaringlah, hukumanmu masih belum selesai"
Baekhyun pasrah. Ia membiarkan Jongin merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Punggungnya menyentuh permukaan seprai yang terasa lembab karna keringat dan cairan mereka.
Keduanya saling bertatapan sejenak sebelum Jongin menekuk dan mengangkat kaki Baekhyun hingga terbuka lebar. Memposisikan dirinya diatas tubuh mungil Baekhyun dengan kedua siku yang ditumpuhkan diantara kepala Baekhyun. Tubuh mereka semakin merapat. Baekhyun tahu ia tidak mampu lagi menolak, meronta pun rasanya sudah tidak ada tenaga. Pergerakannya benar-benar telah terkunci.
Diantara kepasrahannya itu, dapat Baekhyun rasakan benda panjang-gemuk-berurat milik Jongin kembali memasuki lubangnya yang sudah penuh dan lengket. Bergerak dengan cepat dan kasar, hingga membuat tubuhnya bergetar dan tersentak tak beraturan mengikuti irama gerakan Jongin. Bibir Baekhyun mengeluarkan erangan keras dengan kepala yang terus bergerak gelisah kekanan dan kekiri.
"You're so dirty…so nasty, like bitch Baekhyun-ah…"
Mata Baekhyun terpejam. Tidak memperdulikan apa yang Jongin katakan atau lakukan sekarang. Tubuhnya semakin tersentak hebat. Ia gigit bibir bawahnya untuk menahan setiap erangan yang akan keluar. Raganya lelah. Jiwanya retak. Hatinya perih. Baekhyun mati rasa.
.
.
Kim Jongin memang membenci diriku
.
.
.
.
To be Continued
