Pandora Hearts © Mochizuki Jun
Alice become Cinderella © Nanami 'Yuuki' Vessalius
Rated : T
Genre : Romance, Drama, Humor, Friendship
Warning : OOC, Full-Typo, GAJE, Sakit perut, de el el
Summary : Alice, Seorang gadis perempuan tomboy yang tinggal bersama ibu dan kedua kakak tirinya. Bagaimanakah ceritanya? R&R Pleasee!
Disebuah desa, tinggalah seorang gadis yang bernama Alice. Dia memang cantik, namun, sifatnya begitu tomboy, tukang makan, dan agak galak. Alice tinggal bersama ibu dan kedua kakak tirinya, ibu kandung Alice telah meninggal saat umurnya 3 tahun dan Ayah Alice pergi bekerja diluar kota. Alice sering disiksa oleh ibu tiri dan kedua kakak tirinya, namun Alice lebih sering melawan dari pada harus mendengarkan perkataan mereka.
Pagi-pagi sekali, Pintu kamar Alice di dobrak oleh kakak perempuannya- Sharon, Sharon menarik paksa Alice untuk bangun dan membersihkan rumah
"Aghh! Sharon kau berisik sekali!" Teriak Alice lalu menarik selimutnya kembali.
"Heh! Pelayan geblek! Cepat bersihkan rumah!" Perintah Sharon dengan hati yang sudah sangat marah dengan sifat Alice itu.
"Bersihkan sendiri sana! Aku lelah tau! Kau kemarin sudah menyuruhku membersihkan pakaian dalammu sebanyak 3 ember besar!"
"AGHHH! IBUU!" Teriak Sharon yang sudah tidak tahan dengan sifat Alice itu. Ibu tiri Alice- Lottie, segera datang dengan cepat saat mendengar putri kesayangannya berteriak.
"Ada apa,Sharon! Kau seperti orang gila saja!" Kata Lottie saat melihat Sharon dengan wajah yang sudah agak marah.
"Aku memang sudah gila,bu! Ini semua gara-gara pelayan geblek itu!" Marah Sharon sambil menunjuk Alice yang sedang tidur dengan wajah dan seluruh tubuh yang tertup selimut.
"Aliceee! Jika kau tidak bangun sekarang juga kau tidak akan kubelikan daging!" Marah Lottie. Mendengar kata 'daging' Alice langsung bangun dan membersihkan rumah. Tapi sebelum dia keluar kamar Sharon menarik bajunya sehingga dia terjatuh, lalu Sharon mengambil kayu yang ada disamping pintu kamar Alice dan memukuli Alice dengan Kayu itu.
"AGHHH! Sharon sialan!" Alice segera merebut kayu itu dan memukul Sharon balik sehingga membuat Sharon kesakitan.
"ALICCEEEEE! Awas kau!" Sharon mengambil harisennya dan hendak memukuli Alice. Lottie segera menengahi mereka dan menyuruh Alice pergi. Alice segera pergi dengan tubuh yang agak memerah akibat dipukul oleh Sharon.
Alice lalu pergi ke sebuah danau didekat hutan. Danau itu begitu jernih dan disana banyak bunga-bunga yang tumbuh. Alice duduk ditepi danau itu.
"Ahh.. Kenapa Ayah harus menikah dengan janda 2 anak seperti itu" Kata Alice lalu melempar batu-batu kecil yang ada didekatnya. "Jika ayah tidak menikah lagi aku pasti akan bahagia.. Meskipun aku harus tinggal sendiri dirumah itu tidak masalah" Alice melempar sebuah batu yang agak besar kebelakangnya.
"AWW!" Tiba-tiba terdengar suara seseorang menjerit kesakitan. Sepertinya batu yang dilempar Alice tadi mengenai seseorang. Alice segera berbalik kebelakang, tampak seorang pemuda berambut emas dengan iris green torquise sedang mengelus-elus kepalanya.
"Hey nona.. sebaiknya sebelum melempar batu lihat dulu apa ada orang dibelakangmu" Kata pemuda itu.
"Salah sendiri! Makanya kalau jalan itu lihat-lihat!" Protes Alice.
"Heh? Seharusnya aku yang bilang begitu!" Kata Pria itu lalu duduk disamping Alice. " Hey..siapa namamu? Apa kau dari desa ini? Sepertinya aku tidak pernah melihatmu" Ucap pemuda itu lagi.
"Memangnya kenapa jika kau tidak pernah melihatku! Apakau marah,hah? Namaku Alice! Kenapa kau menanyakan namaku? Apa kau mau membelikanku daging?" Tanya Alice.
'Ya ampun..gadis ini.. Dia cantik tapi sifatnya…' piker pria itu. "Aku tidak marah..hanya saja aku ingin tau tentangmu..Alice ya.. Nama yang bagus.." Puji pria itu.
"Kau sendiri?Aku tidak pernah melihatmu" Kata Alice sambil melempar batu kedanau. Dan lalu menekukan kakinya dan memeluk kakinya tadi.
"Namaku Oz, Oz Vessalius.. Aku baru disini!" Kata Oz lalu tersenyum manis kepada Alice membuat Alice merona merah. "Hei.. tanganmu berdarah.." Kata Oz lalu membalut luka di tangan Alice dengan kain.
"Aah! Te-terima kasih.." Kata Alice.
"Apa yang membuatmu terluka,Alice?"Tanya Oz sambil terus membalut luka Alice dengan lembut, takut membuat Alice menjerit kesakitan.
"Itu salahku,kok!" Kata Alice sambil memalingkan muka dari Oz. Oz hanya tersenyum manis melihat kelakuan gadis yang baru dikenalnya itu, sekali-sekali Alice melirik Oz, tapi saat Oz menyadari bahwa Alice melihatnya Alice langsung memalingkan wajahnya lagi.
"Hahahaa.. kenapa kau memandangiku begitu?" Tanya Oz.
"T…tidak papa! Umm… Aku pegi dulu! Nanti aku dimarahi ibu tiriku lagi!" Kata Alice lalu pergi dengan wajah agak memerah. Alice menggembungkan pipinya sambil terus berlari kerumahnya.
Dirumah, Lottie, Sharon dan Eida sudah menghadang Alice dengan kayu ditangan. Namun karena mood Alice sedang agak buruk buruk baik (?) Alice berhasil mengalahkan ibu dan kedua kakak tirinya itu dengan keadaan babak belur.
'Apa-apaan pria itu! Bersikap manis didepanku..' Ucap Alice sambil duduk diam dikasurnya. Pikirannya selalu saja ke Oz. 'Sepertinya aku pernah mendengar namanya.. Oz Vessalius… dimana ya..Ah! Aku tidak perlu memikirkan orang itu!' Pikir Alice lalu tidur dikamarnya.
Hari sudah malam, Alice pergi ke dapur dan makan bersama ibu dan kedua kaka tirinya, daging jatah Lottie, Sharon dan Eida dihabiskan oleh Alice sehingga mereka bertiga hanya bisa menatap Alice yang dengan lahap memakan daging mereka.
"Kenapa kalian lihat-lihat ha?" Kata Alice sambil memakan dagingnya.
"Alice.. itu daging kami!" Protes Eida sambil menahan perutnya yang sudah begitu lapar.
"Itu gara-gara kalian memarahiku tadi.. lagian masih ada samba tuh! Kalian makan sambal aja"
"Ibu..Sepertinya aku akan benar-benar gila jika Alice ada disini terus" Kata Sharon sambil menyandarkan tubuhnya dikursi.
"Aku juga begitu.." Kata Eida.
"TOK! TOK!TOK!" Ada yang mengetuk pintu rumah Alice, Sharon membuka pintu dan ternyata itu adalah pak pos yang mengantarkan undangan pesta dari Istana Vessalius.
"Ibu! Kita diundang ke pesta dansa besok malam di istana Pangeran Oz!" Sorak Sharon.
"Uhuk!Uhuk!" Alice tersedak mendengar nama 'pangeran Oz' yang disebut Sharon tadi 'Pa..Pangeran! ya ampun!' teriak Alice dalam hati.
"Alice! Sebagai hukuman karena kau menghabisakan daging kami kau tidak boleh ikut ke pesta!" Ucap Lottie.
"Ta..Tapi!"
"Tidak ada tapi-tapian!" Kata Lottie, keputusannya sudah bulat. Alice hanya bisa terdiam dan lalu masuk ke kamarnya.
'Aghh! Pangerann! Ya ampunn..aku lupa! Lupa! Pangeran Oz Vessalius! Ya ampun… aku sudah membentaknya tadi..' Ucap Alice dalam hati, dia takut kalau saja Oz akan memenjarakannya 'Ah! Tidak mungkin! Jika dia ingin memenjarakanku langkahi dulu diriku!' Teriak Alice dalam hati, karena terlalu kenyang Alice segera tidur dengan nyenyak.
.
.
.
.
TBC
Nanami : hahahaa.. selesai juga chapter 1…
Alice : Heh Author Geblek! Apa-apaan ini! Aku jadi Cinderella tapi sifatnya begituan! Geblek lu!
Nanami : hohoho.. tenang Alice.. jangan naik darah dong.. Nih cerita saya bikin dengan sedikit bantuan dari Rin . Aichii . Makasih sudah menolong saya!
Alice : oke..
