Naruto : Masashi Kishimoto-san

Folllow You : Namikaze Asyifa

Pairing : SasuNaru

Rating : T

Genre : Supranatural, Romance, and Friendship

Warning : boy x boy, OOC, Mpreg, typo(s), alur super cepat, EYD berantakan, etc

PS : Fic ini mengandung unsur BOYS LOVE, jika sudah tidak suka dengan fic YAOI silahkan tekan tombol BACK untuk kembali daripada meninggalkan jejak buruk yang menyinggung perasaan author sendiri dan seluruh fujodanshi. Terimakasih...

"nana" dialog biasa

'nana' pikiran

"nana" sang sosok yang berbicara pada Naruto dan hanya Naruto yang mendengarnya

C hapter 1 : Prologue

Di sebuah hutan yang sangat gelap yang dihuni berbagai jenis pohon-pohon raksasa berdaun lebar yang menyebabkan tidak adanya celah untuk sang surya menyinari dasar hutan. Tidak ada satupun hewan yang hidup di hutan ini, bukan karena tidak adanya sumber mata air, bukan juga karena kurangnya persediaan makanan. Air dan makanan di hutan ini justru sangat melimpah ruah. Hanya saja karena semua penghuni hutan ini telah bermigrasi atau mungkin telah menjadi santapan yang lezat bagi penghuni baru hutan ini. Yaa.. mungkin saja.

Penghuni baru yang telah menempati hutan tersebut selama hampir 17 tahun. Bukan dari jenis hewan apalagi tumbuhan, melainkan sesosok makhluk mengerikan yang sering meminta korban kepada desa yang masih mengklaim hutan ini sebagai wilayahnya.

Di tengah-tengah hutan tersebut, berdiri sebuah kuil kuno yang masih kokoh. Kuil yang kini dihuni oleh sosok itu bersama tiga pengikutnya dan seekor hewan peliharaannya. Satu-satunya hewan yang menghuni hutan itu.

"Berapa lama lagi kita akan menunggu, My Lord?" tanya salah seorang pengikutnya yang memiliki tubuh besar dengan rambut berwarna orange. Pengikut yang merupakan orang kepercayaan sang 'penghuni baru' hutan itu.

"Tidak lama lagi. Dia akan kemari dengan sendirinya. Mereka tidak akan bisa menyembunyikannya dariku," jawab sang Lord.

"My Lord, apakah Anda sudah yakin jika pemuda itu yang My Lord cari?" tanya seorang pengikut lain yang memiliki rambut sewarna darah dan satu-satunya pengikut yang bergender wanita.

"Tentu, jika bukan untuk apa aku ada disini dan menunggu selama 17 tahun," jawabnya lagi.

"Aku telah menunggunya untuk lahir selama separuh umurku. Dan saat dia lahir, aku pun kembali lahir di dunia ini. Terbebas dari belenggu buatan keluargaku yang mengurungku. Tidak mungkin salah, pasti dia, orang yang telah diramalkan oleh para leluhurku," sambung sang Lord.

Sosok itu tinggal di hutan gelap ini memang karena ada alasannya. Alasan yang mengharuskannya untuk kembali muncul dari dunia setelah berabad-abad lamanya menghilang. Alasan untuk membawa seseorang yang telah diramalkan oleh leluhur sosok tersebut. Seseorang yang akan menjadi pendamping sang sosok. Bukan pendamping biasa, melainkan pendamping seorang penguasa.

"My Lord, bagaimana jika mereka tetap tidak ingin menyerahkan pemuda itu?" tanya pengikut lainnya yang memiliki rambut perak dengan gigi yang berbentuk segitiga runcing.

"Manusia itu egois. Mereka akan melakukan apapun untuk melindungi nyawa mereka sendiri. Bahkan jika itu harus memakan korban kerabat dekatnya. Mereka tidak peduli," jelas sang Lord.

"Lalu, apakah itu berarti mereka akan mengorbankannya demi kepentingan mereka sendiri?"

"Ya, bagi mereka kehilangan satu nyawa bukan apa-apa daripada kehilangan ratusan nyawa."

#Namikaze_Asyifa#

Kyoto, kota besar yang tak pernah tidur. Selalu saja menjadi tempat yang ramai baik siang maupun malam. Lalu lalang kendaraan selalu terjadi seakan-akan tak pernah ada habisnya. Tidak pernah berhenti. Sambung menyambung, menggantikan kendaraan yang lainnya.

Sang bulan berlatar belakang langit hitam dengan milyaran bintang yang menyebar menjadi teman saat malam. Di sebuah rumah mewah dengan puluhan mobil-mobil dan motor-motor mewah yang terparkir dengan apik di halaman berumput yang luasnya sebanding dengan lapangan sepak bola. Didalam rumah tersebut terdengar suara music dengan volume yang tidak tanggung-tanggung kerasnya. Jangan lupakan kerlap-kerlip lampu yang meramaikan suasana di rumah mewah itu. Makanan dan minuman berkelas pun tak lupa untuk disuguhkan.

Pesta.

Benar, anak pemilik rumah mewah itu sedang mengadakan pesta ulang tahunnya yang ketujuh belas. Anggap saja Sweat Seventeen. Pemuda Inuzuka, anak yang sedang merayakan ulang tahunnya kini tengah berbincang-bincang dengan sahabatnya disekolahan. Bocah pirang yang hiperaktif itu adalah sahabatnya sejak ia memasuki bangku SMA satu tahun lalu di Kyoto Senior High School.

"Kiba, selamat ulang tahun ya…" ucap sahabat bocah Inuzuka yang bernama Inuzuka Kiba sambil mengulurkan tangannya.

"Terima kasih Naruto," Kiba menyambut uluran tangan sahabatnya yang dipanggil Naruto.

"Maaf, aku tidak bisa memberikanmu hadiah yang mewah," sesal Naruto.

"Jangan dipikirkan, aku senang kau datang," sanggah Kiba sambil merangkul bahu sahabatnya.

"Ayo… sebaiknya kita bergabung dengan yang lainnya," ajak Kiba dan disusul dengan anggukan kepala dari Naruto tanda setuju.

Mereka berjalan semakin ke tengah-tengah ruangan dimana hampir seluruh tamu undangan sedang menggoyangkan tubuhnya menikmati lantunan music yang semakin berdentang. Kiba menyeret tangan Naruto agar tidak tersesat di lautan anak-anak remaja yang semakin menggila. Ia membawa Naruto menuju ruangan khusus yang ditujukannya hanya untuk orang-orang yang menurutnya sangat penting di sekolah termasuk Naruto.

Kriet!

Mereka memasuki ruangan tersebut dan mendapati beberapa pemuda yang dikenali Naruto seperti Shikamaru si tukang tidur dan Neji si tampan selebihnya, Naruto tidak tahu.

"Ahh… Naruto," sapa Neji.

"H-hai Neji, Shikamaru," balas Naruto dengan canggung.

"Mendokusai,"

"Siapa dia Kiba?" tanya seorang pemuda berambut merah bata dengan tato bertuliskan kanji 'Ai' didahinya serta lingkaran hitam yang tampak mengelilingi matanya. Sabaku Gaara.

"Dia sahabatku, Gaara. Uzumaki Naruto," jawab Kiba.

"Watashi wa Uzumaki Naruto desu. Douzo yoroshiku," Naruto membungkukkan badannya sedikit.

"Hm" acuh Gaara.

"Rock Lee desu."

"Haruno Sakura desu."

"Yamanaka Ino desu."

"Sai desu."

"H-hyuuga Hi-hinata de-desu."

"Dia sepupu Neji," bisik Kiba.

Selesai dengan acara perkenalan, mereka melanjutkannya dengan ngobrol santai menceritakan kehidupan Kiba saat SMP. Sesekali mereka bertanya pada Naruto tentang perilaku Kiba saat SMA sampai sebuah suara masuk kependengaran Naruto.

"Sampai kapanpun, aku akan tetap mengikutimu,"

"Eh..!"

"Ada apa Naruto," tanya Kiba melihat perubahan raut wajah sahabatnya.

"Kau dengar itu?"

"Apa," tanya Kiba penasaran. "Aku tidak mendengar apapun."

"Tapi aku mendengarnya dengan sangat jelas," sanggah Naruto.

'Mungkin kau sedang lapar. Aku yakin kau belum makan malam,"

"Mungkin kau benar Kiba," ucap Naruto. 'Tapi tadi itu benar-benar nyata.'

TBC

A/N

Yeayy… Syifa datang dengan fic baru. Untuk kali ini, Syifa buat fic YAOI hahahaha #ketawa nista. Butuh mood yang besar loh untuk menciptakan fic ini karena ini pertama kalinya saya buat fic belok …. Aneh kah? Atau berantakan kahh? Atau pendek? Untuk chap 1 memang dibuat pendek, anggap saja sebagai tanda perkenalan dan latihan, latihan buat syifa gituuu…

Pasti sudah ketebak siapa sosok yang menghuni hutan itu kaaann? Begitu juga dengan pengikutnya… syifa memang tidak bisa buat teka-teki hehehe #garuk garuk kepala. Semoga readers suka dengan fic aneh dari Syifa^^

Saran dan kritik sangat dibutuhkan untuk perkembangan fic ini kedepannya… atau fic ini berhenti sampai di chap ini?