Disclaimer : Ichiei Ishibumi
Saya hanya memiliki OC di sini
Seperti janji saya kalau saya akan membuat cerita alternatif untuk kalian :v
Cerita ini di request oleh: Leo Saruca
Mabuk?...
-Club ORC
''Apa maksudmu Rias?''
Ari melihat ke arah Rias yang sepertinya mengatakan sesuatu yang membuatnya kaget dan juga terganggu, Rias yang ada di depan Ari memejamkan matanya sambil menyilangkan tangan nya di dadanya sehingga membuat dadanya membusung seperti semangka.
Ari sudah berusaha keras untuk tidak menatap semangka nya itu akan tetapi goya terlalu kuat untuk dirinya sebagai seorang perjaka hingga sekarang.
''Sudah aku bilang, aku mau kau membersihkan rumahku'' kata si rambut merah dengan nada santai memerintah
''What?! Kenapa harus ane? Kan ada si mesum Dion, si dingin Ardi dan si bego Aria?'' tanya Ari dengan merasa di kerjai disini
''Dion memiliki urusan dengan Sona, Ardi juga memiliki urusan dengan kakak ku dan untuk Aria, dia masih baru di rumahku dan aku takut kalau dia akan melakukan sesuatu yang tidak di inginkan'' jawab Rias
''Bruhh aku tidak mau!'' teriak Ari dengan nada mantap untuk mendukung dirinya sendiri
Rias mendesah pasrah melihat Ari, ''Kalau kau membantuku nanti aku bayar dah'' ucap Rias dengan mencoba menggoda Ari
Ari memegang dagunya berpikir tentang ini, pertama soal game dia sudah dapat semua edisi terbaru, dari Setan Boleh Nangis, Dewa perang, Nangis jauh dan game lain nya. Kedua dia sudah memiliki semua peralatan game nya, Pe'es 4, Xbook satu dan console lain nya
''Tidak terima kasih, aku sudah memiliki semua apa yang aku mau'' Ari memegang pinggangnya dengan percaya diri
''Oh benarkah, aku memiliki semua edisi terbatas game terbaru'' Rias tiba-tiba mengeluarkan banyak sekali CD game
''Naon?!''
Ari kaget melihat banyak sekali edisi CD terbatas, entah dari mana Rias mendapatkannya tapi ini membuat darahnya mengalir dengan cepat terutama di otanya yang tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.
''Nih wanita memang Iblis'' pikir Ari menatap Rias tersenyum dengan senyuman Iblisnya
Ari menghela nafasnya menandakan kalau dia menyerah oleh godaan Rias yang tidak ada hentinya, Rias tersenyum dengan senyuman kemenangan nya, dia berpikir kalau dia harus tertawa juga sebagai tawa kemenangan
''Baiklah, aku mau'' kata Ari dengan menyerah
''Bagus, sekarang kita akan kesana sekarang''
''Sial'' ucap Ari dengan nada menyerah
-Skip time ke tempat kejadian
''Ara kau datang''
Terlihat seorang wanita yang terlihat masih muda, dengan tubuh langsing, buah semangka yang menggoda di dadanya, rambut berwarna coklat, wajah 11 12 dengan Rias dan dia terlihat memakai gaun menunjukan bagian lain di tubuhnya, tapi kalian jangan percaya dengan penampilann ya, wanita ini sudah memiliki dua anak yang sudah dewasa.
''Ya ibu, seperti yang aku duga kalau Ari akan mau membantu kita'' ucap Rias
''Kau memaksaku, bujang seksi!'' pikit Ari kesal
Venelana tersenyum mendengarnya, rumah mereka sepi di karenakan para Maid pulang ke keluarga mereka masing-masing untuk menikmati liburan mereka, keluarga Gremory adalah keluarga yang sangat peduli dengan para pelayan nya, mereka tidak telalu egois untuk memutuskan keenakan diri mereka
''Ara baguslah, aku senang kalau aku tidak akan sendirian''
''Tunggu, memangnya si kakak Rias dan bapak ente kemana?'' tanya Ari penasaran
''Mereka sedang ada urusan di luar''
''Kalau si maid sek-maksudku maid rambut silver itu?'' tanya Ari lagi hampir keceplosan
''Ikut dengan kakak ku, mereka memiliki urusan dengan para petinggi di Underworld tapi mereka akan segera pulang kok'' kata Rias
Ari hanya mengangguk-angguk merasa sial tidak tahu harus kapan pulang, Rias menuju ke sebuah ruangan menunjukan kamar Ari untuk menginap dan beberapa pakaian baru untuknya. Ari hanya terbengong dengan kemewahan yang di luar pemikirkan ekonomi nya ini.
Rias juga menunjukan beberapa ruangan di rumah agar Ari bisa menghafap semua ruangan rumah ini, Ari memegang kepalanya pusing lupa kalau ini bukanlah rumah melainkan mansion dan dia harus membersihkan semua ini sendirian
''Baiklah apakah kau sudah mengerti, Ari'' Rias melihat Ari
''Kau tidak bilang kalau aku harus membersihkan semua ruangan ini!'' teriak Ari kesal
''Dasar baka, itu salahmu tidak memikirkan ini dengan matang'' kata Rias tersenyum senang
Ari menahan air mata penderitaan nya keluar dari matanya, entah mimpi apa dia sehingga dia bisa sial begini.
''Dasar B-A-J-I-N-G-A-N'' ucap Ari dengan nada terakhir yang di tekankan
''Hohohoho~'' tawa Rias dengan tidak peduli sama sekali
''Aku akan membalasmu suatu hari nanti'' kata Ari mengancam dengan wajah kekanak-kanakan nya
''Dengan apa?'' tantang Rias
Ari terdiam tidak bisa membalas perkataan tantangan dari Rias, dia hanya bisa menahan emosinya di hati yang dalam dan kosong. Rias menuju ke suatu ruangan dan kemudian kembali dengan membawa kain pel dan alat kebersihan lain nya
''Ini, ingat ya, sampai bersih'' Rias menyerahkan semua alat itu dengan tersenyum senang
Ari mengambil semua alat itu dengan wajah paling cemberut seumur hidupnya, sedangkan Rias masih tersenyum dengan senyuman kemenangan nya
''Baiklah, tolong jaga rumah ku ya, bye~'' Rias langsung pergi
''Kau mau kemana?'' tanya Ari
''Oh aku mau jalan-jalan dengan Issei~, sampai jumpa~'' Rias lari-lari kecil pergi meninggalkan bujang lapuk di ruangan yang begitu kotor.
Ari menghela nafasnya yang menunjukan kalau dia hari ini benar-benar sangat sial sekali, tanpa memikirkan lagi kesialan nya, dia menyapu lantai dengan sapu terlebih dahulu. Sapu sana sapu sini dengan tanpa ada seseorangpun di rumah itu
Ari juga membersihkah para kamar maid, di saat membersihkan kamar maid dia menemukan hal yang aneh-aneh, dari cairan di kasur hingga celana dalam berwarna pink yang sepertinya milik seorang maid, Ari mengantongi celana dalam itu berpikir untuk memberikan nya kepada Dion yang pasti akan senang.
Setelah menyapu kesana kemari, dia akhirnya mengepel untuk membuat lantai mengkilap tanpa ada noda kotor dan membandel, dia merasakan kalau pinggangnya akan putus jika terus di lanjutkan tapi mau bagaimana lagi, Rias sudah menjebak nya untuk sekian kali nya. Ari mengelap keringat di dahinya dan kemudian melihat kalau lantai sudah bersih dengan wajah nya terlihat di lantai. Dia tersenyum senang kalau bagian lain sudah selesai dan kemudian dia berjalan untuk bagian ruangan di mansion itu
Ari melihat kalau mansion ini benar-benar sangat besar sekali menunjukan betapa kaya nya keluarga ini, dia juga melihat banyak sekali foto-foto Sirzechs bersama orang-orang penting yaitu para pemimpin beberapa mitologi.
Setelah sampai dia kemudian langsung membersihkan semua ruangan dengan semangat 45 di dada nya, dia dengan senang hati atau tidak sadar membersihkan semua foto-foto juga.
''Hmmm aku heran memang di Underworld ada tukang foto?'' tanya Ari untuk dirinya sendiri
Dia kembali melanjutkan bersih-bersih dengan mencoba membuat semangat dirinya sendiri, di saat bersih-bersih dia mendengar suara percikan air yang jatuh. Si bego berpikir kalau ada keran yang belum di matikan.
Dia menuju ke ruangan yang mengeluarkan suara itu kemudian langsung membukanya, dia melihat kalau benar ada keran air cuci mulut belum di matikan. Ari tanpa berpikir lagi langsung mematikan nya dan kemudian mendengar ada suara nyanyian, dengan rasa penasaran dia melihat ke pintu kaca yang sepertinya yang mengeluarkan suara itu. Ari membuka pintu dan kemudian kaget melihat kalau ada ibu nya Rias yang sepertinya sedang mandi
''Hah?'' Venelana kaget melihat ada orang asing melihatnya sedang mandi
Ari langsung mengeluarkan darah dari hidungnya menunjukan kalau dia benar-benar kaget dan ketakutan kalau ibu nya Rias akan membunuhnya karena ini. Matanya berkunang-kunang menunjukan kalau dia pingsan
"Ara~ dia pingsan" Venelana melihat Ari tidak sadarkan diri
Beberapa lama kemudian Ari terbangun dari pingsan nya, dia melihat kalau dia sekarang ada di sofa ruang tengah. Ari mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi, dia mengingat kalau dia sedang bersih-bersih lalu mendengar keran air berbunyi dan kemudian mematikan nya, dia ingat sekarang kalau dia tidak sengaja mengintip ibu nya Rias yang sedang mandi
"Oh shit" pikir Ari sadar
''Oh kau sudah bangun''
Ari kemudian melihat kalau ada Venelana, mata Ari terbuka lebar bukan hanya karena kaget akan tetapi melihat pakaian Venelana yang terlihat begitu mencolok sekali, dia memakai daster putih bersih dan sedikit tipis sehingga mata mesum si MC bisa melihat pakaian dalam nya
''Aje gile, ane bisa lihat pakaian dalam nya, sadar ri sadar!'' Ari mencoba menyadarkan dirinya sendiri
Venelana terlihat tidak tahu atau tidak peduli menyadari kalau Ari sedang menatapi tubuhnya itu, dia hanya tersenyum dan duduk sofa di depan Ari
''Apakah kau baik-baik saja?'' tanya Venelana
''Aku baik-baik saja, maaf tadi aku tidak sengaja, tante'' kata Ari meminta maaf sambil kemudian memandang ke bawah dengan malu
Venelana tersenyum, ''Tidak apa-apa, aku mengerti, itu salahku karena aku tidak mengunci pintu tadi'' Venelana duduk sambil memangku salah satu kaki nya menunjukan kulit kakinya yang putih itu
Ari mencoba mengontrol matanya akan tetapi tetap saja matanya melawan kehendaknya sendiri, matanya terus jelalatan melihat tubuh seorang ibu itu. Venelana menatap ke arah Ari yang terlihat gelisah sekali entah kenapa, apakah karena dirinya atau sesuatu yang lain
''Kau sudah bekerja dengan cukup keras, apakah kau mau minum?'' Venelana tersenyum ke arah Ari
''Oh tentu tante'' jawab Ari
Venelana berdiri dari sofanya untuk menuju ke dapur dan mengambil minuman untuk mereka. Ari di ruang tamu terlihat melihat kesana-kemari dengan gelisah dan kemudian sesuatu baru saja berdiri
''Tidak!'' Ari memukul alat vitalnya
Ari tentu saja merasakan sakit, dia mencoba mendinginkan pikirkan nya walaupun itu begitu sulit. Tak lama kemudian datanglah Venelana terlihat membawa sebuah botol dan dua buah gelas
''Ini dia''
Venelana menaruh gelasnya dan gelas Ari, dia kemudian membuka botol dan mengisi kedua gelas itu. Ari melihat kalau sepertinya kalau ini adalah anggur terlihat dari warnanya, Venelana menaruh botol itu dan kemudian duduk di depan
''Silahkan'' kata Venelana
Ari langsung meminum minuman nya dengan cepat tanpa disuruh lagi, dia menyadari kalau minuman itu sepertinya memiliki rasa lebih asem dari anggur semestinya. Venelana hanya tersenyum saja dan kemudian meminum minuman nya juga.
''Jadi apakah kau merasa lelah?'' tanya Venelana
''Oh aku baik-baik saja, aku tidak kelelahan kok tante'' jawab Ari dengan menggaruk belakang kepala nya
''Begitu ya'' Venelana kembali meminum minuman nya, setelah habis dia mengisinya lagi
Mereka minum-minum satu sama lain, Ari merasakan ada yang aneh dengan minuman ini dan kemudian menyudahi minumnya, Venelana sebaliknya, dia terus meminum banyak sekali minuman di botol itu
''Jadi bisakah kau jawab kenapa kau tidak mau menikahi putriku setelah kejadian keluarga Phenex saat itu?'' tanya Venelana melihat Ari
Ari membalas melihat Venelana yang sepertinya menyinggung pertarungan nya dengan Raiser saat itu, ''Oh itu, aku tidak berniat menikahi Rias di tambah kalau aku menikahinya karena itu, sama saja aku dengan Raiser'' jawab Ari
Venelana hanya tersenyum saja, dia kembali meminum minuman nya, ''Apakah kau tidak tertarik dengan putriku?''
Ari kembali lagi melihat ke arah Venelana dengan alis terangkat
''Hmmm dia cukup menarik bagi kaum pria maupun wanita, tapi aku tidak bisa menentang kehendaknya kan, dia bebas memutuskan siapa pasangan nya'' jawab Ari dengan jawab simpel
Venelana hanya tertawa kecil mendengar jawaban Ari itu yang begitu simpel sekali, dia kembali meminum minuman nya
''Jadi apakah kau mau jika aku menyuruhmu untuk menikahinya?''
Ari kaget mendengar pertanyaan kali ini, dia sama sekali tidak terpikirkan hal itu dan malah ibunya Rias sendiri yang terpikirkan itu. Dia merasa heran melihat sikap ibu Rias sekarang yang terlihat aneh sekali, dia bisa melihat kalau ibu bosnya sepertinya mengantuk
''Ya itu terserah Rias sendiri'' jawab Ari dengan sekali lagi jawaban simpel
''Kau orangnya netral kah?'' tanya Venelana
''Oh seperti itu lah, tante'' jawab Ari
Venelana sekali lagi hanya tersenyum saja, dia kembali lagi meminum minuman nya dan terlihat kalau tubuh nya seperti orang mabuk yaitu tidak bisa dikendalikan lagi. Ari semakin yakin kalau wanita dewasa di depan nya ini sudah benar-benar mengantuk sekali
Karena rasa khawatir nya, dia kemudian bertanya kepada nya, ''Apakah tante mengantuk?''
''Oh ya, jam sekarang adalah kaum Iblis untuk tidur''
''Iblis perlu tidur? Itu menarik'' ucap pelan Ari
Venelana terlihat tidak bisa menahan tubuhnya karena mengantuk atau memang mabuk, dia kemudian menjatuhkan tubuhnya ke sofa dan langsung tertidur dengan cepat. Ari terdiam sementara dengan apa yang terjadi, ibu bos nya tiba-tiba saja langsung tidur tanpa mengatakan sepatah kata pun
Ari memutuskan untuk membawa ibu Rias ke kamarnya karena tidak baik tidur hanya di sofa saja, Ari melihat Venelana lebih dekat dan kemudian mencoba menggandeng nya ke kamarnya, Ari menaruh tangan Venelana ke bahu nya, tubuhnya yang pendek membuatnya bisa melihat dalam belahan tangan Venelana, Ari melihat ketek Venelana yang terlihat bersih
''Sekarang aku tahu kenapa ada fetish ketek'' kata Ari dan kemudian menggandeng Venelana ke kamarnya
Dalam perjalanan tentu saja Ari merasa kesulitan karena tubuhnya yang cebol dan kecil sehingga dia merasakan keberatan, terkadang dia menabrak meja, kursi dan vas bunga namun untungnya tidak sampai jatuh, yang paling parah adalah saat jari kelingking kakinya mengenai kaki meja atau kursi, itu benar-benar sangat sakit akan tetapi Ari harus menahan teriakan nya agar tidak membangunkan ibu bos nya di sampingnya
Akhirnya dia pun sampai di kamar Venelana, Ari langsung masuk saja dan melihat kalau kamar nya begitu luas, ada lemari pakaian, kaca dandan dan peralatan lain nya, Ari melihat kasurnya memiliki size Queen di depan nya. Ari dengan susah payah akhirnya berhasil menaruh Venelana di kasurnya, Ari kemudian menyelimuti nya
''Baiklah, akhirnya selesai juga'' kata Ari
Ari berpikir untuk pergi akan tetapi mata brengsek nya selalu saja masih menatap seluruh tubuh ibu Rias yang begitu menggoda sekali bagi kaum laki-laki, dia sudah tahu kalau Iblis akan selalu muda untuk selama-lama nya hingga sampai nenek-nenek pun
Ari menelan ludahnya dan jantung nya berdetak dengan cepat sekali melihat pemandangan ini, namun dia bisa menahan nafsu liarnya itu
''Sial, aku harus pergi dari sini sebelum nafsu ini menguasaiku''
Ari mencoba untuk pergi akan tetapi terlihat kalau tangan nya di pegang, Ari berbalik melihat kalau tangan nya di pegang oleh Venelana yang terlihat masih tidur namun tiba-tiba dia membuka matanya
Ari memakai wajah ketakutan bercampur dengan kebingungan, Venelana melihat Ari dengan mata mengantuk
''Jangan pergi, tolong temani aku''
Ari mendengar perkataan itu membuat dirinya semakin liar, tapi hati nurani nya sepertinya tidak mau kalah untuk menguasai dirinya
''Maaf tante, aku harus pergi'' Ari mencoba untuk melepas genggaman tangan Venelana akan tetapi genggaman nya begitu kuat
Ari berusaha keras tapi usahanya benar-benar tidak membuahkan hasil, Venelana masih memegang tangan nya, sudah berapa cara dia lakukan bahkan dia berpikir untuk menggigit tangan Venelana
''Ayolah~ aku tidak mau tidur sendirian''
Venelana langsung saja menarik Ari ke kasurnya itu, begitu kuat nya sehingga terlihat kasur besar itu bergoyang karena hentakan tubuh Ari ke kasur lembut itu. Ari terdiam dengan mata lebar menyadari kekuatan emak-emak itu, dia tahu kalau Iblis memiliki fisik di atas Manusia. Venelana hanya tersenyum saja dengan mata mengantuk nya, dia seperti orang mabuk yang tidak tahu apa yang terjadi.
Ibu Rias itu kemudian memeluk Ari dengan begitu kuat, wajah Ari langsung di tanamkan ke dada besar nya itu. Ari membuka matanya dengan lebar dengan apa yang terjadi, dia bisa mencium bau yang begitu harum sekali dan merasakan kelembutan yang tidak pernah di rasakan. Ari mencoba mendorong Venelana darinya akan tetapi perbedaan kekuatan selalu saja membuat gagal usaha Ari itu
''Tenanglah, tidurlah denganku~ Aku tidak mau sendiran''
Venelana terlihat terus memeluk Ari tanpa membiarkan nya lepas, sedangkan Ari terlihat masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, pernafasan nya tidak terkontrol sekarang dan tentu saja bagian bawahnya terlihat bereaksi
''Hiks...Hiks''
Ari mengetahui kalau sepertinya ibu bos nya ini mabuk sehingga tidak sadar dengan apa yang terjadi
''Sayang aku mau melakukan 'itu' sekarang''
Ari mendengar perkataan yang begitu tidak asing dan mengerti maksudnya karena pikiran nya yang begitu kotor sekarang
''Tante! Sadar oy!'' Ari mencoba menyadarkan ibu mudah itu akan tetapi tetap saja dia tidak mendengarkan nya
Venelana melihat wajah Ari yang terlihat memerah dengan berkeringat dengan banyak sekali, tak di sangka kemudian ibu Rias itu langsung mencium Ari tepat di bibirnya, mereka kemudian terlihat berciuman satu sama lain
Butuh berapa detik untuk Ari menyadari itu dan akhirnya dia tambah melebarkan lagi matanya, ini benar-benar tidak bisa di sangka kalau dia sekarang di cium oleh seorang wanita! ibu teman nya! Dan ini adalah ciuman pertama kali baginya. Ari terus meronta tapi usahanya tetap saja tidak ada hasilnya untuk membebaskan dirinya, Ari merasakan lidah ibu bos nya itu masuk ke dalam mulutnya dan kemudian bergulat dengan lidah nya di dalam
''Mmmh mmmff!'' Ari terlihat tidak bisa bernafas saat mulutnya di serang oleh bibir wanita yang sudah berpengalaman.
Venelana terlihat menikmati ciuman tidak seimbang itu, mereka terus berciuman satu sama lain dan akhirnya melepaskan bibir mereka untuk menghirup oksigen, terlihat ada benang saliva mereka menyatuh satu sama lain
Ari terlihat berkeringat dengan banyak dan syok dengan apa yang terjadi, dia kemudian melihat ibu bosnya dan kemudian kaget kalau Venelana membuka daster nya hingga menunjukan BH nya yang berwarna putih
''T-T-Tanteeee... ini sudah berlebihan'' Ari memperingatkan akan tetapi terlihat Venelana tidak mendengarkan perkataan itu
Dia kemudain mencium Ari sekali lagi dan mendorongnya ke belakang, Ari merasakan dada sebesar semangka nya itu mengenai dadanya, dan Venelana terlihat mengelus-elus dadanya dengan lembut untuk merangsang sang jantan
Venelana melepas ciuman mereka lag, mereka satu sama lain menarik oksigen ke paru-paru mereka. Venelana melihat bawah Ari yang terlihat sudah terbangun dari tidurnya, Ari yang sudah tahu maksud Venelana kemudian terlihat mencoba kabur
''Oh hell no!'' Ari berdiri dan mencoba kabur namun terlihat tangan nya di tarik dan terjatuh ke kasur lagi
''Tenang sayang~ Apakah kau terlalu sibuk?'' tanya Venelana yang terlihat mabuk
Venelana kemudian mencoba melepas celana Ari dan dengan usaha yang tinggi akhirnya terlepas juga, Ari terlihat memakai celana dalam berwarna kuning dengan ada tulisan 'Sponge kuning'
''T-Tante, sadar oy, aku bukan suamimu, aku Ari teman Rias''
Venelana tetap saja tidak mendengarkan perkataan Ari, dia sekarang benar-benar bernafsu sekali, Venelana langsung membuka celana dalam Ari tanpa menunggu lagi
''Kyaaaa!'' Ari terlihat mencoba menutupi alat kelamin nya
Venelana memegang kedua tangan Ari dan mengangkat nya ke atas, ibu muda itu kemudian bisa melihat kelamin Ari yang sudah dari tadi berdiri menantang. Venelana langsung saja memegangnya membuat tubuh Ari tersengat seperti listrik, ibu muda itu kemudian mulai menggerakan tangan nya ke penis Ari yang sudah menegang itu
Ari merasakan sesuatu yang tidak pernah dia rasakan selama ini, dia merasakan nikmat sekali dari penis nya. Dia pernah mastubarsi tapi kali ini rasa nya lain dan begitu enak sekali. Venelana menggerakan tangan nya ke atas bawah dengan pelan dan terkadang cepat membuat Ari merasakan enaknya tangan wanita itu, Venelana membuka mulutnya dan mulai mengulum penis perjaka itu.
Ari sekali lagi merasakan sesuatu yang begitu menakjubkan, penis nya seperti masuk ke dalam lubang yang basah dan hangat, dan dia juga merasakan sedotan-sedotan membuat rasanya tambah nikmat.
''Ohhh uuuhhh'' Ari menyadari kalau dia mendesah dan kemudian menutup mulutnya malu
Venelana menjilat penisnya dengan lembut dan penuh nafsu, air liurnya sudah menutupi penis Ari hingga membuat nya merasa mudah menjilat ke sana kemari. Tak lama kemudian Ari menyadari kalau dia akan keluar, sperma nya akan keluar ke dalam mulut ibu teman nya
''T-tante~... aku keluar...'' Ari terlihat lelah dan kemudian
[srut] [srut]
Ari pun menembakan sperma perjakanya ke dalam mulut seorang keturunan Iblis kelas atas, itu adalah rekor gila bagi seorang Manusia. Venelana menahan mulutnya di penis Ari untuk meminum semua nya.
Ari pun selesai entah berapa kali tembakan di dalam mulut ibu muda, Venelana membuka mulutnya dari penis Ari dan terlihat tersenyum dengan senang melihat Ari. Venelana berdiri dan kemudian berdiri dan melepas semua pakaian nya, mulai dari daster dan akhirnya pakaian dalam nya
Ari yang baru mendapatkan kesadarannya kemudian kaget melihat ibu bos nya sudah telanjang bulat untuk melakukan percintaan mereka ini, ini pertama kalinya Ari melihat alat kelamin seorang wanita yang sudah dewasa yang sudah matang
''S-s-sudah tante...'' Ari terlihat kelelahan
Venelana kemudian menduduki Ari dan mengarahkan nya vagina nya, Venelana memeluk Ari kembali dengan rasa cinta dan nafsu mendalam, penis Ari kemudian mulai masuk dengan perlahan-lahan, Venelana terlihat kenikmatan merasakan penis perjaka dengan perlahan masuk menembus masuk vagina nya
Ari merasakan lagi kenikmatan yang lebih nikmat dari yang dia dapatkan tadi, rasa hangat dan basah di penisnya membuat nya nikmat sekali.
[Blesh]
Akhirnya semua ukuran penis Ari masuk ke dalam vagina Iblis kelas atas, Ari bisa merasakan kalau ujung penisnya menyentuh sesuatu yang sepertinya adalah rahim ibu muda ini.
''Rias pasti akan membunuhku sekarang jika dia melihat ini'' kata Ari berharap kalau tidak ada seorang pun di rumah saat ini.
Venelana kemudian menggoyangkan pinggulnya dengan perlahan dulu untuk membuat pasangan nya enak dulu, Ari tentu saja merasakan enak dari goyangan Venelana. Mereka kemudian mulai melakukan persetubuhan dengan menikmati satu sama lain
Ari hanya bisa diam saja sedangkan Venelana yang mengontrol gerakan kenikmatan itu, terkadang Venelana mendesah nikmat saat penis Ari terus saja menabrak rahim nya yang terlihat ingin masuk ke sana, begitu juga Ari yang merasakan begitu sesak penisnya. Mereka terus melakukan gaya itu beberapa menit namun terlihat kalau Ari mencoba untuk tidak keluar ke dalam karena dia tahu
''Jika aku keluar ke dalam, bisa-bisa dia hamil'' wajah Ari pucat seperti tidak mau membayangkan apa yang terjadi di masa depan nanti
Venelana dari tadi asik saja menggoyangkan pinggulnya dan mendesah-desah layaknya sepasang suami-istri menikmati persetubuhan itu.
''Ayo goyangkan pinggulmu, aku juga mau merasakan kenikmatan'' kata Venelana
Ari yang diam saja dari tadi kemudian terlihat mulai menggerakan pinggulnya agar menambah rasa nikmat mereka satu sama lain. Terkadang Venelana mencium Ari walaupun tubuh pria itu lebih pendek dari nya
''Oh~hhaah~ shhhhh~'' terdengar suara desahan Venelana yang terus menggoyangkan pinggulnya
Lebih 15 menit mereka melakukan gaya itu, Ari yang di bawah sedangkan Venelana yang di atas membuat seperti Ari yang di perkosa
Ari yang merasa kalau Venelana mempercepat gerakan tambah kenikmatan juga, dia sudah tidak tahan untuk mengeluarkan benihnya lagi, tapi dia tetap bersikeras agar tidak keluar ke dalam rahim ibu nya Rias, dia tidak mau melihat Rias akan memiliki adik lagi.
Tapi pada akhirnya dia tidak akan bisa menahan goyangan itu, Ari mencoba melepas penisnya dari vagina ibu nya Rias akan tetapi ibu Rias benar-benar memiliki fisik yang kuat sekali. Venelana yang melihat tingkah pasangan muda nya itu tersenyum, dia kemudian mempercepat gerakan pinggulnya untuk membuat pasangan nya keluar
''Dia malah mempercepat gerakan nya! Apakah dia benar-benar mau memiliki anak dariku?!'' pikir Ari dengan panik
Pertahanan Ari kemudian terlihat jebol dan pada akhirnya benih nya pun keluar dari dirinya, cairan putih itu menembak keluar dan masuk ke dalam rahim iblis betina itu, Ari merasakan kejutan listrik di tubuhnya yang begitu nikmat sekali sedangkan Venelana merasakan nikmat dengan perasaan hangat di perutnya yang menandakan kalau benih Ari semua masuk ke dalam.
Ari pun menarik nafasnya dalam-dalam karena kelelahan telah dua kali menembakan benih keturunan nya, Venelana kemudian berdiri mencabut penis Ari dari liangnya, terlihat cairan putih Ari yang begitu banyak sekali terlihat dari banyak sekali keluar
''Ara ara~ kau keluarnya banyak sekali sayang~, aku yakin kalau Rias akan senang memiliki adik lagi''
Ari hanya terdiam dengan tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan, dia juga terlihat memikirkan nasib nya di masa depan nanti kalau persetubuhan ini, keluarga Rias pasti akan memburu dirinya. Ari mencoba duduk dan kemudian berpikir untuk pergi namun terlihat di tahan oleh Venelana
''Tunggu dulu, kau pikir kau bisa pergi begitu saya setelah keluar dua kali? Aku sama sekali belum keluar, apakah kau tega?~'' Venelana terlihat cemberut
Ari terdiam dengan wajah terbengong berpikir apa yang akan dia lakukan, dia ingin menolak akan tetapi wajah cemberut Venelana yang sepertinya tidak merasakan kenikmatan sepenuhnya.
''Baiklah''
Ari mendesah pasrah, sekarang dia tidak akan bisa mundur setelah melakukan hal mesum ini hingga sampai sini. Venelana tersenyum dan kemudian menarik Ari untuk berciuman lagi. Ari kali ini mencoba melawan gulatan lidah itu namun sebagai wanita berpengalaman membuat Venelana yang tetap menang
Ari kemudian memasukan kembali penisnya ke dalam liang milf itu lagi, kali ini Ari terlihat akan menggoyang dengan kuat dan merasakan penisnya menyentuh rahim nya lagi. Karena cairan Ari membuat vagina licin sekali sekarang. Ari mulai menggoyangkan pinggulnya untuk memberikan kenikmatan kepada ibu dua anak ini, Venelana keenakan saat Ari menggoyangkan pinggulnya depan-mundur tanpa memberikan istirahat.
''Oh~hmmmmmf~ issssh~ goyangan mu kali ini kuat sekali~ oh~'' Venelana hanya mendesah tidak tertahankan.
Ari juga mendesah dan terus menggoyangkan pinggulnya, mereka juga mengganti gaya, dari doggy style hingga gerakan absurd lain nya, ini pertama kali nya Ari melihat gaya ini, sepertinya ibu Rias benar-benar sudah tahu benar membuat pasangan nya nikmat
''Wah aku tidak tahu kalau ibu Rias benar-benar buas sekali, aku pikir dia adalah wanita lemah lembut'' kata Ari terus mendorong dari belakang
Venelana memakai wajah kesenangan nya di goyang teman putrinya, dia sekarang terlihat bergaya mengangkat kaki melingkari pinggang Ari, sang MC menyodoknya dari depan dengan kekuatan yang begitu kuat.
''Oh nikmat sekali~''
''A-Apakah tante benar-benar mabuk?'' tanya Ari sambil bergoyang
''Huuuuhh~ bagaimana bisa aku mabuk jika aku hanya meminum jus anggur'' jawab Venelana
Ari yang mendengarnya kemudian berhenti memaju-mundurkan pinggangnya
''Jadi anda tidak mabuk sama sekali?!'' teriak Ari kaget
''Fufufufu~ Aku hanya pura-pura, aku kesepian kau tahu, suamiku tetap saja pergi dengan tugas yang sangat banyak, aku membutuhkan hubungan suami-istri kau tahu. Namun aku senang kalau Rias membawamu jadi aku putuskan untuk memuaskan diriku bersama mu'' kata Venelana dengan tersenyum imut sambil melingkarkan kedua tangan nya ke leher Ari
''Tapi bagaimana kalau Rias dan yang lain nya tahu?'' tanya Ari
''Tenang saja, mereka tidak akan tahu jika tidak akan ada yang mengatakan ini'' jawab Venelana
Ari hanya terdiam setuju dengan Venelana namun di sisi lain terlihat merinding dengan kemarahan Rias nanti
''Dan kita akan melakukan ini jika aku kesepian'' Venelana tersenyum menggoda ke arah Ari
''Tunggu what?! Yang benar saja, aku tidak mungkin melakukan itu, aku tidak mau mengambil resiko kalau kita akan ketahuan!'' teriak Ari kesal
''Tenang saja, aku akan memberikan sihir pelindungan di saat kita melakukan itu dan jika kau tidak mau, aku akan menunjukan rekaman kejadian ini kepada yang lain nya'' kata Venelana
Ari melebarkan matanya, ''Tunggu, kau merekam ini?'' tanya Ari kaget
''Ya dengan kekuatan sihir ku, itu tidak akan sulit'' Venelana tersenyum dengan kemenangan
''Tapi jika ketahuan kau bisa saja di permalukan dan mungkin di cap sebagai aib'' ucap Ari kesal dengan pikiran wanita di depan nya ini
''Aku tahu itu dan kau pasti tidak akan membiarkan itu kan, aku tahu kalau kau adalah pria baik sejak kau menyelamatkan putriku dari pernikahan itu dan juga apakah kau mau di buru oleh keluarga Bael?'' Venelana tersenyum dengan senyuman kemenangan
Ari benar-benar di jebak lagi kali ini, pertama dari Rias dan sekarang ibunya, ibu bos nya ini tahu kalau dia tidak bisa membiarkan harga diri ibu teman nya ini jatuh dan dia juga tidak mau dia buru oleh Iblis kelas atas
''Sekarang kau mengertikan, ayo kita nikmati lagi~'' Venelana kemudain menggoyangkan pinggangnya untuk memancing Ari
Ari mengerti dan kemudian mulai menggerakan pinggulnya maju mundur lagi, Venelana masih memegang leher Ari dan kemudian menariknya ke depan, mereka berciuman lagi.
Ari yang sudah tidak berpikiran dengan jernih lagi lalu memegang payudara ibu Rias dan memerasnya membuat Venelana mendesah kecil di sela ciuman mereka. Mereka selesai berciuman dan kemudian Ari mulai menghisap pentil payudara Venelana dengan lembut membuat Venelana kegirangan
''Huuuff~ ohhhhh~ nikmat~, kau sudah benar-benar handal ya''
Ari terus menghisapnya dan mempermainkan dua bola besar itu seenaknya, dia tidak ingat lagi kalau payudara itu adalah milik Ibu sang Lucifer di Underworld.
''Shurrp! sreep!, apakah tante merasakan enak?'' tanya Ari dengan penasaran
''Tentu saja, itu adalah daerah sensitif seorang wanita'' jawab Venelana hanya berdiam diri membiarkan anak muda ini mempermainkan tubuhnya
Sekarang mereka memakai gaya duduk, mereka mengoyangkan tubuh mereka satu sama lain mencari kenikmati dalam percintaan ini, Venelana memeluk kepala Ari ke dadanya dan tentu saja Ari kembali menghisap payudara Venelana
''K-kau b-benar hebat, a-aku akan keluar'' Venelana terlihat akan mengeluarkan jus cintanya
''Oh kalau begitu ini adalah pembalasan dendam''
Ari kali ini mempercepat goyangan nya untuk membuat ibu seksi ini keluar dan merasakan kenikmatan duniawi. Venelana akhirnya pun keluar tidak bisa menahan dirinya lagi
''Kyaaaaaa~'' Venelana berteriak dengan kenikmatan
Ari merasakan ada air yang keluar dan membasahi penisnya di dalam, cairan hangat itu juga membuat dirinya merasa enak. Tubuh Venelana terjatuh kebelakang dengan bantal di kepalanya, keringatnya begitu banyak keluar sehingga membuat tubuhnya tampak seperti bersinar
''Huft~ huft~ huft~ kau berhasil, tapi aku masih menang, aku sudah membuatmu keluar dua kali'' kata Venelana terlihat masih menang dalam pertarungan percintaan ini
''Terserah tante lah, sudah selesaikan'' kata Ari menarik nafas juga
''Hmmmm~ ya karena aku sudah keluar, kau tidak akan mampu membuatku keluar lagi'' terdengar perkataan Venelana seperti menantang Ari
Ada tanda kesal di dahi Ari mendengar tantangan itu, itu seperti wanita ini meremehkan kalau dia adalah laki-laki lemah dalam bercinta. Ari dengan kesal kemudian menarik tubuh Venelana membuat ibu dua anak itu kaget
Ari langsung menghisap payudara nya sekali lagi membuat Venelana mendesah sekali lagi, tubuhnya tambah sensitif dari sebelumnya karena dia sudah keluar. Ari langsung memasukan penis nya lagi ke dalam dengan mudah karena sudah licin karena cairan cinta mereka satu sama lain, dengan semangat Ari menggoyangkan pinggulnya dengan kuat, begitu kuatnya sehingga membuat kasur besar itu bergoyang-goyang
''Ohhhh~ enak, kau belum puas?'' tanya Venelana
''Tentu saja belum, jangan meremehkanku, aku pasti akan membuatmu keluar hingga 10 kali!'' Ari memegang pantat Venelana dan kemudian meremasnya sehingga membuat Venelana merasakan dua sensasi nikmat, dari dada, liang vagina nya dan bokongnya.
Entah dari mana Ari mendapatkan pelajaran seks itu, apakah dari film biru yang di bawa oleh Dion?
''Terus~ Hebat, kau sepertinya sudah cukup handal~'' kata Venelana dengan memegang kepala Ari dan mengelus-elus rambutnya dengan kasih sayang
-15 menit
Ari menusuk Venelana dari belakang sekarang, Venelana memegang dinding di depan kasur nya, Ari terus menusuk nya dari belakang tanpa henti sampai milf ini meminta ampun kepadanya.
''Oh~ Aku keluar~''
Venelana kemudian akhirnya keluar lagi untuk kedua kalinya, dia terjatuh ke kasur lagi dengan nafas terputus-putus.
''Kita seimbang'' kata Ari menarik nafasnya juga dengan cepat-cepat
''Aku seimbang dengan seorang pemuda Manusia, aku sang Iblis kelas atas ini~'' Venelana terlihat kelelahan sambil mengigau kenikmatan
Ari hanya terdiam melihat ibu Rias itu, dia kemudian melihat kasur kalau sudah berantakan sekali karena pertarungan mereka. Ari melihat ke salah satu dinding dan melihat ada seperti sihir aneh, dia mengingat kalau di kamar ini ibu bosnya merekam kejadian ini
Dengan percaya diri Ari menuju dinding itu dan mencoba mengambil sihir itu, akan tetapi terlihat kalau dia tidak bisa. Dia ingat kalau dia membawa sarung tangan nya di kantung celana nya, dia mengambil dan memakainya. Dia berhasil mengambil kamera sihir itu
''Sekarang aku bebas!'' kata Ari menghancurkan kamera sihir itu dengan mata yang mengeluarkan mata air dengan bahagia
Ari melihat ke arah Venelana yang sedang melihatnya, ''Hahahaha kau tidak akan bisa mengancamku lagi, tante girang!'' kata Ari dengan merasakan kebebasan
Venelana kaget mendengar perkataan Ari dan kemudian tertawa kecil, ''Fufufufu~''
Ari hanya terdiam tidak mengerti kenapa dia tertawa, apakah ada kamera lagi di kamarnya ini?
Dia sudah melihat ke seluruh dinding dan tidak menemukan apa pun, dia kembali melihat ibu Rias yang masih tertawa ke arahnya
''Apa yang lucu?''
''Kau baru menghancurkan nya sekarang? aku masih memiliki ancaman terakhir'' kata Venelana yang kemudian duduk menatap ke arah Ari
''Apa itu?'' Ari berkeringat kembali
Venelana hanya tersenyum dan kemudian mengelus perutnya, beberapa detik kemudian Ari sadar kalau ada satu lagi ancaman yang sangat sulit untuk di hilangkan.
''Setelah sel sperma manusia mu menembus sel telur Iblisku, akan muncul makhluk Hybrid antara Manusia-Iblis, dia akan sangat berbeda dengan ayahnya Rias, aku tahu apakah yang akan terjadi kalau mereka mengetahui warna rambut anak ini'' kata Venelana
Ari melebarkan matanya dan terjatuh dengan memegang kepalanya, Venelana hanya tertawa kecil lagi
''Kenapa kau melakukan ini kepadaku? Aku hanya Manusia biasa'' kata Ari berdiri sambil memakai wajah kesal bin marahnya
''Hmmmm entahlah, mungkin kita khilaf dan jangan katakan kepada siapa pun ya~'' Venelana menaruh jari telunjuk nya di bibirnya sambil mengedipkan mata kanan nya ke arah Ari
Ari terdiam seperti jiwa nya sudah pergi dari raga nya
-Beberapa minggu di club ORC
Terlihat semua anggota club ORC berkumpul di ruangan mereka, Ardi sedang duduk dengan santai sedangkan gagak nya bertengger di tiang yang di buat Rias sengaja, Dion duduk bersama dengan Issei sambil membaca buku yang pasti kalian tahulah, Aria hanya makan dengan santai bersama Koneko, Akeno duduk di sebelah Ari dengan berbicara dengan Gasper yang duduk di sebelah Aria yang masih bersembunyi di kotak nya dan yang terakhir Ari, dia sedang duduk dengan tatapan kosong memandang ke depan
''Jadi apakah ada kejadian yang menarik?'' tanya Rias tiba-tiba
''Hmmm tidak ada, tidak ada sama sekali'' jawab Ardi
''Oh bagaimana denganmu, Ari?''
''Aaaah! Eh? T-tidak ada sama sekali'' jawab Ari dengan gagap seperti menyembunyikan sesuatu
''Kenapa kau? Sepertinya kau menyembunyikan sesuatu, ayo jelaskan'' kata Aria melihat Ari
Alice dan Alika terlihat tertarik dengan pembicaraan mereka, mereka semua menatap ke arah Ari yang hanya terdiam. Ari yang terdiam kemudian menelan ludahnya
''Sebenarnya aku...''
Semua orang mulai semakin tertarik
''...tidur kesiangan?...'' Ari tersenyum kaku
''Dasar kau ini!'' kata mereka semua kepada Ari
Ari hanya tersenyum-tersenyum saja tidak ada yang terjadi sama sekali
Rias melihat Ari dengan senyuman mengenai dirinya yang membersihkan mansion nya. Ari mencoba meminum teh nya dengan santai
''Oh iya, bukankah ada berita tentang ibu mu Rias?'' tanya Akeno
''Oh ya kau benar, aku akan memiliki adik'' kata Rias tersenyum dengan senang
[pruuuussst!]
Ari menyeburkan air teh di mulutnya ke arah Aria yang kaget ada cipratan air menuju ke arahnya, Ari langsung menatap ke arah Rias dengan keringat bercucuran deras sekali di wajah nya
''Kau akan memiliki adik?!'' tanya Ari
Semua orang kaget dengan teriakan Ari yang tiba-tiba saja, mereka semua melihat ke arah Ari terutama Rias yang heran melihat Ari begitu kaget sekali.
''Ya, memangnya kenapa?'' tanya Rias
''T-Tidak ada apa-apa'' jawab Ari gugup kembali
Mereka semua terheran-heran dengan sikap Ari belakangan ini, dia seperti sering melamun dan terlihat ketakutan entah karena apa.
''Oh baiklah, kau ini aneh sekali'' kata Rias melihat Ari
Ari kembali memakai senyuman kaku nya
''Oh dan lagi, ibu ku mau bertemu dengan mu, Ari. Dia bilang kalau dia memiliki permintaan untukmu'' kata Rias
Ari menatap ke arah Rias dengan kaget dan syok
''Ah shit here we go again'' ucap Ari dengan pasrah
END
Yup dan ending untuk one-shot kali ini
Maaf jika lemon nya jelek(saya berusaha, oke :V)
Yup untuk pairing berikutnya kalian bisa tentukan dan mungkin alurnya kalian bisa ceritakan sedikit
Sampai jumpa!
