This story belongs to blossombaekyeol
I'm just a translator
Please don't re-upload this translation anywhere
T/N: This story translated after I got a permission from the original author, blossombaekyeol. Hope you guys can enjoy this cute fic c:
Title : Online Love
Author : blossombaekyeol
Translator: ChanBaekOnly/chanbaekonlyy
Original story: www. asianfanfics story/view/857196/1/online-love-exo-exok-baekhyun-chanyeol-baekyeol-chanbaek (without space) or just simply find in of aff!
Description : Baekhyun dan Chanyeol sudah berkencan secara online lebih dari setahun… Apa yang terjadi setelah mereka akhirnya bertemu?
…
HappyYeol24 sekarang sedang online
Mata Baekhyun langsung bersinar saat notification muncul di layar. Dia dengan semangat mengklik chat room, sebelum menyadari bahwa Chanyeol sedang mengetik sebuah pesan. Dia dengan cepat menutup chat box, tidak ingin terlihat terlalu ingin atau terlihat terlalu menunggu pesan darinya. Chat box itu berubah menjadi warna biru mengisyaratkan bahwa dia sudah mnerima sebuah pesan masuk. Baekhyun mendesah dan bangkit untuk membuat semangkuk mie, ingin semuanya terlihat seolah-olah dia tidak menunggu pesan itu selama berjam-jam (walaupun kenyataannya dia memang menunggu). Ia mengambil sebungkus mie dari pantry, setelah mendesah dan meletakkannya. Dia bahkan tidak sedang lapar, dan rasa penasaran tentang isi pesan itu menghantuinya. Baekhyun melangkah kembali ke komputernya dan membuka pesan yang sudah ia tunggu-tunggu.
"HappyYeol24: Aku mendapatkan tiketku. Aku akan sampai tanggal 5 Desember. Aku tidak sabar untuk akhirnya bertemu denganmu."
Baekhyun hampir harus menghentikan jantungnya agar tak melompat dari dadanya. Akhirnya terjadi juga. Dia akhirnya akan bertemu laki-laki yang sudah ia cintai selama bertahun-tahun.
Percintaan kecil online mereka dimulai sekitar setahun yang lalu. Baekhyun sedang sangat bosan, sedang mengutak-atik laptopnya. Dia duduk di sana untuk beberapa saat sebelum memutuskan kenapa tidak pergi ke website chat yang random dan bermain-main dengan laki-laki pervert berumur 30 tahun? Dia masuk ke dalam website tersebut dan memilih pilihan video, tertawa pada semua laki-laki yang dengan rela menunjukkan penis mereka pada kamera, mencoba untuk mendapat beberapa aksi. Dia melewati sekitar 30 orang sebelum ia menemukan seseorang yang tidak topless, dan tidak untuk disebutkan, dia adalah salah satu orang ter-hot yang ia lihat di hidupnya. Baekhyun tersenyum canggung dan melambai pada kamera , mengetik kata "Hi" pada orang di seberang sana. Ia balas melambai dan mengetikkan pesan yang sama. Baekhyun tidak tahu bagaimana, tapi mereka sudah berbicara selama 2 jam, dia sudah tau namanya adalah Chanyeol; dia tinggal di Busan dan seumuran dengan Baekhyun. Baekhyun mengagumi sifat lucu Chanyeol kepercayadiriannya yang berlebihan. Sayangnya Baekhyun menyadari bahwa jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi dan dia punya kelas besok pagi. Dia mengerutkan dahi dan memberitahu Chanyeol bahwa dia harus berhenti chatting dan bahwa dia senang bisa berbicara dengannya. Chanyeol juga mengerutkan dahi, sebelum melambai dengan sedih pada Baekhyun dan mengklik tombol disconnect. Malam itu Baekhyun terus berputar sepanjang malam, dia tidak bisa berhenti memikirkan orang asing itu. Mereka baru saja bertemu dan jantung Baekhyun sudah berdetak kencang saat dia ingat rupa Chanyeol, atau tawanya saat Baekhyun membuat lelucon bodoh. Baekhyun dengan cepat menyingkirkan pikiran itu dari kepalanya, dia tidak akan pernah bertemu Chanyeol lagi, itu hanyalah kejadian yang akan terjadi sekali.
Bagaimanapun juga, Baekhyun salah. Tiga minggu kemudian setelah Baekhyun sudah benar-benar melupakan Chanyeol untuk fokus belajar, dia memutuskan untuk bermain game online dimana kau bisa bermain sambil ber-video chatting dengan lawanmu. Dia mengklik tombol start, siap untuk menghadapi lawannya. Mata Baekhyun melebar saat dia dihadapkan dengan laki-laki dengan senyum besar yang sama yang membuat pikirannya kacau dalam seminggu.
"Baekhyun?"
Dan sekarang, sudah setahun penuh sejak mereka mulai berbicara dan Baekhyun sudah jatuh cinta sepenuhnya. Jantungnya bedetak kencang saat dia mendapat notification, atau saat laptopnya berdering menandakan adanya panggilan Skype masuk. Dia menghabiskan waktu tahun yang lalu untuk menyingkirkan setengah pelajarannya hanya untuk ber-video chat dengan Chanyeol, tidak bermain dengan teman-temannya hanya untuk berkirim pesan dengan Chanyeol selama berjam-jam. Dia mencintai segalanya tentang Chanyeol, matanya terlipat saat dia tertawa keras, atau mata kirinya yang pasti lebih besar daripada mata kanannya, atau seberapa besar telinganya. Dia suka telinga Chanyeol, dia rasa telinga Chanyeol sangat mengagumkan.
Satu hari, Baekhyun memutuskan untuk bolos kelas seharian untuk ber-Skype dengan Chanyeol. Mereka duduk dengan tenang, saling memandang satu sama lain di layar, saat Chanyeol angkat bicara.
"Bagaimana jika aku mengunjungimu saat hari natal?"
Baekhyun sepenuhnya diam, mata melebar.
"Well?" Chanyeol terkekeh sambil menatap Baekhyun.
"Aku- um maaf Aku—kaget." Baekhyun terbata-bata.
"Jadi apakah itu artinya tidak?" tanya Chanyeol sambil memamerkan bibir bawahnya.
"T-Tidak!" ucap Baekhyun cepat.
Mata Chanyeol melebar, seringaian bermain di sekitar wajahnya.
Baekhyun memerah dan melihat ke bawah sebelum bergumam.
"M-Maksudku, aku akan senang jika kau ada di sini."
"Bagus. Karena aku sudah memberitahu keluargaku dan cuti dari pekerjaan." Ucap Chanyeol dengan senyum lebar.
Mulut Baekhyun menganga.
"Dasar penyelinap sialaan" Baekhyun tertawa.
Panggilan Skype itu berakhir hampir 4 jam setelah itu, saat Baekhyun menutup laptopnya pikirannya kacau. Dia akan bertemu pujaan hatinya, dalam 4 minggu. Dia tidak siap, dia butuh waktu. Dia mau berolahraga terlebih dahulu; dia mau pindah dari apartemennya yang mirip kandang tikus. Dia ingin membuat semuanya sempurna untuk Chanyeol. Bagaimana dia bisa melakukan semuanya dalam 4 minggu?
Baekhyun sudah menandai tanggalnya di setiap kalendar yang ia punya saat Chanyeol memberitahunya tentang tiket pesawat itu. Dia sangat bersemangat hingga hampir tidak bernafas. Dia menghitung hari demi hari, jam dan menit hingga waktunya pun tiba.
Dia sudah memberishkan apartemen kecilnya hingga tidak ada sedikitpun debu yang bisa ditemukan, dia pergi ke gym setiap pagi dan malam sampai dia berkeringat sangat banyak sampai-sampai rasanya dia bisa mengisi kolam berenang, dia bahkan mewarnai rambutnya dengan warna cokelat yang lebih terang karena Chanyeol selalu bilang dia terlihat mengagumkan dengan warna itu.
Dua hari. Tinggal duaa hari sebelum Chanyeol sampai. Apakah Chanyeol sama gugupnya dengan Baekhyun? Bagaimana pun itu, perut Baekhyun terisi dengan kupu-kupu setiap kali dia berpikir akan melihat Chanyeol. Dia terus berpikir tentang tempat yang bisa dia tunjukkan pada Chanyeol, atau hal-hal yang bisa mereka lihat bersama, atau mereka yang berpelukan di tempat kembang api saat natal. Dia sudah punya sebungkus hadiah untuk Chanyeol dan duduk di bawah pohon menunggunya. Chanyeol bilang tidak perlu bawa hadiah tapi Baekhyun tetap saja membawanya, dia ingin melihat senyum yang Chanyeol miliki saat dia benar-benar bahagia.
Inilah waktunya. Baekhyun sangat gugup, dia merasa seolah-olah dia akan muntah dan kentut pada waktu yang bersamaan. Dia punya waktu sampai pukul 4:30 sore untuk menjemput Chanyeol di bandara, dan ini baru pukul 5 pagi dan Baekhyun tidak bisa tidur. Di kepalanya berputar tentang bagaimana jika semuanya berjalan dengan baik dan bagaimana jika semuanya berjalan dengan tidak baik. Baekhyun membayangkan Chanyeol bertemu dengannya dan merasa jijik, tidak mau berpacaran dengan orang semenyebalkan dia. Dia juga membayangkan Chanyeol bertemu dengannya dan jatuh cinta, dan meninggalkan Busan untuk hidup dengan Baekhyun. Itulah favorite Baekhyun.
Dia dengan sabar menunggu hingga waktunya tiba. Dia mencoba menyibukkan diri dengan cara pergi ke kedai kopi dan membeli chai tea latte kesukaannya sambil membaca buku favoritenya. Tapi pikirannya terus beralih pada Chanyeol dan jam. Dia memutuskan pergi ke bioskop dan menghabiskan waktu dengan menonton film horor terbaru. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, tinggal 3 jam lagi.
Baekhyun berusaha keras memperhatikan tayangan di layar, tapi di tengah film itu, ponselnya bergetar di kantong belakangnya.
From: Chanyeol 3
Aku sangat bersemangat untuk bertemu denganmu. Perutku sudah sangat gugup sepanjang hari haha. Aku akan sampai dalam waktu satu setengah jam. Aku akan berada di gate C. Sampai ketemu nanti baby 3.
Baekhyun tersenyum lebar sebelum mengetik balasannya.
To: Chanyeol 3
Kupikir hanya aku saja yang gugup! Aku tidak sabar untuk bertemu denganmu, janji kau tidak akan pergi setelah melihatku? Hati-hati dalam penerbanganmu 3
Baekhyun mengirim pesan itu dan memasukkan ponselnya kembali ke kantong, mencoba untuk mengalihkan perhatiannya lagi pada film yang akan berakhir dalm 30 menit. Bahkan belum semenit, ponselnya bergetar di dalam kantongnya lagi.
From: Chanyeol 3
Aku janji. Kau harus janji kau tidak akan pergi setela kau melihat telinga besarku secara langsung ;)
To: Chanyeol 3
Hm.. mungkin itu akan menjadi masalah ;)
From: Chanyeol 3
Apa?! :o
To: Chanyeol 3
Aku hanya bercanda! Sekarang cepat naik ke pesawatmu hingga aku bisa segera melihatmu.
From: Chanyeol 3 :
Baiklah, aku mencintaimu.
Baekhyun tersenyum saat pipinya berubah merah. Bahkan pesan sederhana dari Chanyeol bisa membuat jantungnya berdetak kencang. Dia dengan cepat membalas pesannya.
To: Chanyeol 3
Aku juga mencintaimu.
Baekhyun tidak sadar saat filmnya sudah berakhir dan orang-orang mulai berhamburan keluar. Dia cepat-cepat meninggalkan bioskop itu dan melihat jam, satu jam sebelum Chanyeol sampai. Dia memutuskan untuk pergi ke bandara sekarang, tidak ingin terlambat dan membuat Chanyeol menunggu.
"Gate C…" Baekhyun berbisik pada dirinya sendiri saat dia terus mencari gate tersebut.
"Kenapa bandara sialan ini begitu memusingkan?" Baekhyun bergumam pelan.
Baekhyun mendesah dan melihat peta di tangannya.
"Gate C terletak di sebelah Bagel Hut dan Bagel Hut ada di.. di sini!" ucap Baekhyun dengan semangat sambil berjalan ke toko kecil itu.
Ia mengeluarkan desahan berat pertanda lega saat ia melihat sebuah tanda besar bertuliskan "GATE C" di depannya.
Dia hanya punya 10 menit sebelum penerbangan Chanyeol mendarat, jadi ia memutuskan untuk duduk saja di kursi tunggu dan bermain game di ponselnya.
"Penerbangan 234 sekarang sedang mendarat" ucap sebuah suara.
Perut Baekhyun rasanya teraduk-aduk sambil ia berjalan ke arah gate itu. Akhirnya waktu itu tiba juga. Dia akan bertemu Chanyeol. Kenyataan akhirnya muncul dan dia dipenuhi dengan rasa semangat dan rasa takut.
Para penumpang perlahan turun dari pesawat, anak kecil dengan senyum lebar dan orang tua dengan mata yang lelah. Dia dengan sabar berdiri di dekat gate, menunggu kekasihnya.
Harapannya mulai berkurang saat ia tak bisa melihat Chanyeol di mana pun. Pintu pesawat sudah ditutup, menandakan semua penumpang sudah turun. Hati Baekhyun hancur, bagaimana bisa dia melakukan ini pada Baekhyun? Matanya dipenuhi air mata sambil menundukkan kepalanya jadi tidak akan ada yang melihatnya.
Kemudian Baekhyun merasakan tepukan di pundaknya.
"Baekhyun?"
TBC
This fanfic contains 3 chapters only, please be patient for the next chapter c: and leave some comments so I'll be excited to translate the second chap asap! c:
