Disaster Coffee
Disclaimer: Characters (c)Masashi Kishimoto
Story (c) Chesee-ssu
Words: 394
Rate: K
Warning: OOC(s), Rush, etc
Happy reading...
Bocah berumur sepuluh tahun itu menatap cangkir di depannya dengan horor. Seakan-akan ia bisa menyingkirkan cangkir itu hanya dengan tatapannya. Di sampingnya, sesosok bocah manis itu mengerutkan dahi, tengah berpikir apa yang sedang dilakukan sahabatnya itu.
"Kenapa hanya dilihat, Sasuke-kun? Ayo diminum," kata gadis kecil berambut pirang, menatap teman sepermainannya dengan polos.
Sasuke hanya menghela napas panjang, lalu mengurut pangkal hidungnya pelan. "Kau membuatnya sendiri, Ino?"
Ino mengangguk penuh semangat, senyum pun terkembang di wajahnya. "Tentu saja, kenapa bertanya? Sasuke-kun tak suka?"
Pertanyaan itu membuat Sasuke merasa terintimidasi, belum lagi sorot mata Ino yang membuatnya meringis. Ia benci mata itu—mata memelas seperti anak anjing yang dibuang oleh sang majikan.
Sasuke menghela napas, kemudian melirik cangkir yang berisi cairan hitam pekat di dalamnya. Sekilas, nampak seperti kopi biasa, namun siapa yang berani menjamin rasanya? Ia sudah pernah dijadikan kelinci percobaan oleh Ino lima bulan yang lalu, ia membuat kopi dan menyuruh Sasuke meminumnya, katanya, sih, agar Ino bisa membuat kopi sendiri untuk ayahnya jika ibu sedang bepergian.
Waktu itu Sasuke tak berpikir panjang, ia langsung meminum kopi itu dengan rakus dan tak lama kemudian perutnya mulas dan harus bolak-balik ke kamar mandi. Ternyata di dalam kopi Ino terdapat obat pencahar sehingga membuat Sasuke mulas.
Sejak saat itu ia mulai trauma pada kopi, terutama pada kopi buatan Ino, ia cemas jika kopi buatannya akan membuatnya sakit perut lagi, atau kemungkinan yang terparah, ia akan menyusul kakek Madara di akhirat nanti.
Dengan enggan, ia pun mengambil cangkir berwarna putih gading dihadapannya, menelan ludah, kemudian meminumnya sampai habis. Ino pun tersenyum senang, matanya berbinar-binar, tak sabar mendengar komentar Sasuke tentang kopi buatannya.
"Bagaimana? Enak?" tanya Ino antusias, tak sabar menunggu jawaban yang Sasuke berikan.
Sasuke hanya diam, perlahan kulit putihnya memerah dan disusul oleh teriakan kencang yang memekakkan telinga. Lidahnya menjulur dan ia berlari seperti orang gila dan akhirnya meninggalkan Ino sendirian di ruang tengah.
Ino hanya bisa terdiam, lalu menatap cangkir kopi racikannya. Apakah rasa dari minumannya tidak enak sehingga Sasuke bertingkah seperti orang gila? Menurutnya tak ada yang salah dari kopi buatannya, ia hanya memasukkan kopi bubuk, sedikit gula dan tiga sendok makan lada ekstra pedas sebagai kreasi barunya.
Sementara Ino sibuk memikirkan di mana letak kesalahan kopi buatannya, Sasuke sedang berjuang mati-matian untuk menghilangkan rasa pedas dan mulas di kamar mandi. Mari berharap agar Sasuke bisa selamat dan tak jadi menyusul sang kakek tercinta.
a/n: haloo, minna-san, fic ini dibuat untuk kesenangan sekaligus pelepas stress karena banyak PR, huhuhu. Jangan tanya kenapa saya hobi stress, tanyakan pada Sasuke yang bergoyang :D thanks for reading minna *terbang melayang dengan naga tercinta*
