Silver : Minaa, lama tak berjumpa. Oke karena sepertinya cerita ini hilang kendali alias tidak masuk ke dalam fanfiction jadi ane mau buat fandom crossover sajalah. Atau mungkin tanpa anime n manga. Tapi seperti yang kalian ini ini adalah crossover, setidaknya.

King'author : Perasaan ngak ada crossovernya kalau cuman satu doang yang dimasukin.

Silver : Dari mana aja lo gue cariin #nangisdarah#

King'author : Lebay lo ah, baru pulkam 1 minggu aja sudah begitu.

Silver : Wajar! Masa mesti ane sih yang sibuk sendiri, lo mah enak aja disana paling juga guring, makan, mandi, bersihin tempat tidur, karaoke'an ampe buat burung - burung budek.

King'author : #sweetdrop# Seterah apa katamu lah. Oke karena si satu itu lagi ceramah jadi kubacakan disclaimer, warning dan juga summary serta Rated-nya.

Disclaimer : TRAMP punya Yuh Fujiwara, Metal Fight Beyblade punya'nya Takafumi Adachi (benar ngak nih?)

Warning : Gaje, Gana, Ancur, Amblas(?), chara dari manga yang belum keluar di ffn, sepertinya garing deh =v=a

Summary : Ginga, ketimban 'sosok' yang terjatuh dari langit, sementara itu kejadian gaje dialami oleh Alto, para Tramp mencoba menyelamatkan salah satu dari mereka hingga ditemui oleh pasukkan kiamat#plak#, terjadi hal - hal gaje hingga memanggil Ryuto segala, sebenarnya author ini bisa buat summary ngak sih?/RnR-nya sekaligus saran ya/

Rated : T


The Royal Pirate's

Chapter 1
Meet The Bladers

Ginga yang tidak ada kerjaan nampak berjalan kesana kemari seperti cacing kepanasan yang tidak ada kerjaan sama sekali. Dibawah teriknya sinar matahari pagi yang dapat membuat hutan - hutan terbakar (terlalu hiperbola). Tiba - tiba saja entah dari mana sebuah bayangan menutupi sinar matahari yang menusuk dirambut merahnya. Penasaran Gingapun melirik keatas, belum sempat melihat sosok itu tiba - tiba saja dia langsung dijatuhi seorang manusia.

"SAKIT TAU!" Teriak Ginga.

"Lah, gue ada dimana?" Tanya 'sosok' itu sembari tengok kanan tengok kiri "Kapten dan yang lainnya kemana?!" Teriaknya histeris. Ginga yang merasa dikacanginpun memulai tingkah OOC'nya.

"Kamu itu sebenarnya siapa? Sudah jatuh dan nimpa gue malah ngak minta maaf lagi, mang lo kira gue itu kasur apa?" Sahut Ginga.

"Hu-Huaa! Dia bisa bicara!" Seru 'sosok' itu terkejut, kemudian ia melihat lebih jelas lagi "Oh, ternyata manusia toh."

"Bukan, setan." Ucap Ginga.

"HUUEEE!"

"Udah tau pake bilang, BAKA!" Ucap Ginga lalu mengeluarkan perkataan sumpah serapah yang ia dapat dari pisikopat lagendaris kita Damian-sama #sujud#


"Kapten! Kapten!" Seru seorang awak perempuan sembari berlari kearah kapten mereka tercinta (cak elah).

"Ada apa Rizu?" Tanya sang kapten.

"Aku tidak bisa menemukan Alto. Mungkinkah ia jatuh saat kapal diserang badai?" Tanya Rizu dengan nada cemas.

"Wah, kalau begitu dia sudah habis dong." Ucap seorang lainnya, orang itu terlihat memiliki tanda lahir bergambar diamond di mata bagian...kanan apa kiri ya? (Note : Author Silver ngak bisa bedakan mana kanan mana kiri).

"Dasar, bocah bodoh itu." Ucap sang kapten.

"Apa yang akan kita lakukan Jio?" Tanya seorang anak perempuan manis hingga terlihat seperti boneka, dipunggungnya terlihat seekor tupai.

"Terpaksa deh." Ucap Jio selaku sang kapten.


"Hee? Peta Harta Karun?" Tanya Madoka kaget. Lalu pada akhirnya ia tertawa lepas.

"Cewek aneh, apanya yang lucu sih?" Batin 'sosok' itu alias Alto waktu ngelihat tingkah Madoka ketawa ketiwi kadak jelas kayak cacing kepanasan saja. Bahkan Ginga hanya bisa faceplam melihat sikap sahabat karibnya yang sudah bersama dengannya selama kurang lebih...berapa taun ya?

"Hahahaha, maaf..." Ucap Madoka lalu menghela nafas panjang.

"Aku tidak bohong." Ucap Alto.

KRRIINGG

Entah ini sebuah kesialan atau bukan, tepatnya mungkin bagaikan ketiban singa dan dipatuk elang #plak#, sosok laki - laki berambut hijau dan diikat ponytail berserta temannya yang berambut perak dan diikat ponytail paling bawah kini berdiri didepan pintu dan terlihat memancarkan aura yang tidak sedap.

"Ada apa ini?" Tanya Alto bingung.

"Rutinitas biasa." Ucap Ginga. Lalu terlihat kedua laki - laki itu mendekat kearah mereka dan duduk disebelah Ginga "Kenapa murung begitu Kyouya? Tsubasa?"

"Benkei sialan itu, dia tidak pernah bisa diam dimanapun." Ucap Kyouya.

"KYOUYA-SAN DIMANA KAU!?" Bagaikan keajaiban dunia ke10 suara nyaring Benkei terdengar dari luar dan nampak berlari kesana - kemari bagaikan lagu Ayu Kring - Kring (All : Yang benar itu Ting - Ting! Silver : Lah, permen donk. King : Polos sih boleh, tapi jangan kepolosan pang!).

"Kau tau alasannya Ginga. Jack itu selalu saja menguntitku dan hampir saja dijalanan yang sepi ia hendak meng-'rape'ku. Untung saja Yuu datang." Ucap Tsubasa "Dan sekarang mereka lagi battle disana." Ucap Tsubasa.

BBBOOOMM

"Jangan memikirkan itu." Lanjutnya kemudian memesan sebuah burger dan minuman soda.

"Kukira kapten, ternyata orang lain toh." Batin Alto kecewa.

"Siapa dia?" Tanya Kyouya dengan nada dingin.

"Be-benar mirip dengan kapten." Batin Alto begitu mengigat kaptenya.

"Katanya ia seorang bajak laut." Ucap Ginga. Tebak reaksinya mereka berdua bagaimana. Tentu saja, Kyouya cengok dan Tsubasa faceplam begitu menyadari Alto khayalannya terlalu tinggi untuk menjadi bajak laut. Lalu mereka pun tertawa pelan.

"Lagi - lagi ditertawakan." Desah Alto pasrah.


"Kapten! Kita sudah sampai...TEPAT DILOKASI BADAI TERJADI!" Teriak Rizu sembari berpegangan pada penyanggah kapal.

"Cih, SEMUANYA BERPEGANGAN!" Teriak Jio kemudian memutar kemudi, demi salah satu 'TRAMP' bodoh itu mereka mesti balik lagi kebadai mengerikan ini, andai saja dia bukan salah satu dari mereka pasti sudah dibiarkan begitu saja.

"MARIE! KAU HARUS BERTAHAN!" Teriak salah satu awak kapal yang, OMG gendutnya besar amet!

"POLY! TETAP AWASI MARIE! RIZU TETAP AWASI DEK KAPAL! MINAMI TARIK BENDERANYA! KITA AKAN MENERJANG OMBAK! ZAVI JANGAN COBA - COBA UNTUK MELEDAKKAN LAGI!" Teriak Jio memberikan pengarahan kearah mereka semua "Kalau ketemu akan kuhukum bocah sialan itu."

"BERJUANGLAH!" Ucap Dalia sembari memberikan semangat kemereka semua.

"KAU BANTU JUGA!" Teriak yang lainnya. Dalia hanya bisa terdiam kemudian membantu.

"KAPTEN! BAHAYA DIDEPAN ADA PUSARAN AIR!" Teriak Rizu.

"SEMUANYA BERPEGANGAN!" Perintah itu langsung dituruti oleh yang lainnya berpegangan seerat mungkin agar tidak terpental dari kapal.

"UUUWWAAAA!" Teriak mereka semua saat kapal itu memasuki daerah rawan pusaran air terbesar ke2 didunia(?).


"Hee? Tramp? Apa lagi tuh?" Tanya Madoka tidak mengerti, sampai - sampai ia mengerutkan keningnya.

"Sepertinya aku tau siapa yang pantas untuk masalah seperti ini." Ucap Ginga kemudian dengan tidak ikhlas mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

"Moshi, Moshi, dengan siapa ini?" Tanya suara diujung sana.

"Ah, bisakah kau datang keTokyo, aku memerlukanmu."

"Ada apa lagi? Apakah Oni-chan ada disana?"

"Tidak ada..." Ucap Ginga datar.

"Baiklah, aku banyak tugas! Sampai jumpa!"

"Tunggu sebenar! Ini tentang Harta Karun!"

"BENARKAH!?" Teriak seorang laki - laki berambut putih dengan poni merah sebelah didepan pintu dan mata berbinar.

"Sejak kapan kau sampai?" Tanya Ginga.

"Hehehe, instingku mengatakan akan ada sesuatu yang menarik jadi aku datang secapat yang bisa kulakukan." Ucap orang itu.

"Dia siapa?" Tanya Alto.

"Perkenalkan namaku Ryuto, aku adalah seorang 'PEMBURU HARTA KARUN" Teriaknya hingga membuat Tsubasa dan Alto faceplam bersama - sama.

"Orang yang salah!" Batin keduanya kompak.


Sementara itu disebuah pantai, entah tempat bagian mana yang jelas masih di Jepang, terlihat 7 orang yang berpakaian jaman kuno #ditebas# tengah berbaring dipesisir pantai, sangkin nggak modalnya nyewa kasur #didor#

"Sebelah sini!" Teriak Masamune, selaku kapten dari permainan voli pantai yang diikuti oleh laki - laki rubah, perempuan keren dan manusia jadi - jadian #digebukin#. Toby dengan pesonannya mengsmash bola voli itu dan ditahan oleh Masamune menggunakan kekuatan kuda hijaunya #doubleplak#.

"Jaga pertahanan Zeo!" Teriak sang manusia jadi - jadian kepada si rubah #authordiikat#.

"Baiklah, tapi kau juga harus bertahan King!" Ucap Zeo. Akhirnya saat pertarungan sengit itu hampir selesai bola voli tersebut terlempar dan menggelinding kebelakang karang "King ambil bolanya!" Pintah Zeo seenaknya. King dengan enggan berlari kearah balik karang untuk mencari bola voli mereka. Saat sampai ia dikagetkan oleh keajaiban dunia ke11 dimana ia melihat orang - orang aneh tergeletak tak bernyawa #plak# ralat, tak berdaya disana.

"King?" Panggil Masamune sembari mendekat kesana. King hendak menyentuh salah satu dari orang itu yang raplika Kyouya dan tanpa diduga Jio langsung membuka matanya lalu menangkap tangan King yang berada didepannya.

"UUUWWAAA!" Teriak King kalang kabut.


"Hee? Bey? Apa itu?" Tanya Alto bingung.

"KAU TIDAK TAU?!" Teriak mereka semua terkaget ria. Bagaimana mungkin ada yang tidak mengetahui apa itu Bey, permainan yang sedang hot - hot'nya di'dunia ini'. Alto yang memang tidak mengetahui apa - apapun hanya bisa memasang wajah inconnect.

"Bey itu adalah sebuah permainan yang sedang terkenal didunia! Dan juga apa kau tidak tau bahwa ketiga orang ini adalah bladers?" Seru Madoka.

"Apa itu bladers?" Tanya Alto.

"Orang yang mempunyai bey yang hidup(?) disebut bladers. Hanya itu." Ucap Ginga.

"ITU TIDAK MENJELASKAN APA - APA!" Teriak Alto.

"Tenanglah, nanti kaupun akan tau saat mempunyai bey." Ucap Tsubasa mencoba menenangkan.

"KYOUYA-SAAANNN!" Benkei masih teriak - teriak gaje diluar.

DDHHUUUAAARRR

Sementara itu Yuu dan juga Jack masih bertarung. Entah seberapa lama mereka bakalan bisa bertahan, dan Kyouya maupun Tsubasa tidak mau ambil pusing dengan ketiga orang gaje itu. Sekarang mereka lebih memfokuskan kearah makhluk polos tentang bey didepan mereka.

"Nah, karena kau masih tidak tau apa - apa bagaimana kalau kau bersama dengan Ginga agar dia bisa menjelaskan semuanya." Ucap Madoka.

"APA?!" Teriak Ginga terkejut, Alto hanya cengok.

"Sudahlah, kalau begitu sampai jumpa!" Ucap Kyouya dan Tsubasa ngancir dari sana.

"Lalu bagaimana cara'nya aku mendapatkan bey?" Tanya Alto kepada Ginga. Laki - laki berambut merah itu hanya mendesah pelan.


Jauh dari Tokyo akan tetapi dekat dengan sebuah pedalaman yang sangat jauh dari sana. Terlihat sebuah cahaya yang menerangi karang - karang besar yang berada disatu titik. Cahaya yang bersinar cerah berwarna biru dan bintang yang bersinar cerah dilangit malam. Sementara itu terlihat sinar lainnya di Tokyo, serta sinar lainnya didaerah pesisir pantai.

To Be Continued


All Chara : #melototiauthor#

Silver : Jangan melihatku! Aku ini tidak ada salah apa - apa?!

King'author : Lalu kenapa jadi begini!?

Tsubasa : Kenapa aku harus sial sih.

Silver : Nasib nak. Nasib #plak#

King : Apaan tuh cari nama ngak becus!?

King'author : Bukannya ngak becus cuman ini yang masuk akal!

Silver : Sudahlah, kedua King seharusnya tidak boleh kelahi, lagi pula kebetulan sekali nama kalian sama.

Jio : Apa - apaan itu, aku bukan replika singa kota itu bodoh.

Kyouya : Apa kau bilang?!

Alto : Se-sebaiknya jangan mulai bertengkar dikamar ini.

Rizu : Berjuanglah Kapten!

Benkei : Jangan kalah Kyouya-san!

Silver : #hawamistis# Kalian berdua...dilarang bertarung dikamarku!

King'author : Baiklah, tolong berikan review karena mungkin author satu itu memerlukannya lagi pula maaf jika cerita ini gaje, lagi pula saya juga tidak bisa berlama - lama, lagi pula semua juga sudah beres dan saya bisa tidur tenang malam ini, lagi pula #plak#...

All Chara : Kebanyakan lagi pula-nya pe'ang!

Silver : Lagi pula si stupid satu itu juga sudah mau kehabisan pulsa. Oke buat para author yang baik hati mohon kritik saran dan juga komentar kalian di review ya. Sorry kalau Gaje, author baru.