"Di hutan ini, semua pohon kunamai rindu dan seluruh arah berulu padamu. Rinduku, anak panah waktu yang menuju ke hatimu melampaui segala yang pernah kamu ketahui. Segala rindu semata ingatan lalu. Segala luka semata kenangan semu. Bunga dan kupu-kupu sudah mulai lelap. Taman dan jalan mulai mati, tak bercahaya."

.

.

"Soal Sehun yang pernah mengagumimu, memberikan perhatiannya padamu, memberikan hatinya padamu, itu bukanlah semuah kisah yang semu atau fiksi yang hanya akan kautemui di buku-buku tebal dongeng sebelum tidur. Ini nyata. Aku memang benar-benar menjadikan kamu tokoh utama dalam perotasian otakku, Luhan. Dan betapa namamu terpatri jelas disana. Jadi, Xi Luhan, maukah kau menghabiskan sisa hidupmu bersamaku?"

.

.

"Tidak, Luhan. Tidak boleh. Dia seorang psyhco, dan aku yakin dia bisa kapan saja membunuhmu."

"Percaya padaku, Baek. Aku bisa mengubahnya. Aku pasti bisa menjungkir balikkan dunianya."

.

.

"Chanyeol, benarkah itu?"

"Benar apa, Lu?"

"Tentang Sehun."

"Sehun?"

"Sehun dan pembunuhan keluarganya."

.

.

"Kau tidak mengingatnya? Kau sama sekali tidak mengingat panggilan itu?"

"Aku tahu namaku Sehun. Tapi aku begitu asing dengan panggilan Sehunnie seperti itu."

.

.

"Diam disini sampai aku kembali, arasseo?"

"Lalu, kau?"

"Aku akan melihat keadaan di luar, kau bawa ini."

"Sirreo, kau saja."

"Dengar aku baik-baik, Lu. Kau ingat pelajaran memakai pistol, kan?"

.

.

"Aku bosan dengan hidup ini. Aku bosan dengan tawa kosongku. Aku bohong, aku tidak pernah bahagia. Aku butuh teman. Aku tahu aku kaya, aku bahkan bisa membeli segalanya. Tapi aku tidak bisa membeli kebahagiaan. Aku tidak butuh uang banyak, aku hanya ingin perhatian dari orang-orang sekitarku, perhatian yang tulus."

.

.

"Semua sudah kuselesaikan. Mereka yang tidak mencintaiku, sudah mati. Polisi mencurigaiku. Tapi polisi otak udang itu juga cinta uangku. Siapa yang menghalangi keinginanku, maka dia harus MATI. Maaf. Tapi melihat darah yang berceceran karena ulah buruk tanganku membuatku bahagia. HA...HA...HA."

.

.

.

"Bukan. Bukan kau, Sehun."

"Aku seorang pembunuh, Lu. AKU PEMBUNUH. Tidakkah kau takut itu?"

"Itu hanya masa lalumu."

"Siapa bilang?"

.

.

CITTTT... BRAKKK

.

.

"Sehunnn... Sehunnieeeee. Andwaeeee. Jebal andwae."

"Mianhae, noona."

.

.

.

Kim Saera

Present..

.

.

Title : Exodus

Rated : M

Genre : Eo... action(?) romance

Main Cast : Oh Sehun Xi Luhan

Other Cast : Find by yourself, haha.

Warning : GS / Typo(s) / Absurd / Don't like? Go away.

Summary :

"Tentu saja, kamu tak merasakan apa yang kurasakan, juga tak memiliki rindu yang tersimpan rapat-rapat. Aku sengaja menyembunyikan perasaan itu, agar kita tak lagi saling menganggu. Bukankah dengan berjauhan seperti ini, semua terasa jadi lebih berarti? Seakan-akan aku tak pernah peduli, seakan-akan aku tak mau tahu, seakan-akan aku tak miliki rasa perhatian. Bagiku, sudah cukup seperti ini, cukup aku dan kamu, tanpa kita. Bukankah dari dulu juga begitu? Hanya noona dan dongsaeng. Hanya adik dan kakak."

-Luhan-

" Setiap kali kita bertatap muka, aku melihat senyummu yang terlalu kekal untuk mengenali duka. Kapuk-kapuk rindu ku mulai pecah; karena kamu. Sebab kamu. Aku bisa menemukan rumah terindah untuk pulang ketika harus hilang dan peluk terhangat untuk kembali ketika harus pergi. Tapi entah... Mungkin, aku akan mulai mengerti, kau dihadirkan tidak untuk ku miliki. Mungkin juga, kau di datangkan tidak untuk ku genggam. Iya. Kamu. Hanya boleh kurindukan, tanpa boleh memintamu membagi rindu yang sama untukku."

-Sehun-

-COMING SOON-

A/N :

AH, YUHUUU~ JENG JENG JENG. SAERA NONGOL LAGI SAMBIL GANDENG CHANYEOL *DIGAMPARBAEK*. HAHAHA. INI FF KEDUA (YANG KEMAREN AJA BELOM'-'), DEMI APA OTAKKU JALAN PAS MAU UN -_-' BUKAN INGET RUMUS TAPI MALAH HUNHAN, BAEKYEOL, DAN KAWAN-KAWAN, HEHE. INI AKU MIKIRINNYA SAMBIL RADA' TAKUT-TAKUT GITU. /CURCOL/ ABIS SEHUN DISINI JADI... DUH APA YA...

INI APALAGI, INSPIRASINYA DATENG PAS LIAT FILM 'WORLD WAR Z' (LAGI). ETAPI GANYAMBUNG YA. ENTAH~ POKOKNYA TUHAN NGASIH INSPIRASINYA TIBA-TIBA GITU. DISAAT WAJAH ZOMBIE TERPAMPANG DI LAYAR, KEKEKE;)

EOH.. SAERA BENER-BENER BUTUH KRITIK DAN SARAN YANG MEMBANGUN. SOALNYA BARU PEMULA, HEHE. INI RATED-NYA M APALAGI. YA YA YA.. JANGAN LUPA KRITIK DAN SARAN, YA. NINGGALIN JEJAK LAH PALING NGGAK.

YAUDAH DEH, HAPPY READING, YAP.

REVIEW JUSEYO.

TERAKHIR, SARANGHAE. ANNYEONG;;3