Disclaimer © Masashi kishimoto
Genre : Horror, Parody.
Ranted : K+
Author : "KeMondKemon"
"Buku Kutukan"
Chapter 1
Misi
.
.
"Hei, Kenapa kalian semua menolak misi yang kuberikan hah! Nanti kita bisa di cap sebagai desa lemah jika tidak memenuhi misi ini!" Bentak laki-laki berambut kuning itu.
Laki-laki berambut kuning? Ya, dialah Naruto Uzumaki. Dia telah menjadi seorang Hokage usai Perang Dunia Ninja ke 4. Tsunade yang kita ketahui adalah Hokage sebelumnya, telah pensiun dari jabatannya. Dia lebih memilih hidup damai di masa tuanya. Masa tua? Apakah benar? *Mbayangin wajah Tsunade yang muda cantik jelita*
"Bukanya begitu Tuan Hokage. Aa-aku kira. Kami takan sanggup menjalankan misi ini. Dan yang lain pun pasti demikian. Lebih baik tolak saja." Jawab Konohamaru takut dibarengi anggukan teman setimnya.
"Arrrrggh,, ada apa dengan kalian ini. Kalian sebagai ninja Konohagakure tidak sepantasnya mengucap kalimat seperti itu! Dan aku tidak akan menolak misi apapun tau! Jadi, kalian tetap akan pergi! Paham!" Tutur Naruto memarahi TIM konohamaru.
"Tapi.. Tapi kami takut. Huhuhu" Ucap teman Konohamaru mulai menangis. Naruto yang melihat ini jadi sweatdrop. Akhirnya, dia terpaksa harus menggunakan pilihan terakhir. Ya, menugaskan tim Elit yang dibentuknya sendiri untuk menjalankan misi ini.
"Yasudaah! Jangan menangis seperti itu. Kalian kan seorang ninja. Jangan lupakan itu! Dasar cengeng. Sekarang kalian panggilkan Sasuke, Ino, Lee, Hinata, dan Chouji. setelah itu kalian bebas dari misi ini" Perintah Naruto Frustasi.
" Yeeee... Baik!" Ucap team Konohamaru bersamaan senang. Kemudian mereka bergegas meninggalkan ruang Hokage.
"Dasar! Bagaimana ingin menjadi kuat? Kalau mereka terus memilih-milih dalam menjalankan misi." Gerutu Naruto kesal dengan kelakuan Konohamaru dan timnya.
Sedangkan Sakura yang menjadi asisten Naruto hanya tersenyum geli melihat wajah frustasi Hokage muda itu. Akhir-akhir ini Sakura tampak sangat senang. Mungkin karena Naruto telah mencapai cita-citanya itu. Ya, menjadi seorang Hokage. Dia kini telah diakui warga desa Konohagakure.
.oOo.
Beberapa saat kemudian.
Tok.. Tok..Tok...
satu laki-laki aneh beralis tebal, ditemani laki-laki berambut emo yang cool, dan satu gadis cantik yang pemalu terlihat memasuki ruangan Hokage.
"Ada apa kau memanggil kami Dobe?!" Ujar Sasuke.
"Hei, jangan panggil aku dengan sebutan begitu Teme! Aku adalah Hokage kau harus tahu itu." Marah Naruto sambil menunjukan gigi setajam hiu.
"Ya, Hokage gadungan." Ledek Sasuke dengan style santainya.
"ah.. Sudah-sudah lebih baik kau mengalah saja sasuke-kun. Ayo, Naruto sampaikan alasanmu memanggil mereka." Lerai Sakura dengan muka gugupnya. Sakura tampak khawatir akan hal ini. Karena bila hal ini terus dilanjutkan, bisa memicu pertempuran adu mulut yang tidak ada habisnya.
"Ah, baiklah ..." Ujar pemuda bermata biru itu. Rupanya dia lebih menjaga imagenya sebagai Hokage daripada melanjutkan debatnya dengan Sasuke.
Beberapa saat Naruto menghentikan bicaranya. Lalu pemuda berambut kuning itu sedikit menghela nafasnya untuk melanjutkan perkataannya tadi.
"Hm... Jadi, aku akan menugaskan kalian dalam sebuah misi level B. Dimana kalian harus menjaga sebuah rumah di tengah hutan desa Mosagakure selama 1 malam." Jelas Naruto singkat.
"Misi penjagaan yaa? Bukannya itu adalah misi untuk para chunnin dan Jounin? Kenapa kau memberikan misi itu kepada ninja elit seperti kami?" Usul pemuda beralis tebal. Dia merasa kalau misi yang diberikan terlalu mudah untuk dirinya.
"Ya, tentang masalah itu. Karena jounin dan chunnin di desa kita sebagian belum kembali dari misi. Sebagian lagi aku rasa tidak akan sanggup menjalankan misi ini." Tutur Naruto kembali menjelaskan. Dia tampak lebih berwibawa.
"Naruto-kun? Ah, Hokage maksudku. Emm, memang apa yang perlu dijaga. Eh* maksudku kami harus menjaga rumah itu dari apa?" Tanya Hinata dengan muka memerah dan gugup. Dia masih belum sembuh dari penyakitnya yang langka. Ya, 'MENJADI GROGI DENGAN MUKA MEMERAH SAAT BICARA ATAU TATAP MUKA DENGAN NARUTO.'
"Hmm, masalah itu.." Ucap Naruto tak melanjutkan kalimatnya dengan tiba-tiba berkeringat dingin.
"Hei, apa yang terjadi denganmu dobe? Kenapa kau jadi berkeringat seperti itu? Memang kami harus melindungi rumah itu dari apa?" Tanya Sasuke terlihat dengan senyum jahatnya. Sepertinya Sasuke mmenemukan suatu hal yang disembunyikan Naruto.
"Kalian harus menjaga rumah itu dari.. Dari... Dari.." Kata Naruto terbata-bata.
"Dari apa Dobe?! Ayo katakan, jangan bikin aku penasaran baka!" Bentak Sasuke menuntut jawaban Naruto.
"Dari serangan Hantu Pembunuh Yang Menakutkan." Gumam Naruto yang sepertinya terlihat takut. Bisa dilihat dari bulu yang berdiri disekitar tengkuknya.
"Oh, jadi karena itu yaa. Tinggal katakan dari tadi saja apa susahnya ssi. Baiklah, ayo cepat lakukan. Aku ingin secepatnya menyelesaikan misi ini." Perintah Sasuke pada Naruto.
"Lakukan apa?" Tanya Naruto bingung.
"Dasar baka! Biasanya sebelum memulai misi kau mengucapkan kata-kata itu. Uchiha Sasuke... Rock leee... Bla bla blaa... Kalian aku beri misi.. Bla.. Bla.. Bla.." Kata Sasuke menirukan bicara Naruto dengan logat seperti okama.
"Hahahaha.. Kau benar Teme. Baiklah..." Kata Naruto sambil tertawa lepas. Dia ternyata lupa akan hal itu. Padahal dia sendiri yang buat peraturan itu. 'jika Hokage belum mengatakn kata-kata suruhan menjalankan misi, maka misi itu tidak boleh dilaksanakan'.
"Hokage bodoh!. Masa hal semacam itu bisa Lupa. Padahal dia sendiri yang membuat peraturan bodoh itu." Gumam Sakura lirih.
.oOo.
"Hyuga Hinata..." Ucap Naruto mulai mengabsen.
"Sii-siap!" Jawab Hinata dengan malu-malu.
"Rock Lee!"
"Siap!" Jawab Lee dengan semangat membara.
"Uchiha Sasuke!"
"Siap.." Jawab Sasuke dengan malas-malasan.
"Ino dan Chouji!"
"..."
"..."
"Ino? Chouji?" Ucap Naruto memutar bola matanya melihat kesekitar ruang Hokage. Namun pemuda bermata biru itu tidak menemukan orang yang dipanggilnya. Di ruangan itu, hanya ada dirinya, Sakura, Sasuke, Hinata, dan Lee.
"Kya... Dimana mereka? Ino? Chouji? Apa mereka diculik hantu itu." Panik Naruto sambil memegang kepalanya. Ternyata jinchuriki kyuby itu baru menyadari kalau Ino dan Chouji tidak ada sejak tadi.
"Hei, bukankah sejak tadi memang sudah tidak ada yaa?" Celutuk Rock Lee.
"ha.. Apa benar?." Jawab Naruto melongo dengan ekspresi konyolnya.
TOK! JDUG!
"Baka! Kau baru menyadarinya ya!" Omel Sakura menjitak kepala Hokagenya. Walaupun Naruto sekarang menjadi Hokage. Kebiasaan Sakura menjitak dan memarahi Naruto tidak pernah hilang. Lalu yang lain hanya sweatdrop.
"Adawww, sakit Sakura. Kenapa kau memukul Hokage ssi. Lagian kenapa kalian tidak memberitahuku.." Keluhnya Memegang kepalanya yang dijitak. Naruto tampak kesakitan menerima jitakan Sakura.
"Yaa! Karena kau terlalu bodoh! Sudah sewajarnya aku bertindak seperti itu! Lagian sejak tadi seharusnya kau sudah menyadarinya. Apa kau tidak mempunyai mata hah!" Celoteh Sakura memarahi Hokagenya.
"..." Hinata.
"..." Lee.
"..." Sasuke.
Mereka bertiga hanya diam sweatdrop melihat kekonyolan itu. Bagaimana tidak? Hokage yang seharusnya dihormati dan disegani, sekarang sedang dimarahi oleh seorang gadis atau bisa juga di sebut seorang wanita iblis.
"Daripada kalian bertengar, lebih baik sekarang kalian putuskan saja siapa pengganti mereka di tim kami. Biar kujelaskan! Ino sedang di rumah sakit membantu merawat pasien yang sedang terluka. Kalau Chouji, dia sedang sakit perut karena terlalu banyak makan daging." Ucap Sasuke mengalihkan pertengkaran Naruto dan Sakura.
"hmm, kau benar juga Teme. Yasudah, panggilkan aku Shikamaru dan Neji." Perintah Naruto. Keadaan pun kembali seperti semula.
"Mereka tidak ada. Mereka belum kembali dari misi yang kau berikan kemarin." Jelas Sakura.
"Kalau begitu Kiba dan Shino?" Perintah Naruto kembali.
"Maaf Naruto. Mereka juga demikian. Masih belum kembali dari misi yang kau berikan 2 hari yang lalu bersama, Guru Kakashi, Guru Guy, Sai dan Tenten." Jelas Sakura lagi.
"apa? Shikamaru, Neji, Kiba, Sai kemudian Shino, Tenten, Kakashi-sensei, Guy-sensei. Kalau begitu panggilkan aku siapa saja ninja yang tidak menjalankan misi." Perintah Naruto lagi.
"Sayang sekali. Menurut catatanku, yang tersisa di desa hanyalah Tim Konohamaru, Sasuke, Hinata, Lee, Ino, Chouji dan sisanya hanya para genin. Kau tidak akan memasukan genin dalam misi berbahaya ini kan?" Jawab Sakura diikuti pertanyaannya.
"Kya... Tentu saja tidak! Terus bagaimana ini. Aku tidak bisa mengirim kalian cuma bertiga. Karena client kita bilang dia butuh 5 penjaga. Aduh... Apa aku harus menyuruh Ino meninggalkan pekerjaannya dan memaksa Chouji yaa.." Panik Naruto mengusulkan ide gila.
JDUG!
"Bodoh! Jangan mengusulkan ide gila seperti itu." Geram Sakura memukul kepala Naruto.
"adaw! Iya ssi, tapi kan ini sangat mendesak Sakura. Lagi pula aku sudah menerima misi ini. Jadi tak mungkin kutolak. Aduhh bagaimana ini.. Apa aku ikutkan saja ya para genin itu." Ucap Naruto bingung mengelus kepalanya dan lagi-lagi mengusulkan ide bodohnya.
"Naruto..." Gumam Hinata pelan.
"Hei! Jangan bodoh. Ini misi level B, kau kira seorang genin pantas mendapat misi ini? Pikirkan cara lain!" Ucap Lee membara.
"Hmm, kenapa tidak kau saja? Dan satunya lagi kau Sakura." Usul Sasuke, yang sepertinya memiliki rencana.
"Aku..." Ucap Naruto dan Sakura bersamaan.
"haha, tidak mungkin aku ini kan seorang Hokage, tidak sepantasnya menjalankan misi." Ujar Naruto dengan kringat dingin mengucur deras.
"Kenapa gaya bicaramu jadi aneh. Jangan-jangan kau takut yaa sama hantu. Hihihi" Goda Sasuke dengan wajah jahatnya.
"Ta-takut? Engga dongg. Aku ini tak takut dengan apapun. Kau harus tahu itu Teme." Ujar Naruto gugup mengibaskan tangannya sambil memejamkan mata.
"Benarkah?! Lantas kenapa kau menolak? Dan gaya bicaramu jadi gugup gitu? Hayo hayo. Akan sangat memalukan kalau seorang hokage itu takut sama hantu loh. Hihihi." Celutuk Sasuke menggoda kembali dengan bisikan dan wajah seram, yang bagaimana caranya tiba-tiba saja berada di samping Naruto.
"eeen.. Tidak. Aku sudah bilang aku tidak takut dengan siapapun. Raja hantu pun akan aku lawan. Hahaha" Sombong Naruto dengan tangan mengacungkan jempol tapi pada posisi terbalik dan tentunya keringat dingin masih mengucur.
"kalau begitu buktikan. Ikut dalam misi ini, lindungi kami dari hantu itu. Kau kan Hokage." Ujar Sasuke sarkastik.
"tapi..." Ucap Naruto terpotong. Rupanya dia masih pikir-pikir.
"jadi, memang benar kalau Naruto Uzumaki sang Hokage ke-6 Takut dengan hantu" Ejek Sasuke dengan gaya malas-malasan.
"Baik-baik akan kubuktikan. Aku akan ikut dengan misi ini. Dan Sakura aku juga ingin kau ikut. Disini, aku sendiri yang akan memimpin kalian. Besok pagi-pagi sekali aku tunggu di gerbang desa Konoha. Jangan sampai terlambat. Mengerti!" Perintah Naruto kali ini dengan nada serius.
"Mengerti" Jawab Sasuke dan lainnya kompak.
Lalu mereka pun pergi meninggalkan Naruto dan Sakura di ruangannya.
.oOo.
Setelah itu Naruto tampak murung. Sepertinya dia menyesali apa yang dkatakannya tadi.
"Naruto-kun kau kenapa? Apa kau sakit? Kenapa kau murung begitu." Tanya Sakura khawatir.
"Sakura, jangan bilang siapa-siapa yaa. Aku itu sebenarnya... Sebenarnya.. Sebenarnya..." Ucap Naruto mengulang kata sebenarnya berkali-kali.
"Sebenarnya apa Naruto? Jangan-jangan kau takut hantu yaa." Jawab Sakura menebak.
"kyaa... Jangan sebut kata mengerikan itu..,, Sakura.. Bantu aku dong. Aku tidak mau mengakui kalau aku takut hantu pada Teme. Kalau aku lakukan itu bisa-bisa reputasiku hancur." Ucap Naruto merengek.
"Ayolah Naruto, tunjukan sikapmu sebagai Hokage. Jangan kekanakan seperti itu. Di dunia ini tidak ada hantu." Ucap Sakura menjelaskan.
"Tapi, aku beneran takut sama hantu. Lakukan sesuatu agar aku tidak ikut menjalankan misi itu. Atau... Aku gunakan bunsinku saja yaa. Sepertinya bagus.. Hehe" Usul Naruto dengan ide gilanya lagi.
"Baka! Jangan bodoh. Kalau kau gunakan bunsin pasti dalam waktu beberapa jam akan menghilang. Sudahlah ikuti saja. Kau bilang seorang laki-laki takan menarik ucapannya." Marah Sakura pada Naruto.
Naruto yang diamuki Sakura hanya diam saja. Dia tampak takut melihat keganasan Sakura. Bisa dilihat dari ekspresinya yang menundukan kepala.
Diluar ruangan.
"Sasuke, apa yang kau lakukan. Kenapa kau mengajak Naruto ssi? Dia kan Hokage."
"hehe, Tak apa. Sekali-sekali ngerjain Hokage bolehkan?" Ujar Sasuke dengan senyum jahatnya.
"memang kau mau mengerjai dia apa?" Tanya Lee.
"kemari aku bisikan" Ujar Sasuke.
Lalu Sasuke pun membisikan sesuatu ke Lee. Sontak wajah Lee yang semula terlihat polos dan tak berdosa, langsung berubah menjadi seperti wajah iblis dengan senyum jahatnya.
"Sasuke,, kau... Aku mengerti. Hihihihi" Ujar Lee dengan wajah Horornya.
"Hehehe... Jadi kau mau kan membantuku?" Tanya Sasuke sadis.
"Tentu saja... Ini pasti menarik" Jawab Lee tersenyum ala penjahat.
Lalu keduanya pun tersenyum bersama dengan sadis. Rupanya mereka berdua telah merencanakan sesuatu.
Bersambung...
jangan Lupa REVIEW yaa...
Thanks...
