Hello ini fanfic ke-9
Pairing Shikamaru x Ino
Kembali dengan fict ShikaIno karya Author yang satu ini. Semoga dengan adanya fict ini dapat menambah kecintaan kalian kepada ShikaIno (?)
Maaf apabila fict ini bertaburan typo (s) dan maaf juga kalau di fict ini OOC yahh!
DISCLAIMER : NARUTO © MASASHI KISHIMOTO
Happy Reading!
.
.
.
Hari Senin adalah hari yang paling membosankan dan merepotkan bagi seorang pelajar Konoha High School ini. Pemuda yang mempunyai ikatan rambut yang menyerupai nanas selalu saja tertidur saat pelajaran sekolah berlangsung. Bagi pemuda ini tidak ada yang lebih indah selain awan dan tidak ada yang lebih mengasyikan selain tidur.
Hari ini pemuda itu dihukum tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar di KHS. Justru ini hal yang paling ditunggu oleh pemuda itu, dengan adanya hukuman ini dia bisa menghabiskan waktunya untuk tidur.
Pemuda itu lalu melangkahkan kakinya menuju taman KHS dan duduk di bawah pohon Sakura yang cukup besar. Ketika pemuda itu hendak menutup matanya dan terbuai dalam mimpinya, seorang gadis berambut pirang menghampirinya dan memberikannya sebotol air mineral.
"Untuk apa?" tanya pemuda malas itu.
"Aku yakin dengan IQ-mu yang melebihi angka 200 itu kau bisa tahu kegunaan air mineral itu, Shikamaru." Kata gadis pirang itu kepada pemuda malas yang bernama Shikamaru.
"mendokusai!"
"Ya sudah aku ke kelas dulu ya! Ja mata ne, Shikamaru-kun!" jawab gadis pirang itu sambil berlari meninggalkan Shikamaru. Shikamaru lalu membuka botol minum itu dan membuang air mineral itu.
"Biarlah air mineral ini menjadi minuman pohon sakura ini. Maaf ya Temari!"kata Shikamaru. Shikamaru lalu mulai terbuai dalam mimpinya.
Tiba-tiba beberapa cabang pohon sakura itu mulai mengikat tubuh Shikamaru. Beberapa bunga sakura berjatuhan sehingga menutupi seluruh tubuh Shikamaru. Cabang-cabang pohon itu semakin lama semakin kuat mengikat tubuh Shikamaru. Shikamaru yang merasa ada yang menekan tubuhnya lalu membuka matanya, yang dilihat Shikamaru hanya warna merah yang mendominasi.
'Ada apa ini?' tanya Shikamaru pada dirinya sendiri. Perlahan Shikamaru masuk ke dalam batang pohon sakura itu.
"Aw!" keluh Shikamaru yang baru saja jatuh dari ketinggian. Shikamaru lalu bangkit berdiri dan melihat ke sekelilingnya.
"Ini bukan taman KHS." Kata Shikamaru. Tiba-tiba muncul kelopak sakura yang bercahaya seperti kunang-kunang. Shikamaru lalu mengikuti kelopak sakura itu, kelopak sakura itu mengantarkan Shikamaru ke depan pintu gerbang yang berwarna emas.
"Hei kau! Kemarilah!" panggil seorang pria yang di punggunya terdapat sepasang sayap berwarna coklat. Shikamaru lalu menghadap pria yang memiliki sayap berwarna coklat di punggungnya.
"Di mana aku? Surga?" tanya Shikamaru kepada pria itu. Pria itu tiba-tiba saja menertawakan Shikamaru. Shikamaru hanya menatap pria itu aneh.
"Manusia memang aneh. Cepat kau isi beberapa data ini! Sambil mengisi akan aku ceritakan tentang tempat ini." Kata pria itu. Shikamaru lalu mengambil sehelai bulu ayam berwarna putih yang digunakan sebagai pulpen di negeri ini.
"Sekarang kau ada di Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda. Kau bisa berada di sini karena kau sudah membuka pintu masuknya. Oh iya kau harusnya beruntung karena mempunyai kesempatan untuk mengelilingi negeri ini."
"Sebentar, apa yang kau maksud dengan pintu masuk?" tanya Shikamaru sambil melanjutkan mengisi beberapa datanya.
"Air mineral yang kau buang itu akan diserap oleh akar dari pohon sakura. Ketika air itu sudah diserap maka cabang dari pohon sakura itu akan memanjang dan akan mengikat setiap orang yang berada di dekat pohon sakura itu."
"Hn."
"Nikmati wisatamu di Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda ya! Dan terima kasih sudah mau mengisi data ini! Silahkan masuk!" kata pria yang bersayap coklat itu. Pria yang bersayap coklat itu membuka gerbang emas itu dengan sihirnya.
"Tenzo Tenzo Yamato Woody!" kata pria yang bersayapkan coklat itu.
"Itu sihirmu?" tanya Shikamaru.
"Ya dan namaku Yamato." Kata pria yang bersayap coklat—Yamato. Shikamaru lalu memasuki Negeri yang pertama kali ia ketahui. 'Setahuku tidak ada negeri seperti ini di atlas.' kata Shikamaru sambil berjalan mengitari Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda.
Di Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda sama seperti di dunia asli. Ada artis, supir, dan pedagang. Hanya yang membedakan negeri ini dengan dunia asli adalah para penduduk negeri ini. Di Negeri ini Shikamaru bertemu beberapa orang yang berwajah seperti manusia hanya saja dia berbeda, mereka semua memiliki sayap.
Ketika Shikamaru sedang mengitari Negeri Peri itu, ada seseorang yang menepuk pundak kiri Shikamaru. Spontan Shikamaru langsung berbalik dan mencari sosok yang menepuk pundaknya.
"Hi! Kau manusia dari bumi itu ya?" tanya peri berambut pirang panjang dan memiliki sayap berwarna ungu.
"Hn." Jawab Shikamaru sambil meninggalkan peri cantik itu. Tapi, peri itu terus mengikuti Shikamaru dari belakang dan membuat Shikamaru sedikit kesal karena terus diikuti olehnya. "Apa maumu?" tanya Shikamaru to the point.
"Kita belum berkenalan, namaku Yamanaka Ino, Peri Bunga. Siapa namamu?" tanya peri ungu yang bernama Yamanaka Ino. Peri itu mengulurkan tangannya sambil memberikan senyum manisnya.
"Nara Shikamaru. Sekarang kau boleh pergi." Jawab Shikamaru.
"Huh baru saja berkenalan, kau sudah mengusirku, pria nanas aneh. Aku belum bisa pergi karena aku akan jadi pemandumu selama di Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda." Jelas Ino.
"mendokusai!"
"Sejak kapan aku mempunyai client sepertimu sih? Tidak menyenangkan." Jawab Ino.
"Ya sudah kau bisa tinggalkan aku."
"Aku tidak mungkin meninggalkan orang awam tidak ingin kembali ke dunia aslimu? Lagi pula kalau aku meninggalkanmu, gajiku akan dipotong."
"mendokusai!"
"Baik sekarang kau ingin ke mana?" tanya Ino.
Shikamaru tampak berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan Ino. "Aku ingin ke tempat yang sepi, bisa berbaring, dan dapat melihat awan." Kata Shikamaru.
"Aha.. pilihan yang bagus. Ayo kita ke sana!" ajak Ino sambil memegang tangan Shikamaru. Shikamaru yang kaget karena tangannya tiba-tiba saja dipegang oleh Ino langsung melepaskan tangan Ino dari tangannya.
"Untuk apa kau memegang tanganku?" tanya Shikamaru.
"Aku akan mengajakmu ke tempat yang kau inginkan, baka! Sudah, ayo pegang tanganku!" pinta Ino kepada Shikamaru. Ino dan Shikamaru pun berpegangan tangan.
"Yama Yamanaka Ino, Flowerty!" kata Ino mengucapkan matranya. Tiba-tiba saja Shikamaru dan Ino tidak berada di atas daratan melainkan terbang. Ino lalu menarik Shikamaru untuk terbang bersamanya.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai di tempat yang diinginkan Shikamaru, beberapa menit setelah mereka terbang mereka sudah sampai di tempat tujuan.
"Bukit Rusa Nara." Kata Ino kepada Shikamaru.
"Nara? Itu nama clan-ku."
"Mungkin pendahulumu pernah menikah di Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda." Kata Ino.
Shikamaru hanya menatap Ino heran.
"Huh.. untung saja aku tidak meninggalkanmu di negeri peri ini, kalau aku meninggalkanmu mungkin kau akan gila." Kata Ino.
"Jadi begini, kalau ada seorang manusia yang masuk ke Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda mereka bisa menikah dengan para peri di negeri ini. Hukum Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda mengharuskan untuk menikah dengan seorang manusia."
"Mengapa?"
"Agar mereka mempunyai anak yang sempurna. Oh iya apa bokongmu masih sakit ketika datang ke negeri ini?" tanya Ino kepada Shikamaru.
"Kau bisa tahu?"
"Tentu saja aku tahu. Semua manusia yang pertama kali datang ke negeri ini pasti akan jatuh dan bokongnya akan kesakitan. Hihi.." jawab Ino sambil tertawa.
"mendokusai!"
"Di Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda, para peri perempuan diwajibkan menikah dengan seorang manusia. Sementara peri laki-laki harus menikah dengan seorang manusia yang rela meninggalkan dunia asli mereka. Mengerti?" tanya Ino.
Shikamaru hanya mengangguk pelan. "Mengapa?" tanya Shikamaru lagi.
"Karena kalau peri menikah dengan peri dan mereka akan mempunyai anak, anak mereka tidak akan sempurna alias cacat. Jadi begini, peri itu kan punya sayap. Kalau kedua peri itu punya sayap maka anak mereka tidak akan punya sayap. Lebih parahnya lagi anak mereka akan di singkirkan dari Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda. Mereka akan tinggal di daerah terpencil." Jelas Ino.
"Jika peri perempuan sudah menikah dengan seorang manusia, suaminya bisa pergi ke dunia aslinya dan bisa kembali ke negeri ini dengan selamat tanpa harus kesakitan sepertimu. Sementara, peri laki-laki, dia harus mencari seorang manusia yang mau menjadi penduduk di negeri ini." Tambah Ino.
"Kau sendiri sudah menikah?" tanya Shikamaru. Ino yang mendengar pertanyaan Shikamaru langsung blushing.
"Mengapa kau menanyakannya?"
"Hanya ingin tahu."
"Tentu saja belum. Lihat saja sayapku! Sayapku masih berwarna ungu dengan kerlap-kerlip seperti bintang. Masa kau tidak tahu."
"Aku baru pertama kali datang ke negeri ini."
"Ah iya aku lupa. Jika peri yang sudah menikah, pasti sayapnya akan kehilangan kerlap-kerlipnya. Kau lihat Yamato? Sayapnya sudah tidak ada kerlap-kerlipnya karena dia sudah menikah." Jelas Ino.
"Dia asli peri kan?" tanya Shikamaru.
"Ya tentu saja. Istrinya yang asli manusia." Jawab Ino.
"Siapa?"
"Kalau tidak salah namanya Shizune." Jawab Ino.
"Shizune-sensei maksudmu?" tanya Shikamaru.
"Ya aku tidak tahu."
"Huh mendokusai!" jawab Shikamaru.
"Ah iya berarti kau di sini punya keluarga. Kau mau beristirahat?" tanya Ino.
"Keluarga? Aku anak yatim piatu." Jawab Shikamaru.
"Uppss.. maaf aku tidak tahu. Tapi bukit ini bernama Nara dan namamu Nara Shikamaru, berarti kau punya keluarga di sini. Kalau boleh aku tahu apa penyebab orang tuamu meninggal?"
"Mungkin Karena penyakit jantung, karena mereka meninggal saat ulang tahunku yang ke-10 ." jawab Shikamaru.
"Aha tepat! Berarti orang tua kandungmu ada di negeri ini."
"Mana mungkin?"
"Jadi begini salah satu dari orang tuamu adalah seorang peri. Saat mereka menikah dan ibumu mengandungmu, orang tuamu pergi ke duniamu. Ketika kau sudah berusia 10 tahun, orang tuamu akan meninggal di duniamu dan akan hidup sebagai peri di Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda. Mau aku antar kau ke orang tuamu? Tapi kau harus mencari orang tuamu sendiri karena di sini sudah banyak Peri Rusa." Jelas Ino.
"Peri Rusa?"
"Apa aku harus menghabiskan suaraku untuk menjawab semua pertanyaanmu? Cepat pegang tanganku!" perintah Ino sambil mengulurkan tangannya. Shikamaru memegang tangan Ino erat.
"Yama Yamanaka Ino, Flowerty!" kata Ino mengucapkan mantranya. Seketika itu mereka terbang mengitari Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda.
Tiga menit terbang bersama, akhirnya mereka tiba di suatu daerah yang sepi. Ino dan Shikamaru lalu mengitari daerah Peri Rusa tinggal. Shikamaru dan Ino mendatangi beberapa rumah yang terbuat dari kayu dan beberapa bunga untuk mempercantik.
Usaha yang dilakukan Shikamaru dan Ino sia-sia. Sebelum mengetuk pintu rumah Peri Rusa terakhir, Shikamaru sudah pasrah begitupun Ino.
"Tinggal pintu terakhir. Aku tahu siapa penghuni rumah Peri Rusa ini." Kata Ino.
"mendokusai!" jawab Shikamaru. "Aku lelah!" jawab Shikamaru lagi.
"Kau bisa beristirahat di rumah ini. Aku kenal dengan penghuni rumah ini. Ayo!" ajak Ino sambil tersenyum kepada Shikamaru. Senyuman Ino seolah-olah dapat membangkitkan semangat Shikamaru, Shikamaru langsung berdiri dan mengikuti Ino. Ino mengetuk pintu itu beberapa kali.
Setelah menunggu pintu itu terbuka selama tiga menit, keluarlah seorang wanita berambut coklat panjang sambil tersenyum kepada Ino dan juga Shikamaru.
"Ino-chan, rupanya kau datang kemari membawa calon suamimu ya?" tanya wanita berambut coklat itu. Shikamaru dan Ino langsung ber-blushing-ria bersama. Wanita itu hanya menertawakan kelakuan Ino dan juga pemuda yang dibawa oleh Ino.
"Ayo masuk!" kata wanita itu. Shikamaru dan Ino lalu masuk ke dalam rumah kayu itu beserta si empunya rumah.
"Nara Nara Yoshi, Deery!" kata wanita itu mengucapkan mantranya. Tiba-tiba munculah 2 sofa dan satu meja yang sudah berisi beberapa camilan dan tiga gelas air minum. Wanita itu lalu duduk di salah satu sofa, sementara Ino dan Shikamaru duduk di atas sofa yang lainnya.
"Kau bawa bunga pesananku?" tanya wanita itu kepada Ino.
"Maaf bi, aku lupa! Ketika aku sedang merangkai bunga, Kushina-sama sudah menugaskanku untuk mengawasi pemuda ini." Jawab Ino sambil memasang muka bersalahnya.
"Iya-iya sudah tidak usah dipikirkan. Ada apa kalian kemari?" tanya wanita itu lagi.
"Bibi, manusia ini ingin tidur karena dia baru sampai, boleh tidak pemuda ini tinggal di sini untuk sementara?" tanya Ino to the point.
"Tentu saja. Siapa namamu?" tanya wanita itu kepada Shikamaru.
"Hoamm.. Nara Shikamaru." Jawab Shikamaru sambil menguap. Wanita itu tiba-tiba memegang kepalanya dan mengeluh kesakitan. Ino yang panik langsung meletakan tangannya di atas perut wanita itu dan mengucapkan beberapa mantra.
"Yama Medic Yama Medictionaz Qualariz Ino, Flowerty!" kata Ino mengucapkan matranya. Selesai mengucapkan mantra Ino, wanita itu bangun dan meminum segelas air yang berada di atas mejanya.
"Mengapa mantramu berbeda?" tanya Shikamaru kepada Ino.
"Itu mantra peri medis. Shikamaru, rumah ini adalah rumah keluargamu dan dia ibu kandungmu." kata Ino kepada Shikamaru. Shikamaru dari tadi memasang ekspresi malas dan mengantuknya kini hanya bingung menatap Ino.
"Setahuku ibuku memiliki poni yang menutupi keningnya tapi tidak sepertimu. Hanya sedikit." Jawab Shikamaru.
"Aku lupa menceritakan sesuatu kepadamu!" kata Ino.
"Apa?"
"Ibumu adalah seorang peri dan ayahmu seorang manusia sepertimu. Ketika orang tuamu meninggal di duniamu, orang tuamu akan hidup di Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda. Tapi, mereka harus menerima hukuman yaitu akan hilang ingatan. Itu yang dialami ibumu sekarang." Jelas Ino.
"Ciri fisiknya berbeda."
"Tentu saja karena Ibumu sudah berubah menjadi peri lagi. Tapi sebentar lagi ciri fisik Ibumu akan biasa lagi. Ya dengan poni, seperti yang kau inginkan." Jawab Ino.
Wanita itu lalu mengambil nafas panjang dan mulai berkonsentrasi. Tiba-tiba saja wanita itu berubah ciri fisiknya. Setelah mengalami perubahan itu, wanita itu membuka matanya dan segera memeluk Shikamaru.
"Shika-kun, kau sudah besar! Ini Kaachan, Nara Yoshino." Kata wanita yang bernama Nara Yoshino. Yoshino terus memeluk Shikamaru dan begitupun Shikamaru membalas pelukan ibunya yang sangat Ia rindukan.
"Aku tidak menyangka bisa bertemu Kaachan di sini." Jawab Shikamaru. Yoshino lalu melepaskan pelukannya dan duduk di tempatnya semula.
"Berapa usiamu sekarang?"
"16 tahun."
"16 tahun? Itu masih terlalu muda untuk menikah." Kata Yoshino. Shikamaru lalu menatap Ino dengan tajam, sementara Ino hanya menatap ke atap rumah berpura-pura tidak menyadari kalau Shikamaru sedang melihatnya.
"Apa maksud Kaachan?" tanya Shikamaru kepada ibunya.
"Kaachan tidak berhak memberitahumu."
"Mengapa?"
"Karena kau dilindungi oleh Ino-chan selama di negeri ini dan hanya Ino-chan yang berhak memberitahumu. Tanya saja pada Ino-chan." Jawab Yoshino sambil melirik Ino.
"Ah iya akan aku ceritakan. Tapi sebentar aku mau minum dulu. Aku lelah dari tadi bercerita panjang lebar." Jawab Ino. Ino lalu meminum segelas air dan mengambil nafas panjang.
"Jadi begini, setiap manusia yang baru datang ke Negeri Peri Seribu Kelopak Sakura Merah Muda harus menikah sebelum kembali ke dunia aslinya. Jika tidak menikah dia tidak bisa kembali dan akan menjadi peri di negeri ini. Sementara badan dari manusia itu akan tetap kembali ke dunianya." Jelas Ino. Ino lalu melihat Shikamaru yang memasang wajah bingung.
"Manusia di dunianya akan menganggap manusia yang berubah jadi peri itu meninggal. Jadi begini, misalnya kau tidak menikah maka ragamu akan dikirimkan ke duniamu. Tapi sudah tidak bernyawa, karena rohmu sudah berada di negeri ini. Mungkin saja Peri Kiriman akan menaruh badanmu di tengah jalan jadi dianggap korban kecelakaan." Jawab Ino.
"Menikah di usiaku yang masih muda?" tanya Shikamaru.
"Bagaimana kalau kau menikah dengan Ino-chan?" usul Yoshino.
"Tidak!" jawab Shikamaru dan Ino bersamaan. Yoshino lalu tertawa mendengar jawaban dari Ino dan Shikamaru.
"Tenang saja aku hanya bergurau! Oh ya Ino-chan, bagaimana perjodohanmu dengan Peri Kiriman itu?" tanya Yoshino pada Ino.
Pipi Ino yang tadinya berwarna putih susu kini berubah menjadi merah, semerah tomat. "Mungkin akan segera dilaksanakan." Jawab Ino.
Shikamaru lalu tertarik untuk mengikuti percakapan dari kedua perempuan itu. "Nanti anakmu tidak akan punya sayap dan akan disingkirkan ke daerah terpencil." Kata Shikamaru.
"Mau bagaimana lagi? Dibanding Ino diberikan hukuman." Jawab Yoshino. Shikamaru hanya menatap Ino dan Yoshino aneh.
"Ketika seorang peri perempuan sudah berusia 16 tahun dia diharuskan untuk menikah. Jika peri perempuan melanggar ini maka dia akan dikirimkan ke dunia nyata alias duniamu. Tapi dia tidak akan menjadi manusia, melainkan seekor binatang." Jawab Ino.
"Tinggal di negeri ini memang merepotkan!" jawab Shikamaru. Ino dan Yoshino saling pandang dan tiba-tiba mereka tertawa bersama. "mendokusai!" jawab Shikamaru kepada kedua wanita yang sedang di dekatnya itu.
.
.
.
TO BE CONTINUED
.
.
.
CHAPTER 1
Chapter 1 beres. Gak ada feel romance-nya di chapter ini, tapi di chapter depan di usahain ada romance-nya kok *peace*
Fict ini di tentunya untuk ShikaIno Shipper. Termasuk dengan keluarga besarku yang rumahnya beralamatkan di twitter hihihi XP . Makasih dukungannya ya Pretty Grandma ( Inodesuyo), Cool Kaachan ( nufze), Sweet-nee ( neeylla), J-nee ( magentaalleth), Imut-nee ( nitandianiii), dan juga Cute-nee ( Intaniapramesty) *sekalian promote mereka*
Jika para readers ada yang tertarik bergabung dengan kami, jangan lupa follow SHIKAINO_FC dan juga nama-nama yang sudah Yola-chan sebutkan yahh!
Oh yaa jika ada uneg-uneg, kritikan, saran, atau bahkan pujian *ngarep* silahkan isi kotak di bawah ini ya! Saya tunggu REVIEW-nya !
