-Ketika seorang fotografer prewedding masih memiliki perasaan pada kliennya –
-Ketika cinta bertepuk sebelah tangan mulai memudar-
-Ketika cinta dipertaruhkan karena pengkhianatan-
-Ketika selembar foto menjadi saksi jalan yang memiliki dua arah –
-Ketika hati yang terluka berhasil menemukan obatnya - inilah jawabannya... –
The Wedding's Photo Frame
Cho Kyuhyun
Choi Siwon
Lee Donghae as Cho Donghae
Tan Hangeng
Kim Heechul
Lee Hyukjae as Eunhyuk
Park Jungsoo as Leeteuk
And other, akan bertambah seiring cerita
Rate : T
Author tidak punya apapun selain cerita ini, semua cast punya Tuhan
Warning: Boys Love, yang ga suka silahkan klik tombol back atau tanda silang di pojok kanan atas, DLDR, Typo(s), tidak sesuai EYD, usia Hangeng di sini lebih tua daripada Heechul.
Pairing akan terbentuk sesuai cerita :)
-Happy Reading-
Photo 1
Suasana salah satu kelas di Kyunghee University cukup lengang sore itu, bukan karena para mahasiswanya yang tenang mendengarkan dosen mengajar, tapi karena jam belajar telah selesai sejak setengah jam lalu. Hanya tersisa satu mahasiswa saja di kelas itu. Dia nampak sibuk mencatat atau lebih tepatnya mencoret - coret sesuatu di sebuah buku tulis.
"Hmmm.. Apalagi ya, wedding cake sudah di design, undangan juga sudah di buat, tapi, kenapa tidak ada acara untuk foto prewedding di sini?" Namja itu kembali menambahkan sebuah kalimat di buku tulisnya. "aigoo yang menikahkan Hae hyung kenapa aku yang harus mengurus semuanya," namja yang terlihat manis di usia dua puluh satu tahun itu mengumpat kesal sambil menutup kasar buku tulisnya, memasukkannya ke dalam tas dan duduk bersandar di kursi kelas.
Tak beberapa lama, ponselnya berdering, menampilkan nama ikan hyung di layarnya, dengan malas ia menerima panggilan tersebut,
"ne hyung, aku masih di kelas... Oh hyung sudah di depan, baiklah aku keluar sekarang" Namja manis itu berdiri dari tempatnya duduk selama ini dan melangkah cepat menuju gerbang kampus, bisa runyam jika ia membuat hyungnya menunggu terlalu lama.
"Kyuhyunnie" panggil seorang namja tampan dengan tubuh tinggi dan terlihat atletis,
Namja manis yang ternyata bernama Kyuhyunnie itu segera berlari menemui sang hyung yang tengah bersandar dengan nyaman di samping Hyundai New Santa FE miliknya, tak lupa tatapan - tatapan genit dari para mahasiswi Kyunghee yang bahkan tidak ia kenal.
"ck, berapa kali kubilang tetap di dalam mobil saja Donghae hyung, kau tidak lihat bagaimana mereka memandang takjub padamu, aku rasa jika monyet mu itu tahu dia pasti akan menguliti hyung hidup - hidup"
Pletak, Donghae memukul pelan kepala Kyuhyun meski tetap fokus menyetir, "panggil dia hyung, dia lebih tua darimu dongsaeng"
"isss ne ne, eunhyuk hyung, puas hyung ikan?" Kyuhyun menyedekapkan kedua tangannya di depan dada, "sekarang kita mau kemana?"
"temani hyung ke butik ne? Hyung harus fitting baju pengantin, kau menganggur kan setelah ini? Ah kau pasti menganggur, karena kerjaanmu hanya kuliah, makan, tidur dan main game saja" ejek Donghae.
Kyuhyun mendengus kesal mendengar ucapan hyungnya itu, "jika hyung lupa, aku sekarang ini sangat sibuk, sibuk sebagai wedding organizer mu"
Donghae tertawa mendengar kata - kata adiknya itu, memang benar, dia dan Eunhyuk sepakat meminta Kyuhyun sebagai wedding organizer mereka, karena adiknya itu tau persis apa yang ia sukai dan tidak sukai.
"mianhae, siapa tahu setelah kau membantu hyung menyiapkan acara pernikahan, kau juga akan segera mendapatkan jodohmu" Donghae kembali tertawa,
"yak hyung!"
.
.
"oke good, coba pandang pasanganmu dengan mesra nona, iya bagus begitu, pertahankan, oke, bagus, sekali lagi, yak cukup untuk kali ini, terima kasih atas kerja keras kalian" seorang namja tinggi dan tentu saja berwajah tampan meletakkan kamera samsung andalannya di sebuah meja setelah mengeluarkan memory yang ada di dalam kamera tersebut. Namja yang bernama Choi Siwon itu berjalan mendekati sebuah laptop yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Seorang pria dan wanita yang menjadi pasangannya mengikuti namja tampan Choi tersebut.
"bagaimana menurut kalian?" Siwon menunjukkan hasil - hasil jepretannya pada pasangan tersebut. Sang wanita mengangguk dan tersenyum tanda ia begitu menyukai hasil kerja keras Siwon. Sang pria juga melakukan hal yang sama, keduanya berdiri dan mengucapkan terima kasih,
"tidak sia - sia kami memilih mu sebagai fotografer prewedding kami, foto - foto yang kau hasilkan benar benar nyata," ucap Seungjoo, sang pria
"ah, anda terlalu memuji Seungjoo-ssi" ucap Siwon sopan, "saya hanya bisa melakukan ini untuk kalian, saya harap pernikahan kalian akan selalu bahagia"
"kamsahamnida siwon-ssi, foto ini akan kami pajang di tempat resepsi dan tentunya di kamar kami nanti. Aku percayakan semuanya padamu Siwon -ssi " ucap sang calon mempelai wanita.
Siwon tersenyum lebar hingga menampilkan lesung pipitnya yang membuat namja itu semakin menawan. Tak lupa ia mengantar kedua kliennya itu hingga ke area parkir, sesuatu yang memang selalu siwon lakukan pada semua kliennya, membuat hubungan baik yang akan terus berlanjut. Tidak heran siwon memiliki banyak teman dari berbagai kalangan walau ia adalah seorang fotografer prewedding.
"sepertinya kau sedang bahagia wonnie" suara seseorang menghentikan langkah siwon menuju kedalam studio miliknya, "klien tadi berjanji merekomendasikan ku pada teman temannya yang akan menikah. Itu artinya job kita akan semakin banyak hyung" Siwon berjalan ke arah kursi kerja miliknya dan bersiap mengedit hasil kerjanya beberapa saat lalu,
"dan.. Apa kau akan menaikkan gajiku?" goda jungsoo atau yang lebih dikenal dengan panggilan Leeteuk,
"yaaaaak hyung,"
Leeteuk tertawa, "aku hanya bercanda siwonnie, lagipula, mana ada orang yang betah bekerja dengan orang seperfect dirimu, yang tidak suka ada kesalahan sedikitpun dalam pekerjaan kecuali hyung kesayangan mu ini"
"hyung, berhenti menggodaku atau hyung benar benar tidak ku gaji" gumam siwon, membuat tawa leeteuk semakin keras,
"woooo sombong sekali dongsaeng ku ini, kau lupa siapa otak kreatifmu eoh?" leeteuk mengacak acak rambut siwon dengan sayang, membuat sang empunya rambut melotot kesal,
"huh, hyung kencan saja sana dengan Young Woon hyung, daritadi ponsel mu berdering terus, pasti kekasih posesifmu itu sedang ngomel ngomel tidak jelas"
"hey kau mau membalasku, baiklah aku tinggal dulu. Hati hati di studio, kau ini memang perfeksionis dalam bekerja tapi ceroboh dalam hal lain, jangan tinggalkan studio dengan pintu tidak terkunci, arra" leeteuk beranjak dari tempatnya berdiri dan segera keluar dari ruangan siwon sambil mengangkat panggilan telepon dari sang kekasih,
"dasar ajussi" tapi Siwon malah tersenyum saat mengucapkan kalimat itu, biar bagaimanapun leeteuk adalah seseorang yang sudah dia anggap hyung kandungnya sendiri. Siwon kembali melanjutkan pekerjaanya yang tertunda setelah baru saja mendapat gangguan dari leeteuk.
.
"pintu cek, listrik cek, hmm apalagi ya, ah jendela" Siwon berlari kearah beberapa jendela yang masih terbuka. Karena keasyikan mengedit gambar, Siwon tidak sadar hari telah beranjak malam, karena itu dengan tergesa gesa ia mengecek semua keamanan di studio miliknya. Biasanya ada leeteuk yang dengan senang hati memeriksa semua hal, tapi karena hari ini leeteuk ada acara penting terpaksa siwon yang melakukannya.
"oke, semua sudah terkunci, hah, tidak kusangka sudah jam segini, leeteuk hyung pasti akan memenggalku kalau aku tidak sampai rumah terlebih dulu" Siwon bersiap memasuki mobil hyundai hitam kesayangannya ketika ponselnya berdering, namja tampan itu merogoh saku celananya dan melihat ID caller, ekspresi wajahnya langsung terlihat tidak suka, "yeoboseyo eomoni"
"kau sudah selesai bekerja Siwonnie?" Tanya suara lembut di seberang sana, Siwon hanya memutar bola matanya malas mendengar kalimat 'perhatian' dari ibunya itu.
"langsung saja katakan ada urusan apa eomoni menghubungiku" Siwon tidak ingin berbasa - basi karena ia tahu pasti apa keinginan sang ibu.
Terdengar kekehan di seberang, "putraku sudah tidak sabar rupanya, arra, datanglah ke restoran keluarga di Gangnam, abeojimu juga sudah menunggu di sini" dan sambungan teleponpun terputus. Siwon memukul kap mobilnya kesal, dengan segera ia masuk ke dalam mobil dan memacu kendaraan beroda empat itu dengan cukup cepat.
.
.
.
Sebuah gedung berbentuk artistik dengan label Han Entertainment terpasang sempurna di depan pintu masuk membuat gedung enam lantai itu terlihat lebih istimewa. Seorang namja berusia tiga puluh tahun berjalan dengan cukup santai diikuti beberapa orang dari pihak televisi di sisi kiri kanannya. Sepertinya mereka sibuk membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan kontrak sehingga tidak menghiraukan beberapa pegawai yang menunduk hormat kepada orang - orang penting tersebut.
"baiklah, saya tunggu proposal anda selanjutnya untuk masalah honor dan jumlah episode serta peran artis saya untuk drama terbaru televisi anda"
"kami mengerti Tuan Han, akan kami siapkan secepatnya"
Kedua namja yang sama - sama memiliki jabatan penting di perusahaan itu saling menjabat tangan satu sama lain untuk mengakhiri pertemuan dadakan hari itu. Segera setelah mengantar tamunya namja yang bernama Tan Hangeng, seorang pria keturunan China - Korea yang sukses membangun sebuah kerajaan agensi artist di negara ginseng tersebut berjalan ke arah lift, siap kembali ke ruangannya di lantai enam ketika sepasang tangan memeluknya dari belakang diikuti bisikan yang terdengar seksi di telinganya, "tawaran drama lagi, pasti untukku kan?"
Hangeng melepas dengan sopan lengan yang melingkari bahunya dan berjalan ke dalam lift ketika pintu tersebut terbuka.
"jaga sikap mu Heechul-ssi, kita sedang berada di kantor, sangat tidak sopan jika para karyawan melihat ulahmu tadi" ucap Hangeng pada namja cantik sekaligus tampan yang ikut masuk ke dalam lift itu.
"ck" namja yang bernama Heechul itu berdecak kesal dan memandang tajam ke arah Hangeng, "apa perduliku, toh aku artis utama agensi ini, mereka tidak akan berani macam - macam padaku, iyakan sayang" Heechul kembali berniat mengalungkan tangannya ke bahu Hangeng ketika lagi - lagi namja itu menolaknya dengan halus. Terlebih saat itu pintu lift terbuka karena telah berada di lantai enam.
"apa kau sedang tidak ada jadwal hingga bisa bersantai seperti ini?" Tanya Hangeng
"tentu saja jadwalku sangat padat hari ini, terima kasih padamu yang telah repot - repot menerima banyak tawaran untukku, tapi sekarang aku hanya ingin menyempatkan diri menemui sajangnim tampan ku ini sebelum melakukan jadwal berikutnya, yah sebagai ucapan terima kasih untukmu" Heechul terus mengikuti Hangeng bahkan hingga ke ruangannya, namun Hangeng terlihat tidak perduli. Ia duduk di kursi kerjanya dan mengeluarkan ponselnya.
Heechul berdecih ketika tanpa sengaja ia melihat wallpaper namja tampan di hadapannya, "cih, masih saja memasang foto anak kecil itu, jelas - jelas dia tidak tertarik padamu, kenapa masih saja menyukainya. Masih lebih baik aku daripada dia"
Hangeng menghela nafas, ia tahu Heechul sangat menyukainya bahkan lebih tepatnya terobsesi padanya. "ini sudah jam tujuh malam, jadwal syuting mu jam delapan kan, cepat berangkat sebelum kau membuat nama baik perusahaan hancur karena terlambat"
Untuk ketiga kalinya Heechul berdecih malam itu karena kata - kata Hangeng, "arra arra, tapi lihatlah, suatu hari nanti aku akan menjadikanmu milikku, Sajangnim" Heechul segera berjalan dengan anggun keluar dari ruangan Hangeng.
Namja tampan itu menghela nafas mencoba memaklumi tingkah Heechul, karena bukan satu dua kali namja itu berkata seperti tadi.
Hangeng kembali mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang yang begitu ia sayangi diam - diam, "yeoboseyo Kyuhyunnie"
.
.
Kyuhyun kembali menghela nafasnya yang entah sudah keberapa kali dalam dua jam hari itu. Bagaimana tidak, sejak tadi ia hanya duduk diam di sofa menunggu hyung kesayangannya melakukan pengepasan baju pengantin. Jika bukan karena Hangeng menelponnya sejam lalu, mungkin ia sudah mati kebosanan. Ia juga merutuki padatnya jadwal sahabat hyungnya itu sebagai CEO sebuah agensi terkenal, sehingga hanya bisa meneleponnya selama setengah jam.
Kyuhyun mengacak - acak rambutnya, merasa frustasi mengapa hyungnya itu begitu lama di dalam. Ia bahkan tidak diijinkan melangkah sedikitpun dari tempatnya berada saat ini. "Hae hyung lama sekali sih, mana aku tidak bawa psp lagi" Kyuhyun berdiri dari sofa tempatnya duduk dan bersiap nekat keluar dari butik ketika sebuah suara menahan langkahnya.
"bagaimana menurutmu Kyuhyunnie?"
Selama beberapa detik Kyuhyun terpana melihat penampilan Donghae. Kyuhyun menatap takjub hyungnya tersebut. Terakhir kali setidaknya setahun lalu ia masih melihat hyungnya itu terlihat manis dan err uke? Tapi sekarang, yang ada di hadapannya seperti sosok lain dari Donghae. Kyuhyun bisa melihat lengan atletis yang entah sejak kapan dimiliki Donghe tampak pas tertutup rapi oleh jas berwarna putih bersih. Hyungnya saat ini terlihat sangat tampan dan manly. Rambutnya yang dipotong cepak menampilkan kesan tegas di wajahnya, serta senyum menawan yang entah mengapa membuat matanya tak bisa lepas menatap kakak kandungnya itu. Kyuhyun bersyukur karena Donghae bertemu dengan Eunhyuk, karena namja itu telah mengubah Donghae yang dulunya sangat manis menjadi seperti sekarang. Seperti keinginan orang tuanya agar Donghae menjadi seorang seme.
"nie... Kyuhyunnie?"
Kyuhyun tersadar dari lamunan ketika suara Donghae menyadarkannya, "kenapa kau malah melamun? Terpesona? Apa kau kaget karena hyungmu ini sangat tampan eoh?" Donghae mencolek pipi chubby Kyuhyun,
Kyuhyun menepis kasar tangan Donghae di pipinya dan merengut, "ne, tampan di kalangan ikan" jawab Kyuhyun asal.
Pletak, Donghae kembali memukul kepala Kyuhyun dengan sayang, "akui saja kalau hyung mu ini sekarang sangat tampan hn, Hyukkie pasti akan terpesona melihatku nanti"
"kau terlalu percaya diri hyung" Kyuhyun melangkah mendekati sang hyung dan memperhatikan Donghae dengan seksama dari atas ke bawah.
"tampan" tapi kata tersebut hanya diucapkan Kyuhyun dalam hati, mana mungkin ia mengatakan yang sebenarnya, bisa besar kepala namja yang akan menikah sebentar lagi itu. "aku rasa jasnya yang membuatmu tampan hyung, kau harus berterima kasih pada designernya, tidak mudah membuat wajahmu itu jadi lebih baik jika pakaian yang kau pakai jelek"
Donghae tertawa mendengar komentar Kyuhyun, bukankah secara tidak langsung adiknya itu mengatakan jika dirinya tampan. Donghae kembali memperhatikan bayangannya di cermin. Jas yang ia kenakan memang tidaklah memiliki pola yang rumit. Jas itu malah terlihat sederhana karena hanya mengandalkan garis panjang berwarna cokelat tua di sisi kiri kanannya, serta kancing berbentuk bulat besar serta sebuah saku di bagian atas. Namun yang membuatnya spesial adalah symbol D&E yang terbordir rapi di bagian kiri jas. Inisialnya dan Eunhyuk. Design ini adalah keinginannya karena ia ingin namanya dan Eunhyuk selalu berada di jantungnya, menjadi tempat terpenting selama hidupnya kelak.
"kenapa sekarang malah hyung yang melamun? Ini sudah malam dan aku lapar, tidak bisakah lebih cepat? Aku ingin pulang" rengek Kyuhyun.
Donghae menepuk kepalanya begitu Kyuhyun menyebut kata makan, "aigoo mianhae Kyuhyunnie hyung lupa, hyung ada janji dengan Eunhyuk hari ini, kau pulang naik taksi saja ne"
Kerutan - kerutan kesal mulai bermunculan di kening Kyuhyun, ia ingin sekali, kalau boleh, menghajar ikan di hadapannya ini jika tidak ingat betapa mengerikannya sang eomma mengamuk saat melihat wajah calon pengantin lebam - lebam nantinya.
"kenapa tidak bilang dari tadi sih? Aisssh kau benar - benar menyebalkan hyung"
"mianhae Kyu, hyung benar - benar lupa, ah kau telepon saja Hangeng hyung dia pasti bisa menjemputmu" tawar Donghae, ia melirik jam tangannya dan terkejut, "astaga sudah jam segini, aku sudah terlambat" Donghae buru - buru kembali ke dalam bilik dan berganti pakaian, setelah itu dengan seenaknya menepuk pelan kepala Kyuhyun dan pergi begitu saja meninggalkan namja manis yang masih merasa kesal itu.
"Cho Donghae, liat saja nanti pembalasankuuuuu" teriak Kyuhyun sekuat tenaga membuat beberapa pegawai di butik tersebut hampir terkena serangan jantung.
.
.
Siwon memarkir kendaraannya di arena parkir khusus VIP, dan dengan langkah tenang ia berjalan memasuki area restoran, terlihat seorang waitress mengangguk hormat padanya dan membawa namja itu langsung menuju sebuah ruangan seakan - akan Siwon adalah orang yang sangat dikenal di restoran itu sehingga tidak perlu menanyakan keperluannya.
Siwon membuka pintu yang telah diketuk sebelumnya oleh si waitress dan berjalan angkuh ke dalam ruangan. Terlihat empat orang yang sangat ia kenal dan seorang yeoja -yang entah siapa dia- duduk dengan anggun dan sopan di kursi yang terlihat mewah. Beberapa makanan yang pastinya berharga mahal tersaji dengan rapi di atas meja. Dilengkapi beberapa gelas wine yang sudah pasti harganya sama dengan sebuah mobil jika kau membelinya.
"Kau sudah datang Siwonnie" seorang yeoja paruh baya namun masih terlihat cantik dan muda di usianya yang sudah memasuki kepala lima menyambut kedatangan Siwon dan menariknya mendekat, "duduklah" ucapnya sambil menarik sebuah kursi di sampingnya.
Siwon hanya diam di tempat memandang malas ke arah yeoja muda yang tampak terpana melihatnya, hal itu tentu langsung disambut tawa kaku oleh nyonya Choi, "ah hahaha, Siwon kenalkan, dia Kang Soojung, putri tunggal keluarga Kang, kau pasti kenal dengan Tuan dan Nyonya Kang bukan?"
Soojung terlihat malu - malu dan menundukkan kepalanya, "sepertinya uri Soojungie menyukai putra anda Nyonya Choi" komentar Nyonya Kang,
"tentu saja, siapa yang tidak akan jatuh pada pesona seorang Choi Siwon, tampan, cerdas dan sukses di bidangnya karena kemampuan sendiri tanpa mengandalkan nama keluarga" Tuan Kang ikut berkomentar. Membuat Tuan dan Nyonya Choi tertawa dengan penuh kekaguman pada Siwon.
"Siwon-ssi, annyeonghaseyo" sapa Soojung sopan,
"ya Tuhan putrimu sopan sekali Nyonya Kang" Nyonya Choi berucap bangga melihat betapa cantik, dan sopannya 'calon menantunya' itu.
Wajah Soojung langsung memerah sempurna mendengar pujian itu namun Siwon tetap diam dan tidak berkutik, "jadi, kalian ingin menjodohkan ku lagi" ucap ketus Siwon terebut lebih terdengar sebagai pernyataan bukan pertanyaan, membuat semua yang ada di ruangan itu menahan nafas. Siwon tersenyum menampilkan lesung pipinya yang dalam, "mianhae Tuan Kang, Nyonya Kang, Soojung-ssi saat ini aku tidak tertarik menjalin hubungan dengan siapapun, apalagi memikirikan pernikahan. Mianhamnida" Siwon membungkukkan tubuhnya sopan dan beranjak pergi dari ruangan yang sangat tidak nyaman baginya itu, meninggalkan mereka yang masih terkejut dengan sikap Siwon barusan.
"ah, mianhae, Siwon tidak bermaksud seperti itu, kami minta maaf" ucap Tuan Choi gugup,
"tidak apa, kami rasa, kami telah menyia - nyiakan waktu kami yang berharga untuk acara ini, tapi tenang saja, kejadian ini tidak akan mempengaruhi hubungan perusahaan kita. Kajja kita pergi" Tuan Kang segera membereskan diri dan mengajak istri serta anaknya yang terlihat dipermalukan oleh Choi Siwon malam itu.
"yeobo bagaimana ini?" Nyonya Choi memandang khawatir suaminya,
"aku juga tidak tahu chagiya, sebenarnya ada apa dengan Siwon, kenapa setahun belakangan ini ia terlihat menutup diri dengan suatu hubungan. Bahkan kita sudah berusaha membawa yeoja mulai dari yang cantik sampai yang biasa - basa saja, bahkan namja cantik pun ia tolak"
"ada apa dengan putra kita sebenarnya? Padahal dia sempat mengatakan pada kita akan mengenalkan seseorang yang akan menjadi calon istrinya, tapi sebelum hari itu tiba ia malah terlihat seperti orang lain yang seakan tidak ingin menjalin hubungkan istimewa dengan siapapun"
.
Sebuah Hyundai Equus Caspian black melaju kencang membelah jalanan malam kota Seoul, mobil tersebut baru saja meninggalkan distrik gangnam dan mulai memasuki kawasan fly over kota Seoul. Siwon mengencangkan gengamannya pada kemudi mobil ketika ingatan akan malam satu tahun lalu itu muncul di kepalanya. "apa mereka tidak bisa bahasa Korea? Bukankah aku sudah katakan tidak akan berhubungan dengan siapapun, sampai kapanpun, kenapa mereka memaksa sekali?" Siwon benar - benar merasa kesal malam itu, ia bahkan tidak menyadari mobilnya melaju ke arah yang berlawanan, tidak menuju apartmentnya namun menuju ke arah pusat pertokoan di kawasan Seoul.
.
.
Entah sudah berapa kali Kyuhyun melihat jam tangannya namun seseorang yang dibilang akan menjemputnya itu tidak muncul juga. Akhirnya, dengan terpaksa, karena ia LUPA membawa dompetnya yang berarti ia tidak bawa uang dan tidak bisa naik taksi, juga Donghae yang begitu saja pergi tanpa meninggalkan sepeserpun uang membuat namja manis itu menghubungi Hangeng dan meminta namja itu menjemputnya. Walau sebelumnya Hangeng meminta maaf karena akan sedikit terlambat menjemput. Oh tidakkah kau terlalu bodoh Cho Kyuhyun? Bukankah ongkos taksi bisa kau bayar ketika sampai di rumah?
Kyuhyun merasa ponselnya bergetar, bergegas ia melihatnya, sebuah pesan masuk, Kyuhyun tersenyum lebar ketika Hangeng meminta maaf karena membuatnya menunggu terlalu lama dan sebentar lagi ia akan sampai ke butik tempat Kyuhyun berada. Kyuhyun kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku hoodie yang ia pakai.
Dug, Kyuhyun terkejut ketika sebuah bola besar menyentuh tubuhnya, menggelinding hingga ke jalan raya dan berhenti tepat di tengah - tengah jalan. Kyuhyun melihat kesamping dan menemukan seorang anak kecil dengan hoodie berbentuk panda yang terlihat menggemaskan di tubuh mungilnya.
"hyungnim, bisa tolong ambilkan bola ku?" Tanya bocah kecil itu dengan nada yang hampir menangis. Kyuhyun yang pada dasarnya memang tidak pernah bisa menolak keinginan orang lain segera berdiri dari tempat duduk dadakannya yang berupa pipa besi berbentuk bulat dan menghampiri anak laki - laki tersebut.
"ne akan hyung ambilkan, tunggu di sini dulu oke, jangan kemana - mana" ucap Kyuhyun lembut.
Ia sama sekali tidak menyadari senyum kecil yang ditampilkan anak laki - laki itu. Kyuhyun bahkan tidak menyadari suasana sekitarnya yang mendadak sepi padahal sejak tadi kendaraan dan manusia banyak berlalu - lalang.
Kyuhyun berjalan menuju jalan raya setelah sebelumnya memastikan tidak ada mobil yang lewat. Ia merunduk mengambil bola besar yang cukup merepotkan ketika memegangnya itu, begitu bola sudah berhasil ada di tangannya, Kyuhyun bangkit berdiri untuk kembali ke temaptnya, namun sebuah cahaya terang mendadak menyilaukan pandangannya. Sebuah sedan mewah berwarna hitam keluaran hyundai melaju dengan cukup kencang ke arahnya. Kyuhun tidak mampu bergerak di tempatnya, kakinya seakan terasa lumpuh sekedar untuk melompat menghindar. Bola yang ia pegang terjatuh dan menggelinding entah kemana. Namja manis itu hanya bisa mengangkat tangannya mencoba menghalau terangnya sinar lampu mobil yang semakin mendekat.
Decit ban yang dipaksa berhenti menjadi satu satunya suara di kawasan itu. Kyuhyun hanya bisa diam seolah pasrah akan apa yang menimpanya setelah ini. Tanpa menyadari anak laki - laki yang sejak tadi melihatnya tersenyum lebar penuh kebahagiaan. Senyum yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang anak kecil. "chukkae hyungnim" ucapnya sebelum pergi sambil membawa bola besar yang entah kenapa bisa kembali ke tangannya sembari membawa dua lembar foto.
-TWPF-
Jodoh adalah garis yang telah digambar Tuhan untuk setiap umatnya. Garis yang tidak akan ada satupun orang bisa menghapus atau membelokkannya. Karena, cinta adalah hadiah yang diberikan untuk setiap umat yang terlahir ke dunia. Manusia tidak akan pernah tahu bagaimana cara Tuhan mempertemukan setiap pasangan. Namun, Tuhan akan memberi isyarat kepada alam, hati, jantung dan otak untuk bereaksi ketika seseorang bertemu dengan jodohnya suatu hari nanti.
Tuhan bahkan mengirimkan malaikatnya untuk ikut memberikan ucapan selamat dan doa kebahagiaan kepada sepasang manusia yang akan bertemu dengan jodohnya. Malaikat yang tidak akan disadari oleh siapapun.
Tbc
Lanjut? Give me your opinion ^^
.
Annyeong chohyunnie balik lagi, kali ini dengan cerita yang baru. Untuk Way chohyunnie minta maaf karena tidak bisa melanjutkan lagi cerita itu. Ada satu alasan kuat yang mendasarinya.
Adakah yang tidak mengerti jalan ceritanya? Jangan ragu2 untuk bertanya di kotak review. Karena ini baru chap awal, masih banyak hal yang akan di kupas (?) satu persatu di tiap chap, jadi tungguin aja lanjutannya ne ^^
Mianhae kalau temanya pasaran, tapi hyunnie berani jamin cerita ini tidak menjiplak karya siapapun, tema ini lahir ketika hyunnie mendengarkan lagu dont leave me nya super junior.
Ada yang mau menebak apa yang akan terjadi pada kyuhyun setelah ini? Atau siapa pengemudi mobil yang akan menabrak Kyuhyun? Hehe,
Okeh cukup segitu saja dulu cuap cuapnya sampai bertemu di chap ke dua ^^
Yang mau teror atau kenalan [ceileh] silahkan mampir ke twitter saya di kyuph , mention untuk followback atau bbm 7E5FC6AF atau di PM ffn juga boleh ^^
.
Lets spread wonkyu love around the world
-chohyunnie-
