halo! saya 비비, saya mencoba untuk menuangkan sedikit ide yang terlintas

typo di mana mana :))

happy reading

episode 1

"Bukankah sudah kuberitahu padamu jangan pernah menyukaiku". Taehyung menatap dengan sangat tajam.

Kemudian taehyung melepaskan tangannya yang sedaritadi mencengkram pundak jungkook, berbalik badan dan pergi meninggalkannya.

Jungkook terdiam menatap kecewa seseorang yang telah berjalan meninggalkannya sendirian di ruang lab praktek, jungkook tidak dapat berbuat banyak jika taehyung sudah mengatakan hal itu padanya.

Sudah ke 4 kalinya taehyung mengatakan hal yang sama padanya saat jungkook memberikan perhatian lebih pada taehyung dan saat taehyung sadar akan hal itu, taehyung akan segera menarik jungkook ke tempat sepi untuk mengatakan hal yang sama itu lagi.

jungkook dengan lemas berjalan keluar ruang lab ,kembali ke kelasnya mengambil barang-barangnya dan bergegas pulang.

"menyukaimu bahkan tidak mengurangi sisa hidupmu tae, kenapa kau begitu tidak menyukaiku" gumam jungkook saat berjalan menuju arah pulang.

Jungkook berjalan jauh menuju apartementnya ,ia pulang terlalu malam kali ini sehingga sudah tidak ada bis yang muncul di sekitar kampusnya untuk mengantarnya pulang. Saat jungkook memasuki kawasan apartementnya, ia melihat taehyung dari kejauhan, jungkook memberhentikan langkahnya dan memicingkan mata, jungkook pikir ia salah melihat orang kali ini tapi ternyata tidak. Taehyung di dalam mobil bersama dengan seseorang.

"apa yang tae lakukan di kawasan apartement ini?apa tae pindah tempat tinggal?" jungkook bergumam sambil melanjutkan perjalannya menuju lobi, dia sudah terlalu lelah untuk memikirkan apa itu tentang taehyung, kata jangan pernah yang taehyung katakan padanya bagaikan pisau, mencincang segalanya termasuk semangatnya.

Jungkook merebahkan badannya sesampainya di kamar, menghembuskan nafas kasar berkali kali, terlintas pikiran untuk menyerah pada taehyung.

"Ahh! Ok kamu buang buang tenaga pikiran jeon! Lupakan taehyung untuk hari ini! " teriak jungkook.

Taehyung mengantarkan yoongi pulang ke apartementnya sebagai permintaan maaf karena telat menjemputnya di bandara hari ini, yoongi sangat menakutkan jika berkaitan dengan waktu, baginya waktu adalah sesuatu yang sangat sangat berharga karena ia sangat sibuk.

"maafkan aku hyung! Lain kali suruh jimin saja jika ingin dijemput tepat waktu, he he he" taehyung menempelkan tangan pada pipi kakaknya sambil meminta maaf.

"yak! Apa apaan tanganmu ini, lepaskan! ,jadilah adik yang berguna! Aku tidak akan meminta jimin menjemput kalau adikku saja bisa" gerutu yoongi, yoongi adalah kakak taehyung ,mereka sangat tidak mirip, memang seperti itu kenyataanya, hari ini kakak taehyung berada di korea untuk satu bulan ke depan, mengawasi taehyung dan sedikit ada urusan pekerjaan di korea.

"menginaplah tae" tawar yoongi saat tae memarkirkan mobilnya

Taehyung menatap kakaknya diam, "haruskah?"

Yoongi membuang nafas kasar "ayolah tae, kamu tidak merindukanku ,um?"

taehyung menatap hyungnya diam, mengamati sorot matanya unyuk mencari alasan kenapa hyungnya tiba tiba saja menawarinya menginap, tapi tae tidak menemukan adanya suatu masalah ataupun sesuatu yang membuat hyungnya tiba tiba menawarinya menginap.

"ok hyung, seminggu saja ya? " mendengar itu dari taehyung membuat yoongi mengusap usap rambut tae lembut.

Taehyung mengekori kakaknya berjalan menuju kamar apartementnya, tiba tiba tae mendengar dari salah satu pintu yang ia lewati, seseorang di dalamnya meneriakkan nama taehyung, ia mengnentikan langkahnya berusaha mencerna suara itu dari arah mana, yoongi kemudian menoleh karena dia merasa adiknya menghentikkan langkahnya.

"ada apa tae? "tanya yoongi

"ah..ani" tae menyusul yoongi dan masuk ka kamar 407 milik hyungnya itu.

Jungkook ingin tidur cepat tapi dia sangat tidak nyaman dengan pikirannya kali ini, ah ini pasti efek penolakan dari taehyung tadi,harusnya jungkook sudah terbiasa dengan taehyung yang menolaknya berkali kali itu.

Jungkook mendudukan badannya kasar, mencari apakah ada sesuatu yang dapat ia minum, sesuatu yang manis misalnya,dan hasilnya nihil, jungkook terpaksa harus berjalan menuju lantai bawah untuk membelinya.

Sesampainya di lokasi jungkook justru duduk diam di samping mesin minuman sambil meminum jus yang ia beli barusan, ia menunduk dan sedikit mengacak acak rambutnya tiba tiba

"kau kenapa?" jungkook tersentak kaget dan mencari arah suara itu, matanya terbuka lebar ketika mengetahui pemilik suara itu adalah taehyung.

"t-tae?" bergegas jungkook berdiri dengan tegap, ia tidak berani menatap mata seseorang di depannya itu.

"disini dingin, masuklah..." jungkook hanya diam mendengar taehyung mengeluarkan suara "aku bilang masuklah, kenapa diam?!" bentak tae

"ah i-iya aku masuk" jungkook buru buru menuju lift ,tiba tiba dia berhenti dan menoleh ke arah taehyung, membalikkan badan dan berlari kecil ke arah taehyung, taehyung yang tau itu hanya menatapnya dingin

"wae?" tanya taehyung

"apakah jika aku menyukaimu itu akan mengurangi sisa hidupmu tae?" tanyanya polos, taehyung yang mendengar itu hanya terkikik geli, tangan tae mengusap rambut jungkook pelan

"haha tidak, hanya saja jangan pernah menyukaiku dan jangan pernah mencobanya lagi" kali ini tatapan taehyung melembut ,jungkook ingin bertanya banyak hal tapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat, ia melangkahkan kembali langkahnya menuju kamar kemudian ia berhenti mendadak dan berpikir kenapa taehyung berada di apartementnya?

Bergegas jungkook membalikkan badan dan berlari lagi menuju tempat dimana taehyung berada namun ia kaget ternyata taehyung berada di belakangnya, jungkook tidak sengaja menabrak taehyung karena lari terburu-buru.

"k-kau! Bangunlah kenapa kau menindihku?!" taehyung kesal

Jungkook buru-buru berdiri dan menepuk-nepuk baju taehyung barangkali kotor.

"lepaskan, singkirkan tanganmu dari bajuku" suara taehyung mengagetkan jungkook dan segera jungkook menjauhkan diri dari taehyung, mengurungkan niatnya dan bergegas kembali ke kamarnya.

Taehyung masih sibuk membenahkan bajunya yang sedikit berantakan sehingga tidak sempat melihat jungkook meninggalkannya, ia tidak perduli, taehyung hanya tidak suka jika tubuhnya disentuh oleh siapapun kecuali dirinya sendiri.

"dari mana saja tae?" yoongi berjalan menuju arah dimana taehyung membaringkan badannya

"diamkan aku untuk kali ini hyung, aku sedang tidak mood" dengan tangan yang sedikit menutupi mata taehyung berbaring dan berharap segera memejamkan mata karena ia mendadak sangat tidak mood, itu alasan taehyung tidak menyukai sentuhan, dimana moodnya dapat langung hancur saat itu juga.

"kenapa dia tidak meniduriku saja daripada menyentuhku" gumam taehyung dan yoongi sontak menoleh ke arahnya mendengar taehyung bergumam

"apa bedanya tae?" suara kakanya terdengar sangat jelas, ok pasti hyungnya itu mendatanginya lagi, taehyung membuka matanya ,menatap hyung kesayangannya itu, menghembuskan nafas kasar dan angkat bicara "hyung..."

"apa perlu aku panggilkan hoseok?" tanya yoongi menatap adiknya yang menurutnya masi enggan untuk bercerita

"tidak hyung, jangan panggil dia, aku akan ditidurinya jika kau memanggilnya dalam keadaanku seperti ini" ya taehyung memang sedang mengenakan piama dengan kancing terbuka dan itu pasti menggoda hoseok untuk menidurinya.

"bukannya kamu pernah bersamanya?" kenapa enggan? Tanya yoongi kembali

"ah ani! Aku tidak pernah bersamanya hyung! Dia hanya meniduriku, ah tidak! dia hanya mencumbuiku saat aku sedikit mabuk waktu itu" taehyung membangunkan tubuhnya, yoongi menatapnya lembut "ok tae, terserah apa itu alasanmu, aku hanya berpesan jangan lukai dirimu ,hanya itu" yoongi mengusap surai hazelnut tae dan pergi meninggalkannya menuju ruang kerja.

Jungkoom berjalan berputar putar di dalam apartemennya, sedikit cemas dan mencoba berpikir mencari alasan kenapa taehyung berada di apartementnya, dan dia ingat tadi dia melihatnya bersama seseorang.

"ok..ini bukan saatnya beruji nyali, aku harus meminta maaf karena telah menabrak taehyung dan menanyakan kenapa dia berada di apartement ini dengan baik baik" gumam jungkook, ia kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi taehyung. 3 detik berlalu 5 detik...

"yoboseyo?" jungkook kaget karena taehyung angkat bicara terlebih dahulu, "tae...aku a-ku ,ah ani, maaf telah menabrakmu tadi dan maaf telah menyentuhmu lalu kenapa ka-"

"ada apa denganmu?" potong taehyung dari seberang sana .jungkook sangat gugup, dan ia kembali kebingungan harus memulai dari mana pembicaraan ini.

"kenapa kau berada di apartemenku tadi tae? Apa kau tinggal disini? Lalu di kamar nomor berapa??" pertanyaan jungkook mengagetkan taehyung

"ok ok pelan pelan saja ,kau tidak harus menanyakannya dalam satu kalimat kook.. Pertama ya aku berada disini, kedua aku tidak tinggal disini, aku hanya tidur disini untuk seminggu dan masalah nomor kamar... OH WAIT!? kenapa kau menanyakannya sedetail ini? "taehyung merasakan sedikit aneh dengan pertanyaan jungkook. Taehyung mengeluarksn senyuman nakalnya ,kurasa taehyung akan sedikit mengerjainnya.

"ah tidak tae ,aku hany-"

"hanya apa sayang? Kemarilah ke kamarku~ aaah~ atau aku yang datang ke kamarmu? Katakan nomor berapa kamarmu sayang?~" goda taehyung

"404 TAE!" jawab jungkook bersemangat, ok kali ini taehyung sepertinya termakan kata-katanya sendiri, ia tidak mengira jungkook akan menjawab seperti ini

"tunggu...aku tid-"

"aku tunggu di depan pintu tae" jungkook menjawab dengan sangat semangat dan dia tadi barusan memotong pembicaraan tae.

Taehyung mengusap usap rambutnya kesal, dia tidak tau harus datang atau tidak. Tunggu bukankan 404 itu sang dekat, ah taehyung sepertinya semakin frustasi dan seharusnya tadi dia tidak menggodanya.

Yoongi dedari tadi memperhatikan taehyung dengan seksama, mengamati pembicaraanya bahkan gerak geriknya, ia paham persis apa itu semua tentang taehyung.

"pergilah tae" kata yoongi

"tapi hyung? Ahhh aku melakukan kesalahan hyung" taehyung bergegas berjalan keluar apartementnya menuju kamar 404, ia melangkahkan kakinya dengan sedikit tergesa-gesa sampai tiba di 404.

taehyung memencet bel.

"tae?"

#vkook