Indestructible
Park chanyeol
Byun baekhyun
Kim minseok
Etc
Vampire!AU
YAOI
T
Milik saya dengan segala alasan ini cerita milik saya wk
Tidak pernah meniru pihak manapun
Cast hanya meminjam selebihnya milik saya.g
Eh mksdnya milik bersama.g
Beep Beep
Kelas begitu ricuh saat guru shin datang ke kelas namun dengan sekali deheman keras dari guru shin suasana kelas langsung sunyi senyap. tersenyum bijaksana ia menyuruh seorang lelaki mungil masuk kedalam kelas.
"anak anak kita kedatangan seorang murid pindahan dari jerman,perkenalkan dirimu murid baru"
Semua murid memandangnya dalam berbagai ekspresi. Namun itu tidak membuat dirinya gugup sedikitpun. Dengan ekspresi datar andalannya ia mengenalkan diri di depan kelas.
"halo,aku byun baekhyun siswa pindahan dari jerman,salam kenal" ucap lelaki pendek itu dengan sedikit membungkuk.
Chanyeol sedang tertawa terbahak bahak dengan jongdae ketika guru shin datang kekelas. Kedatangan guru shin tidak ia perdulikan namun seseorang yang di bawa guru shin lah yang membuat ia pedulikan. Lelaki mungil dengan seragam yang begitu pas membalut dirinya.
Sebelumnya chanyeol belum pernah melihat jika seseorang akan begitu baik dalam mengenakan pakaian. Namun lelaki mungil itu begitu berbeda. Walaupun pandangannya tidak bersahabat itu tetap membuat chanyeol terkesima. Mata kecil itu yang memandang sekitar dengan acuh atau bibir mungil itu yang hanya mengatakan sederet kalimat tidak penting. Dunia chanyeol seketika berubah.
Setelah sesi perkenalangan-yang membosankan bagi baekhyun- dengan murid baru yang singkat seketika baekhyun menjadi terkenal se antero sekolah. Kabar jika ia siswa pindahan tersebar kemana mana. Berbondong bondong orang ingin melihat dirinya. Maka disinilah dia.
Ia duduk di meja kantin namun tidak memakan apapun. Ia hanya membaca bukunya dengan tenang mengacuhkan berbagai pandangan yang menuju kepada dirinya. Ia tidak peduli sungguh.
Namun chanyeol yang sudah terpikat dengan dirinya tidak memperdulikan sikap acuh baekhyun. Pikirnya mungkin karena ia lama di negara barat membuat kepribadiannya sedikit angkuh. Chanyeol benar benar tidak peduli,sungguh.
"hei bung sampai kapan kau akan melihatnya seperti seorang maniak" itu suara sialan jongdae. Ia merutuki suara bebek jongdae karena mengganggunya melihat sang pujaan hati.
"kenapa?apa kau ingin aku melihatmu seperti aku melihat baekhyun? Jawab chanyeol sarkastik sambil menyedot jus jeruknya.
Jongdae bergidik ngeri "kau membuatku merinding,sialan" .
Mempunyai wajah yang cantik untuk seukuran pria membuat kehidupan baekhyun sedikit sulit. Sebelumnya saat di jerman ia selalu mendapat surat pernyataan cinta di loker sekolahnya dulu baik itu laki laki ataupun perempuan. namun itu tidak membuat baekhyu tersanjung. dia sungguh tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya.
Sebenarnya ia juga tidak ingin bersekolah,hell dia sudah bersekolah ribuan kali ia sudah mengerti apa yang akan guru atau dosen terangkan dan itu sungguh membosankan. Itu membuang waktunya.
Namun kalau bukan karena kakaknya ia tidak akan berakhir disini, menjadi seorang siswa kelas dua.
Dia bukanlah manusia,bukan, dia bukan manusia. Dia adalah seorang vampir drakula atau apapun kalian menyebutnya,sekali lagi baekhyun tidak peduli.
Kalian pasti berpikir bagaimana bisa dia hidup dalam kerumunan manusia jika ia adalah peminum darah? Tenang saja dia sudah diet mengonsumsi darah. Ia sudah terlatih untuk tidak menyerang manusia.
Maka dari itu ia selalu berpindah pindah rumah agar orang orang tidak meyadari dirinya yang tidak pernah menua,ingat dia seorang vampir? Dia kekal.
Setelah serangkaian kelas yang ia hadiri akhirnya tepat pukul tiga sore seluruh siswa diperbolehkan pulang. Baekhyun tidak perduli pada orang orang yang menatapnya aneh dari tadi. Seharian ini ia hanya diam dan menjawab jika guru bertanya padanya pada soal di papan tulis. Baekhyun tidak tahu orang orang menatap dirinya aneh karena dia pendiam atau karena dia pintar? Euh dia sedikit sombong jika kalian ingin tahu.
Hari sudah cukup sore itu membuat dirinya nyaman. Walaupun dia tidak bisa merasakan panas dingin dia tetap menyukai hangatnya sore hari. Membuat segala penatnya hilang seketika.
Dia terus berjalan dengan tenang ekspresinya sungguh tidak terbaca atau memang tidak bisa di baca?. Namun satu suara yang baekhyun dengar dan ia hafal karena sedari tadi saat ia di kantin membaca bukunya suara pria itu memenuhi pikirannya dan sedikit membuat ia tidak berkonsentrasi pada bacaannya. Ia berhenti membalikan badan untuk melihat sosok tinggi itu yang mengejarnya menggunakan sepeda hitamnya.
"baekhyun" suara itu memanggilnya dengan sedikit ngos ngosan.
Baekhyun menatapnya tanpa ekspresi. Menunggu yang lebih tinggi melanjutkan perkataannya.
Chanyeol-lelaki tinggi- mengambil tas hitamnya lalu membuka isinya menyerahkan pada baekhyun. Itu bukunya. Baekhyun mengerutkan dahinya. Bagaimana bisa buku itu ada pada chanyeol. Chanyeol terkekeh.
"aku melihatnya di laci mejamu,sepertinya kau melupakannya makanya aku mengejarmu untuk mengembalikan buku ini" cengirnya.
Baekhyun menganggukan kepalanya dan mengucapkan terimakasih berlalu pergi melanjutkan jalannya.
Chanyeol melongo. Ternyata mendekati baekhyun susah juga pikirnya. Maka ia mengayuh sepedanya untuk menyamai baekhyun.
"apakah rumahmu di sekitar sini?"
Baekhyun mengangguk.
"kau tidak capek berjalan?aku pikir rumahmu masih sedikit jauh" chanyeol sok tahu.
Baekhyun menggeleng.
Chanyeol tidak menyerah!
"apa kau mengidap trauma berbicara dengan orang lain?kau sangat irit berbicara aku pikir kau sudah mirip dengan sehun"
Baekhyun menghentikan jalannya. Memandang chanyeol datar. Chanyeol yang di tatap hanya menunjukan gigi bodohnya.
"pergilah" baekhyun mengatakan dengan suara yang begitu pelan untung saja telinga chanyeol lebar dan sehat,ha!
Chanyeol terus mengikuti baekhyun. Sungguh baekhyun tidak ingin berdekatan dengan siapapun,terlebih kaum manusia. Mereka sungguh merepotkan. Terlalu banyak bertanya baekhyun tidak suka.
"kau begitu putih baekhyun" kata chanyeol tiba tiba membuat baekhyun sedikit tersentak.
"itu cantik" lanjutnya sambil menatap kedalam mata baekhyun yang sedang memandangnya. Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya.
Rumah baekhyun seperti rumah kebanyakan namun sedikit berbeda dengan tetangga lainnya. Rumahnya di tumbuhi tanaman yang cukup banyak. Membuat sedikit singup dan lembab. Namun rumahnya benar benar bagus.
Baekhyun masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan chanyeol yang memandangi rumahnya.
"baekhyun" chanyeol menatap punggung itu yang perlahan hilang dari pandangannya memasuki rumah.
Baekhyun menghembuskan napasnya kuat kuat setelah berhasil masuk kedalam rumah. Sungguh siapapun yang namanya chanyeol itu berhasil membuat dirinya menjadi aneh seperti ini. baekhyun menyebutnya aneh karena dia tidak tahu apa yang ia rasakan ini selama ribuan tahun dia hidup.
Saat mata bulat itu menatapnya. Saat suara besar itu berbicara padanya. Pikiran lelaki itu yang terus mengusik pikirannya. Membicarakan dirinya. Dan perasaan lelaki itu. baekhyun tahu itu semua. Dia dapat membaca pikiran orang lain. Namun apa yang di pikirkan apa yang dirasakan oleh lelaki itu padanya membuat dia entah aku harus mengatakan bagaimana. Undescribable. Baekhyun tidak tahu harus bagaimana.
Kakak baekhyun menatap aneh dirinya yang berdiri menyender pada pintu. Alisnya menukik memandang dirinya.
"baekhyun,apa yang kau lakukan di situ?kau tidak jatuh cinta pada pemuda yang mengikutimu itu kan?" kakaknya menyeriangi jahil.
Oh ia lupa jika bukan hanya dirinya yang vampir disini. Mendengus.
Baekhyun memandang kakaknya sengit lalu memblokade pikirannya agar tidak di baca kakaknya.
"berhenti mencampuri urusanku minseok!" berlalu mengehentakan kakinya kesal. Minseok tertawa dengan sikap baekhyun yang kekanakan. Kapan terakhir kali baekhyunya bersikap kekanakan?.
Pagi itu baekhyun mendapat dari pengelihatannya jika chanyeol sedang berada di depan rumahnya. Maka untuk memastikan ia mengintip dari balik jendela kamarnya.
Benar saja.
Lelaki itu sedang menunggunya dan akan mengajaknya berangkat bersama.
Terimakasih atas pengelihatan sialannya itu.
Baekhyun mendengus. Sudah ia katakan jika ia tidak ingin berurusan dengan manusia manapun bahkan jika itu chanyeol. Ia bersekolah hanya untuk formalitas dan atas paksaan minseok!.
Ia memutar otak untuk menemukan cara agar ia tidak harus meladeni chanyeol. Ia bisa tentu saja. Melewati pintu belakang lalu berjalan dengan tenang ke sekolah. Namun bagaimana jika chanyeol menunggunya hingga bel masuk sekolah lalu terlambat karena dirinya?.
Baekhyun menggelengkan kepalanya. Kenapa harus ia memperdulikannya.
"sudah berangkat saja dengan chanyeol" ujar minseok saat melewati kamar baekhyun yang pintunya terbuka dan menatap baekhyun jahil.
"diamlah kau vampir bakpao sialan" teriak baekhyun marah. Pagi pagi sudah ada saja yang membuat dirinya jengkel.
Baekhyun mengintip lagi dari balik jendela. Tidak ada pilihan. Dengan ogah ogahan ia berjalan keluar menemui chanyeol.
Pagi itu chanyeol berangkat lebih ia akan mengajak baekhyun berangkat bersama. Walaupun rumah mereka berbeda arah chanyeol tidak peduli. Maka disinilah ia menunggu baekhyun di balik pagar hijau yang di selimuti sulur sulur.
Sesekali memandang rumah baekhyun mencari tanda tanda kehidupan. Namun rumah baekhyun sungguh sepi dan sunyi. Di tambah dengan banyaknya pepohonan membuat chanyeol bergidik. Mata bulatnya memandang jendela rumah baekhyun. Berharap menemukan baekhyun di situ sedang memandang ke arahnya. Ia terkekeh geli sendiri. Sepetinya ia sudah gila.
Suara pintu di buka.
Baekhyun keluar rumah.
Chanyeol tersenyum. Penantiannya tidak sia sia.
Mempertahankan senyum di wajah saat baekhyun semakin dekat dengan dirinya. Tangan putih yang chanyeol bilang cantik itu membuka pagar dengan pelan walaupun tetap menimbulkan suara reyot.
"selamat pagi baekhyun" sapa chanyeol riang.
"pagi chanyeol" jawab baekhyun datar lalu berlalu dari chanyeol.
Chanyeol melongo. Bibir itu bibir favoritnya memanggil namanya NAMANYA! Dan tunggu dulu dari mana baekhyun tahu namanya?. Seingatnya dia belum mengajak baekhyun berkenalan dengan resmi kemarin.
Maka ia mengayuh sepedanya mengikuti baekhyun yang sudah terlebih dahulu meninggalkannya jauh di depan.
"dari mana kau tahu namaku?" tanya chanyeol menatap baekhyun ingin tahu sambil mengayuh sepedanya pelan di samping baekhyun.
Baekhyun menatap sekitarnya acak. Merutuki dirinya yang bodoh menyebut nama chanyeol. Memutar otak mencari jalan keluar.
"itu tertulis jelas di jas almamatermu" baekhyun sedikit terbata mengucapkannya namun sepertinya chanyeol tidak menyadari. Ia menghembuskan napas lega.
Chanyeol tertawa. Merutuki kebodohannya mencurigai baekhyun yang diam diam menyimpan perasaan padanya dan mengetahui namanya. Bodoh alasan macam apa itu.
Baekhyun hampir tertawa saat pikiran lelaki itu memasuki pikirannya namun ia dapat mengontrol dengan mengandalkan wajah datarnya.
Minseok yang saat itu sedang menyeruput teh hangat paginya 'melihat' interaksi antara baekhyun dan chanyeol tersenyum.
"chanyeol atau siapapun itu namamu tolong jaga baekhyunku"
Tiba tiba chanyeol seperti mendengar suara seseorang berbisik padanya. Baekhyun sudah berjalan jauh di depannya. Ia memandang punggung itu dengan pandangan yang lembut.
"siapapun dirimu atau memang aku yang sudah gila,aku akan menjaga baekhyun,baekhyunku"
Baekhyun yang sudah berjalan jauh dapat mendengar suara minseok dan chanyeol yang masuk dalam pikirannya. Tubuhnya sedikit tersentak karena taget. Namun senyum tulusnya tidak dapat ia sembunyikan.
Mungkin setelah ribuan tahun dia hidup dia akan untuk pertama kalinya jatuh cinta pada manusia yang ia anggap merepotkan. Namun jika itu chanyeol mungkin baekhyun akan sedikit mentoleransinya.
Well,love is open an door-
TBC
Hohoho saya kembali dengan ff baru yang bertema vampir!AU wkwk
Sebenernya ini ff terinspirasi dari film hotel transylvania/? ah lupa tulisannya gmna wkwk bacanya aja juga saya masih belepotan wkwk
Gimana gimana?seru ga seru ga? Kalo seru saya lanjut nihhh wkwk
Dan maaf juga buat ff di sebelah/? Saya hapus demi sempak nya dio dah ngestuck sama itu ff ehehehehe/nyengirimud.g
Saya tu banyak inspirasi buat ff chanbaek cuman kadang datengnya pas ga tepat misal saat saya mau tidur atau lagi pelajaran di kelas dan itu moment moment saya ga bisa di gangggu
Udah gausa banyak cing cong RnR juseyooooo~
